Tampilkan postingan dengan label bisnis internasional 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis internasional 4. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Desember 2023

bisnis internasional 4






Nestlé
Nestlé yaitu sebuah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam 
bidang makanan. Didirikan pada tahun 1867 oleh Henri Nestlé. Perusahaan ini 
menghasilkan makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan 
lain-lain. Perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange. Pada tahun 
1842. Henry Nestle membeli salah satu industri yang paling progresif dan lincah pada 
region itu pada masa ini . Ia juga terlibat dalam memproduksi minyak kacang 
(digunakan sebagai bahan baker lampu minyak), minuman keras, rum, dan cuka. Ia 
juga mulai memproduksi dan menjual air mineral bergas dan lemonande, meskipun 
pada tahun-tahun krisis dari 1845 dan 1847 Nestlé menghentikan produksi air 
mineralnya.
Nestlé mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan 
terbesar di dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya 
oleh banyak orang di seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang. 
Perusahaan Nestlé tersebar di seluruh mancanegara, Nestlé berkomitmen untuk 
tetap mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi 
memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia. Beberapa merek produk 
Nestlé yang dipasarkan di Indonesia antara lain : susu bubuk Nestlé Dancow, kopi  
instant Nescafé, Nestlé Milo, Nestlé Bubur Bayi, Kit Kat, Polo, dan lain-lain. 
Nestlé yaitu bentuk usaha joint venture dengan memakai  bentuk usaha ini 
Nestlé memiliki  keuntungan yaitu perusahaan dapat mengambil manfaat dari 
mitra lokalnya mengenai pengetahuan tentang kondisi persaingan, budaya, bahasa, 
sistem politik dan sistem bisnis di negara dimana perusahaan akan didirikan. Ketika 
perkembangan biaya dan atau risiko pembukaan pasar luar negeri tinggi, suatu 
perusahaan dapat mengambil keuntungan dengan cara berbagi biaya dan atau risiko 
ini dengan mitra lokal, Sehingga Nestlé dapat berkembang dengan cepat dan terjalin 
hubungan yang kuat.
Pada era globalisasi perdagangan dewasa ini, kondisi persaingan semakin ketat 
dimana masing-masing negara saling membuka pasarnya. Pengembangan produk 
Nestlé selalu melakukan pengembangan produk dengan memperhatikan selera 
konsumen agar dapat di terima dan bersaing di pasar internasional. 
Strategi pemasaran dengan konsep Emotional Marketing boleh dibilang sukses besar. 
Konsep yang menggangkat emosi konsumen sehingga terjadi kedekatan dengan 
produk ini . Sebagai produsen makanan dan minuman, Nestlé nyaris 
melenggang sendirian tanpa pesaing. Kemunculan berbagai merek lain, tak mampu 
menggoyahkan kedudukan Indofood sebagai produsen terbesar. Produk-produk lain 
hanya memperebutkan 25 persen pasar yang disisakan Nestlé. 

Dari banyak pesaing terbesar Nestlé di antaranya yaitu Unilever karena perusahaan 
ini memiliki  variant yang begitu banyak di pasaran dan telah lama berada di 
pasaran dunia, ini tidak membuat Nestlé kehilangan motivasi untuk tetap bisa 
bertahan serta berkembang di pasaran dunia tapi ini membuat Nestlé menjadi 
lebih solid dalam melakukan pembaruan guna membuat Nestlé tetap bertahan juga 
semakin bisa merajai pasar makanan dan minuman dunia.
Dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, Nestlé yakin bahwa dominasi pasar 
produknya, akan dikuasai produk-produk Nestlé. Sebab, perusahaan pioner makanan 
dan minuman itu sudah memiliki brand dan juga rasa yang cocok dengan sebagian 
besar lidah masyarakat Indonesia bahkan dunia. Namun demikian, persaingan bisnis 
sejenis ini tak akan berhenti. Karena produsen lain melihat peluang besar di sektor 
usaha ini. ini tentu menguntungkan konsumen karena semakin memiliki  
berbagai pilihan.
Nestlé telah membangun distribution channel sendiri yang menyediakan produk-
produk nya untuk dibeli dimanapun dan kapanpun konsumen mau membelinya. 
Penjualan dari konvektorinya tergantung pada banyaknya persediaan, dengan 
market research menunjukan lebih 60 seluruh pembelian terlihat. Konsukuensinya, 
Nestlé mencoba menyalurkan kesemua outlet sebisa mungkin lalu semua penjual 
dan retailer channel. Selain itu Nestlé memiliki  strategi marketing mix yang bagus 
sehingga dalam pemasaran nya di lapangan Nestlé tidak mendapatkan kesulitan yang 
besar.
Iklan membawa peran penting untuk pertumbuhan brand Nestlé. Oleh sebab itu 
Nestlé menyebarkan iklan-iklan nya ke seluruh dunia untuk melonjakkan penjualan 
produk Nestlé sendiri. Selain itu Nestlé memasarkan produk nya melalui database 
Nestlé, database ini memakai  satu kode produk tunggal, sehingga pembeli 
produk Nestlé di satu negara dapat membeli produk yang sama dari divisi Nestlé di 
negara lain. Seluruh database Nestlé disentarlisasikan di 6 pusat data, dan dapat 
diakses lewat internet. Nestlé juga dapat mengetahui berapa banyak pembelian yang 
dilakukan oleh satu account, proses negosiasi dilakukan tersentalisasi, sehingga 
memberikan volume yang lebih besar per satu purchase order, dengan demikian 
lebih effisien. Pembelian lintas negara menjadi lebih mudah dikoordinasikan.

