Selasa, 03 Desember 2024

Published Desember 03, 2024 by

kisah sukses 1

 


 


Basuki Tjahya Purnama alias Ahok yaitu  wakil gubernur Jakarta saat 

ini. Beliau yaitu  salah satu pejabat  yang cukup dipercaya warga  

integritasnya, keberaniannya, dan kejujurannya dalam menjalankan politik. 

Bahkan beberapa waktu yang lalu beliau mendapat penghargaan sebagai 

pejabat yang anti korupsi. Hal ini tak lepas dari kinerjanya yang memangkas 

anggaran dan menampilkan rapat-rapat di You Tube sehingga warga  

bisa tau apa yang dibahas di rapat ini . 

 

Namun sebelum menjadi wakil gubernur Jakarta dan berpasangan dengan 

Jokowi, praktis tak terlalu banyak orang yang tau tentang Ahok. Berikut 

yaitu  perjalanan hidup Basuki Tjahya Purnama alias Ahok, 

 

Sebelumnya ia yaitu  anggota DPR di komisi II. Ia juga pernah menjabat 

sebagai Bupati Belitung Timur pada tahun 2005-2006.  Keluarganya yaitu  

keturunan Tionghoa-Indonesia. 

 

Masa kecil Basuki lebih banyak dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan 

Gantung, Kabupaten Belitung Timur, hingga selesai menamatkan pendidikan 

sekolah menengah tingkat pertama. Setamat dari sekolah menengah 

pertama, ia melanjutkan sekolahnya di Jakarta. Sekalipun demikian, ia 

selalu berlibur ke kampung halaman.  

Ia melanjutkan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi di Jakarta 

dengan memilih Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi 

Universitas Trisakti. pada tahun 1989, Ahok kembali dan menetap di 

Belitung serta mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak di bidang 

kontraktor pertambangan PT Timah. 

 

Dua tahun kemudian, Ahok meneruskan kuliah S-2 dan mengambil bidang 

manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta. 

 

Pada 1992 Ahok mendirikan PT Nurindra Ekapersada. Ia kemudian 

mendirikan pabrik di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan 

Manggar, Belitung Timur. Pabrik pengolahan pasir kuarsa ini  yaitu  

yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologi 

Amerika dan Jerman. Lokasi pembangunan pabrik ini yaitu  cikal bakal 

tumbuhnya kawasan industri dan pelabuhan samudra, dengan nama 

Kawasan Industri Air Kelik (KIAK). 

 

Karir Politiknya dimulai pada tahun 2004. Pada saat itu Ahok bergabung di 

bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) sebagai 

ketua DPC Partai PIB Kabupaten Belitung Timur. Pada pemilu 2004 ia 

mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dan terpilih menjadi anggota 

DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009. 

 

Pada Pilkada Kabupaten Belitung Timur Tahun 2005, Ahok berpasangan 

dengan Khairul Effendi. Pasangan ini pun terpilih menjadi Bupati dan Wakil 

Bupati Kabupaten Belitung Timur. Ahok kemudian mengajukan 

pengunduran dirinya pada 11 Desember 2006 untuk maju dalam Pilgub 

Bangka Belitung 2007. Pada 22 Desember 2006, ia resmi menyerahkan 

jabatannya kepada wakilnya, Khairul Effendi. Namun pada pemilihan 

ini  Ahok kalah. 

 

Barulah pada tahun 2012 ia terpilih sebagai wakil gubernur DKI Jakarta 

berpasangan dengan Joko Widodo. Sepak terjangnya yang berani melawan 

siapapun selama itu benar membuatnya disegani sebagai pemimpin yang 

baik. 

 


"Salam Super," Itulah kata yang sering kali diucapkan saat  Mario Teguh 

mulai menyampaikan motivasinya di depan audience. Ya, Mario Teguh 

belakangan ini menjadi motivator yang paling populer melalui acaranya di 

Metro TV yang berjudul Golden Ways. 

Lalu bagaimanakah kisah hidup Mario Teguh hingga bisa menjadi 

motivator paling dikenal seperti sekarang ini? Berikut kisahnya. 

 

 

 

Pak Mario teguh memiliki nama lengkap Sis Maryono Teguh. Namun ia 

lebih dikenal dengan sebutan Mario Teguh saat  tampil sebagai motivator. 

Mario Teguh lahir di Makasar, 5 Maret 1956. Mario Teguh lulus dari 

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang dari jurusan Linguistik 

dan pendidikan Bahasa Inggris. Sebelumnya ia sekolah di sebuah sekolah 

Arsitektur New Third High di Chicago, Amerika Serikat. sesudah  lulus S1, 

beliau juga sempat melanjutkan pendidikan di Universitas Sophia di Tokyo, 

Jepang menambil jurusan Internasional Bussines. sesudah  itu melanjutkan ke 

Indiana University mengambil jurusan Operation System di Amerika Serikat 

pada tahun 1983. 

 

Pekerjaan pertama yang digelutinya yaitu  menjadi pegawai bank di 

Citybank. Disana ia menjadi Head of Sales. Kemudian ia bekerja di BSB 

Bank sebagai Manager Business Development. Setalah itu ia menjadi Vice 

President Marketing & Organization Development di Aspac Bank pada tahun 

1990 sampai 1994. Kemudian Mario Teguh mendirikan perusahaan 

Bussiness effevtiveness Consultant dan menjadi CEO di External Corp. 

 

Karirnya di dunia showbizz berawal dari sebuah acara bertajuk Business 

Art di O'Chanel, sebuah stasiun televisi di Jakarta. Barulah saat di Metro 

TV, melalui acara Golden Ways, Mario Teguh menjadi motivator yang 

sangat dikenal. 

 

Mario Teguh telah meraih banyak penghargaan termasuk penghargaan dari 

MURI sebagai motivator dengan Facebook Fans terbanyak di dunia. Saat ini 

Fanpagenya telah di-like lebih dari 8 juta orang. Mario Teguh juga terpilih 

sebagai salah satu dari 8 tokoh Perubahan 2009 versi Republika di tahun 

2010. 

 

Mario Teguh telah menulis beberapa buku diantanya yaitu  Becoming a 

Star (2006), One Million Second Chances (2006), Life Changer (2009), 

dan Leadership Golden Ways (2009). 

 

Apa yang disampaikan oleh Mario Teguh sebenarnya sangat sederhana. 

Berasal dari apa yang terjadi atau apa yang ada di sekitar kita. Dan itulah 

yang membuat materi yang ia sampaikan mudah dicerna oleh siapapun. 

 

 

~ Mungkin anda sering mendengar produk tas Eiger, 

Bodypack, atau Export. Atau mungkin anda pernah memakainya. Mungkin 

yang ada di benak anda itu yaitu  produk luar negeri. Namun faktanya 

Eiger dan produk-produk ini  yaitu  produk lokal yang berkualitas. 

Dan rupanya sosok sukses dibalik Eiger dan produk di atas yaitu  hanya 

lulusan STM yang dahulu hidupnya memprihatinkan. 

Ronny Lukito, yaitu  seorang anak dari keluarga yang memperihatinkan. 

