Tampilkan postingan dengan label ilmu trading 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ilmu trading 1. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Desember 2023

ilmu trading 1

 



Ada  beberapa  cara  menganalisa  saham  dengan  analisa  Fundamental  yang 
dibahas di modul ini, yaitu : 
 
1. Metode CAN SLIMTM 
2. Metode Undervalued Stock 
3. Metode Top Down Approach 
4. Metode praktis lainnya 
 
 
1. Metode CANSLIM 
  Metode  ini disusun oleh William  J. O'neil dalam bukunya yang berjudul 
“How to make Money in Stocks”. 
  CAN SLIM sendiri yaitu  singkatan dari : 
 
– C = Current Quarterly Earnings per Share 
  Current Quarterly Earning per Share (EPS) berarti bahwa Laba per lembar 
saham per triwulan yang semakin tinggi berarti semakin baik pergerakan harga 
sahamnya. 
  EPS  (Laba per Lembar Saham)  triwulan  saat  ini paling  tidak 18%  ‐ 20% 
dibanding  triwulan  sebelumnya.  Penjualan  triwulan  juga  paling  tidak 
meningkat 25% dari Penjualan triwulan sebelumnya. 
   
– A = Annual Earning per Share 
  Peningkatan Laba per Lembar Saham yang  signifikan pertumbuhannya. 
Cari yang pertumbuhannya lebih dari 25% per tahun dalam tiga tahun terakhir. 
  Return on Equity‐nya pun harus lebih dari 17% 
 
– N = New Product, New Management, New Highs 
  Perhatikan  apakah  emiten  itu   mengeluarkan  produk  /  jasa  baru 
yang Inovatif, pergantian manajemen yang baru.  
  Perhatikan  juga  apakah  harga  saham  itu   menyentuh  /  melewati 
level harga tertingginya 
   
– S = Supply and Demand 
  Perhatikan  volume  Demandnya  saat   harga  saham  melejit  naik  dari 
ruang konsolidasinya. Saham yang bergerak naik akan terus bergerak naik jika 
volume perdagangannya besar. Kenaikan harga saham diikuti dengan volume 
perdagangan yang besar = permintaan yang besar akan saham tesebut. 
 
– L = Leader or Laggard ? 
  Beli saham – saham Blue Chips. Jangan pernah membeli saham – saham 
di Third Liner, Saham Tidur atau saham yang volume perdagangannya kecil. 
  Pilih  saham  –  saham  yang  masuk  ke  dalam  LQ45,  saham  –  saham  di 
dalam industri yang sedang bagus. 
 
– I = Institutional Sponsorship 
  Pilih  saham  yang  sedang  diburu  oleh  broker  /  investor,  terutama 
investor  asing.  Beli  saham  yang  banyak  diminati  oleh  para  sponsor 
(penyandang dana / investor) besar. Ikuti mereka, Ikuti para Bandar. 
 
– M = Market Direction 
  Follow  The  Trend.  Lihat  chart  /  grafik  harganya.  Tunggu  sampai  arah 
pergerakan harga meningkat. Sekali lagi, Ikuti Bandar ! 
 
 2. Metode Undervalued Stock 
Metode  ini membanding-bandingkan   suatu keadaan keuangan perusahaan dengan 
harga saham saat  ini. Metode  ini mengharuskan anda dapat mengerti  laporan 
keuangan atau paling tidak anda mengerti rasio – rasio yang dipakai  dalam 
menganalisa keadaan perusahaan melalui laporan keuangan. 
 
Secara  singkat dan praktis,  rasio yang biasa dipakai  untuk menganalisa 
suatu  saham  dengan  membaca  laporan  keuangan  yaitu   EPS  (Earning  Per 
Share) dan PER (Price to Earning Ratio).  
 
EPS  yaitu   Pendapatan  (Earning  atau  Net  Income)  perusahaan  yang 
didistribusikan  ke  seluruh  saham  perusahaan  yang  beredar  dipasar  atau 
Outstanding. Rumus  singkat EPS yaitu   : Net  Income  / Total Common  Stock 
Outstanding.  
   
PER atau PE saja yaitu  harga saham saat ini dibandingkan dengan EPS yang 
sudah anda dapatkan. 
 
 
3. Metode Top Down Approach 
Top Down Approach yaitu  analisa yang menilai suatu saham berdasar  
kondisi  ekonomi  dari  skala  Nasional  (bahkan  terkadang  dimulai  dari  skala 
Internasional)  lalu ke  Industri   sampai akhrinya kita melihat Saham  terbaik di 
industri itu . 
 
 
Anda  menentukan  kondisi  ekonomi  skala  nasional,  apakah  itu  baik  atau 
buruk,  lalu  anda  memilih  industri  –  industri  (kelompok  perusahaan  – 
perusahaan  yang bergerak dalam bidang  yang  sejenis)  tertentu  yang  sedang 
berkembang  dalam  kondisi  ekonomi  dalam  skala  nasional.  sesudah   anda 
mendapat  industri yang baik, anda memilih  saham –  saham yang paling baik 
dari industri yang anda tentukan sedang membaik. 
 
Saya  tidak  akan  banyak  membahas  terlalu  dalam  mengenai  bagaimana 
suatu  kondisi  ekonomi  dapat  dikatakan  baik  atau  buruk,  sebab   ada  banyak 
sumber  berita  dan  analisa  yang  sering  mengatakan  bahwa  kondisi  ekonomi 
sedang membaik  atau malah memburuk.  Anda  hanya  tinggal membaca  dan 
menentukan sendiri maksud dari bacaan yang anda baca dan saya pikir anda 
tidak  perlu  menjadi  seorang  ahli  ekonomi  untuk  menangkap  maksud  dari 
analisa ahli ekonomi. Cukup anda cari makna yang menyebutkan ekonomi kita 
sedang membaik atau memburuk, akan membaik atau akan memburuk. 
Dalam menganalisa instrumen Komoditi melalui analisa Fundamental, saya 
suka  menyebutkan  (sambil  bercanda)  bahwa  anda  harus  memiliki  
pengetahuan  selayaknya  Petani.  Terlebih  lagi,  Komoditi  yang  anda  analisa 
termasuk  ke  golongan  Soft  Commodity  seperti  Jagung,  Kopi,  Kacang  Kedelai 
atau Gula Mentah. 
 
Pada dasarnya, pergerakan semua instrumen berdasar  fundamentalnya 
yaitu   sebab   adanya  perbedaan  Penawaran  dan  Permintaan  (Suppy  & 
Demand).  Namun  dalam  instrumen  Komoditi,  pergerakan  sebab   Supply 
Demand  itu   sangatlah  jelas  terlihat  sehingga  anda  dengan  mudah 
menganalisa pergerakan harga Komoditi. 
 
Perbedaan  Supply  Demand  yang  terjadi  biasanya  sebab   jumlah  barang 
(Komoditi)  yang  beredar  atau  yang  dihasilkan  berubah,  baik  itu  bertambah 
banyak  atau  berkurang. Bertambah  banyak  dapat  disebabkan  dengan  panen 
yang  berhasil  dan  berkurang  dapat  disebabkan  dengan  kegagalan  panen. 
sebab  itulah saya mengatakan anda harus memiliki  pengetahuan layaknya 
Petani – petani atau bahkan mempelajari ilmu cuaca (Meteorologi). Saya sebut 
demikian sebab  hasil panen bergantung (salah satunya) dengan cuaca. 
 
Jika  Supply  naik,  dalam  arti  Penawaran  bertambah,  maka  harga  akan 
cenderung turun.  Jika Demand naik, dalam arti Permintaan bertambah, maka 
harga akan cenderung naik. Supply dapat meningkat  jika  terjadi keberhasilan 
Panen  atau  cuaca  yang mendukung  pertumbuhan  suatu  tanaman  pertanian. 
Jadi kesimpulannya, pada masa Panen  (diakhir masa  tanam), harga Komoditi 
cenderung menurun. Pada cuaca hujan, harga cenderung menurun. 
 
Permintaan akan meningkat jika terjadi kegagalan Panen atau cuaca kurang 
mendukung  pertumbuhan  suatu  tanaman  pertanian.  Kesimpulannya  yaitu  
pada masa gagal Panen (atau diawal masa tanam), harga cenderung meningkat 
dan pada cuaca kering, harga cenderung meningkat. 
 
Ada  kecenderungan  harga  –  harga  di  bursa  Komoditi,  mengikuti  bursa 
Komoditi di regional lain. Sepertinya misalnya, harga Komoditi di bursa Jepang 
(seperti Tokyo Grain Exchange) mengikut pergerakan harga di bursa Amerika 
(seperti  Chicago  Board  Of  Trade).  Sehingga  jika  anda  berinvestasi  di  bursa 
Jepang, anda cukup melihat harga di bursa komoditi Amerika atau klik website 
berita Bloomberg  (www.bloomberg.com/markets/commodities/cfutures.html) 
dan  lihat pergerakan – pergerakan harga seperti  Jagung, Kacang Kedelai atau 
Kopi. Dengan catatan, pada umumnya, harga di bursa Jepang bergerak sesuai 
dengan bursa Amerika dalam waktu sekitar 2 hari kemudian. 
 
