Faktor yang melatarbelakangi terjadinya revolusi industri yaitu terjadinya revolusi ilmu
pengetahuan pada abad ke-16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene
Descartes, Galileo Galillei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian
lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge,The Royal Society of England, dan The
French Academy of Science.
Sebuah pemerintahan yang bijaksana dan cermat, yang akan mencegah orang-orang
melukai satu sama lain, akan membebaskan mereka untuk menjalankan tujuan dari industri dan
kebangkitan mereka sendiri, dan tidak akan menyia-nyiakan tenaga orang lain yang membantunya.
(Thomas Jefferson-Filsuf AS 1743-1826)
Melalui teknologi machine learning dan AI, pada revolusi industri 3.0 komputer sudah ikut
berperan dalam perkembangan digital yang dinilai sebagai “disruptive” atau sesuatu yang mampu
menciptakan peluang pasar baru. Setelah dapat diterima, saat ini machine learning dan AI ada
didalam tahap revolusi ini .
Aliansi strategis atau orgaware dan berbagai informasi deskriptif maupun preskriptif yang
membuat teknologi ini dapat bekerja atau infoware.. oleh karena itu, kebutuhan sumber
daya manusia yang berkompeten ikut berubah sejalan dengan hubungan kerjasama/aliansi
startegis dan penerapan layanan teknologi dibidang digital marketing. Strategi ini pula yang
menjadi kekuatan pembangunan ekonomi di Indonesia.
Jaringan internet yang sampai saat ini hampir seolah-olah menjadi kebutuhan pokok
warga modern memiliki dampat positif dan negatif. Dengan terbukanya akses komunikasi via
internet yang menyatukan seluruh jarak dan waktu hanya dengan satu wadah, maka akan banyak
sekali kesempatan bagus yang bisa didapatkan. Tak terkecuali perkembangan teknologi industri
yang memang diharapkan mampu menciptakan peluang dari tatanan fasilitas dan instrumeninstrumen diberbagai elemen.
Pertumbuhan industri yang semakin efektif dan efisien ini seiring perkembangan revolusi
industri 4.0 terus merebak keseluruh penjuru dunia dengan berbagai sistematis yang dibawa dan
segala konsekuensinya. Peneliti menemukan berbagai peranan penting yang menjadi indikator
pertumbuhan eksistensi penguasaan bisnis dalam implementasi dikehidupan yang semakin
menemukan puncak era globaliasi. Uraian penjabaran regenerasi teknologi menarik minat bahasan
dalam mempelajari campurtangan dunia cyber. Pendekatan teoritis juga mengarahkan objek tak
asing yang mengotomatiskan laju perkembangan dengan berbagai fungsi.
Pentingnya subjektif dan objektif dalam pergerakan revolusi 4.0, mengkolaborasikan dunia
bisnis masuk keranah cyber army yang juga merupakan bentuk implementasi dari teknologi
industri komunikasi. Namun juga mengakibatkan berkurangnya fungsi sumber daya manusia
secara fisik karena telah digantikan dengan mesin atau robot. Implementasi sikap dan kinerja
tubuh dengan pergerakannya semakin tidak dibutuhkan untuk mengorganisir berbagai
permasalahan umum.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana peran teknologi dalam
implementasi bisnis terhadap perkembangan zaman yang semakin menuntut percepatan
regenerasi modern. Serta mendeskripsikan alur laju kecerdasan konektivitas bisnis yang
berdampak pada fungsi kerja sumber daya manusia, juga daya saing perkembangan bisnis digital.
TINJAUAN TEORITIS
Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 sering juga disebut dengan cyber physical system. Revolusi ini
menitikberatkan pada otomatisasi dan mengkolaborasikannya dengan teknologi cyber. Ciri utama
dari revolusi industri ini yaitu penggabungan informasi dan teknologi komunikasi dalam bidang
industri. Munculnya revolusi industri menyebabkan adanya perubahan dalam berbagai sektor. Jika
semula membutuhkan pekerja yang cukup banyak, namun kini segala sesuatu bisa digantikan
dengan penggunaan mesin teknologi.
Revolusi industri 4.0 membuat semua hal menjadi lebih efektif mudah dijangkau serta
meminimalisir pemborosan. Contohnya dlaam produksi makanan, jika semula membutuhkan tenaga manusia untuk mengelola dan memproduksinya, kini bisa menggunakan teknologi canggih
untuk membuatnya.
Definisi dan penjabaran makna mengenai industri 4.0 beragam karena masih dalam tahap
penelitian dan pengembangan. Pengertian revolusi industri 4.0 yaitu bentuk industri yang
menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi
dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Thing
(IoT), Komputasi awan, dan komputasi kognitif. Konselir Jerman, Angela Merker (2014)
berpendapat bahwa industri 4.0 yaitu transformasi komprenhensip dari keseluruh aspek produksi
di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional.
Menurut Herman dkk (2015) mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 yaitu sebuah era
industri digital dimana seluruh bagian yang ada didalamnya saling berkolaborasi dan
berkomunikasi secara real time dimana saja dan kapan saja dengan pemanfaatan IT (teknologi
informasi) berupa internet dan CPS, IoT, dan IoS guna menghasilkan inovasi baru atau optimasi
lainnya yang lebih efektif dan efisien.
Istilah industri 4.0 secara resmi lahir di Jerman tepatnya saat diadakan Hannover Fair pada
tahun 2011. Dimana negara Jerman memiliki kepentingan yang besar terkait hal ini. dan disitu
pulalah industri 4.0 menjadi bagia dari kebijakan rencaan pembangunan yang disebut High-Tech
Strategy 2020. Kemudian, kebijakan itu digunakan untuk mempertahankan Jerman agar selalu
menjadi negara terdepan dalam dunia manufaktur (Heng, 2013).
Diberbagai negara lain juga turut serta dalam mewujudkan konsep industri 4.0.
keseluruhannya memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan daya saing tiap negara dalam
menghadapi pasar global yang sangat dinamis. Kondisi ini dikaitkan dengan maraknya laju
perkembangan teknologi digiltal di berbagai bidang.