Orangtuanya bukanlah dari kaum berada. Di masa remajanya Ronny yang 

tinggal di Bandung yaitu  sosok pemuda yang rajin dan tekun, dia bukan 

seorang lulusan perguruan tinggi negeri atau pun perguaruan tinggi swasta 

terfavorit. Melainkan dia hanyalah seorang lulusan STM (Sekolah Teknologi 

Menengah), meskipun sebenarnya dia sangat ingin sekali melanjutkan study 

di salah satu perguruan tingggi swasta terfavorit di Bandung. Namun 

keinginannya itu tidak menjadi kenyataan karena harus terbentur masalah 

keuangan. 

 

Semenjak sekolah di STM, Ronny sudah terbiasa berjualan susu yang 

dibungkus dengan plastik-plastik kecil, diikat dengan karet, kemudian susu 

ini  ia jual kerumah-rumah tetangganya dengan memakai  sepeda 

motor miliknya. Masa remaja Ronny Lukito di Bandung dilewati dengan 

penuh kesederhanaan yang jauh dari kehidupan serba ada apalagi yang 

disebut kehidupan glamour. 

 

Orang tuanya memiliki sebuah toko tas kecil. Produk tasnya diberi nama 

Butterfly (diambil dari merk mesin jahit yang digunakan). Dan itulah yang 

membuat Ronny melihat peluang usaha di bidang tas.  

 

Tahun 1979, Ronny ingin kuliah. Namun dia melihat bahwa orangtuanya 

tidak sanggup membiayainya kuliah. Oleh sebab itu, dia membantu 

perekonomian keluarga. Ronny mulai mengembangkan bisnis tas. Meski 

hanya mendapatkan order sedikit, Ronny terus kembangkan usahanya. 

Dengan modal kurang dari satu juta rupiah, Ronny membeli dua mesin 

jahit, peralatan jahit, dan sedikit bahan baku pembuatan tas. Dibantu 

dengan satu orang pegawai, Ronny Lukito memproduksi tas. sekitar tahun 

83-84 Ronny berkeinginan memasukkan produk ke Matahari, saat di awal 

awal mengajukan sebagai pemasok itu, Ronny ditolak terus oleh bagian 

pembelian, baru sampai mengajukan ke 13, permohonan Ronny 

memasukkan Produk tasnya diterima, saat itu pun, nilai tas yang dijual tidak 

sampai 300 ribu.  

  

Ronny lalu terjun ke daerah-daerah untuk mencari mitra pengecer untuk 

memasarkan tas buatannya. Dia membuang rasa malasnya karena ia sadar 

masa depannya ditentukan oleh apa yang ia kerjakan di masa kini. Ia terus 

belajar berbisnis, seminar-seminar ia ikuti, buku-buku ia baca. Hingga 

usahanya pun terus berkembang. 

 

Pada tahun 1984, akhirnya Ronny Lukito membeli rumah tambahan seluas 

600m2 untuk menambah ruang produksinya. 2 tahun kemudian tahun 1986 

Ronny membeli tanah seluas 6000m2 untuk menambah lagi ruang produksi. 

sesudah  melalui perjuangan yang gigih, produknya pun bisa terjual di 

berbagai tempat seperti Matahari, Ramayana, Gunung Agung, Gramedia, 

dan dept.  

 

Kini, di bawah  B&B Inc, produk-produknya amat diperhitungkan bukan 

hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Sebut saja produk Eiger 

yang paling fenomenal. Eiger, pertama kali diproduksi pada tahun 1993. 

Nama Eiger sendiri diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss. Eiger 

ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, 

kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah 

kegiatan luar. Atau merek lainnya, Export, Bodypack, Neosack, dan 

beberapa mereka lainnya yang sudah kita kenal. 

 


Andrie Wongso, Tidak Lulus SD, Kini Jadi 

Motivator No 1 Indonesia  


Andrie Wongso yaitu  motivator yang sudah sangat populer di 

Indonesia. Bahkan ia disebut–sebut sebagai motivator nomer 1 di 

Indonesia. Kesuksesannya dan kiprahnya sebagai motivator telah 

membuat banyak orang terinspirasi. 

Namun satu kenyataan yang akan membuat kita mengerutkan dahi 

yaitu  ternyata motivator nomer 1 Indonesia ini TIDAK LULUS SD. 

Benar sekali. Pria kelahiran tahun 1954 ini terpaksa harus berhenti sekolah 

saat  usianya 11 tahun. Saat itu, sekolah mandarin tempatnya menuntut 

ilmu harus ditutup. Ia membantu orang tuanya berjualan kue ke pasar. 

Di usia yang ke 22 ia memberanikan diri pergi ke kota Jakarta dengan 

tekad untuk mengubah nasibnya. Ia pun bekerja sebagai salesman produk 

sabun sampai penjaga toko.  

Ia suka sekali bermain kungfu dari kecil dan ia suka sekali menontong 

film kungfu. Hal itu yang melatarbelakanginya untuk membuat perguruan 

kungfu pada saat itu. Bahkan ia  sempat melamar ke perusahaan perfilman 

yang memproduksi film kungfu dan ia diterima menjadi salah satu pemeran 

dengan kontrak kerja 3 tahun. Namun sesudah  3 tahun menjalani suka duka 

di perfilman kungfu di Taiwan ia pun merasa kalo dunia film bukanlah 

dunianya. Lantas ia pun kembali ke Indonesia dan memutuskan untuk tidak 

akan memperpanjang kontraknya. 

sesudah  mengalami pengalaman hidup mulai dari tidak tamat SD 

namun bisa berjuang dan merantau ke negeri orang untuk bermain film 

membuatnya gemar menuliskan kata–kata mutiara di buku hariannya. Dari 

sana muncul ide untuk membuat kata–kata mutiara selain untuk memotivasi 

diri sendiri juga untuk memotivasi orang lain. Dibantu oleh sang kekasih 

Haryanti Lenny yang sekarang menjadi istrinya, dimulailah bisnis membuat 

kartu ucapan motivasi dengan merk HARVEST, yang di kemudian hari, 

mengukuhkan Andrie sebagai raja kartu ucapan. 

Kemudian bisnisnya merambah ke bidang holografi, perusahaan 

mainan, pengelola beberapa foodcourt dan untuk menaungi bidang 

pendidikan dan kepelatihan, Andrie mendirikan AW motivation training dan 

AW Publising, Multimedia serta membuka beberapa outlet AW Success Shop 

yaitu toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk 

motivasi. Sejak tahun tahun 1989, dia menjadi pembicara/motivator intern 

PT. Harvindo Perkasa (Harvest Fans Club di berbagai kota), dan dari sinilah, 

kemudian ia sering melakukan training motivasi, tidak hanya untuk Harvindo 

tapi juga untuk berbagai perusahaan dan instansi. Kini, ia dijuluki sebagai 

Motivator No. 1 di Indonesia 

 

Salam sukses, Luar Biasaaaaa!!!!! 

 

 

 

 

 

 

 

Jakarta saat ini dipimpin oleh gubernur yang dekat dengan rakyatnya. 

Kebiasaannya blusukan tetap ia lakukan walaupun ia telah memiliki jabatan 

tinggi. Mantan walikota solo yang kabarnya menjadi salah satu walikota 

terbaik dunia ini bekerja keras siang dan malam demi rakyatnya. Lantas 

bagaimana ia bisa bekerja ikhlas demi rakyatnya? Ikuti kisahanya di 

berikut ini. 