Manajemen operasi (operation management) yaitu serangkaian kegiatan 
organisasi memakai  untuk mengubah jenis input ke akhir dari barang dan jasa. 
Manajemen operasi internasional (internastional operation management) 
melakukan transformasi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan 
internasional. Kompleksitas dalam manajemen operasi internasional meliputi: 
sumber daya (resources), lokasi (location), dan logistik (logistics).
Manajemen rantai suplai (supply chain management) yaitu kegiatan mengatur 
proses dan langkah-langkah yang digunakan sebuah perusahaan untuk memperoleh 
berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat produk-produknya. Integrasi 
vertikal (vertikal integration) yaitu sejauh mana sebuah perusahaan menyediakan 
sumber dayanya sendiri atau mendapatkan mereka dari sumber lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membuat atau membeli yaitu:
a) Ukuran (size)
b) Jangkauan operasi (scope of operations)
c) Penguasaan teknologi (technological expertise)
d) Lingkungan produk (nature of product)
e)  Biaya (cost)
f) Kontrol (control)
g) Resiko (risk)
h) Investasi (investment)
i) Fleksibilitas (flexibility)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi yaitu:
a) Isu terkait negara (country-related issues) meliputi ketersediaan sumber daya, 
biaya, infrastruktur, dan pengaruh negara asal
b) Isu terkati produk (product-related issues) meliputi rasio bobot terhadap nilai, 
teknologi, pentingnya umpan balik dari pelanggan
c) Kebijakan pemerintah (government policies) meliputi stabilitas proses politik, 
kebijakan perdagangan nasional, insentif pengembangan perekonoian, 
keberadaan zona perdagangan luar negeri.
d) Isu keorganisasian (organizational issues) meliputi strategi bisnis, struktur 
organisasi, kebijakan manajemen persedian
Produktivitas (productivity) yaitu ukuran efisiensi ekonomi yang merangkum nilai 
output relatif terhadap nilai input yang digunakan untuk membuat output. Fungsi 
produktivitas yaitu membantu untuk menentukan keseluruhan keberhasilan 
perusahaan, memberikan kontribusi untuk kelangsungan hidup jangka panjang, dan 
memberikan kontribusi terhadap keseluruhan standar hidup. Strategi untuk 
meningkatkan produktivitas antara lain dengan menghabiskan lebih banyak pada 
penelitian dan pengembangan, meningkatkan operasional, dan meningkatkan 
partisipasi karyawan. 
Manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management/TQM) yaitu upaya-upaya 
terintegrasi untuk secara sistematis dan terus menerus meningkatkan mutu produk 
dan/atau jasa perusahaan. Proses kontrol statistik (statistical process control) yaitu 
keluarga matematis berdasarkan alat untuk pengawasan dan pengendalian kualitas. 
Pembandingan (benchmarking) yaitu proses legal dan etis mempelajari bagaimana 
perusahaan lain melakukan sesuatu dengan cara yang berkualitas tinggi dan 
kemudian meniru atau meningkatkan pada metode digunakan.
MANAJEMEN RANTAI PASOK DAN INTEGRASI VERTIKAL
Manajemen rantai pasokan dulunya berawal dari urusan logistik militer, sangat 
berperan dalam menentukan kemenangan perang, terutama pada perang dunia 
kedua. Ketika jaman perang sudah lewat, teknik logistik ini sangat terpakai pada 
urusan pengiriman barang. Di sini terjadi kerjasama antara perusahaan pengiriman 
dengan gudang, dan pengaturannya mulai dilakukan oleh pihak ketiga. 
Perkembangan selanjutnya, pada era globalisasi mulai banyak perusahaan yang 
mencari cara bagaimana menurunkan biaya produksi. Banyak perusahaan 
multinasional memindahkan pabrik ke negara-negara dengan upah buruh murah. 
Indonesia dan beberapa kawasan di Asia yaitu contohnya. Di sini terlihat bahwa 
logistik memegang peranan yang lebih penting lagi. 
Perkembangan ilmu logistik menjadi lebih hebat lagi ketika munculnya teknologi 
informasi pada tahun 1980-an. Banyak faktor seperti makin murahnya komputer, 
makin cepatnya komputer, makin luasnya adopsi internet, bandwidth yang makin 
murah, membuat orang makin mudah berkomunikasi dan berkolaborasi dengan cara 
yang semakin efisien. Penerapan teknologi informasi yang semakin meluas ini 
menekan kesalahan manusia, menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas 
sampai pada tingkatan yang luar biasa. Ilmu logistik akhirnya berkembang menjadi 
satu mata rantai pasokan, dengan pendekatan secara sistem yang integral, yang 
meliputi Gudang Penyimpanan, Transporasi, Inventory, Pemesanan Barang, dan 
Jumlah Barang. Kelima komponen tadi harus dioptimalkan secara keseluruhan. 
Optimalisasi secara individual tidak disarankan karena bisa membuat sistem secara 
keseluruhan menjadi tidak optimal (atau mahal). contoh: untuk menekan biaya 
produksi kita coba pindahkan gudang penyimpanan ke tempat lain yang lebih murah. 
Tapi mungkin ini akan berakibat ongkos transport yang lebih mahal, dan sebagainya.
Manajemen rantai pasokan (supply-chain management) yaitu pengintegrasian 
aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah 
jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Tujuannya yaitu untuk 
membangun sebuah rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk 
memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Kunci bagi manajemen rantai pasokan yang 
efektif yaitu menjadikan para pemasok sebagai “mitra” dalam strategi perusahaan 
untuk memenui pasar yang selalu berubah (Heizer and Render, 2005:4). Indrajit dan 
Djokopranoto dalam Qolbi Isnanto (2009:3) mengungkapkan supply chain 
management (SCM) yaitu suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang 
produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga yaitu jaringan 
dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan memiliki  tujuan yang sama, 
yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau barang ini , istilah 
supply chain meliputi juga proses perubahan barang ini , contoh: dari barang 
mentah menjadi barang jadi. Manajemen rantai pasok yaitu integrasi aktivitas-
aktivitas yang berawal dari pengadaan barang dan jasa, mengubah bahan baku 
menjadi barang dalam proses dan barang jadi, serta mengantarkan barang-barang 
ini kepada para pelanggannya dengan cara yang efisien. Dalam definisi 
ini , secara umum pemahaman rantai pasok akan mengandung makna 
terjadinya aliran material dari awal sampai ke konsumen dengan memperhatikan 
faktor ketepatan waktu, biaya, dan jumlah produknya.
Dalam definisi operasional pengertian rantai pasok ada  tiga aspek yang perlu 
diperhatikan yaitu berikut ini.
a) Manajemen Rantai Pasok yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk 
mencapai pengintegrasian yang efisien dari supplier, manufacturer, distributor, 
retailer, dan customer.
b) Manajemen Rantai Pasok memiliki  dampak terhadap pengendalian biaya.
c) Manajemen Rantai Pasok memiliki  peranan penting dalam meningkatkan 
kualitas pelayanan perusahaan kepada pelanggan.
Untuk mengelola aliran barang dan jasa dalam rantai pasok, pertama-tama yang 
harus diketahui yaitu gambaran sesungguhnya dan lengkap mengenai seluruh mata 
rantai yang ada, mulai dari yang pertama sampai yang terakhir. contoh:, rantai pasok 
dari pabrik kertas yaitu dimulai dari hutan kayu sebagai penghasil bahan baku, 
bahan penolong, peralatan, dan pemasok lain yang terlibat. Di samping itu, perlu juga 
diketahui berbagai sifat pergerakan rantai pasok untuk berbagai persediaan. Maksud 
dari persediaan yaitu beberapa jenis barang yang disimpan di gudang yang 
memiliki  sifat pergerakan yang agak berbeda satu sama lain sehingga panjang-
pendeknya rantai pasok juga berbeda tergantung dari metode pemenuhan bahan 
baku maupun metode inventory yang dipilih oleh pelaku bisnisnya. ada  
beberapa jenis persediaan, yaitu sebagai berikut.
a) Bahan baku (raw materials).
b) Barang setengah jadi (work in process product).
c) Barang komoditas (commodity).
d) Barang proyek.
Keberhasilan manajemen rantai pasok memerlukan:
a) dukungan sumber daya manusia, kepemimpinan dan komitmen untuk berubah;
b) memahami sejauh mana perubahan yang diperlukan;
c) menyetujui visi dan proses inti manajemen rantai pasok;
d) komitmen pada perlunya sumber daya dan kekuasaan atau wewenang untuk 
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Proses-proses bisnis inti manajemen rantai pasok meliputi berikut ini.
a) Customer Relationship Management (CRM).
b) Customer Service Management (CSM).
c) Demand Management.
d) Customer Demand Fulfillment.
e) Manufacturing Flow Management.
f) Procurement.
g) Pengembangan Produk dan Komersialisasi.
h) Retur.
Mengelola aliran barang dan jasa dalam rantai pasok, yang harus diketahui pertama-
tama yaitu gambaran sesungguhnya dan lengkap mengenai seluruh mata rantai 
yang ada. Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan rantai pasok 
yaitu sebagai berikut.
a) Sasaran Lingkup Pasar (Market Coverage Objectives).
b) Perilaku Pembelian Pelanggan (Customer Buying Behavior).
c) Tipe Distribusi yaitu: distribusi intensif, distribusi selektif, dan distribusi eksklusif.
Perancangan aliran rantai pasok akan semakin kompleks saat pelaku masing-masing 
tahap rantai pasok memiliki  pelaku tambahan, contoh: distributor memiliki  
sub distributor untuk daerah tertentu. Dengan demikian, pola pikir perancangan 
aliran rantai pasok juga harus mempertimbangkan kompleksitasnya, terutama dalam 
melakukan kontrol secara efektif sehingga akan didapatkan suatu alir produk yang 
dapat dimonitor dengan baik dari pengadaan bahan baku sampai pada penyerahan 
produk ke pelanggan. Untuk itulah, terkait dengan karakteristik produk ada  
sembilan karakteristik produk yang seharusnya dianalisis oleh perancang:
a) Nilai Produk (The Product's Value).
b) Dasar-dasar Teknis Produk (The Techicality of the product).
c) Tingkat Dukungan Pasar (The Degree of Market Acceptance).
d) Tingkat Kemampuan Substitusi (The Degree of Substitutability).
e) Bulk Produk (The Product's Bulk).
f) Kemampuan jangka panjang produk (The Product's Perishability).
g) Tingkat Konsentrasi pasar (The Degree of Market Concentration).
h) Musiman (Seasonality).
i) Batas Kedalaman dan Kelebaran Lini Produk (The Width and Depth of The Product 
Line).
Kinerja manajemen rantai pasok yaitu semua aktivitas pemenuhan permintaan 
konsumen yang dinyatakan secara kuantitatif. Hasil akhirnya yaitu angka atau 
persentase dari aktivitas pemenuhan permintaan pelanggan oleh perusahaan. 
Tujuan dari pengukuran kinerja yaitu:
a) Untuk menciptakan proses penyampaian (delivery) secara fisik (barang mengalir 
dengan lancar dan persediaan tidak terlalu tinggi).
b) Melakukan stream lining information flow (adanya aliran informasi di antara tiap-
tiap channel).
c) Cash flow yang baik pada setiap channel dalam rantai pasok.
Aliran material dalam rantai pasok juga sering kali dikaitkan dengan berbagai macam 
pengukuran keuangan perusahaan. Namun, pengukuran persediaan dapat dibagi 
menjadi tiga bentuk dasar, yaitu nilai agregat rata-rata persediaan, minggu pasokan, 
dan perputaran persediaan. Nilai agregat rata-rata persediaan yaitu nilai total 
seluruh item yang tersimpan dalam persediaan. Minggu pasokan yaitu penilaian 
persediaan yang diperoleh dengan cara membagi rata-rata nilai agregat persediaan 
berdasarkan penjualan per minggu berdasar biaya (at cost). Perputaran persediaan 
yaitu penghitungan persediaan yang diperoleh dengan membagi penjualan 
tahunan (berdasar biaya) dengan nilai agregat rata-rata persediaan selama satu 
tahun.
Menurut Heizer and Render (2005:9-13) perusahaan harus memutuskan suatu 
strategi rantai pasokan dalam memperoleh barang dan jasa dari luar. Beberapa 
strategi ini antara lain:
a) Banyak Pemasok. Dengan strategi banyak pemasok, pemasok menanggapi 
permintaan dan spesifikasi permintaan penawaran, dengan pesanan yang 
umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah.
b) Sedikit Pemasok. Strategi yang memiliki sedikit pemasok mengimplikasikan bahwa 
daripada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin 
menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok yang setia. Penggunaan 
pemasok yang hanya sedikit dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan 
pemasok memiliki skala ekonomi dan kurva belajar yang menghasilkan biaya 
transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.
c) Integrasi Vertikal. Integrasi vertikal mengembangkan kemampuan untk 
memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan 
pemasok atau distributor. Integrasi vertikal dapat mengambil bentuk integrasi 
maju atau mundur. Integrasi mundur menyarankan perusahaan untuk membeli 
pemasoknya. Integrasi maju menyarankan produsen komponen untuk membuat 
produk jadi.
d) Jaringan Keiretsu. Keiretsu yaitu sebuah istilah bahasa Jepang untuk 
menggambarkan perang menjadi bagian dari sebuah perusahaan. Anggota 
keiratsu dipastikan memiliki hubungan jangka panjang dan karenanya diharapkan 
dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis dan kestabilan 
mutu produksi.
e) Perusahaan Virtual. Perusahaan yang mengandalkan beragam hubungan 
pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Juga dikenal 
sebagai korporasi berongga atau perusahaan jaringan.
MENGELOLA PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS
DALAM BISNIS INTERNASIONAL
Menurut Dewan Produktivitas Nasional (dalam Husein, 2002:9) menjelaskan bahwa 
produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai 
(output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain 
bahwa produktivitas memliliki dua dimensi. Dimensi pertama yaitu efektivitas yang 
mengarah kepada pencapaian target berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. 
Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input 
dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan ini dilaksanakan. 
Pendapat yang demikian itu menunjukkan bahwa produktivitas mencakup beberapa 
persoalan yang terkait dengan kegiatan manajemen dan teknis operasional.
Produktivitas yaitu ukuran kinerja ekonomi: perbandingan antara jumlah hasil 
produksi dan jumlah sumber daya yang dipakai untuk produksi ini . Semakin 
sedikit sumber daya yang diperlukan dalam produksi, semakin tinggi produktivitas 
dan semua pihak beruntung. Produktivitas juga mengacu pada kuantitas dan kualitas 
hasil produksi. Pemakaian sumber daya secara lebih efisien akan menghasilkan 
jumlah produk yang lebih banyak. Namun, tanpa kualitas yang memuaskan, produk 
ini akan ditolak oleh konsumen. Memproduksi kualitas berarti menghasilkan 
kecocokan kegunaan (menyediakan fitur-fitur yang diinginkan oleh konsumen).