Secara Fundamental, harga Forex bergerak sesuai dengan permintaan dan 
penawaran  akan mata  uang  suatu  negara  oleh  negara  lain.  sebab   itu mata 
uang suatu negara dalam perdagangan Forex dipasangkan dengan mata uang 
negara lainnya, seperti GBPUSD, EURUSD dan USDJPY. 
 
Permintaan  dan  penawaran  yang  terjadi  dalam  Forex  salah  satunya 
disebabkan  kegiatan  perdagangan  antar  negara,  yang  biasa  disebut  Export 
Import.  Semakin banyak  suatu negara melakukan Export barang ke negara – 
negara  lain, maka negara – negara  lain  itu  akan banyak membutuhkan 
mata uang negara Exportir itu . Oleh sebab  itu, jika Trade Balance suatu 
negara positif (yang berarti suatu negara lebih banyak Export daripada Import) 
maka mata uang negara itu  menguat. Dan sebaliknya  jika Trade Balance 
negatif  atau  negara  itu   yaitu   negara  Importir,  maka  mata  uangnya 
semakin  melemah.  Tingkat  suku  bunga  suatu  negara  juga  mempengaruhi 
permintaan  dan  penawaran  mata  uang  negara  yang  bersangkutan.  Kondisi 
ekonomi dan tingkat pengangguran juga mempengaruhi secara signifikan. 
 
Saya  tidak  akan  membahas  secara  detail  mengenai  analisa  fundamental 
untuk  instrumen Forex sebab  khusus pada  instrumen Forex, ada cara dalam 
bertransaksi berdasar  analisa Fundamental. Dan caranya sangatlah mudah. 
Saya menyebutnya dengan “Trade The News”. 
 
Data Fundamental yang saya sebutkan diatas yaitu  salah satu penggerak 
dalam  Forex.  Dan  ada  banyak  website  yang  mengumumkan  data  –  data 
Fundamental seperti Trade Balance, Interest Rate (tingkat suku bunga), Tingkat 
Pengangguran  (Unemployment  Rate)  dan  lainnya. Namun  dalam  “Trade  The 
News”, saya spesifik pada satu website, yaitu www.forexfactory.com. 
saat   anda  membuka  website  Forex  Factory,  anda  akan  segera 
menemukan tanggal berisi pengumuman – pengumuman indikator tiap negara. 
Perlu  anda  perhatikan,  pengumuman  indikator  itu   yaitu   serentak  di 
bumi kita ini. Sekali lagi, pengumuman indikator itu  serentak di bumi kita 
ini, baik di belahan dunia bagian Utara atau Selatan dan bahkan di  Indonesia. 
Namun hal yang perlu anda  lakukan yaitu  men‐set waktu yang ada menjadi 
waktu Indonesia. 
 
Silahkan anda klik bagian “Calendar”  lalu klik dibagian yang menunjukkan 
angka waktu (jam) dan lakukan setting sebagai berikut : 
• DST     : DST OFF 
• Time Zone  : GMT + 7.00 : Bangkok, Hanoi, Jakarta 
• Time Format  : am / pm 
• Start of the Week  : bebas (namun sebaiknya pilih Sunday) 
Dan  klik  “Save  Changes”  lalu  silahkan  klik  kembali  pilihan  “Calendar”. Maka 
waktu yang muncul akan berubah mengikuti waktu di Indonesia. 
 
Perlu  juga  anda  melakukan  penyaringan  untuk  memilih  pengumuman  – 
pengumuman  dan  negara  –  negara  yang  mengumumkan  data  ekonomi 
itu .  Sehingga  data  –  data  yang  muncul  yaitu   data  yang  cukup 
memberikan pengaruh kepada pergerakan harga Forex. Klik “Filter” dan (saran 
saya) pilih mata uang – mata uang seperti GBP, EURO dan USD  lalu pilih yang 
High  (berwarna  merah)  dan  Medium  (berwarna  oranye)  Impact.  Klik  Apply 
Filter. 
 
Data – data   yang anda tunggu pun sebaiknya hanya beberapa berita saja. 
Saya  menyarankan  anda  menunggu  pengumuman  data  –  data  berikut  (plus 
target pergerakan harganya) : 
• NonFarm Payroll untuk USD   : 100 – 200 pips 
• Trade Balance untuk USD    : 70 – 120 pips 
• Interest Rate Statement    : 100 pips 
• Producer Price Index (PPI)    : 50 – 60 pips 
• Consumer Price Index (CPI)    : 50 – 60 pips 
• Unemployment Rate      : 30 – 50 pips 
Namun  anda  tetap  harus  melihat  pergerakan  harga  itu   dan  target 
bergantung dari angka pengumumannya. 
 
saat   data  yang  anda  tunggu  muncul,  anda  perlu  memperhatikan 
beberapa  hal  yaitu  negara  yang  mengumumkan  pengumuman  itu   dan 
hasil aktualnya. Namun sebelumnya saya harus menjelaskan arti dari Currency 
Pair, kenapa Forex  itu berpasangan antara mata uang yang satu dengan mata 
uang yang lain. 
 
Sebagai  contoh,  ambillah  Currency  Pair  favorite  saya,  EURUSD.  Arti 
EURUSD yaitu , anda memperdagangkan mata uang Euro dengan pembayaran 
melalui mata uang US Dollar.  Jadi seakan – akan mata uang Euro  itu menjadi 
barang  dagangannya  dan  pembayarannya  dengan US Dollar. Hal  itu  berlaku 
untuk  semua  Currency  Pair.  Untuk  GBPUSD  &  AUDUSD,  maka  barang 
dagangannya  yaitu   GBP  (Great  Britain  Poundstreling)  dan  AUD  (Australian 
Dollar)  dengan  mata  uang  pembayarannya  US  Dollar.  USDJPY  dan  USD  CHF 
berarti anda memperdagangkan US Dollar dan melakukan pembayaran dengan 
JPY (Japanesse Yen) atau CHF (Swiss Franc). 
 
 
Jika anda perhatikan pada “Calendar” pengumuman data ekonomi, maka 
anda  akan  melihat  nilai  –  nilai  yang  masuk  ke  dalam  kategori  “Previous”, 
“Forecast” dan “Actual”. Untuk pengumuman yang belum diumumkan, maka 
angka  untuk  “Actual”  akan  kosong.  Angka  “Actual”  inilah  yang  perlu  anda 
perhatikan.  Jika  angka  “Actual”  yang  muncul  berwarna  Hijau,  berarti 
pengumuman itu  yaitu  berita baik terhadap mata uang di negara yang 
memberi  pengumuman.  Dan  jika  angka  “Actual”  muncul  berwarna  Merah, 
maka  itu  yaitu   berita  buruh  terhadap  mata  uang  di  negara  pengumum 
itu .  
 
Anda juga dapat mengklik gambar yang menyerupai bentuk kotak dibagian 
“Detail” untuk mengetahui lebih jauh arti dari data indikator yang diumumkan. 
Cukup  perhatikan  kalimat  –  kalimat  tertentu.  Jika  muncul  kalimat  “A  rising 
trend has a positive effect on the nation's currency”, maka mata uang negara 
yang mengumumkan itu  akan menguat apabila data “Actual” lebih tinggi 
dari data “Forecast” dan melemah apabila data “Actual” lebih rendah dari data 
“Forecast”. Jika ada kalimat “A falling trend has a positive effect on the nation's 
currency”,  maka  mata  uang  negara  itu   akan  menguat  apabila  data 
“Actual” lebih rendah dari data “Forecast” dan melemah apabila data “Actual” 
lebih tinggi dari data “Forecast”. 
 
Hal  yang  perlu  anda  perhatikan  juga  yaitu   Currency  Pair  yang  anda 
transaksikan  berdasar   pengumuman  itu .  Jika  hasil Actual  lebih  baik 
daripada  Forecast  (berwarna Hijau), maka Mata Uang  negara  itu   akan 
menguat. Untuk Currency Pair dimana Mata Uang  itu  berada di depan, 
maka  pasang  Posisi  Buy,  sebab   Currency  Pair  itu   akan  naik  harganya. 
Namun  jika  mata  uang  negara  itu   berada  di  posisi  belakang  dalam 
Currency Pair‐nya, maka pasang posisi Sell, sebab  Currency Pair itu  akan 
turun. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat tabel berikut : 
 
 
                         Hasil  
XXX Menguat 
 
XXX Melemah 
 
YYY Menguat 
 
ZZZ 
Menguat 
Currency Pair 
XXX / YYY BUY SELL SELL - 
ZZZ / XXX SELL BUY - BUY 
 
Secara  harfiah,  Index  Saham  yaitu   suatu  angka  yang  mewakilkan 
keseluruhan saham di suatu bursa tertentu. Angka itu  bukanlah nilai rata 
–  rata.  Mewakilkan  seluruh  saham  yang  tergabung  dalam  Index  itu  
berarti jika Index naik, maka rata – rata saham dalam Index itu  naik dan 
jika Index turun, maka rata – rata saham dalam Index itu  juga turun.  
 