Teknologi Digital
Seiring dengan pesatnya inovasi dan perkembangan teknologi, warga kini telah
beralih dari berbagai sistem manual kepada sistem yang lebih praktis dan fleksibel. Kehadiran
beberapa instrumen teknologi menjadikan warga modern meletakkan titik ketergantungan
terhadap keseluruhan komponen. Teknologi dengan segala kecanggihannya mampu merubah
intensitas tolak pandang manusia menjadi lebih luas dan menyeluruh. Hal ini dikarenakan
warga modern yang sudah tidak asing lagi dengan jejaring internet.
Internet sendiri masuk ke Indonesia pada era tahun 1990-an. Saat itu, jaringan internet di
Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, di mana semangat kerjasama dan gotong
royong sangat hangat diantara para penggunanya. Setelah beberapa tahun internet masuk dalam
kehidupan warga Indonesia, hingga saat ini diperkirakan ada kurang lebih 143 juta pengguna
internet di seluruh Indonesia, menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Nilai
ini didapatkan dari kontribusi penghasilan mitra pengemudi Go-Jek sebesar Rp 8,2 triliun dan
melalui mitra UMKM sebesar Rp 1,7 triliun setiap tahunnya. Tidak hanya itu, satu dari sekian
macam fitur online di Indonesia yang bisa memudahkan setiap aktivitas warga di Indonesia,
fitur online ini secara tidak sengaja mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia dan
memunculkan banyak UMKM yang secara perlahan akan membuat yang tadinya hanya UMKM
akan bisa jadi perusahaan besar bahkan membawa nama Industri Indonesia semakin besar kearah
Internasional.
Internet of Thing (IoT) yaitu sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki
kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke
manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel,
micro-electromrchanical system (MEMS), dan internet. Menurut Casagras (Coordinator and support
action for global RFID – related activities and standadisation) mendefinisikan IoT sebagai sebuah
infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui
eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri atas jaringan yang telah
ada dan internet. Semua ini akan menawarkan identifikasi objek, sensor kemampuan koneksi
sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi k0-operatif yang independen.
Pada level mikro, kemajuan yang dialami oleh dunia teknologi memainkan peran yang
sangat berarti dalam perubahan struktur industri dan persaingan global. Menurut Sharif (1994),
untuk dapat memenangkan persaingan di pasar global, setiap bisnis dituntut untuk mengelola
teknologi dalam menciptakan keunggulan bersaing (competitive advantages).
Agar Indonesia dapat bersaing dengan negara lain di bidang industri, Indonesia juga harus
mengikuti tren. Revolusi industri 4.0 merupakan upaya tranformasi menuju perbaikan dengan
mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industri, dimana semua proses produksi
berjalan dengan internet sebagai penopang utama (Airlangga Hartanto).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan berbagai sumber
referensi. Populasi dalam penelitian ini yaitu beberapa kabupaten/kota di Indonesia yang dapat
diambil dengan jumlah sampel secara simple random sampling sebanyak 20 kabupaten/kota
mencakup provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Serta
dari beberapa referensi lain yang merujuk pada karya tulis ilmiah.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik pada
bidang Telekomunikasi Indonesia, dan juga Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Teknik
analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur (analysis path). Tujuan dari
analisis jalur yaitu untuk melihat pengaruh langsung dari pengguna teknologi pada revolusi
industri, dan penyikapan terhadap pengaruh setiap variabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lima tahun terakhir, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh rumah
tangga di Indonesia menunjukkan perkembangan yang begitu pesat. Persentase penduduk yang
menggunakan telepon seluler terus mengalami perlonjakan dan peningkatan, yang diketahui
hingga pada tahun 2019 mencapai 63,53%. Pertumbuhan penggunaan telepon seluler ini diikuti
pula oleh pertumbuhan kepemilikan komputer dan kepemilikan akses internet dalam rumah tangga
yang mencapai angka 18,78% untuk kepemilikan komputer, dan 73,75% untuk kepemilikan akses
internet dalam rumah tangga.
Penggunaan internet juga mengalami peningkatan selaama kurun waktu 2015-2019, yang
dapat dilihat dengan menunjukkan peningkatan persentase penduduk yang mengakses internet
pada tahun 2015 sekitar 21,98% menjadi 47,69% pada tahun 2019. Dan sebaliknya, kepemilikan
telepon tetap kabel dalam rumah tangga mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun
2015 persentase rumah tangga yang memiliki dan menguasai ataupun menggunakan telepon
kabel sekitar 4,01% turun menjadi 43,51% pada tahun 2019.
Manusia modern tidak dapat menghindari betapa pentingnya teknologi dalam kehidupan
terlebih teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi Informasi (TI) telah menjadi bagian yang
sangat penting dalam setiap rencana bisnis. Hampir dari seluruh perusahaan baik skala besar
maupun kecil menggunakan teknologi informasi sebagai salah satu aktivitas yang sangat
dibutuhkan untuk memberikan peningkatan terhadap layanan bisnis yang dikelola. Suatu wadah
yang sangat tepat dan membantu dalam pengaplikasian kolaborasi teknologi dengan bisnis yaitu
sosial media.
Dengan adanya sosial media serta berbagai fungsi dan kegunaan yang sangat dibutuhkan
oleh pelaku bisnis, maka hubungan antara brand dengan pelanggan dalam dunia bisnis sudah
bukan lagi sekadar jual beli. Ada komunikasi lebih yang perlu dibangun guna meningkatkan
loyalitas pelanggan. Pendekatan personal seperti memahami keinginan pelanggan, memberikan
nilai tambah, sampai bertukar pendapat menjadi lebih penting dibandingkan hanya sebuah
layanan customer service melalui telepon. Sekarang banyak brand yang berusaha untuk
menjemput pelanggan mereka terlebih dahulu, dibandingkan menunggu pelanggan yang datang.
Tidak hanya komunikasi antar daerah/provinsi, melainkan sampai antar negara diseluruh penjuru
dunia.
Fenomena pemakaian digital dalam kehidupan manusia di revolusi industri 4.0 dapat
ditemui dalam berbagai keseharian warga . Contoh fasilitas yang dapat digunakan dalam
wujud peran teknologi dunia bisnis yaitu komputer dan gadget dalam konteks digitalisasi
pemakaian mata uang (e-money), pemakaian media digital (e-media), hingga berkembang
pesatnya film berbasis digital.