Peningkatan produktivitas yaitu dambaan setiap perusahaan, produktivitas 
mengandung pengertian berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis. 
produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan 
barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan 
masyarakat pada umumnya. Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung 
pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu 
kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu 
kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. ini yang memberi dorongan 
untuk berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem, memberikan 
pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau 
keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.
Total quality management (TQM) mencakup semua aktivitas yang menyediakan 
produk berkualitas ke pasaran. TQM mempertimbangkan semua bagian dari bisnis 
(konsumen, supplier, dan karyawan). Pendekatan strategis dari TQM berawal dari 
fokus konsumen, mencakup metode-metode menentukan keinginan konsumen 
untuk kemudian mengarahkan semua sumber daya perusahaan dalam rangka 
memenuhi keinginan ini . TQM mencakup empat aktivitas manajerial dasar:
a) Merencanakan kualitas
b) Mengorganisasikan kualitas
c) Mengarahkan kualitas
d) Mengendalikan kualitas
Alat bantu TQM meliputi:
a) Analisis value-added mengevaluasi semua aktivitas kerja, alur material, dan 
kertas kerja dalam rangka menilai kegunaan yang diterima oleh konsumen
b) Statistical process control (SPC) yaitu metode di mana data dikumpulkan dan 
variasi aktivitas produksi dianalisis dalam rangka menentukan perlunya perbaikan 
aturan, contohnya yaitu studi variasi proses dan bagan kendali
c) Studi kualitas/biaya mengidentifikasikan biaya lancar dari perusahaan dan 
menyingkapkan area di mana perbaikan bisa menghasilkan potensi penghematan 
biaya terbesar, terkait dengan menemukan, memperbaiki, atau mencegah barang 
dan jasa yang tidak baik (yang bisa muncul dari kegagalan internal yang terjadi 
selama produksi dan barang masih berada di dalam dan kegagalan eksternal yang 
terjadi sesudah barang berada di luar/pasaran)
d) Tim quality improvement (QI) yaitu kelompok kerja-sama dari pekerja yang 
berasal dari berbagai area kerja yang bertemu secara rutin dalam rangka 
mendefinisikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah produksi umum, 
dengan tujuan meningkatkan metode kerja mereka sendiri dan juga produk yang 
mereka hasilkan
e) Benchmarking meningkatkan hasil produksi atau prosedur bisnis perusahaan 
dengan cara membandingkannya terhadap kinerja masa lalunya atau praktik 
terbaik dari perusahaan lain.