Oleh sebab  itu, dalam menganalisa secara Fundamental suatu Index, tidak 
ada  cara  lain  selain  mengetahui  bagaimana  pergerakan  keseluruhan  saham 
itu  berdasar  fundamentalnya masing – masing. Merepotkan memang, 
tapi setidaknya begitulah. 
 
sebab   tiap  harga  saham,  secara  langsung  atau  tidak  langsung,  bergerak 
mengikuti  faktor  –  faktor  ekonomi  secara  makro  dan  mikro,  maka  dalam 
menganalisa Index, ada baiknya untuk menganalisa makro dan mikro ekonomi, 
terutama Index di bursa negara itu .  
 
Sama  layaknya  seperti  menganalisa  saham,  Index  juga  dapat  dianalisa 
melalui  analisa  terhadap  interest  rate  yang  berlaku  di  negara  tempat  bursa 
yang  memperdagangkan  Indexnya,  GDP  negara  itu ,  tingkat  inflasi  dan 
lainnya. 
 
Ada  satu  hal  lagi  yang  memudahkan  anda  para  Trader  Index  dalam 
menganalisa  insturmen anda.  Seiring dengan era  globalisasi, banyak  investor 
yang sudah berinvest di banyak negara. berdasar  kenyataan itu , maka 
sekarang  ini banyak  Index  suatu negara  terpengaruh dari  Index negara  yang 
kuat perekonomiannya. 
 
Seperti  contoh,  saat   Index  di  regional Amerika  (seperti Dow  Jones  dan 
S&P) turun, maka hampir rata – rata Index di regional Asia (seperti Hang Seng, 
Nikkei dan Kospi)  juga turun. Walau pada kenyataan tidak selalu berpengaruh 
seperti  itu,  sangat  baik  anda  mempertimbakan  keputusan  investasi  anda 
berdasar   berita  –  berita  yang  berpengaruh  terhadap  Index  suatu  negara 
yang kuat perekonomiannya. 
 
Berita  –  berita  itu   banyak  terdapat  di  website  berita  seperti 
Bloomberg,  Yahoo!  Finance  dan  Reuters.  Namun  untuk  berita  berbahasa 
Indonesia, anda dapat membuka Vibiznews (www.vibiznews.com) dan melihat 

tipe  harga

berita – berita mengenai Index. 
Open – High – Low – Close (OHLC) 
  Ada  empat  tipe  harga  yang  penting  untuk  diperhatikan,  yaitu  harga 
pembukaan  (Open),  harga  Penutupan  (Close),  harga  Tertinggi  (Highest)  dan 
harga Terendah (Lowest) 
− Open: Harga yang muncul dipermulaan waktu. Baik itu waktu pada saat 
Market (Pasar) buka atau pada awal pembentukan Bar/Candlestick yang 
baru 
− High: Harga tertinggi yang sempat tersentuh, tercapai atau terjadi dalam 
satu hari, satu Bar/Candlestick itu . 
− Low: Harga terendah yang sempat tersentuh, tercapai atau terjadi dalam 
satu hari, satu Bar/Candlestick itu  
− Close:  Harga  yang  muncul  diakhir  waktu.  Baik  itu  waktu  pada  saat 
Market  (Pasar)  tutup  atau  pada  akhir  pembentukan  Bar  /  Candlestick 
yang baru 
 
 
Bar 
  Penggunaan  Bar  Chart  lebih  sering  dipakai   oleh  orang  Barat  (Western 
Style).  Saya  sendiri  tidak  mengetahui  kenapa  orang  Barat  lebih  suka 
memakai  Bar Chart. Mungkin  sebab  bentuknya  yang  cukup  sederhana. 
Saya pribadi kurang menyukai bentuk Bar Chart sebab   tidak dapat dianalisa 
lebih lanjut hanya berdasar  bentuknya saja. 
 
  Berikut  ini  yaitu   Bar  Chart  yang  menunjukkan  harga  yang  meningkat 
(Open  diatas  Close)  dan  harga  yang  menurun  (Open  dibawah  Close).  Perlu 
diingat,  garis  disebelah  kanan  berarti  Harga  Pembukaan  (Open)  dan  garis 
disebelah kiri yaitu  Harga Penutupan (Close). Highest / Lowest point tidaklah 
selalu harus ada. sebab  ada  kalanya, Harga Pembukaan  juga menjadi harga 
Lowest atau mungkin Harga Penutupan menjadi harga Highest. 
 
    Bar Chart Down (Menurun)      Bar Chart Up (Menaik) 
Berikut  ini  yaitu   contoh  Bar  Chart  pada  Chart  Saham  untuk  Astra 
Internasional (ASII) 

Candlestick 
  Candlestick  diciptakan  oleh  Munehisa  Homma  (1724  –  1803),  seorang 
pedagang beras di Jepang pada masa Shogun Tokugawa. Candlestick dipakai  
oleh  Homma  untuk  memprediksi  pergerakan  harga  beras.  Oleh  sebab   itu, 
Candlestick  lebih  banyak  dipakai   oleh  orang  Asia  dalam  memakai  
analisa Teknikal.  
   
  Kita  pada  dasarnya  dapat  membuat  analisa  hanya  dengan  melihat 
Candlestick  secara  tunggal  (tanpa  ada  tambahan  garis  –  garis  Support 
Resistance  atau  indikator),  namun  sebaiknya  analisa  dengan  Candlestick 
digabung  dengan  cabang  Analisa  teknikal  lainnya  (akan  dibahas  dibagian 
selanjutnya) 
 
  Hal yang perlu dipahami yaitu  bahwa ada dalam melihat harga Open atau 
Close,  anda  harus mengetahui mana  Candlestick  naik  dan mana  Candlestick 
turun.  sebab   Open  >  Close  (Naik)  atau  Open  <  Close  (Turun)  dilihat  dari 
pemberian warna dari Candlestick sendiri (yang sering kali terdapat perbedaan 
penggunaan warna untuk tiap orang atau tiap software Teknikal analisa). 
 
Pada dasarnya pasangan warna di Candlestick yaitu  sebagai berikut : 
 
Software  (Default 
Setting) 
Harga  Naik  (Open  > 
Close) 
Harga  Turun  (Open  < 
Close) 
HOTS (e‐Trading)  Biru  Merah 
Metastock  Putih (Blank)  Hitam (Filled) 
Metatrader  Hitam (Blank)  Putih (Filled) 
 
  Berikut  ini yaitu  Candlestick yang memakai  pasangan warna Putih – 
Hitam (ala Metastock) 
 
  Berikut  ini  yaitu   penggunaan  Chart  Candlestick  pada  instrumen  saham 
Aneka Tambang (ANTM) 
 
 
Line 
  Dari  semua  bentuk  Chart,  Line  Chart  mungkin  yaitu   chart  yang  paling 
mudah dikenali dan dimengerti. sebab  Line Chart hanya menunjukkan Harga 
Penutupan  saja  yang  kemudian  disambungkan  dengan  Harga  Penutupan 
periode  sebelumnya  sehingga  membentuk  suatu  garis.  Line  Chart  dapat 
dengan mudah menunjukkan Trend suatu instrumen. 
 
  Berikut ini yaitu  bentuk Line Chart pada EURUSD 
  
Candlestick 
 
“Candlesticks are exciting, powerful, and fun. Candlestick techniques can be 
used for speculation and hedging. They can be used for futures, equities, 
options, or anywhere technical analysis is applied“  
Japanesse Candlestick Charting Technique  Steve Nison 
   Saya menyukai  kalimat dari  Steve Nison  itu . Beliau  yaitu  orang 
pertama  yang  mempopulerkan  Candlestick  di  Amerika.  sebab   trader  dari 
Amerika  sebelumnya  lebih  banyak  memakai  Bar  chart  untuk  analisa 
teknikalnya. 
   
  Nison menyebutkan bahwa Candlestick menarik, penuh dengan  kekuatan 
dan  menyenangkan.  Menyenangkan  sebab   analisa  dari  Candlestick 
sebenarnya  dapat  berdiri  sendiri  tanpa  analisa  lainnya.  Dapat  juga  disebut 
bahwa Candlestick dapat menjadi  Single  Indicator dan  anda dapat membuat 
keputusan Buy atau Sell cukup, sekali lagi cukup, hanya dengan melihat pola – 
pola  Candlestick  saja.  Walau  akan  jauh  lebih  baik  kalau  analisa  Candlestick 
digabung  dengan  alat  analisa  teknikal  lainnya  yang  nanti  akan  kita  bahas 
penggabunganya di bagian “East Meet West” 
 
 
Dasar – Dasar Analisa Candlestick 
    Candlestick juga mempunya titik harga Open – High – Low – Close, sama 
halnya dengan Bar  chart.  Jika pada Bar  chart harga Open dan Close ditandai 
dengan garis horizontal kecil di kanan dan kiri pada Bar  (garis vertikal), maka 
pada Candlestick, anda harus memahami Candlestick mana yang menunjukkan 
kenaikan dan penurunan harga baru anda dapat menunjukkan Open dan Close‐
nya.  
 