  

Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi bukanlah orang yang 

berkecukupan, bukanlah orang kaya. Ia anak tukang kayu, nama bapaknya 

Noto Mihardjo, hidupnya amat prihatin, dia besar di sekitar Bantaran Sungai. 

Ia tau bagaimana menjadi orang miskin dalam artian yang sebenarnya. 

  

Bapaknya penjual kayu di pinggir jalan, sering juga menggotong kayu 

gergajian. Ia sering ke pasar, pasar tradisional dan berdagang apa saja 

waktu kecil. Ia melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana pedagang 

dikejar-kejar aparat, diusiri tanpa rasa kemanusiaan, pedagang ketakutan 

untuk berdagang. Ia prihatin, ia merasa sedih kenapa kota tak ramah pada 

manusia. 

 

Sewaktu SD ia berdagang apa saja untuk dikumpulkan biaya sekolah, ia 

mandiri sejak kecil tak ingin menyusahkan bapaknya yang tukang kayu itu. 

Ia mengumpulkan uang receh demi receh dan ia celengi di tabungan ayam 

yang terbuat dari gerabah. Kadang ia juga mengojek payung, membantu 

ibu-ibu membawa belanjaan, ia jadi kuli panggul. Sejak kecil ia tau 

bagaimana susahnya menjadi rakyat, tapi disini ia menemukan sisi 

kegembiraannya. 

 

Ia sekolah tidak dengan sepeda, tapi jalan kaki. Ia sering melihat suasana 

kota, di umur 12 tahun dia belajar menggergaji kayu, tangannya pernah 

terluka saat menggergaji, tapi ia senang dan ia gembira menjalani 

kehidupan itu.  

 

Suatu saat  Ia diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, 

jurusan kehutanan. Ia pelajari dengan tekun struktur kayu dan bagaimana 

pemanfaatannya serta teknologinya. Di masa kuliah ia jalani dengan amat 

prihatin, karena tak ada biaya hidup yang cukup. Kuliahnya disambi dengan 

kerja sana sini untuk biaya makan, ia sampai lima kali indekost karena tak 

mampu biaya kost dan mencari yang lebih murah. 

  

Hidup dengan prihatin membawanya pada situasi disiplin, Jokowi mampu 

menerjemahkan kehidupan prihatinnya lewat bahasa kemanusiaan, bahwa 

dalam kondisi susah orang akan menghargai tindakan-tindakan manusiawi.  

 

Setamat kuliah ia tetap menjadi tukang gergaji kayu, tapi ia sudah memiliki 

wawasan, ia melihat industri kayu berkembang pesat, ia mendalami mebel. 

Disini ia pertaruhkan segalanya, rumah kecil satu-satunya bapaknya ia 

jaminkan ke Bank. Dan ia berhasil, ia bukan saja tapi ia juga pengambil 

resiko yang cerdas, ia berhasil dari sebuah bengkel mebel dengan gedek 

disamping pasar yang kumuh berhasil dikembangkan. Ia menangis saat  

pekerja-pekerjanya bisa makan. 

 

Suatu saat ia kedatangan orang Jerman bernama Micl Romaknan, ia ngobrol 

dengan Jokowi, kata orang Jerman itu : “Wah, di Jepara saya ketemu orang 

namanya Joko, baiklah kamu kunamakan saja Djokowi, kan mirip Djokovich” 

akhirnya terciptalah sebuah nickname Jokowi yang melekat hingga kini. 

 

Perkembangan bisnisnya bagus, ia dipercaya kerna ia jujur, orang Jerman 

suka dengan orang yang jujur dan pekerja keras, Jokowi hanya tidur 3 jam 

sehari, selebihnya yaitu  kerja. Ia tak pernah makan uang dari memeras 

atau pungli, ia makan dari keringatnya sendiri. Dengan begitu hidupnya 

berkah. Jokowi berhasil mengekspor mebel puluhan kontainer dan ia 

berjalan-jalan di Eropa. 

  

Tidak seperti kebanyakan orang Indonesia yang mengunjungi Eropa dengan 

cara hura-hura atau foto sana, foto sini tanpa memahami hakikat 

warga nya. Jokowi di Eropa berpikir reflektif. “Kenapa kota-kota di 

Eropa, kok sangat manusiawi, sangat tinggi kualitasnya baik kualitas 

penghargaan terhadap ruang gerak warga  sampai dengan kualitas 

terhadap lingkungan” lama ia merenung ini, akhirnya ia menemukan 

jawabannya “Ruang Kota dibangun dengan Bahasa Kemanusiaan, Bahasa 

Kerja dan Bahasa Kejujuran”. Tiga cara itulah yang kemudian dikembangkan 

sesudah  ia menduduki jabatan di Solo. 

 

sesudah  sukses di bisnis, Jokowi berpikir “Bagaimana ia bisa berterima kasih 

pada bangsanya” lalu ia mendapatkan jawabannya, bahwa contoh terbaik 

untuk berterima kasih yaitu  menjadi pemimpin rakyat yang bertanggung 

jawab. Lalu ia masuk ke dalam dunia politik dengan seluruh rasa tanggung 

jawab. Pertanggung jawaban politiknya yaitu  pertanggungjawaban moral 

bukan karena ia mencari hidup dalam dunia politik, ia ikhlas dalam bekerja, 

baginya inilah cara berterima kasih pada bangsanya. 

 

Ia masuk ke dalam dunia politik, awalnya tidak dipercaya, karena sosoknya 

lebih mirip tukang becak alun-alun kidul ketimbang seorang pejabat yang 

gagah. Tapi beruntung bagi Jokowi, saat itu warga  Solo sedang bosan 

dengan pemimpin lama, mereka mencoba sesuatu yang baru. Akhirnya 

Jokowi menang tipis. 

 

warga  mempercayainya dan ia menjawabnya dengan siang malam 

bekerja untuk kotanya, ia datangi tanpa lelah rakyatnya, ia resmikan 

gapura-gapura pinggir jalan, ia hadir pada selamatan-selamatan kecil, ia 

terus diundang bahkan untuk meresmikan pos ronda sebuah RW sekalipun. 

Ia bekerja dari akarnya sehingga ia mengerti anatomi warga . 

 

sesudah  sukses menjadi walikota Solo dan kabarnya menjadi salah satu 

walikota terbaik dunia, Jokowi pun mengikuti Pilkada Jakarta untuk menjadi 

gubernur Jakarta. sesudah  melalui dua putaran, ia terpilih menjadi gubernur 

Jakarta. Nampaknya warga  Jakarta menginginkan pemimpin yang 

dekat dengan rakyatnya. 

 

sesudah  terpilih menjadi gubernur, banyak tantangan yang harus ia hadapi. 

Bahkan di awal-awal jabatannya banjir melanda Jakarta. Ia pun harus 

bekerja keras siang malam mengatasi banjir ini . Visi dan misi Jokowi 

untuk membenahi Jakarta memang tidaklah mudah. Namun dengan kerja 

kerasnya, banyak orang yang yakin ia mampu melakukannya. 