f) Lebih dekat kepada konsumen yaitu proses menjaga kontak erat dengan 
konsumen dan mencari cara untuk menjamin bahwa perusahaan menyediakan 
nilai dan kualitas yang diinginkan pada produk-produk yang dipakai oleh 
konsumen

MENGELOLA INFORMASI DALAM BISNIS INTERNASIONAL
Era globalisasi yaitu era pertukaran informasi menjadi sangat mudah dan 
cepat. Didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, komunikasi 
lintas negara menjadi suatu hal yang biasa. Kerjasama internasional semakin mudah 
dilakukan. Teknologi informasi global yaitu komponen yang penting dalam 
kerberhasilan berjalannya suatu bidang organisasi. Teknologi informasi global yaitu 
pemanfaatan berbagai bentuk TI untuk mendukung operasi dan manajemen dari 
bisnis global. Contoh Bisnis Global yaitu IBM, Microsoft, dll
Strategi mengelola sistem informasi internasional: memilih aplikasi terbaik dari 
semua subsidiari untuk digunakan sebagai aplikasi global, membentuk tim 
pengembang multinasional yang mewakili berbagai subsidiary, pengembangan 
paralel, dimana masing-masing subsidiari mengerjakan bagian interface-nya masing-
masing, dan menunjuk center of excellence, dimana subsidiari tertentu yang lebih 
berpengalaman ditunjuk untuk mengembangkan sistem. .......

Manajemen operasi (operation management) yaitu serangkaian kegiatan 
organisasi memakai  untuk mengubah jenis input ke akhir dari barang dan jasa. 
Manajemen operasi internasional (internastional operation management) 
melakukan transformasi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan 
internasional. Kompleksitas dalam manajemen operasi internasional meliputi: 
sumber daya (resources), lokasi (location), dan logistik (logistics).
Manajemen rantai pasokan (supply-chain management) yaitu pengintegrasian 
aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah 
jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Tujuannya yaitu untuk 
membangun sebuah rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk 
memaksimalkan nilai bagi pelanggan.
Produktivitas yaitu ukuran kinerja ekonomi: perbandingan antara jumlah hasil 
produksi dan jumlah sumber daya yang dipakai untuk produksi ini .
Total quality management (TQM) mencakup semua aktivitas yang menyediakan 
produk berkualitas ke pasaran. TQM mempertimbangkan semua bagian dari bisnis 
(konsumen, supplier, dan karyawan).
Alat bantu TQM meliputi: analisis value-added, statistical process control, studi 
kualitas/biaya, tim quality improvement, benchmarking, dan lebih dekat kepada 
konsumen.
Strategi mengelola sistem informasi internasional: memilih aplikasi terbaik dari 
semua subsidiari untuk digunakan sebagai aplikasi global, membentuk tim 
pengembang multinasional yang mewakili berbagai subsidiary, pengembangan 
paralel, dimana masing-masing subsidiari mengerjakan bagian interface-nya masing-
masing, dan menunjuk center of excellence, dimana subsidiari tertentu yang lebih 
berpengalaman ditunjuk untuk mengembangkan sistem.

Manajemen keuangan internasional ialah perencanaan, pengorganisasian, dan 
pengendalian keuangan perusahaan multinasional (Multinational Corporation yang 
lazim disebut MNC). Perusahaan multinasional ialah perusahaan yang beroperasi di 
seluruh dunia. Mereka yaitu perusahaan-perusahaan besar yang dimiliki oleh kaum 
kapitalis global yang pusatnya di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, 
Perancis, dan Inggris. Perusahaan-perusahaan itu lazim disebut konglomerat global 
atau kapitalis global. Mereka tidak mengenal negara, bangsa, tanah air, dalam 
mengembangkan kapitalnya. Dewasa ini perusahaan-perusahaan ini 
menguasai ekonomi dunia, dan menguasai ekonomi negara-negara sedang 
berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Tujuan mereka yang utama yaitu 
mencari keuntungan.
Keuangan internasional penting bagi: 
a) ekspansi perusahaan multinasional (Multinational Corporation atau MNC) ke 
Negara-negara sedang berkembang (NSB), 
b) ekspansi ideologi globalisasi, dan 
c) perdagangan internasional (ekspor-impor). 
Para pemikir ekonomi liberal menyatakan bahwa ekspansi MNC ke negara-negara 
sedang berkembang yaitu lokomotif pembangunan di NSB, oleh sebab itu 
kehadirannya sangat diharapkan. Untuk meyakinkan rakyat di negara-negara yang 
sedang berkembang bahwa MNC itu penting, dipromosikan ideologi globalisme, 
tanpa MNC tidak akan ada pembangunan di negara-negara sedang berkembang 
karena mereka kekurangan modal, ilmu, teknologi, dan tenaga ahli.
Secara rasional, ekspansi MNC ke NSB disebabkan karena: 
a) investasi jenuh di negara-negara MNC, 
b) di NSB sumber daya alam melimpah, 
c) di NSB tenaga kerja murah, 
d) di NSB kapitalis-birokrat tumbuh subur, 
e) di NSB kapitalis komprador sangat loyal kepada MNC, 
f) di NSB pasar potensial bagi kapitalis global, 
g) di NSB system perpajakan fleksibel, 
h) di NSB kebijakan bea-cukai (pelabuhan) fleksibel, 
i) di NSB Undang-undang Perburuhan memihak kapitalis, 
j) di NSB pemerintahnya memberi jaminan keamanan investasi, 
k) di NSB memberi kebebasan transfer modal dan laba bagi kapitalis global, 
l) di NSB system perbankan fleksibel.
Manajemen keuangan internasional meliputi aktivitas: (1) aliran financial, yaitu arus 
masuk modal dan pinjaman, (2) aliran riil, yaitu arus masuk barang dagangan barang 
(bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi, (3) aliran budaya, yaitu arus 
masuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan pola pikir dan perilaku. Hakikatnya 
manajemen keuangan internasional yaitu eksport capital, budaya, dan barang 
dagangan dari negara-negara kapitalis maju ke negara-negara sedang berkembang. 
Bagi Negara sedang Berkembang (NSB) hadirnya MNC yaitu yaitu bentuk 
“kolonisasi modern” yang dibawa oleh proses globalisasi. 
Banyak cendekiawan berinisiatif melawannya. Mereka mengatakan bahwa 
globalisasi yaitu rekayasa manusia MNC untuk menguasai ekonomi, sosial, politik, 
dan budaya (pendidikan) negara-negara sedang berkembang. Namun, dibalik itu 
semua ada setitik keuntungan yaitu: 
a) dapat memanfaatkan keunggulan komparatif, 
b) transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. 
Risiko yang dihadapi NSB yaitu: 
a) ketidakpastian nilai tukar valuta asing, karena nilai mata uang dapat dipermainkan 
oleh kapitalis global, 
b) risiko negara (country risk) yang tinggi, MNC dapat menguasai politik NSB karena 
ekonominya telah dihegemoni dan di dominasi.
Bagaimanapun juga, manajemen keuangan internasional itu penting dipelajari 
karena dapat: 
a) membantu manajer keuangan dalam memprediksi kejadian-kejadian 
internasional dan dampak kejadian-kejadian internasional terhadap keputusan 
keuangan perusahaan, 
b) mengetahui siklus ekonomi dunia (tumbuh, krisi, recovery), 
c) mengetahui kelebihan MNC dalam memberdayakan NSB sehingga NSB 
tergantung kepadanya, 
d) mengetahui moral bangsa (patriot, kapitalis birokrat, kapitalis komprador), 
e) memahami karakter MNC yang hanya berorientasi mencari keuntungan tanpa 
peduli nasib banyak rakyat yang dikuasainya, 
f) mengetahui aliran dana dari negara maju ke NSB dan dari NSB ke negara maju.