Revolusi industri 4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi manfaktur yang didorong
oleh beberapa faktor yang diantaranya yaitu peningkatan konektivitas kecerdasan bisnis, sampai
kepada peningkatan interaksi baru antara manusia dengan mesin. Teknologi sangat berperan aktif
diseluruh penguasaan elemen-elemen bisnis. Berbagai tantangan dari proses maupun hasil
pengimplentasian penguasaan bisnis oleh seluruh kalangan, para pekerja harus memiliki
kemampuan yang tidak dapat dilakukan oleh mesin demi mempertahankan kinerja sumber daya
manusia.
Beberapa peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 diantaranya :
1. Fintech (Finance Technology)
Finance technology yang berarti teknologi keuangan, yaitu bentuk inovasi teknologi yang
dikembangkan dalam bidang finansial sehingga transaksi keuangan bisa dilakukan dengan
efektif dan efisien. Para generasi milenial menjadi salah satu target utama dari perusahaan
fintech. Dikarenakan banyak perusahaan fintech yang memberi kemudahan dalam pengelolaan
uang, juga memberikan kemudahan dalam urusan transaksi pembayaran.
2. Software As a Service (SaaS)
Software As a Service yaitu perangkat lunak yang berfungsi sebagai sarana pelayanan
dan bersifat online. Bentuk penjualannya berupa B2B atau business to business. Contoh bisnis
SaaS ini yaitu aplikasi absensi yang merupakan salah satu cara absensi online.
3. Cloud Hosting
Cloud hosting yaitu tipe web hosting yang menggunakan berbagai macam server untuk
menyeimbangkan load dan memaksimalkan uptime. Contohnya, cloud sebagai web dari
beberapa komputer berbeda dan semuanya akan saling terhubung.
4. Digital Marketing
Digital marketing merupakan suatu aktivasi promosi atau kegiatan pemasaran (branding)
produk maupun jasa dengan menggunakan media digital.
5. On-Demand Service
On demand service yaitu suatu bisnis yang sistem pelayanannya didasari atau didahului
oleh permintaan konsumen. Ketika ada pesanan dari konsumen, maka penyedia layanan akan
langsung meresponnya. Salah satu contoh penyedia layanan dalam bentuk ini yaitu GoJek.
Berdasarkan hasil penelitian dalam sebuah populasi generasi millenial yang berkisar rentan
usia 15-30 tahun, penguasaan bisnis telah mencapai target yang hampir maksimal. Dari 5
kota/kabupaten yang ada di Indonesia, dengan jawaban paritsipan sebanyak 50 orang, dapat
diambil rekapitulasi data bahwa rata-rata mereka yaitu pengguna teknologi dan internet aktif
alam dunia cyber.
Dengan berbagai alasan yang dikemukan diantaranya tingkat kepraktisan yang memadai
dan sangat mempermudah untuk segala kegiatan jual-beli, dapat memilih secara bebas tanpa
harus bertatap muka terlebih dahulu kepada penjual, pelaku bisnis juga mudah mempromosikan
barang dagangan sebanyak-banyaknya maupun secara berkala, sampai perkembangan teknologi
sangat dibutuhkan dan menjadi faktor utama demi kemajuan sebuah bangsa.
Menurut data dari vpnmentor, jumlah transaksi penjualan B2C online hampir disetiap
wilayah dunia meningkat setiap tahunnya. Bahkan, total penjualan retail e-commerce diseluruh
dunia diperkirakan akan terus melonjak dan akan mencapai 4,479 triliun US Dollar pada tahun
2021.
Berdasarkan data statistik yang tersaji diatas, bisa terlihat bahwa peluang yang diberikan
oleh pasar global bagi perusahaan atau pemilik brand di Indonesia bagaikan raksasa besar yang
menarik untuk ditaklukkan.
Sejak tahun 2011, Indonesia telah memasuki Industry 4.0 yang ditandai dengan
meningkatnya konektivitas, interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya
yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi (Airlangga Hartanto : 2018)
Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia sehingga memiliki potensi
sebagai penghasil dan pengguna data yang sangat besar. Tak sulit menemukan bukti
pemanfaatan teknologi dan data secara masif, karena dapat kita temukan dengan mudah dalam
kehidupan sehari-hari.Tumbuh suburnya layanan e-dagang dan layanan transportasi daring
menjadi bukti nyata yang tak terbantahkan dari kesuksesan pemanfaatan teknologi di tanah air.
Disamping itu, muncul banyak perusahaan startup yang berbasis data maupun teknologi big data
serta artificial intelligence yang bermunculan. Guna mendorong pemanfaatan teknologi big data
untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
KESIMPULAN
Dari data yang menjadi sumber objek penelitian, ditemukan persentase pengguna
teknologi komunikasi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Manusia modern yang menjadi
penemu dan pakar dalam bidang teknologi tidak dapat memungkiri bahwa percepatan laju revolusi
industri tak bisa dihindari dengan adanya perbatasan hubungan antara manusia dengan mesin.
Justru dengan hadirnya konektivitas kecerdasan bisnis, menjadikan eksistensinya merebak luas
disegala penjuru dan berbagai kalangan, tiada keterbatasan ruang maupun waktu.
Adanya peran teknologi menjembatani hubungan antara bisnis dengan sosial media serta
berbagai fungsi dan kegunaan yang sangat dibutuhkan oleh pelaku bisnis. Oleh karena itu,
perkembangan zaman mengotomatiskan kebijakan pelaku bisnis dalam partisipasi di setiap elemen
laju teknologi industri.
Dari hasil penelitian di beberapa laman informasi dan kompilasi argumentasi publik figur,
serta lima daerah terkait pengguna sarana teknologi yang mengaplikasikannya pada penguasaan
bisnis, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa:
Pertama, revolusi industri 4.0 menitikberatkan fokus fungsi pada kolaborasi antara teknologi
dengan dunia cyber atau yang lebih dikenal dengan dunia elektronik. Perkembangan laju industri
yang semakin pesat mengotomatiskan keoptimalan kinerja sumber daya manusia melebihi fungsi
mesin-mesin yang terus launching.
Kedua, teknologi tidak berhenti hanya pada satu dekade, yang mengartikan bahwa peningkatan
kualitas fungsi juga sangat dibutuhkan seiring perkembangan zaman.
Ketiga, Implementasi sistem-sistem yang dijalankan oleh program diberbagai instrumen teknologi
dapat menghasilkan penguasaan bisnis disegala kalangan.
Keempat, kemajuan teknologi dapat menjadi penilaian tingkat kemajuan suatu negara.