 

Mantan Office Boy raih omset ratusan 

juta dari bisnis ayam bakar  


 

 

Hanya berijasah SMA Mas Mono sempat menjadi office boy. Tapi kini ia 

memperoleh omset ratusan juta rupiah dari bisnis ayam bakarnya yang 

diberi nama Ayam Bakar Mas Mono. 

 

Hidup ini ibrat roda yang berputar terkadang diatas terkadang dibawah. 

Filosofi hidup itulah yang dimaknai secara mendalam oleh Agus Pramono, 

Bos Ayam bakar Kalasan ( Mas Mono ) yang kini mempunyai tujuh outlet 

dan tersebar di berbagai wilayah di jakarta dan melayani jasa catering untuk 

Anteve, Trans TV dan TV7. 

 

Sempat di tempa kerasnya hidup di ibukota selama lebih dari satu 

dasawarsa, akhirnya Mas Mono, bisa menjadi juragan ayam bakar. Dalam 

sehari tak kurang dari 600 ekor ayam ia sajikan untuk para pelanggannya, 

yang terentang dari golongan bawah sampai atas. 

 

Mono hijrah dari madiun ke jakarta pada tahun 1994, setamat dari SMA. Di 

jakarta Ia bekerja sebagai karyawan restorant cepat saji California Fried 

Chicken sebagai coocker. 

 

Tiga tahun kemudian atau 1997 ia keluar dari CFC, untuk memegang 

operasional rumah makan yang melayani jasa catering even-even khusus. 

kebetulan pada tahun itu, properti mengalami booming sehingga banyak 

sekali peluncuran perumahan-perumahan yang membutuhkan jasa catering. 

NAmun perjalanan hidup, tak ubahnya air yang pasang surut. akhir tahun 

1997 atau awal 1998, krisis ekonomi mendera kawasan ASIA, termasuk 

Indonesia. Penyelenggaraan event-event yang semula booming, mulai lesu. 

Order yang mula antre, berubah total, nyaris tak ada satupun order yang 

masuk. 

 

Mono masuk barisan dari jutaan penduduk Indonesia yang tidak memiliki 

pekerjaan tetap. Untuk menyambung hidupnya, Mono menulis puisi dan 

membuat vinyet untuk dikirimkan kesejumlah Media masa. 

 

Mono berusaha untuk melamar ke sejumlah perusahaan. Namun tidak ada 

satupun lamarannya yang membuahkan hasil. baru pada tahun 1998, 

dengan rekomendasi dari seorang temannya, mono diterima sebagai office 

boy di sebuah perusahaan konsultan. Pekerjaan mono sehari-hari yaitu  

menyapu, mengepel dan memfotocopi dokumen, namun, disela-sela 

mengerjakan tugas pokoknya ini , mono belajar untuk mengoperasikan 

komputer. sesudah  berhasil mengoperasikan komputer ia mencari hasil 

tambahan dengan melayani jasa pengetikan skripsi. 

 

Meski sudah berusaha keras untuk mendapatkan hasil tambahan, tetapi 

tuntutan ekonomi berkembang jauh lebih pesat, sehingga mono merasa 

posisinya sebagi karyawan tidak bisa dipertahankan lagi. Ia berfikir untuk 

keluar dan memulai usaha sendiri. 

 

Modal cekak membuatnya berfikir keras, usaha apa yang cepat 

mendatangkan uang sehingga bisa menambal kebutuhan sehari-hari. 

Terlintas dibenaknya untuk membuat warung makan seperti yang berada di 

dekat kantornya. Namun dengan uang Rp. 500 ribu di tangan jelas tidak 

cukup dijadikan modal untuk mendirikan warung makan. 

 

Dengan dana yang ada usaha jualan pisang cokelat merupakan pilihan yang 

masuk akal. Ia membelanjakan sebagian dari uangnya untuk uang muka 

membeli gerobak dan sisanya untuk membeli bahan baku. mulailah mono 

mendorong gerobaknya dan menjajahkan pisang cokelatdari satu sekolah 

dasar ke sekolah dasar lainnya. 

 

Di tengah kesulitan hidup, mono mengambil keputusan berani untuk 

menyunting pujaan hatinya, Nunung, yang kini telah memberinya buah hati 

Novita Anung Pramono. Pasangan muda ini hidup di satu kamar kontraakan 

dan tidur hanya beralaskan tikar tanpa kasur. agar sedikit empuk maka 

mono menganjal tikarnya dengan kardus-kardus bekas. 

 

Profesi sebagai penjual pisang coklat masih ia geluti. Kalau dagangannya 

masih sisa, maka sorenya ia ngetem di depan universitas Sahi. Untuk 

meringankan beban suaminya Nunung mengambil pekerjaan dari 

subkontraktor kardus sepatu. 

 

Pada suatu hari di tahun 2000, Mono melihat ada lapak di depan Usahid 

yang tidak terpakai. Mimpinya untuk memiliki warung ayam bakar kaki lima 

kembali menyeruak. Didukung istrinya yang jago memasak, mono mulai 

beralih profesi menjadi penjual ayam bakar. Pertama kali jualan ia 

membawa 5 ekor ayam yang ia jadikan 20 potong. pada waktu itu yang laku 

hanya 12 potong, "tetapi saya sudah sangat bersyukur. memiliki lapak saja 

saya merasa bermimpi," ucapnya. 

 

Kombinasi antara menu yang enak dan ketekunan, sedikit demi sedikit ayam 

bakar mas mono membuahkan hasil. hari demi hari, minggu berganti 

minggu, tahun beranjak tahun ayam bakarnya semakin laris. warungnya 

yang semula hanya menghabiskan lima ekor ayam sudah mampu menjual 

80 ekor ayam per harinya. karyawan yang semula hanya satu orang 

bertambah menjadi beberapa orang. 

 

“Meskipun warung saya hanya kaki lima, namun saya menerapkan standar 

operasional rumah makan besar. Karyawan memakai seragam, tidak 

memelihara kuku panjang, tidak berkumis dan tidak berjenggot,” ujar mas 

Mono. 

 

Lantaran adanya standar ini , Warung mono menjadi terlihat berbeda 

dibanding warung kaki lima lain sehingga warung ini  mengalami 

pertumbuhan pesat. Meski kondisi ekonomi semakin membaik, sang istri 

tidak tinggal diam. Sang istri berjualan nasi uduk di dekat sebuah kantor di 

jalan MT Haryono. warung nasi uduk yang buka antara pukul 06.00 – 10.00 

pada saat itu sudah meraup omset 800 ribu perhari. 

 

Nampaknya jalan terang terus terhampar. sesudah  satu pelanggannya, 

presenter dunia lain Trans TV, menyarankan agar mono menawarkan jasa 

catering ke stasiun televisi ini . ternyata tanpa melalui peroses berliku-

liku mono mendapat proyek itu, tak lama kemudian Anteve dan TV 7, 

memesan catering dari peria yang hobi memodifikasi sepeda motor ini. 

 

Pada sisi lain, mono juga melakukan ekspansi warungya. Dari salah satu 

pelanggannya ia mendapatkan penawaran tempat di jalan Tebet raya No.57, 

meski hanya kecil. Di tempat ini mono hanya bisa menempatkan 2 bangku 

kecil, tetapi di luar dugaan pelayannya membludak sehingga mereka rela 

makan sambil berdiri. sesudah  sukses di tempat ini, mono mengusung nama 

ayam bakar kalasan mas mono untuk jualannya. sebelumnya, ia tidak 

memakai merek untuk warungnya. 