Berbagai isu keuangan dalam perdagangan internasional antara lain mata uang yang 
digunakan untuk bertransaksi, kapan dan bagaimana untuk memeriksa kredit, 
bentuk-bentuk pembayaran yang digunakan, dan bagaimana mengatur pembiayaan 
internasional. Berbagai metode pembayaran yang digunakan dalam transaksi 
internasional meliputi payment in advance, open account, documentary collection, 
letters of credit, credit cards, dan countertrade. Cash in advance memberikan 
perlindungan kepada eksportir terhadap kemungkinan importir menunda 
pembayaran, ini mungkin dikarenakan Negara tempat importir berada dalam 
keadaan tidak kondusif atau karena karakteristik importir sendiri yang sering lalai 
dalam melakukan pembayaran. Letter of credit (L/C) ialah suatu surat yang 
ditandatangani oleh bank atas nama pembeli dan ditujukan kepada penjual.
MENGINDENTIFIKASI DAN MENGELOLA RESIKO NILAI TUKAR
Sistem moneter internasional ialah struktur, instrument, institusi, dan perjanjian 
yang menentukan kurs atau nilai berbagai mata uang di dunia, termasuk juga 
penyesuaian aliran modal dan perdagangan internasional, dan neraca pembayaran. 
Sistem ini dirancang oleh kaum kapitalis global untuk mempermudah 
pengembangan kapitalnya melalui lembaga international monetary fund atau IMF 
dan Bank Dunia.
Bermacam-macam sistem moneter internasional yang lazim digunakan antara lain 
yaitu: 
a) fixed exchange rate, atau kurs tetap. Pemerintah menjaga nilai mata uang pada 
tingkat yang ditetapkan membeli atau menjual valuta asing. Kebijakan pemerintah 
dalam menjalankan devaluasi atau revaluasi.
b) floating exchange rate (free float), atau kurs mengambang bebas. Permintaan 
dan penawaran pasar valas dipengaruhi oleh tingkatan harga, suku bunga, dan 
pertumbuhan ekonomi.
c) managed float, atau mengambang terkendali. Nilai tukar mata uang ditentukan 
oleh pemerintah, tetapi diambangkan biasanya diturunkan nilai berdasarkan 
keputusan pemerintah.
d) Target zone arrangement, atau pengaturan zona target. Sistem mata uang 
gabungan untuk menanggulangi perubahan kurs.
e) pegged, atau kurs tertambat. Suatu negara menetapkan nilai mata uangnya 
berdasarkan nilai mata uang satu atau sekelompok negara.
f) crawling peg, atau tertambat merangkak. Suatu negara menetapkan nilai mata 
uangnya dikaitkan dengan nilai mata uang negara lain, tetapi diadakan perubahan 
tahap demi tahap.
g) pegged to a basket, atau tertambat pada sekeranjang mata uang. Sekitar 34 
negara menambatkan mata uangnya pada sekeranjang mata uang negara mitra 
dagang mereka

Keseimbangan kurs mata uang ditentukan oleh interaksi berbagai factor yang 
mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang, antara lain:
a) Laju inflasi
b) Tingkat pendapatan
c) Tingkat bunga
d) Kontrol pemerintah
e) Pengharapan pasar
Mekanisme pembentukan kurs. Pelaku bisnis global harus memahami perubahan 
dan pembentukan kurs. Tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah mata uang itu 
dalam kondisi berapresiasi atau terdepresiasi, dan untuk meramalkan perubahan 
kurs.
Aliran pembayaran internasional yang mempengaruhi penawaran dan permintaan 
uang yaitu: 
a) perdagangan internasional, dan 
b) aliran finansial yaitu investasi kaum kapitalis global. 
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembayaran internasional yaitu: 
a) perbedaan laju inflasi, 
b) perbedaan pendapatan, 
c) pembatasan transaksi perdagangan, 
d) perbedaan suku bunga, dan 
e) pembatasan aliran modal kapitalis global.
Pasar valuta asing ialah jual beli valuta asing yang pada umumnya dilakukan melalui 
informasi elektronik computer, ada  di semua negara, berfluktuasi setiap jam 
pada setiap hari kerja. Pasar ini pada umumnya digunakan untuk spekulasi 
kaum kapitalis. Fungsi pasar valas yaitu: 
a) transfer daya beli, 
b) penyediaan kredit: L/C dan banker's acceptance, 
c) minimisasi risiko: hedging (pengamanan), forward.
Para partisipan dalam pasar valas yaitu: 
a) bank dan non-bank yang bertindak sebagai dealer, 
b) individu dan perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan dan investasi, 
c) spekulan dan arbiter, 
d) bank sentral, 
e) pialang valas.
Tipe-tipe transaksi yang dilakukan dalam pasar valas yaitu: 
a) transaksi spot: nilai tukar saat transaksi terjadi, 
b) transaksi forward: valas diserahkan masa y.a.d. 
c) transaksi swap: terjadi di pasar antar bank yaitu pembelian dan penjualan valas 
secara bersamaan, beli dan jual pada tanggal yang berbeda, maka disebut spot 
against forward type.
Dalam pasar valas harus dibedakan antara kurs, kuotasi, pasar sport, pasar forward, 
pasar future, dan pasar opsi. Kurs ialah nilai tukar valas, harga mata uang yang 
dinyatakan dalam mata uang lain. Kuotasi ialah kesediaan untuk membeli atau 
menjual valas pada tingkat harga yang berlaku. Jenis kuotasi ialah:
a) Kuotasi langsung dan tidak langsung.
b) Cara eropa dan amerika
c) Kuotasi beli dan jual (bid and offer quotations)
d) Menyatakan kuotasi forward dengan basis poin
e) Kuotasi forward dalam presentase
f) Kurs silang
Risiko Nilai Tukar yaitu risiko yang berkaitan dengan berapa nilai arus kas dasar mata 
uang negara asal perusahaan induk. Pada saat perusahaan internasional 
menjalankan usahanya dinegara asing seorang manajer keuangannya harus 
mempertimbangkan kurs-kurs yang berfluktuasi, dan fluktuasi ini menimulkan risiko-
risiko, yaitu :
a) Risiko transaksi yang menyangkut utang piutang dinilai dengan mata uang asing. 
Pembeli atau peminjam dapat mempercepat atau menunda bahkan mengubah 
ketentuan pembayaran agar risiko ini teratasi. Salah satu jenis hedging 
(cegah risiko) yang dapat dilakukan yaitu cegah risiko berjangka(forward hedge) 
yang dilakukan dalam pasar valuta asing dan meyangkut sebuah kontrak.
b) Risiko translasi yang menyangkut kerugian atau keuntungan yang didapat dari 
pernyataan kembali (konversi) nilai-nilai asset-asset dan kewajiban-kewajiban/ 
piutang dan utang yang timbul dari investasi diluar negeri dari satu mata uang ke 
mata uang lainnya 
MANAJEMEN MODAL KERJA
Manajemen modal kerja perusahaan multinasional prinsipnya tidak berbeda dengan 
modal kerja perusahaan domestik, dimana tujuan manajemen modal kerja :
a) Mempercepat pengumpulan piutang dan memperlambat pembayaran jangka 
pendek.
b) Mengalokasikan dana secara optimal.
c) Memproleh profit maksimum untuk investasi kelebihan dana jangka pendek.
Dalam hal pengumpulan modal, hal yang harus dipertimbangkan untuk mengambil 
keputusan (McCulloh, 2001) yaitu :
a) Dalam mata uang apa modal akan dihimpun.
b) Perkiraan jangka panjang mengenai kekuatan dan kelemahan mata uang itu