SARAN
Penelitian ini hanya berfokus pada deskripsi bahasan mengenai perkembangan revolusi
industri 4.0 dalam bidang implementasi bisnis. Cakupan simple random sampling juga hanya
beberapa daerah, sehingga kurang bisa menggambarkan eksistensi bisnis diseluruh wilayah
Indonesia dan bagaimana sarana prasarana yang digunakan.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel lain agar semakin mampu
memberikan gambaran keadaan yang lebih menitikberatkan pada fasilitasi yang sudah
dikembangkan oleh revolusi industri 4.0 dalam ranah eksistensi bisnis. Juga dapat memberikan
uraian-uraian dari rumusan masalah yang menjadi top trend dalam implementasinya.
Dunia modern seperti sekarang ditandai dengan interaksi
yang semakin luas dan intensif dari warga internasional.
Interaksi ini terjadi dalam berbagai bidang seperti politik, sosial,
ekonomi dan perdagangan, budaya, telekomunikasi dan
sebagainya. Era abad ke-21 menjadi abad yang penting dimana
intensitas dari kontak warga dunia berlangsung dalam
skala yang besar. Ini tidak lepas dari adanya perkembangan
teknologi dalam bidang transportasi, telekomunikasi, internet
serta teknologi komputer dan digital.
Kondisi seperti ini menghasilkan apa yang dikenal
sebagai globalisasi, yang telah mengubah wajah dunia dari yang
semula tersekat batas-batas wilayah secara rigid menjadi lebih
lentur dan terbuka.
Globalisasi telah menjadi topik penting selama bertahuntahun hingga saat ini. Dalam hal kapan dan dimana globalisasi
itu dimulai merupakan satu hal yang masih menjadi perdebatan
sampai sekarang. Dalam fase globalisasi terkini di era modern,
dimulainya globalisasi terjadi setelah tahun 1960-an ketika
banyak hal yang telah memberikan kontribusi pada proses
globalisasi; seperti transportasi yang maju baik di darat, laut dan
udara; perkembangan komunikasi yang semakin masif dan
modern, yang diikuti kemajuan teknologi informasi dan internet
yang semakin meluas sampai keseluruh wilayah di dunia.
Sebagai contoh yaitu bisa melakukan komunikasi secara real
time ke bagian lain di dunia yang menggambarkan tidak ada lagi
batasan karena wilayah.
Perkembangan global telah memainkan peran aktif dalam
membentuk manusia dan juga kehidupan. Globalisasi menjadi
akumulasi dari banyak koneksi peristiwa yang terjadi di dalam
warga dunia, yang menujukkan bahwa globalisasi
memungkinkan intensifikasi jangkauan maupun kecepatan
kontak diantara individu dan warga di berbagai wilayah di
seluruh dunia. Ini juga ditambah dengan semakin luasnya jenis
aktivitas yang terlibat di dalam interaksi global ini .
Di dalam perkembangannya, penggunaan istilah
globalisasi juga semakin beragam dengan makna yang semakin
beragam pula. Sejak kemunculannya di awal 1960-an sampai
sekarang, istilah globalisasi ini banyak digunakan dalam literaturliteratur akademik dan populer untuk menggambarkan sejumlah
hal yaitu :
Globalisasi yaitu sebuah proses
Kata ‘proses’ itu menggambarkan adanya fenomena
natural yang ditandai dengan perubahan secara gradual yang
mengarah kepada hasil tertentu. Proses yang berkaitan dengan
globalisasi ini sampai sekarang masih terus berlangsung.
Fokus utama dari pembahasan mengenai globalisasi
berkaitan secara erat dengan sifat perkembangan masa kini
yaitu sifat modernitas dan juga mengacu kepada pembangunan
yang berlangsung di seluruh dunia. Dalam konteks ini,
globalisasi merupakan proses dari interaksi dan integrasi
diantara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari berbagai
negara.
Proses ini didorong oleh perdagangan dan investasi
internasional, serta dibantu adanya perkembangan yang pesat
dan massif dari teknologi informasi, komunikasi serta
transportasi. Proses ini berdampak pada sistem politik, sosial,
pembangunan ekonomi dan kemakmuran, lingkungan, budaya
dan kesejahteraan fisik manusia dalam warga di seluruh
dunia.
Dalam konteks yang luas globalisasi menggambarkan
adanya satu ekspansi hubungan dan jaringan-jaringan global
yang semakin intensif. Organisasi-organisasi dalam kehidupan
berskala global, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa
(UN/United Nations), Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO/World trade Organization) dan sebagainya, menghasilkan
satu kesadaran global menuju kepada satu konsolidasi
warga dunia.
Globalisasi menjadi proses dari ekspansi kegiatankegiatan ekonomi yang berlangsung melewati batas-batas politik
dari sebuah negara. Dalam konteks ini, globalisasi mengarah kepada satu proses integrasi ekonomi dan interdependensi
ekonomi diantara bangsa-bangsa di dunia. Ini didukung juga
oleh adanya pertukaran-pertukaran yang sifatnya melewati
batas-batas negara yaitu pertukaran barang, servis, modal,
teknologi, informasi dan juga orang; serta didukung pula oleh
aktivitas-aktivitas ekonomi dari negara-negara.
Globalisasi yaitu sebuah kondisi
Saat ini kita tinggal di dunia yang mempunyai karakteristik
globalisasi dimana berlangsung keadaan yang semakin
kompleks dan ketergantungan dalam hal ekonomi, kultur,
hukum, sosial, psikologi, teknologi, lingkungan dan politik.
Perkembangan globalisasi itu terus berlangsung secara dinamis,
terkadang berjalan dengan lambat namun dalam waktu tertentu
berjalan dengan cepat dan terus meningkat.
Ini ditandai dengan negara-negara di dunia yang semakin
intensif melakukan perdagangan diantara mereka, melakukan
persekutuan atau aliansi serta bernegosiasi satu sama lain. Ini menghasilkan satu kesadaran penting bahwa semua manusia di
dunia itu mempunyai keterikatan satu sama lain sebagai anggota
dari warga dunia. Termasuk misalnya sebagai anggota
dari PBB WTO maupun organisasi internasional yang lain.