 

Untuk menampung pelanggannya mono kembali membka warung di jalan 

Tebet Timur Dalam. lagi-lagi warung ini juga dipenuhi oleh pelanggan. 

Bukan hanya pelanggan lama, tetapi juga pelanggan baru, tetapi juga 

pelanggan baru sehingga warung ini yang semula diniatkan menampung 

pelanggan lama, malah bisa memperluas pasar lagi. Kini keseluruhan 

warung Mas Mono mencapai tujuh. Selain yang disebut di atas Mono juga 

memiliki warung di jalan Panggadegan Selatan Raya, Jalan pulo Nangka 

Barat II, jalan Inspeksi Saluran E 26 Kalimalang dan kampus ASMI pulo 

mas. 

 

Namun Mono sendiri mengaku sampai saat ini belum memiliki rumah dan 

mobil pribadi. Tiga mobil yang ia miliki yaitu  mobil operasional. sedang 

rumahnya masih kontrak. Namun sejatinya, dari omset satu bulan saja 

mono mampu membeli rumah ataupun mobil pribadi sekaligus.”Duitnya 

mengembangkan usaha Mas,” katanya seraya mengatakan dalam 

pengembangan usaha ia tidak pernah berhubungan dengan lembaga 

keuangan. 

 

Sukses di mata mono tidak harus memiliki rumah mentereng atau mobil 

keren, melainkan apa yang menjadi kebutuhannya terpenuhi. “Mungkin 

orang lain memiliki pengertian lain tentang sukses yaitu  saat  seseorang 

bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya,” ujarnya kalem. 

 

Kunci sukses, kata Mono, yaitu  penerapan dari kata-kata mutiara yang 

sering diucapkan oleh banyak orang “Dimana ada kemauan di situ ada jalan. 

mungkin kata-kata itu sangat sederhana dan mungkin setiap orang sudah 

tahu tentang itu. tetapi kalau benar-benar di terapkan bisa menuntun hidup 

seseorang kearah yang lebih baik. saya merasakan sendiri kebenaran kata-

kata itu,” Tegas MAs Mono 

 

Selain itu, pengusaha yang satu ini juga dikenal rajin bersedekah. 

 

 

 

 

 

 


Kisah sukses Chairul Tanjung  


 

 

 

Salam Inspirasi sobat semua. Kali ini kita akan membaca 

mengenai kisah sukses dari Chaiul Tanjung pemilik, Trans TV, Trans 7, 

Trans Studio, Bank Mega, dll.  

 

Chairul Tanjung dulunya bukanlah berasal dari orang yang berada. Di 

masa kecilnya ia bisa disebut si anak singkong karena ia tinggal di 

kampung.   ia tinggal di rumah petak dengan WC yang terpisah dari rumah. 

Singkat cerita Chairul Tanjung diterima melanjutkan pendidikan di Fakultas 

kedokteran Gigi Universitas Indonesia. 

 

Di kampus UI, CT mulai mengasah kemampuan bisnisnya dengan menjual 

fotokopian pada teman-temannya. Begitu lulus, CT pun lebih memilih 

mengikuti hasratnya sebagai pengusaha ketimbang jadi dokter gigi. Naluri 

pengusaha mulai muncul dalam dirinya saat ia menjadi Mahasiswa, untuk 

membiayai kuliahnya yang cukup besar dia berjualan buku kuliah stensilan 

dan kaos selain itu Ia juga pernah membuka usaha foto kopi di kampus. 

Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan 

laboratorium di daerah Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi usahanya ini tidak 

berhasil. 

 

 sesudah  lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Chairul 

bersama tiga rekannya mendirikan PT Pariarti Shindutama pada tahun 1987. 

Dengan modal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, (PT Pariarti Shindutama 

yaitu  perusahaan yang kegiatannya memproduksi sepatu anak-anak untuk 

ekspor). Karena Kerja keras yang luar biasa perusahaan ini  mendapat 

pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena ada masalah 

internal dalam perusahaan (perbedaan visi tentang ekspansi usaha), 

Chairul pun memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri. 

 

Beliau sangatlah piawai dalam membangun jaringan dan berorganisasi hal 

inilah yang membuat bisnisnya semakin berkembang. sesudah  keluar dari PT 

Pariarti Shindutama Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: yaitu 

keuangan, properti, dan multimedia.  

 

Kemudian ia pun mendirikan sebuah kelompok perusahaan dengan nama 

Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo 

sebagai fatherholding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, 

yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo(media 

dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).  

 

Prestasi Para Group antara lain : di bisnis properti, Para Group memiliki 

Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar 

rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central 

Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 

2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli 

sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses 

pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian 

saham Carrefour ditandatangani pada tanggal12 Maret 2010 di Perancis. 

 

Majalah ekonomi ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. 

menurut majalah ini , Chairul Tanjung termasuk salah satu orang 

terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung 

berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 

2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang 

terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar . 

Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan 

Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub 

holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi 

layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam. 

 

Penghasilannya 1 milyar / tahun dari 

Twitter  


 

 

 

Jaman sekarang tuh udah berubah. Ga mesti yang namanya kerja nyari duit 

harus duduk di kantor buat dapet gajian. Dan belum tentu orang yang 

kerjaannya cuma facebookan atau twitteran doang yaitu  orang yang males 

dan gak punya penghasilan. 

 

Buktinya orang yang satu ini, yang bernama Willy Jonathan yaitu  orang 

yang memanfaatkan twitter untuk meraih penghasilan. Tidak tanggung-

tanggung bahkan penghasilannya mencapai satu milyar rupiah per taun.  

 

 

Willy yaitu  pemilik akun @infojakarta, akun ini  sudah difollow lebih 

dari 400 ribu orang. Maka dari itu iklan yang tayang di akun itu sekali 

tayang aja tarifnya bisa sampe 4 juta. Dan dalam setahun ia mampu meraup 

1 milyar rupiah. 

 

Belum lagi, sederet akun lainnya berbasis kota yang dimilikinya, seperti 

Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Malang, dan 

Palembang.  

 

Ide bisnis ini berawal dari hobinya berbagi informasi seputar kota Jakarta di 

akun Twitter. Awalnya, pada Januari 2010, ia membuat akun @Info Jakarta 

untuk menyalurkan hobi itu. 

 

Tak disangka, banyak yang menjadi follower. Lantas ia melihat peluang 

bisnis dari akun yang memiliki ratusan ribu followers. Makanya, mulai 2011, 

ia menawarkan peluang kerja sama dengan pelaku usaha kecil menengah 

(UMKM), bahkan pemilik brand ternama.  

 

Gayung bersambut, banyak klien yang berminat. Bahkan, kini setiap bulan 

dia bisa kedatangan 11-20 klien baru. Akun @Info Jakarta memosisikan 

bisnis untuk followers berusia 25-34 tahun, yang rata-rata karyawan dan 

mahasiswa.  

 

Willy memang bukan orang baru di bisnis media. Pada umur 21, ia 

menerbitkan majalah pertamanya, Suave Magazine. Ini satu-satunya media 

komunitas yang mengiringi pertumbuhan distribution clothing atau distro di 

Bandung.  