  Kuncinya  yaitu  pada pewarnaan  candlestick  itu  sendiri. Dalam buku  ini, 
Candlestick  bewarna  putih  menunjukkan  kenaikan  harga  dan  Candlestick 
bewarna  hitam  menunjukkan  penurunan  harga.  Anda  mungkin  akan 
menemukan kombinasi warna yang berbeda dalam chart Candlestick lain nanti. 
Saya mencantumkan gambar bentuk dasar Candlestick sebagai pengingat: 
 
Bentuk dari candlestick dilihat dari Body. Daerah Highest atau Lowestnya biasa 
disebut  Tail  atau  Shadow.  Jika  Body  dari  candlestick  itu   cukup  besar, 
maka candle itu  dinamakan Long Body Candlestick namun jika kecil, maka 
disebut Small Body Candlestick. 
 
 
Pola Candlestick 
  Pola  –  pola  candlestick  sendiri  dibagi  menjadi  dua  besar,  yaitu  pola 
Continuation dan pola Reversal. Namun mengingat luasnya analisa candlestick 
dan  keterbatasan  scope  dalam  buku  ini,  maka  saya  hanya  menampilkan 
candlestick  yang  menunjukkan  pola  Reversal.Adapun  beberapa  bentuk  pola 
Reversal  yang  cukup  signifikan keakuratannya dalam analisa pasar  (dan yang 
tercakup dalam buku ini) yaitu  sebagai berikut : 
 
1. Bullish Reversal Pattern 
a. Bullish Doji 
b. Hammer 
c. Inverted Hammer 
d. Bullish Engulfing 
e. Bullish Harami 
f. Morning Star 
g. Morning Doji Star 
2. Bearish Reversal pattern 
a. Bearish Doji 
b. Hanging Man 
c. Shooting Star 
d. Bearish Engulfing 
e. Bearish Harami 
f. Evening Star 
g. Evening Doji Star 
 
Penggolongan  diatas  yaitu   berdasar   Bullish  atau  Bearish  Reversal‐nya. 
Namun dapat juga kita menggolongkannya berdasar  banyaknya candlestick 
yang membentuk pola di atas dan penggolongan berikut inilah yang dipakai  
dalam buku ini.  
1. Single Pattern 
a. Bullish dan Bearish Doji 
b. Hammer 
c. Inverted Hammer 
d. Hanging Man 
e. Shooting Star 
2. Double Pattern 
a. Bullish dan Bearish Engulfing 
b. Bullish dan Bearish Harami 
3. Triple Pattern 
a. Morning (Doji) Star 
b. Evening (Doji) Star 
 
  Saya  merangkum  pola  candlestick  yang  sederhana  namun  dalam 
aplikasinya  cukup  akurat  dan  cukup  banyak  pembentukan  pola  itu  
terutama  untuk mencari  sinyal Reversal.  Sehingga  saya  sangat menyarankan 
anda menghafal pola – pola  itu  dan cukup pola – pola diatas  saja yang 
anda hafal. Pola – pola yang disebutkan diatas tidak semua tercantum. 
 
  Perlu  saya  ingatkan  lagi  dalam  membaca  bentuk  candlestick  itu  
yaitu   dari  dari  arah  kiri  ke  arah  kanan.  Sehingga  keputusan  terletak  pada 
candlestick  yang paling  kanan. Dan  konfirmasi  atau  trigger untuk memasang 
posisi  Buy  atau  Sell  biasanya  terdapat  di  harga Open  atau  Close  candlestick 
sebelumnya.  Jika  harga  menembus  harga  Open  atau  Close  dari  Candlestick 
sebelumnya  (Candlestick di  sebelah kiri), barulah anda melakukan keputusan 
Buy atau Sell sesuai dengan arah dari pola Candlestick yang terbentuk. 
   
  Ada  beberapa  pola  yang  cukup  kuat  dan  terkadang  tidak  diperlukan 
konfirmasi.  Namun  saya  sarankan  tetaplah  menunggu  konfirmasi  agar 
keputusan  anda  tidak  berakhir  dengan  Cut  Loss  (mengenai  Cut  Loss  akan 
dijelaskan di bagian lain dalam buku ini). Dan perlu juga saya tekankan bahwa 
Candlestick  tidak  memberikan  Target  Harga  sesudah   anda  memiliki   posisi 
berdasar  sinyal dari Candlestick. 
1.  Single Pattern 
 
  Syarat – syarat untuk pola Hammer (Candlestick no.2) yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Bottom dari Downtrend 
• Warna Candlestick untuk Hammer bebas, namun lebih valid jika bewarna Putih  
• Warna  Candlestick  no.  1  bebas,  namun  lebih  valid  jika  bewarna  Hitam  sebab   seseuai  dengan Downtrend yang sedang terjadi 
• Hammer  sebaiknya  tidak mempunya  Shadow di  atas  (Upper  Shadow).  Jika  ada,  haruslah  kecil  dan tidak terlalu kelihatan secara visual 
• Hammer  harus  memiliki   Shadow  di  bawah  (Lower  Shadow)  dan  panjang  dari  Lower  Shadow itu  yaitu  dua sampai tiga kali panjang dari Body Hammer 
• Harus  ada  konfirmasi.  Posisi  Buy  dapat  dipasang  jika  Candlestick  sebelumnya  menembus  Garis Konfirmasi yang merupakan harga Close dari Candlestick no. 1    
HAMMER 
BUY 
Garis Konfirmasi
Body Hammer 
Lower Shadow  
= 2 – 3 x Body Hammer 
2
  Syarat – syarat untuk pola Inverted Hammer (Candlestick no. 2) yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Bottom dari Downtrend 
• Warna Candlestick untuk Inverted Hammer bebas, namun lebih valid jika bewarna Putih  
• Warna  Candlestick  no.  1  bebas,  namun  lebih  valid  jika  bewarna  Hitam  sebab   seseuai  dengan Downtrend yang sedang terjadi 
• Inverted  Hammer  sebaiknya  tidak mempunya  Shadow  di  atas  (Upper  Shadow).  Jika  ada,  haruslah kecil dan tidak terlalu kelihatan secara visual 
• Inverted  Hammer  harus  memiliki   Shadow  di  bawah  (Lower  Shadow)  dan  panjang  dari  Lower Shadow itu  yaitu  dua sampai tiga kali panjang dari Body Inverted Hammer 
• Harus  ada  konfirmasi.  Posisi  Buy  dapat  dipasang  jika  Candlestick  sebelumnya  menembus  Garis Konfirmasi yang merupakan harga Close dari Candlestick no. 1 
• Gap yang mungkin terjadi antara Close dari Candlestick no. 1 dengan Body Inverted Hammer tidak perlu ada. Jika ada, akan memperkuat bentuk Inverted Hammer   
INVERTED HAMMER
1
2
Garis Konfirmasi
Body Inverted 
Hammer
Upper Shadow  
=  2 – 3 x Body  
Inverted Hammer 
BUY 
  Syarat – syarat Hanging Man (Candlestick no. 2) yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Top dari Uptrend 
• Warna Candlestick untuk Hanging Man bebas, namun lebih valid jika bewarna Hitam 
• Warna Candlestick no. 1 bebas, namun lebih valid jika bewarna Putih sebab  sesuai dengan Uptrend yang sedang terjadi 
• Hanging Man  sebaiknya  tidak mempunya Shadow di  atas  (Upper  Shadow).  Jika ada,  haruslah kecil dan tidak terlalu kelihatan secara visual 
• Hanging  Man  harus  memiliki   Shadow  di  bawah  (Lower  Shadow)  dan  panjang  dari  Shadow itu  yaitu  dua sampai tiga kali panjang dari Body Hanging Man 
• Harus  ada  konfirmasi.  Posisi  Sell  dapat  dipasang  jika  Candlestick  sebelumnya  menembus  garis konfirmasi yang merupakan harga Open dari Candlestick no. 1 
• Gap yang mungkin terjadi antara Close dari Candlestick sebelumnya dengan Body Hanging Man tidak perlu ada. Jika ada, itu akan memperkuat bentuk Hanging Man   
SELL 
2
Garis Konfirmasi
Body Hanging Man 
Lower Shadow  
= 2 – 3 x Body Hanging 
Man 
HANGING MAN 
  Syarat – syarat dari Shooting Star (Candlestick no. 2) yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Top dari Uptrend 
• Warna Candlestick untuk Shooting Star bebas, namun sebaiknya bewarna Hitam 
• Warna Candlestick no. 1 bebas, namun lebih valid jika bewarna Putih sebab  sesuai dengan Uptrend yang sedang terjadi 
• Shooting Star sebaiknya tidak mempunya Shadow di bawah (Lower Shadow). Jika ada, haruslah kecil dan tidak terlalu kelihatan secara visual 
• Shooting Star harus memiliki  Shadow di atas (Upper Shadow) dan panjang dari Shadow itu  yaitu  tiga kali panjang dari Body Shooting Star 
• Harus  ada  konfirmasi.  Posisi  Sell  dapat  dipasang  jika  Candlestick  sebelumnya  menembus  garis konfirmasi yang merupakan harga Open dari Candlestick sebelum Shooting Star 
• Antara  Candlestick  sebelumnya  dengan  Shooting  Star  harus  ada  Gap  Body  (seperti  pada  gambar). Tidak masalah jika Lower Shadow dari Shooting Star mencapai Open dari Candlestick sebelumnya 
 