Sebagai sebuah kondisi globalisasi telah meningkatkan
saling ketergantungan satu sama lain (interdependence)
diantara negara-negara di dunia. Adanya saling ketergantungan
global ditandai oleh ekspansi besar-besaran di dalam
perdagangan dunia, arus modal (capital flows), akses yang lebih
mudah terhadap teknologi asing, meningkatnya penggunaan
sumber daya asing untuk pembangunan melalui bantuan
internasional, ruang lingkup yang berubah serta pertumbuhan
migrasi. Adanya perluasan ini telah menciptakan peluang besar
bagi negara-negara untuk menggunakan sumber daya yang
sebelumnya tidak tersedia bagi mereka untuk pembangunan
mereka sendiri.
Globalisasi yaitu sebuah sistem
Sebuah dunia global yang muncul ketika hubungan yang
stabil dan interaksi sistematis di antara warga dan wilayah
yang mencakup mayoritas penduduk dunia menjadi terjalin. Dari
perspektif ini maka definisi dari sebuah Dunia Global (Global
World) yaitu hampir sama dengan definisi dari Sistem Dunia
(World System) yang bisa juga disebut sebagai sistem supersosial yang paling besar (the largest super-societal system).
Untuk menentukan sebuah era dunia global dengan
analisis sistem dunia, dapat didasarkan atas sejumlah kriteria
penting berkaitan dengan jaringan (networks) yang ada yaitu:3
• Adanya jaringan persebaran inovasi
• Adanya jaringan informasi
• Adanya jaringan perdagangan barang mewah
(luxury goods)
• Adanya jaringan politik-militer, serta
• Adanya jaringan perdagangan untuk konsumsi
massal
Globalisasi memungkinkan peristiwa-peristiwa
internasional yang besar dapat mempengaruhi kehidupan
manusia di banyak tempat dengan sejumlah cara, termasuk
mempengaruhi masalah nasional sebuah negara. Masalahmasakah yang ada di tingkat global bisa mempengaruhi tingkat
lokal. Demikian juga masalah-masalah di tingkat lokal dan
nasional itu dapat muncul menjadi satu masalah internasional.
Peristiwa yang ada dalam organisasi dunia misalnya
kebijakan yang dibuat oleh PBB bisa segera berdampak pada
satu negara tertentu warga tertentu. Demikian juga
sebaliknya peristiwa konflik antara Israel Palestina misalnya,
bisa segera menjadi masalah dunia yang menyebar dengan
cepat informasinya dan menjadi topik pembahasan warga
secara global.
Sejumlah hal mendorong penguatan dari globalisasi ini
seperti komputer yang semakin canggih dan terhubung dalam
jaringan internet yang semakin padat: ini menjadi pendorong
utama globalisasi. Kemudian juga pemerintah negara-negara,
perusahaan, intelijen ataupun juga kelompok-kelompok
kepentingan memiliki satu power yang belum pernah terjadi
sebelumnya untuk berkomunikasi, berbagi informasi, melakukan
spionase, menyelesaikan masalah atau bahwa menciptakan
satu krisis baru. Informasi yang tersembunyi atau yang disimpan
secara rahasia dapat secara cepat dibawa informasinya ke
seluruh dunia. Ini bisa terjadi ketika jaringan internet tersebar
secara luas dan semua orang dapat mengaksesnya dengan
mudah.
Globalisasi yaitu sebuah kekuatan (force)
Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang
mempengaruhi kehidupan sehari-hari dalam skala dunia.
Globalisasi mempunyai lebih dari satu kekuatan pendorong (a
driving force) yang semuanya secara bersama-sama
menciptakan global village ini. Kekuatan pendorong globalisasi
ini yaitu politik, ekonomi, teknologi, budaya, komunikasi,
pengetahuan, lingkungan, bisnis serta pasar modal. Globalisasi
memfasilitasi lapangan bermain (a playing field) di mana sebuah
perusahaan dapat memproduksi di banyak lokasi pada waktu
yang bersamaan.4
Globalisasi telah dipengaruhi oleh perkembangan dalam
sistem komunikasi dan teknologi informasi yang menyebabkan
hubungan diantara berbagai negara di seluruh dunia menjadi
lebih cepat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
telah meningkatkan kecepatan dan ruang lingkup interaksi
antara orang-orang di seluruh dunia; seperti komunikasi satelit,
telepon, telepon seluler, mesin faksimile, televisi digital dan kabel,
surat elektronik dan internet semuanya telah membantu
menciptakan globalisasi ini. Semakin banyak orang menjadi
saling terhubung satu sama lain.
Globalisasi yaitu sebuah era zaman (Age)
Sebagai sebuah era, globalisasi modern mencakup
periode dari abad ke-18 hingga awal abad ke-20 yang
mempengaruhi semua lingkup dari kehidupan. Ini berlangsung
dalam politik seperti persebaran global dari model negara
modern, struktur dan manajemen kelembagaannya; ekonomi
seperti persebaran global dari produksi industri, teknologi
industri fundamental dan rezim teknologi baru, pergerakan global
dari modal finansial; serta lingkungan sosial dan budaya seperti
migrasi global yang intensif serta persebaran ide dan standar.
Globalisasi mencapai puncaknya yang pertama pada
akhir abad kesembilan belas (periode dari 1870 hingga 1914
yang sering disebut sebagai Zaman Keemasan (Golden Age)
dari globalisasi), ketika perdagangan internasional, arus migrasi
internasional, dan mobilitas internasional dari modal finansial.
Era globalisasi terbaru menyebar selama beberapa
dekade dari 1960-an hingga abad ke-21 yang berkaitan erat
dengan Revolusi Teknologi dan peluang baru untuk integrasi
global yang diciptakan oleh teknologi informasi. Terdapat
sejumlah aspek penting dari fase terbaru globalisasi ini, terutama
aspek ekonomi seperti meningkatnya aktivitas ekonomi
internasional yang bersifat cross-border, meningkatnya
keterkaitan dan ketergantungan ekonomi nasional, perluasan
pasar global dan mobilitas barang internasional.
Hal ini didukung oleh kemajuan transportasi, teknologi
internet dan perkembangan komunikasi, serta tersebarnya
gagasan bahwa basis pembangunan ekonomi yaitu pasar
bebas. Ini yaitu fenomena lintas batas (cross-border) yang
mempengaruhi hubungan ekonomi, politik, teknologi dan budaya
sekaligus menimbulkan hubungan yang saling bergantung
antara negara, perusahaan, organisasi, dan individu.