 

Kata Willy, Twitter terbukti cukup efektif mempromosikan produk atau 

event. Terlebih lagi, fakta menunjukkan Jakarta menjadi kota yang 

warganya teraktif memakai  Twitter di dunia. 

 

Meski begitu, ia belum berencana menambah akun Twitter, lantaran masih 

fokus mengembangkan akun-akun yang sudah ada. "Sebab, tren Twitter 

belum bisa diprediksi berlangsung jangka panjang atau tidak, jadi saya tidak 

bisa mengandalkan pemasukan dari situs ini," ungkapnya.  

 

Sebagai ekspansi, Willy sedang mengembangkan situs www.infojkt.com, dan 

mendirikan digital marketing consultant bertajuk Marketbiz. 

 

 

 

Kisah Sukses Pengusaha makanan 

rumput laut "Tao Kae Noi"  


 

 

 

Kalo kita lihat iklan di TV ada iklan makanan ringan yang terbuat dari 

rumput laut, "Tao Kae Noi". Itu yaitu  makanan ringan yang berasal dari 

Thailand. Pengusaha yang memiliki produk itu yaitu  Top Ittipat, 

pengusaha muda asal Thailand yang saat ini menjadi pengusaha muda 

terkaya di Thailand di usia yang ke 26 tahun. 

  

 

Sebelumnya Top Ittipat yaitu  pria biasa seperti anak muda pada 

umumnya yang sempat kecanduan game di usia ke 16 tahun. Tapi dari 

kesukaannya akan dunia game, Top mendapatkan uang dari menjual item 

senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan 

meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil 

seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah).  



 

Disaat yang bersamaan, bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan dan 

disaat yang bersamaan pula karena kemalasannya di sekolah selama ini, 

Top tidak berhasil masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan harus masuk 

Universitas Swasta.  

 

Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke bisnis DVD Player 

tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD Playernya ternyata 

barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top Ittipat juga berusaha 

mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak 

bank tak begitu saja menyetujuinya. 

 

Di titik inilah Top mulai menyadari kesalahannya karena telah melalaikan 

sekolah dan pelajaran. Di titik yang sama ini jugalah, Top mulai 

bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis.  

 

Hutang yang melilit usaha orang tuanya pun semakin memperburuk 

keadaan. Terlebih lagi rumah mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan 

ini Top tetap berkeras.  

 

sesudah  akhirnya dapatkan pinjaman dari bank, segala hal dia coba lakukan, 

Top mencoba berjualan kacang (chesnut) bersama dengan pamannya. 

Diawali dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya 

bisa laris kepada para penjual kacang lainnya yang telah sukses sampai 

lakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik bagi produk 

kacangnya sehingga memiliki cita rasa yang khas dan unik.  

 

Lalu Top membuka kedai di mall dan belajar tentang menemukan tempat 

yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah satu faktor menentukan dalam 

keberhasilan penjualan suatu produk.  

 

Namun berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat Top mulai melakukan 

ekspansi bisnis chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain 

dimana mesin pembuat kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan 

asap dan mengotori atap Mall sehingga harus tutup dan pihak Mall juga 

membatalkan kontrak kedainya. Dititik ini Top hampir putus asa.  


 

Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top Ittipat tetap 

berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis 

jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. 

Makanan cemilan yang kekasihnya berikan.  

 

Inspirasi memang bisa datang dari mana saja, sekalipun akhir kisah 

cintanya tak memberikan kenangan yang manis sebab kekasihnya pun 

akhirnya meninggalkan Top dikarenakan ia lebih konsentrasi mengurus 

bisnis dan usahanya. 

 

Top Ittipat pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput 

laut lalu belajar rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang 

dikeluarkan untuk pembelajaran ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht. Tidak 

mudah memang baginya untuk membuat snack rumput lautnya menjadi 

makanan yang enak. Ia harus mencoba berulang kali bahkan sampai 

pamannya masuk rumah sakit gara-gara mencicipi snack rumput laut 

yang dibuatnya. Tapi ia tak putus asa hingga akhirnya berhasil menemukan 

rasa snack rumput laut yang renyah. 

 

Top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya 

agar tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari lamanya. Dalam tekanan 

yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan 

dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di mini market 

7-Eleven.  

 

Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata 

memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa 

masuk pasaran. Berbagai upaya Top lakukan tapi semua mengalami 

kebuntuan. 

 

Keputusasaan melanda dirinya. Top hampir-hampir memutuskan untuk 

berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top melakukan usaha 

terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya 

terakhirnya kali ini tidak sia-sia.  

 

Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top 


juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. 

Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi.  

 

Untunglah juga ada kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa, yang 

akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil 

memenuhi syarat ketentuan serta quota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian 

Top Ittipat berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil mengambil 

kembali rumah keluarganya.  

 

Perjuangan Top Ittipat, segala kegagalan, getir dan pahit serta rasa duka 

dalam membangun sebuah bisnis kini mengantar Top pada sebuah 

kesuksesan.  

 

Sekarang ini di Thailand siapa yang tak mengenal akan "Tao Kae Noi" 

produk cemilan rumput laut terlaris di Thailand bahkan telah masuk juga ke 

berbagai Negara tetangga termasuk Indonesia.  

 

Dengan penghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf 

maka Top Ittipat yang bernama lengkap Top Aitthipat Kulapongvanich ini 

telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai "A young billionaire from 

Thailand". 

 

Kisah suksesnya pun diangkat ke dalam sebuah film yang berjudul The 

Billioner. 

 

 

 

 

 

 

 


Kisah Hidup Ustad Yusuf Mansur  

  

 

 


 

Ustad Yusuf Mansur lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan. Ustad 

Yusuf yaitu  buah cinta dari pernikahan Abdurrahman Mimbar dan 

Humrif‟ah. Ustad Yusuf sangat dimanja oleh orangtuanya. Tak ada 

permintaannya yang tak dikabulkan oleh orangtuanya. Kala muda Ustad 

Yusuf gemar balapan motor. Ia lebih suka balapan dari pada kuliah. Ustad 

Yusuf yang kuliah di jurusan Informatika berhenti di tengah jalan. “Saya ini 

DO (droop Out),” cerita Ustad Yusuf. Pada tahun 1996 Yusuf terjun dibisnis 

Informatika. Sayang bisnisnya ini tak mendatangkan untung. Bahkan malah 

menyebabkan dirinya terlilit utang yang jumlahnya miliaran. 

 

Gara-gara terlilit utang juga Ustad Yusuf harus merasakan dinginnya 

penjara selama 2 bulan. Lepas bebas Yusuf kembali mencoba berbisnis, tapi 

gagal lagi dan terlilit utang kembali. Cara hidup yang keliru membawa 

Ustad Yusuf Mansur kembali masuk bui pada 1998. “Saat itu saya lupa 

dan jauh dari Allah. Dampak dari itu luar biasa,” ucap Ustad Yusuf 

Mansur. Di penjara yang kedua, Yusuf mendekam di bui selama 14 hari. 