 
   
SHOOTING STAR 
SELL 
Garis Konfirmasi
Body Shooting Star 
Upper Shadow  
= 3 x Body Shooting Star 
1
2
Gap Body 
  Syarat – syarat dari Piercing Line yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Bottom dari Downtrend 
• Candlestick no. 1 dan Candlestick no. 2 yaitu  Long Body Candlestick 
• Candlestick no. 1 harus berwarna Hitam (yang menunjukkan harga turun) 
• Candlestick no. 2 harus berwarna Putih (yang menunjukkan harga naik) 
• Open Candlestick no. 2 ada di bawah dari Lowest Candlestick no. 1 (di bawah ‘garis a’) 
• Close  Candlestick  no.  2  paling  tidak  melewati  setengah  Body  Candlestick  no.  1  (di  atas  ‘garis  b’) namun di bawah Close dari Candlestick no. 1 (di bawah ‘garis Konfirmasi’) 
• Konfirmasi tidak diperlukan, namun disarankan     
PIERCING LINE 
a
1 2
b
Garis Konfirmasi
BUY 
  Syarat – syarat dari Dark Cloud Cover yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Top dari Uptrend 
• Candlestick no. 1 dan Candlestick no. 2 yaitu  Long Body Candlestick 
• Candlestick no. 1 harus berwarna Putih (yang menunjukkan harga naik) 
• Candlestick no. 2 harus berwarna Hitam (yang menunjukkan harga turun) 
• Open Candlestick no. 2 ada di bawah dari Highest Candlestick no. 1 (di atas ‘garis a’) 
• Close Candlestick no. 2 paling  tidak melewati  setengah Body Candlestick no. 1  (di bawah  ‘garis b’) namun di atas Close dari Candlestick no. 1 (di atas ‘garis Konfirmasi’) 
• Konfirmasi tidak diperlukan, namun hanya disarankan 
 
DARK CLOUD COVER
a
1 2
b
Garis Konfirmasi
SELL 
2.  Double Pattern  
  Syarat – syarat Bullish Engulfing yaitu  sebagai berikut : 
• Sebaiknya terjadi di Top dari Uptrend 
• Body Candlestick no. 2 harus ‘menutupi’ atau lebih besar dari Body Candlestick no. 1 
• Open atau Close Candlestick no. 1 harus di bawah Open atau Close Candlestick no. 2 
• Open  atau  Close  (salah  satu)  Candlestick  no.  1  boleh  sama  dengan  Open  atau  Close  (salah  satu) Candlestick no. 2 
• Candlestick no. 2 sebaiknya merupakan Long Body Candlestick 
• Candlestick no. 1 dan no. 2 harus berbeda warna 
• Candlestick no. 2 harus berwarna Putih untuk menunjukkan Uptrend yang akan terjadi 
• Candlestick no. 1 sebaiknya berwarna Hitam sebab  sesuai dengan Downtrend yang sedang terjadi 
• Disarankan menunggu konfirmasi walau tidak harus ada. Pasang posisi Buy jika harga melewati garis konfirmasi yang merupakan harga Open atau Close Candlestick sebelum Candlestick no. 1 
• Volume pada Candlestick no. 2 harus lebih besar dari volume pada Candlestick no. 1  
BULLISH ENGULFING
BUY
Garis Konfirmasi
1
2
  Syarat – syarat Bearish Engulfing yaitu  sebagai berikut : 
• Sebaiknya terjadi di Bottom dari Downtrend 
• Body Candlestick no. 2 harus ‘menutupi’ atau lebih besar dari Body Candlestick no. 1 
• Open atau Close Candlestick no. 1 harus di bawah Open atau Close Candlestick no. 2 
• Open  atau  Close  (salah  satu)  Candlestick  no.  1  boleh  sama  dengan  Open  atau  Close  (salah  satu) Candlestick no. 2 
• Candlestick no. 2 sebaiknya merupakan Long Body Candlestick 
• Candlestick no. 1 dan no. 2 harus berbeda warna 
• Candlestick no. 2 harus berwarna Hitam untuk menunjukkan Downtrend yang akan terjadi 
• Candlestick no. 1 sebaiknya berwarna Hitam sebab  sesuai dengan Uptrend yang sedang terjadi 
• Konfirmasi  disarankan.  Pasang  posisi  Sell  jika  harga  melewati  garis  konfirmasi  yang  merupakan harga Open atau Close Candlestick sebelum Candlestick no. 1 
• Volume pada Candlestick no. 2 harus lebih besar dari volume pada Candlestick no. 1   
BEARISH ENGULFING
SELL
Garis Konfirmasi 
1 2
  Syarat – syarat Bullish Harami yaitu  sebagai berikut : 
• Sebaiknya terjadi di Bottom dari Downtrend 
• Body Candlestick no. 2 harus lebih kecil dari Body Candlestick no. 1 
• Open atau Close Candlestick no. 2 harus di bawah Open atau Close Candlestick no. 1 
• Open  atau  Close  (salah  satu)  Candlestick  no.  2  boleh  sama  dengan  Open  atau  Close  (salah  satu) Candlestick no. 1 
• Candlestick no. 1 sebaiknya merupakan Long Body Candlestick 
• Candlestick no. 1 dan no. 2 harus berbeda warna 
• Candlestick no. 1 harus berwarna Hitam untuk menunjukkan Downtrend yang sedang terjadi 
• Candlestick no. 2 sebaiknya berwarna Putih sebab  sesuai dengan Uptrend yang akan terjadi 
• Sangat  disarankan  menunggu  konfirmasi.  Posisi  Buy  dapat  dipasang  jika  harga  melewati  garis konfirmasi yang merupakan harga Open dari Candlestick no. 1 
• Volume pada Candlestick no. 2 harus lebih besar dari volume pada Candlestick no. 1   
BULLISH HARAMI 
Garis Konfirmasi
BUY 
1
2
  Syarat – syarat Bearish Harami yaitu  sebagai berikut : 
• Sebaiknya terjadi di Top dari Uptrend 
• Body Candlestick no. 2 harus lebih kecil dari Body Candlestick no. 1 
• Open atau Close Candlestick no. 2 harus di bawah Open atau Close Candlestick no. 1 
• Open  atau  Close  (salah  satu)  Candlestick  no.  2  boleh  sama  dengan  Open  atau  Close  (salah  satu) Candlestick no. 1 
• Candlestick no. 1 sebaiknya merupakan Long Body Candlestick 
• Candlestick no. 1 dan no. 2 harus berbeda warna 
• Candlestick no. 1 harus berwarna Putih untuk menunjukkan Uptrend yang sedang terjadi 
• Candlestick no. 2 sebaiknya berwarna Hitam sebab  sesuai dengan Downtrend yang akan terjadi 
• Sangat  disarankan  menunggu  konfirmasi.  Posisi  Sell  dapat  dipasang  jika  harga  melewati  garis konfirmasi yang merupakan harga Open dari Candlestick no. 1 
• Volume pada Candlestick no. 2 harus lebih besar dari volume pada Candlestick no. 1 
 
BEARISH HARAMI 
SELL 
2
Garis Konfirmasi
3.  Triple Pattern  
  Syarat – syarat Morning Star yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Bottom dari Downtrend 
• Warna Candlestick no. 1 harus Hitam (yang menunjukkan harga turun) 
• Warna Candlestick no. 2 bebas, namun lebih valid jika berwarna Putih 
• Warna Candlestick no. 3 harus Putih (yang menunjukkan harga naik) 
• Candlestick no. 1 dan Candlestick no. 3 harus Long Body Candlestick 
• Candlestick no. 3 harus memiliki Body lebih besar dari Candlestick no. 1 
• Candlestick no. 2 harus Small Body Candlestick 
• Candlestick no. 2 harus terjadi Gap Body dengan Candlestick no. 1 (Close Candlestick no. 2 di bawah dan berbeda beberapa point dari Close Candlestick no. 1) 
• Open Candlestick no. 3 dekat (di bawah atau di atas) dengan Close Candlestick no. 1 
• Volume pada Candlestick no. 3 lebih besar (atau sama) dengan volume Candlestick no. 2 
• Konfirmasi  tidak  diperlukan.  Namun  sebaiknya menunggu  harga melewati  ‘garis  konfirmasi’  yang merupakan Open dari Candlestick no. 1  
MORNING STAR
Garis Konfirmasi 
1 2 3
Gap 
Body 
BUY 
 