Globalisasi dengan demikian mengakibatkan
pengurangan yang cepat dalam hambatan pergerakan ide-ide,
modal dan orang, pembukaan pasar baru, serta penarikan peran
pemerintah dari arena ekonomi. Fase terbaru ini dianggap sebagai dimulainya kembali Zaman Keemasan globalisasi,
meskipun masing-masing bidang ini telah mengalami perubahan
yang mencolok karena kemajuan teknologi.5
B. Terminologi
Globalisasi itu dari akar katanya merujuk pada kata Globe
atau Bola Dunia yang merupakan peta tiruan bumi yang bulat
seperti bola sehingga menyerupai bemtuk yang sebenarnya.
Dalam bahasa Inggris, globalisasi dari segi bahasa yaitu
gabungan dari kata global dan akhiran ization dan menjadi kata
globalization yang berarti menjadi global, membuat global
ataupun makna yang berkaitan dengan hal demikian.
Menurut Oxford Dictionary, kata globalisasi pertama kali
digunakan pada tahun 1930 dan mulai masuk dalam kamus
Merriam-Webster pada tahun 1951. Kata globalisasi ini banyak
digunakan oleh para ekonom dan ilmuwan sosial pada sekitar
tahun 1960-an. Menurut Oxford Dictionary globalisasi menunjuk
pada kenyataan bahwa budaya dan system ekonomi yang
berbeda di seluruh dunia menjadi terhubung dan serupa satu
sama lain dikarenakan pengaruh perusahaan multinasional yang
besar serta adanya peningkatan komunikasi.6
Sedang menurut Merriam-Webster definisi dari globalisasi
yaitu tindakan atau proses untuk mengglobal (globalizing)
maupun keadaan sedang mendunia (globalized). Hal ini
berkaitan terutama dengan perkembangan ekonomi global yang
semakin terintergrasi yang ditandai oleh perdagangan bebas,
arus modal bebas, serta masuknya pasar tenaga kerja asing
yang lebih murah.7
Dalam konteks penggunaan oleh para ekonom dan
ilmuwan sosial, globalisasi merupakan satu terminologi baru
yang muncul sekitar tahun 1960-an dan mulai mengemuka
kembali sekitar tahun 1980-an sampai sekarang. Salah seorang
ilmuwan yang terkenal yaitu Marshall McLuhan yang
mengenalkan istilah global village pada awal tahun 1960-an yaitu
bahwa dengan perantaraan teknologi komunikasi dunia akan
menjadi seperti sebuah desa global (global village).8
Istilah
Global Village ini dapat dijelaskan sebagai berikut:9
The term is readily used today especially by writers,
broadcasters, politicians and public relation guys, to
emphasize the shrinking distances between nations
through internet, mobile phones, and cheap flight tickets,
as well as the fact that news are traveling with the speed
of light around the globe, and they unlikely forget to
mention the possibilities of producing and selling
"worldwide", speak, making business / money globally.
Global village ini menggambarkan bahwa jarak antar
negara di dunia ini semakin menyusut ditandai dengan
perkembangan dalam internet, telepon seluler, dan tiket
penerbangan murah, serta fakta bahwa berita menyebar dengan
kecepatan sangat tinggi
C. Konsep Globalisasi
Penggunaan istilah globalisasi terus mengalami
perkembangan sampai saat ini. Pada awalnya di kalangan
akademisi konsep globalisasi ini tidak diakui sebagai satu
konsep yang signifikan. Di dalam proses selanjutnya, semakin
tersebar dan meluasnya penggunaan konsep ini menyebabkan
istilah ini menduduki satu posisi yang penting meskipun di dalam
prosesnya istilah itu digunakan secara sangat longgar.
Globalisasi yaitu istilah yang berfokus pada satu
kesadaran global yang penekanannya yaitu pada konteks
global ini . Globalisasi sebagai sebuah konsep mengacu
kepada kompresi atau penyusutan dunia, serta semakin
intensifnya kesadaran mengenai dunia sebagai satu
keseluruhan.11
Penggunaan istilah globalisasi pada awalnya didominasi
oleh ilmuwan-ilmuwan sosial dan ekonomi, yang
menggambarkan sebuah peristiwa dimana ada satu fenomena
baru yang menghasilkan sifat dan konsekuensi yang baru pula;
yang berkaitan dengan interaksi antar daerah, wilayah, serta
negara yang semakin luas dan berbeda dari sebelumnya. Dalam
konteks demikian, globalisasi merupakan sebuah proses
berlangsungnya transformasi lokal dan domestik yang
selanjutnya menjadi satu fenomena global.
Hal ini dilakukan oleh individu-individu dan warga
yang ada di seluruh dunia ketika mereka, warga lokal dan
domestik, disatukan menjadi satu warga bersama yaitu
sebuah Global Village dan menjalankan satu fungsi secara
bersama-sama pula. Di dalam proses ini melibatkan kombinasi
dari kekuatan-kekuatan dan perkembangan yang ada di dunia
seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, komunikasi
dan juga media massa.
D. Ruang lingkup globalisasi
Ruang lingkup dari globalisasi menggambarkan dalam
dimensi apa saja globalisasi itu telah mempengaruhi keghidupan
dunia internasional dan menjadikannya sebagai satu kesatuan
global:
Globalisasi politik
Globalisasi politik ditandai ketika negara-negara
mengarah pada penggunaan kebijakan-kebijakan politik serta
gaya penerintahan yang relative sama di tingkat dunia; seperti
bentuk pemerintahan yang sekuler, adanya perdagangan bebas
dan sebagainya. Dalam konteks ini, kebijakan dapat dibuat untuk
memfasilitasi perdagangan internasional yang mencakup
pemerintah nasional maupun Lembaga internasional seperti IMF
dan WTO.
Kerja sama politik antar negara yang berbeda menjadi
salah satu bentuk globalisasi yang digunakan untuk mencegah
dan menangani konflik. Sebagai contoh yaitu organisasi
internasional di tingkat global seperti Perserikatan BangsaBangsa yang bertujuan ikut menyelesaikan masalah politik dan
menjaga ketertiban dalam skala internasional.
Globalisasi dan Politik Dunia
Globalisasi telah menjadi satu topik utama di dalam studi
Hubungan Internasional sejak beberapa dasawarsa terakhir.
Globalisasi memungkinkan hubungan internasional pada
berbagai dimensi seperti politik, ekonomi, sosial, komunikasi,
budaya dan sebagainya.