c) Berapa uang yang akan berbentuk modal ekuitas yang berupa saham, dan yang 
berupa modal kredit dengan menjual obligasi.
d) Jika keputusan harus memakai  salah satu dari pasar modal dunia, maka harus 
dicari pasar yang dapat dicapai dengan biaya terendah
e) Berapa uang yang diperlukan perusahaan, dan untuk berapa lama
Apakah sumber-sumber uang lainnya tersedia
SUMBER-SUMBER INVESTASI INTERNASIONAL
Sumber-sumber investasi internasional dapat berupa:
a) Investasi portofolio. Investasi portofolio ini dilakukan melalui pasar modal dengan 
instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi.
b) Investasi langsung atau foreign direct investment (FDI. Investasi langsung yang 
dikenal dengan Penanaman Modal Asing (PMA) yaitu bentuk investasi 
dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan. 
Penanaman Modal di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 
2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud 
dengan Penanaman Modal Asing yaitu kegiatan menanam modal untuk 
melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam 
modal asing, baik memakai  modal asing sepenuhnya maupun yang 
berpatungan.........
Manajemen keuangan internasional (international financial management) ialah 
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian keuangan perusahaan 
multinasional (Multinational Corporation yang lazim disebut MNC). Perusahaan 
multinasional ialah perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia. Manajemen 
keuangan internasional meliputi aktivitas: (1) aliran financial, yaitu arus masuk modal 
dan pinjaman, (2) aliran riil, yaitu arus masuk barang dagangan barang (bahan baku, 
barang setengah jadi, dan barang jadi, (3) aliran budaya, yaitu arus masuk ilmu 
pengetahuan, teknologi, dan pola pikir dan perilaku. Hakikatnya manajemen 
keuangan internasional yaitu eksport capital, budaya, dan barang dagangan dari 
negara-negara kapitalis maju ke negara-negara sedang berkembang.
Berbagai isu keuangan dalam perdagangan internasional antara lain mata uang yang 
digunakan untuk bertransaksi, kapan dan bagaimana untuk memeriksa kredit, 
bentuk-bentuk pembayaran yang digunakan, dan bagaimana mengatur pembiayaan 
internasional. 
Berbagai metode pembayaran yang digunakan dalam transaksi internasional 
meliputi: payment in advance, open account, documentary collection, letters of 
credit, credit cards, dan countertrade.

Bermacam-macam sistem moneter internasional yang lazim digunakan antara lain 
yaitu: fixed exchange rate, floating exchange rate (free float), managed float, target 
zone arrangement,  pegged, crawling peg, pegged to a basket. 
Risiko nilai tukar yaitu risiko yang berkaitan dengan berapa nilai arus kas dasar mata 
uang negara asal perusahaan induk. Pada saat perusahaan internasional 
mennjalankan usahanya dinegara asing seorang manajer keuangannya harus 
mempertimbangkan kurs-kurs yang berfluktuasi, dan fluktuasi ini menimbulkan 
risiko-risiko, yaitu: risiko transaksi yang menyangkut utang piutang dinilai dengan 
mata uang asing, dan risiko translasi yang menyangkut kerugian atau keuntungan 
yang didapat dari pernyataan kembali (konversi) nilai-nilai asset-asset dan kewajiban.
Manajemen modal kerja perusahaan multinasional prinsipnya tidak berbeda dengan 
modal kerja perusahaan domestik.
Sumber-sumber investasi internasional dapat berupa investasi portofolio dan 
investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) yang dikenal dengan 
Penanaman Modal Asing (PMA).

Standar Pelaporan Keuangan Internasional 
 (IFRS : International Financial Reporting Standards)
IFRS (International Financial Reporting Standards) yaitu suatu standar 
pelaporan keuangan internasional yang diadaptasi oleh badan standar akuntansi 
internasional (International Accounting Standards Board (IASB)).  Pemberlakuan IFRS 
ini diwajibkan bagi perusahaan Go Public di Indonesia dan berlaku mulai 01 
Januari 2012.  IFRS yaitu standar pelaporan keuangan internasional baru yang 
dikembangkan dari standar pelaporan keuangan internasional terdahulu yaitu 
International Accounting Standars (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 - 2001 
oleh Internasional Accounting Standards Committee (IASC)). Pada tanggal 1 April 
2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab menyusun Standar Akuntansi 
Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan baru ini 
mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan 
menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.
IFRS dianggap sebagai kumpulan standar "dasar prinsip" yang kemudian menetapkan 
peraturan badan juga mendikte penerapan-penerapan tertentu. Standar Laporan 
Keuangan Internasional mencakup:
·Internasional Financial Reporting Standards (IFRS)) diterbikan sesudah 2001
·International Accounting Standards (IAS)) diterbitkan sebelum 2001
·International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)) diterbitkan 
sesudah 2001

·Standing Interpretations Committee (SIC) diterbitkan sebelum 2001
·Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements (1989))
Ketua Tim Implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengatakan, dengan 
mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat sekaligus.
1. meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK) dan mengurangi biaya 
SAK
2. meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
3. meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan. 
4. meningkatkan transparansi keuangan dan meningkatkan efisiensi penyusunan 
laporan keuangan.
5. menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui 
pasar modal. 

Manajemen SDM termasuk kegiatan merekrut dan memilih non-manajer dan 
manajer, menyediakan pelatihan dan pengembangan, menilai kinerja, dan 
memberikan santunan dan manfaat. Manajer SDM internasional harus berurusan 
dengan perbedaan budaya, tingkat pembangunan ekonomi, dan sistem hukum 
antara negara-negara di mana sebuah perusahaan beroperasi. Perbedaan ini 
mungkin memaksa untuk menyesuaikan menyewa, penembakan, pelatihan dan 
program-program kompensasi di negara-negara dengan dasar.