  Syarat – syarat dari Evening Star yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Top dari Uptrend 
• Warna Candlestick no. 1 harus Putih (yang menunjukkan harga naik) 
• Warna Candlestick no. 2 bebas, namun lebih valid jika berwarna Hitam 
• Warna Candlestick no. 3 harus Hitam (yang menunjukkan harga turun) 
• Candlestick no. 1 dan Candlestick no. 3 harus Long Body Candlestick 
• Candlestick no. 3 harus memiliki Body lebih besar dari Candlestick no. 1 
• Candlestick no. 2 harus Small Body Candlestick 
• Candlestick no. 2 harus terjadi Gap Body dengan Candlestick no. 1 (Close Candlestick no. 2 di bawah dan berbeda beberapa point dari Close Candlestick no. 1) 
• Open Candlestick no. 3 dekat (di bawah atau di atas) dengan Close Candlestick no. 1 
• Volume pada Candlestick no. 3 lebih besar (atau sama) dengan volume Candlestick no. 2 
• Konfirmasi  tidak  diperlukan.  Namun  sebaiknya menunggu  harga melewati  ‘garis  konfirmasi’  yang merupakan Open dari Candlestick no. 1  
EVENING STAR
Garis Konfirmasi 
Gap 
Body 
1
2
3
SEL
 
  Syarat – syarat dari Morning Doji Star yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Bottom dari Downtrend 
• Warna Candlestick no. 1 harus Hitam (yang menunjukkan harga turun) 
• Warna Candlestick no. 3 harus Putih (yang menunjukkan harga naik) 
• Candlestick no. 1 dan Candlestick no. 3 harus Long Body Candlestick 
• Candlestick no. 3 harus memiliki Body lebih besar dari Candlestick no. 1 
• Candlestick no. 2 harus berbentuk Doji sempurna (Open dan Close sama) 
• Candlestick no. 2 harus terjadi Gap Body dengan Candlestick no. 1 (Close Candlestick no. 2 di bawah dan berbeda beberapa point dari Close Candlestick no. 1) 
• Open Candlestick no. 3 dekat (di bawah atau di atas) dengan Close Candlestick no. 1 
• Volume pada Candlestick no. 3 lebih besar (atau sama) dengan volume Candlestick no. 2 
• Konfirmasi  tidak  diperlukan.  Namun  sebaiknya menunggu  harga melewati  ‘garis  konfirmasi’  yang merupakan Open dari Candlestick no. 1   
MORNING DOJI STAR
Garis Konfirmasi 
1 2 3
Gap 
Body 
BUY 
 
  Syarat – syarat dari Evening Doji Star yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Top dari Uptrend 
• Warna Candlestick no. 1 harus Putih (yang menunjukkan harga naik) 
• Warna Candlestick no. 3 harus Hitam (yang menunjukkan harga turun) 
• Candlestick no. 1 dan Candlestick no. 3 harus Long Body Candlestick 
• Candlestick no. 3 harus memiliki Body lebih besar dari Candlestick no. 1 
• Candlestick no. 2 harus berbentuk Doji sempurna (Open dan Close sama) 
• Candlestick no. 2 harus terjadi Gap Body dengan Candlestick no. 1 (Close Candlestick no. 2 di bawah dan berbeda beberapa point dari Close Candlestick no. 1) 
• Open Candlestick no. 3 dekat (di bawah atau di atas) dengan Close Candlestick no. 1 
• Volume pada Candlestick no. 3 lebih besar (atau sama) dengan volume Candlestick no. 2 
• Konfirmasi  tidak  diperlukan.  Namun  sebaiknya menunggu  harga melewati  ‘garis  konfirmasi’  yang merupakan Open dari Candlestick no. 1   
2
Garis Konfirmasi 
Gap 
Body 
1
3
SELL  
EVENING DOJI STAR
  Syarat – syarat Three White Soldiers yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Bottom dari Downtrend 
• Candlestick no. 1, 2, 3 sebaiknya merupakan Long Body Candlestick 
• Ukuran Candlestick no. 1, 2, 3 sebaiknya tidak berbeda jauh 
• Open Candlestick no. 2 ada di bawah Close Candelstick no. 1 dan Close Candlestick no. 2 ada di atas Close Candlestick no. 1 
• Open Candlestick no. 3 ada di bawah Close Candelstick no. 2 dan Close Candlestick no. 3 ada di atas Close Candlestick no. 2 
• Konfirmasi tidak diperlukan. Namun sebaiknya posisi Buy dilakukan jika harga melewati (atau Close di) ‘garis Konfirmasi’ yang merupakan Close Candlestick no. 3 
• Semakin meningkat volume, semakin baik   
THREE WHITE SOLDIERS 
2
 
BUY 
3
Garis Konfirmasi 
  Syarat – syarat Three Black Crows yaitu  sebagai berikut : 
• Terjadi di Top dari Uptrend 
• Candlestick no. 1, 2, 3 sebaiknya merupakan Long Body Candlestick 
• Ukuran Candlestick no. 1, 2, 3 sebaiknya tidak berbeda jauh 
• Open Candlestick no. 2 ada di atas Close Candelstick no. 1 dan Close Candlestick no. 2 ada di bawah Close Candlestick no. 1 
• Open Candlestick no. 3 ada di atas Close Candelstick no. 2 dan Close Candlestick no. 3 ada di bawah Close Candlestick no. 2 
• Konfirmasi tidak diperlukan. Namun sebaiknya posisi Sell dilakukan jika harga melewati (atau Close di) ‘garis Konfirmasi’ yang merupakan Close Candlestick no. 3 
• Semakin meningkat volume, semakin baik 

 
THREE BLACK CROWS 
SELL 
2
Garis Konfirmasi 
 3
  

Chart Pattern 
 
“Sometimes a chart pattern is frightening enough that you will want to take 
profits. At other times, the best trade that you can make is none at all. You 
may discover that your girlfriend loves diamonds, but as a chart pattern, they 
are a lousy investment. One word says it all. Experience”  
Encyclopedia of Chart Patterns  Thomas N. Bulkowski 
  Sesuai  dengan  salah  satu  filosofi  Teknikal  Analisa  yaitu  “History  Repeat 
Itself”, maka Chart Pattern yaitu  penerapan dan pembuktian filosofi itu . 
sebab   berdasar   data  –  data  masa  lalu,  suatu  harga  bergerak  dengan 
gerakan – gerakan naik dan turun yang dapat dideteksi “bentuk”nya sehingga 
disebut  Pergerakan  Berpola  (Pattern  Move).  Pergerakan  inilah  yang  diberi 
nama dan masuk ke dalam bagian Chart Pattern. 
    saat  harga membentuk suatu Pattern tertentu, kita dapat memprediksi 
pergerakan selanjutnya dan bahkan kita dapat memberikan target pergerakan 
harga sesudah  membentuk bentuk gerak tertentu. 
   
  Sekali lagi bahwa Chart Pattern akan banyak memakai  pola Support & 
Resistance dan terdapat istilah “Break Out”. 
 
 
a. Triangle 
  Pola Triangle yaitu  pola pergerakan harga yang paling mudah di deteksi. 
Sesuai  dengan  namanya,  saat   harga  bergerak  sedemikian  rupa  hingga 
membentuk  bentuk  “Segitiga”,  maka  kita  dapat  mengatakan  harga  telah 
membentuk  Triangle  Pattern  dan  kita  dapat  memprediksi  pergerakan 
selanjutnya.  Triangle  dapat  berupa  sinyal  Continuation  Trend  (melanjutkan 
Trend yang ada) atau Revearsal Trend (perubahan Trend). Target harga sesudah  
harga menembus Support atau Resistance  (secara sederhana) yaitu  setinggi 
dari tinggi setengah jarak ujung ke ujung bentuk segitiga dari Triangle. 
  