Globalisasi yaitu istilah populer yang digunakan oleh
pemerintah, bisnis, akademisi, dan berbagai organisasi
internasional yang beragam. Ini menandai sebuah paradigma
baru dalam politik dunia dan hubungan ekonomi modern.
Terdapat sejumlah argument penting bahwa globalisasi telah
mendukung terbentuknya era baru dalam politik dunia yaitu :12
1. Adanya laju transformasi ekonomi yang besar yang
telah menciptakan sebuah politik dunia yang baru.
Negara-negara tidak lagi merupakan unit-unit yang
tertutup dan mereka tidak dapat mengontrol ekonominya
sendiri. Ekonomi dunia telah menjadi lebih saling
bergantung (interdependent) dibandingkan sebelumnya;
dengan adanya perluasan perdagangan dan keuangan
dunia.
2. Komunikasi telah secara fundamental merevolusi cara
berurusan dengan dunia. Saat ini kita hidup di dunia
dimana satu peristiwa di tempat tertentu dapat dengan
cepat diketahui dan dilihat dari belahan lain di dunia ini.
Komunikasi elektronik mengubah gagasan kitadari
kelompok sosial tempat kita bekerja dan tinggal.
3. Munculnya sebuah budaya global (global culture)
dimana sebagian besar wilayah perkotaan mirip satu
sama lain serta banyak dunia perkotaan memiliki budaya
yang hampir sama.
4. Dunia menjadi lebih homogen. Perbedaan-perbedaan
diantara orang-orang dan warga menjadi semakin
berkurang.
5. Ruang dan waktu menjadi collaps yang artinya bahwa
ide-ide lama yang dibatasi ruang geografis dan waktu
secara kronologis dikacaukan (undermine) oleh
kecepatan komunikasi dan media modern.
6. Munculnya satu warga politik global (global polity)
dengan didukung oleh pergerakan sosial dan politik serta
adanya pengalihan kesetiaan dari negara ke sub-negara,
badan-badan transnasional dan internasional.
7. Adanya perkembangan budaya cosmopolitan, yaitu
orang-orang mulai berpikir global dan bertindak secara
local (think globally and act locally).
8. Sebuah budaya risiko (a risk culture) sedang muncul
dimana orang-orang menyadari bahwa risiko utama yang
mereka hadapi yaitu bersifat global (seperti adanya
polusi dan juga HIV/AIDS) dan negara-negara secara
eksklusif tidak mampu untuk mengatasi masalah itu
sendiri.
Fokus dari hubungan internasional sendiri yaitu pada
bagaimana negara, warga , individu-individu negara dan
organisasi internasional berinteraksi dalam berbagai aspek.
Karena semakin banyaknya aktor-aktor ini yang
beradaptasi dengan komunitas internasional yang terus
berubah; maka para pemimpin negara, politisi, diplomat, dan
perwakilan negara dapat menjalankan diplomasi dalam berbagai
bentuk dan arena yang lebih luas.
Seiring semakin intensifnya perkembangan globalisasi
memunculkan kesadaran yang semakin tinggi bahwa banyak
masalah transnasional yang memerlukan regulasi-regulasi di
tingkat global; dari masalah mengenai perubahan iklim (climate
change) hingga tentang proliferasi senjata pemusnah massal.
Berkaitan dengan isu-isu transnasional ini menyebabkan
pertumbuhan besar dalam pembuatan aturan di tingkat
transnasional dan global; seperti adanya Konferensi Tingkat
Tinggi G20 secara rutin tiap tahun hingga konferensi-konferensi
mengenai perubahan iklim, semakin meluasnya yurisdiksi dari
organisasi internasional formal, seperti Dana Moneter
Internasional (International Monetary Fund), Internasional
Organisasi Penerbangan Sipil (International Civil Aviation
Organization), dan sebagainya.13
Globalisasi telah membuat perubahan yang besar di
dalam sistem internasional, dimana sebuah negara menjadi
perlu untuk mengintegrasikan negara mereka ke dalam satu
sistem bersama dan menjadi lebih tergantung satu sama lain.
Globalisasi mempengaruhi setiap negara terlepas dari situasi
ekonomi, politik atau sosialnya, seperti ditunjukkan oleh Nester
(2010):14
“Today we live on a planet characterized by globalization
or the ever more complex economic, cultural, legal, social,
psychological, technological, environmental, and, thus,
political interdependence. All humans are formally tied to
all others through their country’s membership in the United
Nations and numerous other international organizations,
along with the personal benefits of international trade,
telecommunications, travel, and the Internet.”Hampir semua aspek di dalam kehidupan warga
modern dipengaruhi oleh globalisasi ini, terutama yaitu
semakin intensifnya interaksi diantara negara-negara di seluruh
dunia.
Globalisasi ekonomi
Globalisasi ekonomi menggambarkan sebuah sistem
ekonomi di tingkat dunai yaang ditandai dengan banyak
kemudahan di dalam pergerakan barang, produksi, modal,
sumber daya dan juga uang; seperti NAFTA, EU, multinational
corporation dan sebagainya.
Globalisasi ekonomi ini berfokus pada penyatuan dan
integrasi dari pasar finansial global, sebagaimana halnya
multinational corporation yang berpengaruh signifikan di dalam
fasar internasional. Sebagai akibatnya yaitu tidak ada negara
yang secara eksklusif menjalankan ekonominya sendiri tanpa
memerlukan keterlibatan dari negara lain maupun aktor internasional lain seperti organisasi internasional maupun
transnational organization.
Sebagaimana halnya negara berusaha menyesuaikan
kebijakan mereka dengan tuntutan globalisasi; di dalam konteks
perdagangan internasional maka perusahaan-perusahaan
multinasional pun perlu menerapkan strategi untuk mencapai
sistem produksi yang semakin terintegrasi secara global. Dunia
yang mengglobal memaksa mereka untuk mencari dan
mengembangkan cara yang tepat untuk menjalani proses ini.
Globalisasi yang ditandai dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan diantara orang dan negara, secara umum
mencakup dua elemen yang saling terkait yaitu:
1. Pembukaan perbatasan untuk arus barang, jasa,
keuangan, orang, dan gagasan yang semakin cepat
melintasi perbatasan internasional.