Masalah kepegawaian yang dihadapi manajer SDM internasional dapat dibagi 
menjadi dua kategori yang luas. Salah satu dari kategori ini yaitu merekrut, 
pelatihan, dan mempertahankan karyawan manajerial dan eksekutif. Kategori yang 
lain yaitu merekrut, pelatihan, dan mempertahankan karyawan non-manajer, 
seperti pekerja kerah biru produksi dan staf kantor kerah putih. Karyawan manajerial, 
isu-isu strategis dan pembangunan yaitu dasar penting. Untuk pekerja non-
manajer, perbedaan budaya, politik, dan hukum kondisi antara negara-negara 
mungkin lebih penting.
Ukuran tugas perekrutan, pelatihan, dan mempertahankan manajer tergantung pada 
keterlibatan perusahaan internasional. Jelas, kebutuhan perusahaan dalam tahap 
awal internasionalisasi, seperti langsung pengekspor, yang jauh lebih kompleks dan 
komprehensif dari orang-orang yang menghadapi MNC dengan luas investasi di 
banyak negara.
Untuk dapat beroperasi dengan berhasil, sebuah perusahaan global membutuhkan 
tim manajer yang secara kolektif memiliki keahlian dalam dan pengetahuan berikut:
a) Lini produk perusahaan: manajer produk harus menyadari faktor-faktor seperti -


teknik manufaktur terbaru, peluang penelitian dan pengembangan, dan strategi 
pesaing. 
b) Keterampilan fungsional (akuntansi, logistik, pemasaran, manajemen 
manufaktur, dan sebagainya) diperlukan untuk memastikan daya saing global: 
spesialis fungsional berusaha menangkap global ekonomi skala dan sinergi pada 
bidang keuangan, pemasaran, dan kegiatan produksi. 
c) Pasar masing-masing negara di mana perusahaan melakukan bisnis: manajer di 
negara ini harus memahami faktor-faktor seperti undang-undang setempat, 
budaya, pesaing, sistem distribusi, dan media iklan. Manajer ini memainkan peran 
kunci dalam memenuhi kebutuhan pelanggan lokal, memastikan kepatuhan 
terhadap peraturan negara tuan rumah, dan memperluas pasar saham 
perusahaan dan profitabilitas di negara tuan rumah.
d) Perusahaan strategi global: tingkat tinggi eksekutif di kantor pusat perusahaan 
harus merumuskan strategi global bagi perusahaan dan kemudian mengendalikan 
dan mengkoordinasikan kegiatan perusahaan atas produk, fungsional, dan 
manajer negara untuk memastikan strategi yang berhasil dilaksanakan.
SISTEM PEREKRUTAN, SELEKSI, PELATIHAN, DAN PENGEMBANGAN
Sejauh mana perusahaan melakukan internasionalisasi dan tingkat sentralisasi atau 
desentralisasi mempengaruhi (dan dipengaruhi oleh) filosofi kewarganegaraan untuk 
manajer internasional. Parent country nationals (PCNs)  yaitu penduduk asal negara 
dalam bisnis internasional. Penggunaan PCNs, MNC asing yang beroperasi 
memberikan banyak keuntungan kepada perusahaan. Karena PCNs biasanya berbagi 
budaya umum dan latar belakang pendidikan dengan staf kantor pusat perusahaan, 
mereka memfasilitasi komunikasi dan koordinasi dengan kantor pusat perusahaan. 
Host country nationals (HCNs) yaitu penduduk negara tuan rumah. HCNs biasanya 
digunakan oleh bisnis internasional untuk mengisi pekerjaan tingkat menengah dan 
tingkat rendah, tetapi mereka juga sering muncul dalam posisi manajerial dan 
profesional. Sebuah perusahaan internasional dapat menyewa third-country 
nationals (TCNs), yang bukan warga negara dalam negeri atau negara tuan rumah. 
Seperti PCNs, TCNs paling mungkin untuk digunakan dalam posisi tingkat tinggi 
dan/atau teknis. TCNs dan PCNs secara kolektif dikenal sebagai ekspatriat, atau 
orang-orang yang bekerja dan tinggal di negara-negara selain negara asal mereka.
Perusahaan internasional mengembangkan strategi yang sistematis untuk memilih 
antara HCNs, PCNs dan TCNs untuk berbagai jabatan. Beberapa perusahaan 
bergantung pada model kepegawaian etnosentris, dimana mereka terutama 
memakai  PCNs untuk posisi asing staf tingkat yang lebih tinggi. Pendekatan ini 
didasarkan pada asumsi bahwa kantor perspektif harus diutamakan daripada 
perspektif lokal dan asing yang PCNs akan paling efektif dalam mewakili pandangan 
dari kantor dalam operasi asing. Perusahaan internasional lain mengikuti model staf 
polisentris yaitu mereka menekankan penggunaan HCNs dalam keyakinan HCNs tahu 
pasar lokal yang terbaik. Akhirnya, model kepegawaian geosentris menempatkan 
PCNs, HCNs dan TCNs sejajar.

Perusahaan yang mengadopsi pendekatan ini ingin menyewa orang terbaik yang 
tersedia, terlepas dari mana individu ini berasal
Bisnis Internasional merekrut manajer yang berpengalaman melalui berbagai 
saluran. Sumber umum merekrut yang dalam perusahaan sendiri diantara karyawan 
yang sudah bekerja untuk perusahaan di negara tuan rumah atau orang-orang yang, 
meskipun saat ini bekerja di dalam negeri, mungkin disiapkan untuk penugasan 
internasional di negara tuan rumah. Kelompok kedua mungkin termasuk manajer 
yang tidak pernah memegang penugasan internasional dan manajer yang telah 
menyelesaikan tugas-tugas internasional yang sebelumnya. Bisnis internasional juga 
mungkin berusaha untuk mengidentifikasi calon manajer yang bekerja untuk 
perusahaan lainnya. Ini mungkin menjadi manajer negara asal yang dianggap 
memenuhi syarat untuk penugasan internasional atau manajer yang sudah bekerja di 
tugas internasional untuk perusahaan lain. Untuk tingkat yang lebih tinggi posisi, 
perusahaan sering mengandalkan disebut headhunter untuk membantu mereka 
menemukan calon kandidat. 
Headhunter merekrut perusahaan yang secara aktif mencari manajer yang 
berkualitas dan profesional lainnya untuk kemungkinan penempatan posisi di 
organisasi lainnya. Sebuah perusahaan kadang-kadang mungkin menemukan itu 
berguna untuk merelokasi fasilitasnya menjadi lebih dekat ke kolam karyawan yang 
memenuhi syarat. ini biasa untuk perusahaan multinasional besar untuk 
mempekerjakan lulusan perguruan tinggi baru untuk tugas asing langsung. Beberapa 
perusahaan, namun, akan mempekerjakan lulusan baru yang mereka akhirnya 
berniat untuk kirim ke luar negeri dan, dalam jangka pendek, memberikan lulusan 
tugas-tugas domestik. Terutama menarik yaitu lulusan dengan keterampilan 
bahasa asing, pengalaman perjalanan internasional dan jurusan Bisnis Internasional 
atau bidang terkait.
sesudah kumpulan calon manajer yang telah diidentifikasi, manajer SDM harus 
memutuskan mana orang dari kumpulan yang yaitu yang terbaik yang memenuhi 
syarat untuk tugas. Para kandidat yang paling menjanjikan berbagi karakteristik 
berikut: kompetensi manajerial (keterampilan teknis dan kepemimpinan, 
pengetahuan tentang budaya) yang tepat pelatihan (pendidikan formal, 
pengetahuan tentang pasar host dan budaya dan bahasa), dan beradaptasi dengan 
situasi baru (kemampuan untuk menangani secara bersamaan dengan menyesuaikan 
diri dengan pekerjaan baru dan lingkungan kerja, menyesuaikan untuk bekerja 
dengan HCNs, dan menyesuaikan diri dengan budaya nasional baru).
Pelatihan (training) yaitu instruksi yang ditujukan untuk meningkatkan 
keterampilan khusus yang berhubungan dengan pekerjaan dan kemampuan. 
Pengembangan (development) yaitu pendidikan umum yang berkaitan dengan 
mempersiapkan manajer untuk tugas baru dan/atau posisi tingkat yang lebih tinggi.