i. Symetri 
  Symetri Triangle yaitu  Triangle yang dapat merupakan Continuation atau 
Reversal Trend. Penentuan Continuation atau Reversal tergantung dari kemana 
harga Breakout. Berikut yaitu  contoh dari Symetri Triangle (lihat gambar). 
Symetri Triangle berupa Continuation Trend  Symetri Triangle berupa Reversal Trend 
 
ii. Decending 
Decending Triangle yaitu  Triangle yang mendatar dibagian Support‐nya 
dan  menurun  di  bagian  Resistance‐nya.  Decending  Triangle  akan 
menjadi  Continuation  Downtrend  jika  harga  menembus  Support‐nya. 
Berikut yaitu  contoh Decending Triangle 
 
iii. Ascending 
  Ascending Triangle yaitu  Triangle  yang mendatar di bagian Resistance‐
nya  dan  menurun  di  bagian  Supportnya.  Ascending  Triangle  akan  menjadi 
Contiuation  Uptrend  jika  harga  menembus  Resistance‐nya.  Berikut  yaitu  
contoh dari Ascending Triangle 
b. Head And Shoulders 
  Head and Shoulders disebut demikian sebab  berbentuk seperti bahu kiri 
– kepala – bahu kanan manusia. Tentu saja  tidak benar – benar seperti bahu 
dan  kepala  manusia.  Namun  bahu  dan  kepala  disini  yaitu   kenaikan  harga 
yang kecil  (bahu kiri)  lalu menurun diikuti dengan kenaikan harga yang  lebih 
besar dari sebelumnya (kepala) lalu menurun  lagi dan terakhir kenaikan harga 
yang  relatif  sama  dengan  bahu  kiri  (bahu  kanan)  lalu  menurun  lagi.  Garis 
Support  yang  memulai  kenaikan  dan  mengakhiri  penurunan  untuk  memulai 
kenaikan  lagi  disebut  Neckline  (atau  garis  leher).  Target  penurunan  harga 
(Downtrend) yaitu  setinggi garis Neckline menuju ujung Kepala dari Head & 
Shoulders. 
  Lebih mudah yaitu  dengan melihat gambar berikut : 
 
c. Inverted Head And Shoulders 
Sama halnya dengan Head & Shoulders, Inverted Head & Shoulders yaitu  
Head &  Shoulders  dengan posisi Breakout  untuk Uptrend. Berikut  yaitu  
gambar Inverted Head & Shoulders : 
 
d. Double Bottom 
 Pola Double Bottom yaitu  pola Reversal Pattern. Double Bottom ditandai 
dengan  adanya  pantulan  dari  Support  lalu  memantul  lagi  ke  arah  Support 
sebelumnya. Mudahnya, Double Bottom berbentuk seperti huruf “W”. Target 
harga Double Bottom yaitu  setinggi Resistance ke Support‐nya.  
   
  Terkadang Double Bottom dapat memantul  tiga kali. Disebut  juga dengan 
Triple Bottom. Gambar Double Bottom yaitu  sebagai berikut : 
 
 
e. Double Top 
Sama  seperti  Double  Bottom,  Double  Top  lebih  berbentuk  huruf  “M”. 
Target  harga  yaitu   sepanjang  Resistance  dan  Support‐nya.  Ada  juga 
Double Top yang terjadi tiga kali pantulan disebut Triple Top. Berikut yaitu  
gambar Double Top: 
f. 2‐3 Pattern 
  1 – 2 – 3 Pattern yaitu  Pattern  jenis baru. Pattern  ini  sangatlah mudah 
dideteksi.  1‐2‐3  pattern  sama  seperti  mendeteksi  adanya  Uptrend  ataupun 
Downtrend, yaitu dengan Higher High Higher Low atau Lower High Lower Low, 
tergantung  dengan  arah  Trendnya.  Namun  hanya  dipakai   satu  pasang 
Higher High High  Low  atau  satu pasang  Lower High  Lower  Low. Higher High 
Higher Low atau Lower High Lower Low diberi angka 1, 2 dan 3. Gunakan angka 
1  untuk  mendeteksi  adanya  1‐2‐3  Pattern.  Titik  Higher  High  pertama  atau 
Lower High pertama diberi angkat 2 dan menjadi titik Entry. 1‐2‐3 Pattern akan 
terbentul  jika  titik  3  ini  yaitu   Higher  Low  atau  Lower  Low  dibandingkan 
dengan titik 1. Berikut yaitu  gambar 1‐2‐3 Pattern Downtrend dan Uptrend 
“A ball hits the floor and bounces. It drops after it hits the ceiling. Support and 
Resistance are like a floor and a ceiling, with price sandwiched between 
them” 
 
Trading For A Living  Alexander Elder 
 Di bagian  ini,  kita akan membahas hal  yang  sebenarnya menjadi  inti dari 
semua  Ilmu  Teknikal  Analisa.  Sangat  penting  anda  memahami  Support  dan 
Resistance sebab  pergerakan harga pada akhirnya yaitu  bergerak dari suatu 
Support ke Resistance dan kembali ke Support lagi atau sebaliknya. Pergerakan 
harga  mereka  memang  acak,  namun  jika  anda  dapat  melihat  titik  –  titik 
Support dan Resistance mereka, anda dapat melihat ke titik berapa harga akan 
bergerak dan di titik berapa harga akan berbalik arah (Reversal) 
   
  Seperti kata Elder, Support  seperti  lantai  (Floor) dimana harga cenderung 
memantul  ke  atas  (Rebound)  dan  Resistance  yaitu   langit  –  langit  (Ceiling) 
dimana  harga  berbalik  arah  ke  bawah  (Reverse).  Support  juga  menjadi  titik 
dimana anda dapat memasang posisi Buy dan Resistance menjadi titik dimana 
anda memasang posisi Sell. 
 
 
Support 
  Support yaitu   titik dimana harga berhenti dari penurunannya dan mulai 
menunjukkan  pergerakan  menaik.  Support  biasanya  juga  disebut  dengan 
“Bottom”  atau  “Batas  Bawah”.  sebab   pada  titik  Support  ini,  harga  sudah 
Oversold dan cenderung meningkat. 
 
  Oversold yaitu  kondisi dimana harga sudah jenuh Jual. sebab  pengertian 
“Jual”  yaitu  harga  yang menurun, maka  saat   Jenuh  Jual  (Oversold) dapat 
berarti  harga  sulit  untuk  turun  lebih  jauh  lagi.  Sehingga  saat   harga  sudah 
memasuki  kondisi Oversold, maka harga  akan  segera meningkat. Adakalanya 
harga  terus menurun melewati Support. Kondisi demikian dinamakan  “Break 
Out” atau penembusan harga. saat  harga menembus  Support, maka harga 
akan  terus menerus  turun sampai bertemu Support selanjutnya. Oleh sebab  
itu, biasanya dalam suatu pengamatan, terdapat beberapa Support. 
 
  Harga  yang  menembus  Support  terkadang  kembali  naik  dan  mendekati 
Support  yang  sebelumnya  tertembus.  Saat  itu,  Support  itu   menjadi 
Resistance.  Dengan  kata  lain,  Support  dapat  menjadi  Resistance  dan  begitu 
juga Resistance yang dapat menjadi Support. 
 
 
Resistance 
  Resistance yaitu  titik dimana harga berhenti dari kenaikannya dan mulai 
menunjukkan  pergerakan  menurun.  Resistance  biasa  disebut  juga  dengan 
“Top” atau “Batas Atas”. sebab  pada titik Resistance, harga sudah Overbought 
dan  cenderung  menurun.  Overbought  yaitu   kondisi  dimana  harga  sudah 
mulai jenuh Beli. saat  “Beli”, maka harga akan meningkat sebab  banyaknya 
permintaan  (semakin banyak permintaan, harga akan meningkat). Dan saat  
sudah “Jenuh Beli” maka harga akan segera menurun. Harga yang “Break Out” 
dari Resistance akan terus naik sampai mencapai Resistance selanjutnya. Dan 
seperti halnya Support, ada beberapa Resistance yang dapat dipakai  dalam 
satu pengamatan. 
 
 
Cara Membuat Support & Resistance 
  Ada dua  cara yang utama dalam membuat Support dan Resistance,  yaitu 
cara  Tradisional dan  cara Modern. Cara  tradisional  yaitu   dengan membuat 
secara manual  garis  –  garis  pada  grafik  harga. Garis  –  garis  itu   yaitu  
Support dan Resistance. Sedangkan cara modern yaitu  dengan memakai  
indikator teknikal analisa seperti Moving Average dan Bollinger Band. Indikator 
– indikator itu  akan dibahas di bagian selanjutnya dalam buku ini. Namun 
dalam  bagian  ini,  akan  diterangkan  bagaimana  indikator  itu   dapat 
menjadi Support dan Resistance. 
 
  Ada  juga  cara  dalam  membuat  Support  dan  Resistance  dengan 
memakai   perhitungan  matematis.  Cara  itu   yaitu   dengan 
menghitung  Pivot  Point.  Dan  sebab   Pivot  Point  memiliki  interpretasi  yang 
lebih kompleks, maka Pivot Point akan dibahas dalam bagian tersendiri dalam 
buku ini. Atau dengan memakai  garis – garis yang dibentuk dari Gann Fan 
dan  Fibonacci  Retracement.  Cara  seperti  itu  akan  dibahas  dalam  bagian 
tersendiri, yaitu Line Analysis. 
 