Hari-hari Yusuf terasa berat di dalam penjara. Satu hari di dalam penjara, 

Ustad Yusuf merasakan rasa lapar yang amat sangat. Maklum seharian 

belum makan, jatah makanan tidak ada. Di dekat tempat duduknya, Ustad 

Yusuf melihat sepotong roti. saat  roti akan masuk ke mulutnya, ia melihat 

segerombolan semut yang tengah mencari makan. “Entah apa yang saya 

pikirkan saat itu. Yang pasti, saya membagi roti itu menjadi dua bagian, 

untuk semut-semut dan untuk saya sendiri sambil berharap mereka akan 

mendoakan saya agar segera mendapatkan makanan. Ajaib! Lima menit 

sesudah  itu saya dapat nasi bungkus Padang,” tutur Ustad Yusuf. Petunjuk 

itu yang membuat hidup Ustad Yusuf Mansur berubah. “Saya yang 

narapidana bisa mendapatkan manfaat dari berbagi roti dengan semut, 

apalagi yang sedang bebas di luar,” tandas pria yang menghabiskan masa 

kecilnya di madrasah ini. Hal ini yang menginspirasi Ustad Yusuf untuk 

menyampaikan materi sedekah di setiap tausiah. 

 

Pengalaman di penjara juga yang menginspirasi Ustad Yusuf Mansur 

untuk menulis buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang. Buku itu 

terinspirasi kala Ustad Yusuf sangat rindu dengan orangtuanya. “Secara 

fisik, tembok penjara memang memisahkan saya dan orangtua. Tapi hati 

kami tidak terpisahkan. Akhirnya saya memejamkan mata dan 

mengosongkan pikiran. Saya bawa hati saya untuk bertemu dengan ibu dan 

saudara-saudara saya. Ajaib itu mampu mengobati rindu saya pada 

orangtua,” kenang ustad Yusuf Mansur. 

 

Ustad Yusuf bahagia sekali kala kerabatnya menjemput dirinya dipenjara. 

Tapi baru keluar dari penjara, ia kembali berutang. Pasalnya mobil yang 

digunakan untuk menjempt Ustad Yusuf belum dibayar alias hutang. Lepas 

penjara Ustad Yusuf mencoba meminta uang pada orangtuanya sebesar 20 

juta untuk modal usaha. Tapi kala itu orangtuanya tidak ada, yang ada 

hanya kerabatnya. Oleh kerabatnya, Ustad Yusuf diberi uang sebesar 20 

ribu: 3 ribu untuk ongkos, 3 ribu untuk makan, dan sisanya dibuat modal 

untuk jual es plastik. Ustad Yusuf pernah jualan es di terminal Kali Deres. 

Hari pertama jualan, esnya hanya terjual 5 buah. Ustad Yusuf bingung 

dengan masa depannya. Ustad Yusuf terinspirasi kala mengaji dengan 

gurunya. Gurunya mengajar Ustad Yusuf untuk sedekah. Esoknya 5 butir 

esnya ia sedekah „kan pada anak-anak. “Usai sedekah, es saya tak kunjung 

laku. Saya jalan keliling terminal, tapi tidak ada yang beli. Lantas saya 

letakkan termos es di dekat masjid, sedang saya sholat dan berdoa. Ajaib, 

begitu selesai sholat es saya habis,” Ustad Yusuf kembali menceritakan 

betapa besarnya kekuatan sedekah. 

Bisnis es Yusuf Mansur berkembang, tak lagi berjualan pake termos, tapi 

pakai gerobak. Ia juga mulai punya anak buah. Kabar Ustad Yusuf 

berjualan es sampai di telinga orangtuanya yang lantas mengutus 

pembantunya untuk mencari kebenarannya. Hasil utusan orangtua Ustad 

Yusuf tak bertemu. Ustad Yusuf tak lagi berjualan di Kali Deres lagi. 

“Utusan ibu saya bilang, pada ibu saya kalau saya tidak mungkin jualan es 

karena sebelumnya saya sudah terbiasa hidup enak,” katanya. Hidup Ustad 

Yusuf mulai berubah kala ia berkenalan dengan polisi. Polisi itu 

memperkenalkan ia dengan LSM. “Saat itu gaji saya cuma 50 ribu sebulan. 

Tapi senangnya saya kembali akrab dengan dunia komputer,” ucapnya. 

Selama kerja di LSM, Ustad Yusuf membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan 

Yang Hilang. Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa. 

Ustad Yusuf sering diundang untuk bedah buku ini . 

 

“Cara saya membedah buku saya dengan bertutur. Ternyata cara ini banyak 

disukai orang. Dari sini saya sering diundang ceramah,” tutur Ustad Yusuf 

mengisahkan, pengalamannya meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustad 

Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi 

Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika. 

 

Untuk mengejar hutangnya yang segunung alias milyaran dengan 

penghasilan yang ngepas Ustadz Yusuf Mansur mulai mengajar diterminal 

kali deres, mengajarkan sedekah, dengan mengajak orang mempraktekan 

sedekah maka pahalanya sama dengan jumlah nilai sedekah yang 

dikumpulkan, nilai pahala yang kekumpul akhirnya dengan izin Allah SWT 

hutangnya terlunasi dan penghidupannya yang menanjak. 

 

Rasulullah s.a.w. bersabda:  

 

“Barangsiapa yang mengajak ke arah kebaikan, maka ia memperoleh pahala 

sebagaimana pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa 

dikurangi sedikitpun dan dari pahala-pahala mereka yang mencontohnya itu, 

sedang barangsiapa yang mengajak kearah keburukan, maka ia memperoleh 

dosa sebagaimana dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa 

dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu.” (HR 

Muslim) 

Karier Ustad Yusuf Mansur makin mengkilap sesudah  bertemu denganYusuf 

Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record. Kerja samanya 

dengan Yusuf Ibrahim, Ustad Yusuf menelurkan kaset Tausiah Kun Faya 

Kun, The Power of Giving dan Keluarga Sakinah yang baru saja di lepas ke 

pasar. 

 

Lewat tausiah, Ustad Yusuf berharap, bisa menutup semua dosa yang 

pernah ia perbuat. “Dosa saya ini banyak sekali, terutama pada orangtua 

saya. Saya ini pernah menjual tanahnya tanpa sepengetahuan beliau. 

Dengan tausiah saya berharap dosa saya makin lama makin hilang. Inilah 

yang bisa saya lakukan untuk Allah,” ucap Ustad Yusuf. Ternyata petunjuk 

Allah bisa datang dari mana saja dengan cara yang sama sekali tidak kita 

sadari. Seperti yang dialami Ustad Yusuf yang disadarkan oleh Allah melalui 

semut. Namun tidak semua orang mau mengambil hikmah dan pelajaran 

yang sedemikian banyak. Dan tidak semua mereka mau menjadikan Quran 

dan Sunnah sebagai pedoman kehidupannya. 

 

 

 

 

 


"Andrea Hirata" Sukses menjadi Novelis  


 

 

 

 

Andrea Hirata 

 

Menjadi seorang penulis novel terkenal mungkin tak pernah ada dalam 

pikiran Andrea Hirata sejak masih kanak-kanak. Berjuang untuk meraih 

pendidikan tinggi saja, dirasa sulit kala itu. Namun, seiring dengan 

perjuangan dan kerja keras tanpa henti, Andrea mampu meraih sukses 

sebagai penulis memoar kisah masa kecilnya yang penuh dengan 

keperihatinan. Lalu bagaimana sebenarnya sosok novelis best seller ini? 