Sebelum sebuah perusahaan dapat melakukan bermakna pelatihan atau program 
pengembangan, itu harus menilai kebutuhan pelatihan dan pengembangan yang 
tepat. Penilaian (training assessment) ini melibatkan menentukan perbedaan antara 
apa yang manajer dan karyawan dapat lakukan dan apa yang terasa perusahaan 
mereka harus mampu melakukan. Isu pertama bisnis internasional harus memper-
timbangkan rencana pelatihan dan pengembangan usaha yaitu apakah untuk 
mengandalkan standar program atau mengembangkan program yang disesuaikan 
sendiri.
PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI
Penilaian kinerja (performance appraisals) atas Manajer pada perusahaan bisnis 
internasional harus didasarkan secara jelas memahami tujuan untuk operasi luar 
negeri. Anak perusahaan sukses di pasar luar negeri matang dan stabil akan memiliki 
tujuan yang berbeda daripada sebuah operasi start-up di tumbuh tetapi pasar tidak 
stabil. Sebenarnya dalam menilai kinerja manajer, perusahaan dapat memper-
timbangkan penjualan, margin keuntungan, pertumbuhan pangsa pasar, atau 
tindakan lainnya atau indikator yang dianggap penting. Jika anak perusahaan telah 
mengalami masalah, kinerja mungkin lebih tepat ditaksir dari seberapa baik manajer 
telah membantu untuk menyelesaikan masalah ini .
Bisnis internasional merasa perlu untuk memberikan manajer ini dengan diferensial 
kompensasi (compensation) untuk menebus perbedaan dramatis dalam uang 
penilaian, standar hidup, norma-norma gaya hidup, dan seterusnya. Ketika manajer 
pada tugas-tugas jangka pendek di luar negeri, gaji negara asal mereka biasanya tetap 
tidak berubah. Jika tugas asing terbatas atau jangka panjang, kompensasi secara rutin 
disesuaikan untuk memungkinkan para manajer untuk menjaga rumah negara 
mereka standar hidup. Penyesuaian ini penting terutama jika seorang manajer 
ditransfer dari tempat rendah ke lokasi biaya tinggi atau dari sebuah negara dengan 
standar hidup yang tinggi untuk satu dengan standar hidup yang lebih rendah. Titik 
awal dalam diferensial kompensasi yaitu tunjangan biaya hidup, yang ditujukan 
untuk mengimbangi perbedaan dalam biaya hidup di rumah dan negara tuan rumah.
HUBUNGAN TENAGA KERJA
Lebih dari setengah dunia tenaga kerja di luar Amerika Serikat milik pekerja. Di Eropa, 
buruh jauh lebih penting daripada di Amerika Serikat. Buruh di banyak negara Eropa 
diselaraskan dengan partai politik, dan nasib pasang surut dan aliran sebagai fungsi 
partai mereka saat ini kontrol pemerintah. Sebagian besar Eropa, sementara 
penghentian kerja sering digunakan oleh serikat pekerja (labor unions) dalam upaya 
untuk dukungan untuk tuntutan mereka. Tawar-menawar kolektif yaitu proses yang 
digunakan untuk membuat perjanjian antara manajemen dan Serikat Pekerja. Seperti 
telah disebutkan, kolektif tawar-menawar di Amerika Serikat sangat diatur.
Selain lewat undang-undang yang mengatur proses, namun, pemerintahan 
memainkan peran yang relatif pasif dalam membangun perjanjian-perjanjian 
Ketenagakerjaan. Perwakilan serikat pekerja dan manajemen bertemu dan 
menegosiasikan kontrak. Kontrak yang mengatur hubungan kerja kolektif mereka 
sampai kontrak berakhir, ketika baru dinegosiasikan.




PT. Caltex Pacific Indonesia (PT. CPI) yaitu perusahaan modal asing (PMA) yang 
melakukan kontrak kerja dengan Pemerintah Indonesia dalam bidang eksplorasi dan 
produksi minyak bumi di Indonesia. Walaupun perusahaan memberikan gaji, 
tunjangan dan berbagai fasilitas kepada karyawan yang menurut ukuran beberapa 
perusahaan lain dianggap cukup istimewa namun perusahaan menghadapi 
permasalahan dalam pengembangan sumberdaya manusia. 
PT CPI menghadapi permasalahan dalam penyiapan tenaga ahli. Tampaknya PT CPI 
hanya dijadikan batu loncatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain. Selama kurun 
waktu ini ada  sekitar 51.42% karyawan yang berlatar belakang sarjana 
berhenti bekerja dan pindah ke perusahaan lainnya. Pada umumnya karyawan yang 
berhenti bekerja ini berasal dari Pulau Jawa. Perpindahan tenaga kerja ini 
sangat mempengaruhi jalan operasi perusahaan. Perpindahan (labor turn over) yang 
tinggi dianggap aneh oleh perusahaan, karena pihak perusahaan telah memberikan 
gaji, tunjangan dan fasilitas yang baik. 
Namun di mata karyawan apa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan 
tidak memuaskan. contoh: ada karyawan yang menuntut agar gaji karyawan yang 
langsung bekerja di bidang eksplorasi dan produksi diberikan dalam proporsi yang 
lebih besar dibandingkan dengan karyawan administrasi. Selain itu adapula berbagai 
keluhan lain. contoh: gaji, tunjangan dan fasilitas untuk karyawan jauh diatas apa 
yang diperoleh karyawan domestik, walaupun sebenarnya kemampuan dan
prestasi kerja tidak begitu berbeda. Keluhan lainnya yaitu perbedaan perlakuan 
atas karyawan yang berasal dari konsorsium Pertamina yang bekerja di PT CPI. 
Mereka mendapat peluang yang lebih baik untuk ikut training bagi kenaikan karir 
dibandingkan dengan karyawan yang bukan berasal dari konsorsium Pertamina. 
Selain itu sebagian karyawan merasa bahwa tunjangan hari tua yang relatif rendah. 
Karyawan merasa apa yang merika terima tidak sesuai dengan pengorbanan mereka 
yang harus bekerja di lingkungan kerja jauh dari kota besar. Untuk mengatasi 
permasalahan diatas perusahaan harus melakukan berbagai tindak korektif agar 
karyawan bisa bertahan di perusahaan dalam waktu yang relatif lama. Di saat 
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup pesat banyak industri baru yang 
muncul memperketat persaingan untuk mencari tenaga kerja yang bermutu tinggi.
Sumber: hermin2008ump.wordpress.com
Pertanyaan: Bagaimana strategi sumber daya manusia internasional yang diterapkan 
perusahaan?

Share:
TRANSLATE
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Translate

viewer

SEARCH

widget translate
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Archive