  Cara  tradisional  sangat  bersifat  subjektif  dan  lebih  tergantung  dengan 
visualisasi  kita masing – masing. Sehingga  sering kali Support dan Resistance 
satu trader berbeda dengan trader lainnya. 
 
  memakai  indikator sebagai Support dan Resistance (cara modern) pun 
terkadang  dapat  menunjukkan  hasil  yang  berbeda  setiap  trader.  Hal  ini 
menyangkut penggunaan periode dari indikator itu  yang, tentu saja, tiap 
trader dapat berbeda – beda dalam penggunaan periodenya. 
 
  Saya menyarankan untuk memakai  kombinasi antara cara  tradisional 
dan cara modern (lalu diperkuat dengan Pivot Point) dalam membuat Support 
dan Resistance. sebab  masing – masing cara itu  saling melengkapi dan 
mem‐validasi satu sama lain. 
i.  Cara Tradisional 
 
  Support dan Resistance dapat dibuat dengan cara menarik garis pada chart 
harga. saat  harga menyentuh garis yang kita buat dan harga menaik sesudah  
itu, maka  garis  itu   yaitu   garis  Support.  Dan  saat   harga menyentuh 
garis  itu   dan  ternyata  harga  turun,  maka  garis  itu   yaitu   garis 
Resistance.  Beberapa  syarat  dalam  membuat  garis  –  garis  Support  atau 
Resistance yaitu : 
 
1.) Garis  Support dan Resistance harus berupa garis  lurus baik  itu horizontal 
maupun miring (dari 00 sampai kurang dari 900) 
Semakin  miring  garis  Support  dan  Resistance  menandakan  semakin 
cepat  harga  bergerak  naik  atau  turunnya.  Berhati  –  hatilah  jika  harga 
bergerak  dengan  cepat  sebab   biasanya  kemanapun  pergerakan  suatu 
harga,  akan  diikuti  dengan  pergerakan  yang  berlawanan  arah.  Yang 
berarti  jika  harga  naik  dengan  cepat,  akan  diikuti  dengan  penurunan 
harga dengan cepat juga. Begitupun sebaliknya. 
 
2.) Garis Support dan Resistance harus menyentuh harga 
1. Semakin  banyak  persentuhan  harga  dengan  garis  Support  dan 
Resistance,  semakin  kuat  (valid)  garis  itu .  Terlebih  lagi  jika harga 
banyak memantul sesudah  menyentuh garis Support dan Resistance. 
2. Titik harga yang menyentuh garis Support dan Resistance itu  dapat 
berupa harga Open dan Close maupun harga Highest dan  Lowest atau 
dapat  juga  perpaduan  antara  Open  –  High  –  Low  –  Close.  Saya 
menyarankan anda memakai  perpaduan harga antara Open, High, 
Low  dan  Close.  sebab   titik  –  titik  itu   yaitu   sebuah  Congestion 
Area yang juga disarankan oleh Elder dalam membuat garis Support dan 
Resistance. 
3. Saya  lebih  suka  (dan menyarankan  anda) memakai   tipe Bar  chart 
dalam  membuat  garis  Support  dan  Resistance.  sebab   saya  dengan 
mudah melihat  apakah  garis  –  garis  yang  saya  buat menyentuh  harga 
Open – Close atau tidak.  
 
3. Usahakan membuat garis  sesedikit mungkin dan cari  / buat garis Support 
dan Resistance yang sekuat mungkin. Kekuatan dari Support dan Resistance 
ditentukan oleh : 
Panjang  garis  Support  dan  Resistance  itu .  Panjang  garis  Support 
dan  Resistance  dilihat  dari  jumlah  candle  /  bar  yang  membuat  garis 
Support dan Resistance. Semakin panjang dan semakin banyak candle / 
bar yang dipakai ,  semakin kuat  (valid) garis Support dan Resistance 
anda.  Jumlah  candle  /  bar  juga  dapat  diartikan  dengan  semakin  lama 
periode pembentukan Support dan Resistance. 
Banyaknya persentuhan harga (Open – High – Low – Close) dengan garis 
itu . Support dan Resistance minimal bersentuhan dengan dua titik 
harga,  namun  semakin  banyak  titik  –  titik  harga  yang  bersentuhan 
dengan  Support  dan  Resistance,  maka  semakin  kuat  Support  dan 
Resistance itu . 
Banyaknya  pemantulan  (Rebound  atau  Reversal)  harga  sesudah  
menyentuh  garis  Support  dan  Resistance  itu .  Dalam  hal 
pemantulan ini, lihatlah titik Open – Close –nya dibanding dengan High – 
Low –nya. Dan titik Close  lebih utama dibanding Open. Oleh sebab   itu, 
terkadang  saya  juga  membuat  garis  Support  dan  Resistance  dengan 
memakai  tipe Line chart. Dimana Line chart yaitu  titik – titik Close 
yang dihubungkan menjadi sebuah garis. 
 
  Dengan  mengikuti  syarat  –  syarat  itu ,  perbedaan  Support  dan 
Resistance antara anda dengan trader yang lain bukanlah masalah yang berarti. 
sebab  harga sesungguhnya memiliki titik Support dan Resistance yang hampir 
tidak  terbatas.  Dan  kita  hanya  dapat  membuat  beberapa  Support  dan 
Resistance saja (sebab  terbatasnya kemampuan penglihatan kita). 
 
  Saya  menyarankan  untuk  menarik  garis  Support  dan  Resistance 
berdasar   dua  titik  harga,  kemudian  panjangkan  garis  itu   untuk 
melihat  apakah  pergerakan  harga  selanjutnya menyentuh  garis  itu   lalu 
menembusnya (Breakout) atau berbalik arah (Reversal atau Rebound) 
 
  Jika  ternyata  harga  berbalik  arah,  pertahankan  garis  itu   sebagai 
Support atau Resistance. Namun jika ternyata harga menembus, buatlah garis 
yang baru sesuai dengan pergerakan harga yang baru. 
 
  Zoom  Out  (perbesar)  gambar  Chart  anda  untuk  memudahkan  dalam 
melihat Support dan Resistance dalam  jangka panjang dan Zoom  In  (perkecil) 
gambar Chart anda untuk memastikan titik – titik Open – High – Low – Close 
tersentuh oleh garis Support dan Resistance anda. 
ii. Cara Modern 
 
  Seperti  yang  disebutkan  diatas,  yang  menjadi  Support  dan  Resistance 
dalam  cara  modern  ini  yaitu   indikator  –  indikator  teknikal  analisa.  sebab  
indikator  itu   juga  digolongkan  sebagai  teknikal  analisa  yang  modern 
(muncul  sesudah  komputer banyak dipakai   sebagai  salah  satu alat hitung), 
maka pembuatan Support dan Resistance dengan indikator saya sebut sebagai 
cara modern. Indikator teknikal analisa memiliki  bagian pembahasan sendiri 
dalam buku ini. Oleh sebab  itu, bagian ini tidak akan menjelaskan lebih lanjut 
mengenai indikator – indikator itu . 
 
  Indikator –  indikator yang dapat dijadikan Support dan Resistance yaitu  
indikator  yang  ditempatkan  satu  lokasi  dengan  harga.  Indikator  –  indikator 
itu  antara lain yaitu  : 
 
1. Moving Average (MA) 
2. Bollinger Band 
3. Envelope 
 
  Moving Average yaitu   indikator terbaik yang dapat menjadi Support dan 
Resistance. Namun sebab  Bollinger Band dan Envelope yaitu  sebuah bentuk 
turunan  dari  Moving  Average,  maka  Bollinger  Band  dan  Envelope  dapat 
dipakai  sebagai Support dan Resistance juga. 
   
  Pada  dasarnya,  syarat  –  syarat  pembuatan  Support  dan  Resistance  yang 
baik dengan memakai   indikator sama seperti syarat – syarat pembuatan 
Support dan Resistance dengan cara tradisional. 
  Khusus  untuk  Support  dan  Resistance  dengan  indikator,  penggunaan 
periode (atau periode perhitungan) pada  indikator itu  sangatlah penting 
untuk menunjukkan kekuatan dan validasi dari Support dan Resistance. 
   
  Untuk Moving Average, gunakan periode yang dipakai  untuk membuat 
Long  Term  MA,  seperti  periode  50,  100  atau  200.  sebab   Moving  Average 
dengan periode panjang itu  cukup valid untuk diinterpretasikan sebagai 
Support dan Resistance. 
 
  Bollinger Band  sebenarnya yaitu   indikator volatilitas yang melihat besar 
atau  tidaknya pergerakan  / perubahan harga. Bollinger Band  terdiri dari  tiga 
Band  ; Upper Band, Middle Band dan  Lower Band. Dan  sebab  Middle Band 
dari
Share:
TRANSLATE
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Translate

viewer

SEARCH

widget translate
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Archive