 

Selain meraih kesuksesan dengan larisnya buku yang ia tulis, Andrea juga 

patut berbangga hati karena novel „Laskar Pelangi‟ telah diangkat ke layar 

lebar oleh dua pembuat film jempolan, Mira Lesmana dan Riri Riza. 

 

Kendati sudah meraih sukses melalui novel Laskar Pelangi, Andrea masih 

merasa sebagai Andrea Hirata kecil yang kerap dipanggil dengan julukan 

“Ikal”. Perjalanan hidup Andrea sebenarnya memang tak jauh berbeda 

dengan apa yang diceritakan di dalam novel. Ia hanyalah anak kampung 

yang ingin meraih cita-cita setinggi langit. Itulah yang kemudian menjadi 

motivasi terbesar Andrea untuk mengukir prestasi di bidang tulis-menulis. 

 

Semangat belajar Andrea kecil memang sangat menggebu-gebu. Tekadnya 

kala itu, ia tak ingin menjadi anak kampung yang bodoh dan tak memiliki 

harapan di masa depan. Dengan tekad ini , perjuangan kerasnya 

mengantarkan Andrea menuju dunia sastra yang kemudian membesarkan 

namanya. Kini, siapa tak kenal dengan nama Andrea Hirata. Hampir semua 

penyuka novel dan penggemar film layar lebar mengagumi sosok penulis 

berambut ikal ini. 

 

Andrea Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said 

Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk 

desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau Belitong pada 24 

Oktober 35 tahun silam. 

 

Tinggal di sebuah desa dengan segala keterbatasan memang cukup 

mempengaruhi pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku lebih banyak 

mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak 

memperlihatkan keperihatinan. Nama Andrea Hirata sebenarnya bukanlah 

nama pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama Aqil 

Barraq Badruddin. Merasa tak cocok dengan nama ini , Andrea pun 

menggantinya dengan Wadhud. Akan tetapi, ia masih merasa terbebani 

dengan nama itu. Alhasil, ia kembali mengganti namanya dengan Andrea 

Hirata Seman Said Harun sejak ia remaja. 

 

“Andrea diambil dari nama seorang wanita yang nekat bunuh diri bila 

penyanyi pujaannya, yakni Elvis Presley tidak membalas suratnya,” ungkap 

Andrea. Sedangkan Hirata sendiri diambil dari nama kampung dan bukanlah 

nama orang Jepang seperti anggapan orang sebelumnya. Sejak remaja 

itulah, pria asli Belitong ini mulai menyandang nama Andrea Hirata. 

Andrea tumbuh seperti halnya anak-anak kampung lainnya. Dengan segala 

keterbatasan, Andrea tetap menjadi anak periang yang sesekali berubah 

menjadi pemikir saat menimba ilmu di sekolah. Selain itu, ia juga kerap 

memiliki impian dan mimpi-mimpi di masa depannya. 

 

Seperti yang diceritakannya dalam novel Laskar Pelangi, Andrea kecil 

bersekolah di sebuah sekolah yang kondisi bangunannya sangat 

mengenaskan dan hampir rubuh. Sekolah yang bernama SD Muhamadiyah 

ini  diakui Andrea cukuplah memperihatinkan. Namun karena ketiadaan 

biaya, ia terpaksa bersekolah di sekolah yang bentuknya lebih mirip sebagai 

kandang hewan ternak. Kendati harus menimba ilmu di bangunan yang tak 

nyaman, Andrea tetap memiliki motivasi yang cukup besar untuk belajar. Di 

sekolah itu pulalah, ia bertemu dengan sahabat-sahabatnya yang dijuluki 

dengan sebutan Laskar Pelangi. 

 

Peran Bu Muslimah. Di SD Muhamadiyah pula, Andrea bertemu dengan 

seorang guru yang hingga kini sangat dihormatinya, yakni NA (Nyi Ayu) 

Muslimah. “Saya menulis buku Laskar Pelangi untuk Bu Muslimah,” ujar 

Andrea . 

 

Kegigihan Bu Muslimah untuk mengajar siswa yang hanya berjumlah tak 

lebih dari 11 orang itu ternyata sangat berarti besar bagi kehidupan Andrea. 

Perubahan dalam kehidupan Andrea, diakuinya tak lain karena motivasi dan 

hasil didikan Bu Muslimah. Sebenarnya di Pulau Belitong ada sekolah lain 

yang dikelola oleh PN Timah. Namun, Andrea tak berhak untuk bersekolah di 

sekolah ini  karena status ayahnya yang masih menyandang pegawai 

rendahan. 

 

“Novel yang saya tulis merupakan memoar tentang masa kecil saya, yang 

membentuk saya hingga menjadi seperti sekarang,” tutur Andrea yang 

memberikan royalti novelnya kepada perpustakaan sebuah sekolah miskin 

ini. 

 

Tentang sosok Muslimah, Andrea menganggapnya sebagai seorang yang 

sangat menginspirasi hidupnya. “Perjuangan kami untuk mempertahankan 

sekolah yang hampir rubuh sangat berkesan dalam perjalanan hidup saya,” 

ujar Andrea. 

 

Berkat Bu Muslimah, Andrea mendapatkan dorongan yang membuatnya 

mampu menempuh jarak 30 km dari rumah ke sekolah untuk menimba 

ilmu. Tak heran, ia sangat mengagumi sosok Bu Muslimah sebagai salah 

satu inspirator dalam hidupnya. Menjadi seorang penulis pun diakui Andrea 

karena sosok Bu Muslimah. Sejak kelas 3 SD, Andrea telah membulatkan 

niat untuk menjadi penulis yang menggambarkan perjuangan Bu Muslimah 

sebagai seorang guru. “Kalau saya besar nanti, saya akan menulis tentang 

Bu Muslimah,” ungkap penggemar penyanyi Anggun ini. Sejak saat itu, 

Andrea tak pernah berhenti mencoret-coret kertas untuk belajar menulis 

cerita. 

Merantau ke Jakarta. sesudah  menyelesaikan pendidikan di kampung 

halamannya, Andrea lantas memberanikan diri untuk merantau ke Jakarta 

selepas lulus SMA. Kala itu, keinginannya untuk menggapai cita-cita sebagai 

seorang penulis dan melanjutkan ke bangku kuliah menjadi dorongan 

terbesar untuk hijrah ke Jakarta. Saat berada di kapal laut, Andrea 

mendapatkan saran dari sang nahkoda untuk tinggal di daerah Ciputat 

karena masih belum ramai ketimbang di pusat kota Jakarta. Dengan 

berbekal saran ini , ia pun menumpang sebuah bus agar sampai di 

daerah Ciputat. Namun, supir bus ternyata malah mengantarkan dirinya ke 

Bogor. Kepalang tanggung, Andrea lantas memulai kehidupan barunya di 

kota hujan ini . 

 

Beruntung bagi dirinya, Andrea mampu memperoleh pekerjaan sebagai 

penyortir surat di kantor pos Bogor. Atas dasar usaha kerasnya, Andrea 

berhasil melanjutk