2. Perubahan dalam rezim kelembagaan dan kebijakan di
tingkat internasional dan nasional yang memfasilitasi atau
mempromosikan aliran globalisasi ini
Salah satu peran penting dalam proses ini yaitu
banyaknya Organisasi Internasional (Intergovernmental
Organizations/IGOs) yang telah meningkatkan proses
globalisasi secara signifikan. Sementara pemerintah nasional
selama bertahun-tahun mendikte panggung politik dan ekonomi
internasional, organisasi internasional seperti Bank Dunia (World
Bank), Dana Moneter Internasional (International monetary
Fund/IMF) dan Organisasi Perdagangan Dunia (World trade
Organizatiosn/WTO) sekarang telah memainkan peranan yang
penting.
Di era sebelum globalisasi terjadi, sebuah negara lebih
fokus pada mempromosikan kepentingan nasionalnya sendiri,
termasuk mementingkan keamanan nasionalnya di lingkup
domestik dibandingkan di tingkat internasional. Namun pada
masa sekarang, dengan semakin luas dan kompleksnya
masalah di dunia internasional, maka sebuah negara tidak bisa
lagi terlepas dari keterlibatan negara-negara lain, termasuk juga
keterlibatan Organisasi Internasional di tingkat global. Ini
menunjukkan bahwa sebuah negara menjadi tergantung pada
negara-negara lain yang ikut berpartisipasi di dalam proses
pembuatan keputusan untuk mencapai tujuan mereka bersama.
Sebagai contoh yaitu keputusan yang dibuat di dalam
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai isu-isu tertentu yang
terjadi di dunia internasional secara umum maupun yang terjadi
di sebuah negara tertentu dan memerlukan keterlibatan PBB.
Selain itu, hubungan yang bersifat lintas batas (trans-border)
diantara kawasan-kawasan dan negara-negara yang berbeda
telah pula membawa dampak dan pengaruh satu sama lain.
Negara-negara menjadi lebih saling tergantung melalui
dibukanya batas-batas nasional dan implementasi dari
perdagangan bebas (free trade).
Adanya globalisasi membuat sebuah perusahaan lebih
mudah untuk menjalankan kegiatan dan juga produksinya di negara lain. Bagaimanapun juga, ini bisa meningkatkan
kompetisi diantara negara-negara mengenai apa yang mereka
inginkan dengan keinginan dari perusahaan yang berdiri di
negaranya ini . Lebih lanjut lagi, perdagangan bebas telah
menjadikan setiap negara dapat melakukan perdagangan
secara bebas dan dengan kesempatan yang sama dengan
negara lainnya.
Sebagai proses interaksi dan integrasi diantara orangorang, perusahaan dan pemerintah dari berbagai negara;
globalisasi didorong oleh perdagangan dan investasi
internasional dan dibantu perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi yang semakin pesat dan canggih.
Salah satu hal signifikan di dalam membentuk saling
ketergantungan negara-negara yaitu munculnya ekonomi
global yang terintegrasi. Negara-negara tidak lagi bisa
sepenuhnya mengontrol ekonomi mereka, namun harus
memperhatikan badan governance dunia seperti misalnya IMF
ataupun World Bank, dengan tujuan untuk mengatur regulasi
pasar finansial internasional.
Di satu sisi, ketergantungan baru ini memberi negaranegara anggota semacam perlindungan jika ekonomi mereka
mengalami kesulitan keuangan, namun di sisi lain keterkaitan ini
juga dapat berdampak negatif seperti yang dapat diamati di
dalam kondisi Krisis Ekonomi. Hal ini karena kemunculan
ekonomi global juga meningkatkan risiko negara-negara terkena
dampak krisis yang mungkin dimulai di satu atau dua negara,
namun karena ini merupakan bagian dari ekonomi global, maka
krisis dapat dengan cepat meluas dan memiliki efek yang
merugikan pada negara bagian lain yang ekonomi nasionalnya
lebih kecil sehingga berdampak lebih parah.
Globalisasi sosial dan kultural
Globalisasi menyangkut banyak pertukaran ide-ide,
pengetahuan dan juga norma-norma dinatara bangsa-bangsa di
seluruh dunia. Ini ditandai dengan tumbuhnya keyakinan sebagai bagian dari warga negara global, yang seharusnya memiliki
standar dan hak yang sama. Sebagai contoh bahwa perempuan
sudah semestinya mempunyai hak dan kedudukan yang sama
dengan laki-laki.
Secara umum globalisasi telah mengubah sistem
internasional yang signifikan karena negara-negara jauh lebih
saling tergantung satu sama lain. Dalam Desa Global (Global
Village) ini pemerintah nasional telah kehilangan sebagian dari
kepentingan dan mungkin juga kekuasaan mereka. Dunia bukan
lagi tempat dari banyak negara yang berbeda dan terpisah, namun
negara-negara ini membentuk hampir satu kesatuan di berbagai
tingkatan.
Globalisasi berdampak pada kesadaran kesatuan di
lingkup politik, sosial, budaya, pembangunan ekonomi dan
kemakmuran, serta kesejahteraan fisik manusia dalam
warga di seluruh dunia. Masalah tidak muncul secara
terpisah lagi dan dengan demikian solusi untuk masalah ini
sekarang juga harus ditemukan dalam tindakan kolektif lebih daripada tanggapan individu atau negara secara eksklusif.
Organisasi Internasional, badan sektor swasta dan lembaga
keuangan global, yang merupakan produk globalisasi, telah
mengambil peran utama dalam ikut memecahkan masalah
global serta dalam menciptakan pasar dan ekonomi global.
Globalisasi Teknologi
Hubungan antar bangsa seperti ini yaitu hasil dari
infrastruktur yang tersedia untuk televisi, radio, telepon dan
internet. Secara tradisional, globalisasi teknologi dulu hanya
tersedia untuk kelas atas yang memiliki akses ke mereka.
Sekarang, banyak orang di negara berkembang yang memiliki
akses ke telepon seluler dan internet, sehingga memudahkan
mereka untuk terhubung dengan orang-orang di negara lain di
seluruh dunia.
Globalisasi teknologi memungkinkan negara-negara
untuk terhubung dengan cara lain, seperti secara finansial
melalui pengiriman uang kepada orang yang dicintai ke seluruh dunia atau secara budaya dengan menonton film dari negara
lain.
Globalisasi di bidang lain
Terdapat sejumlah tipe lain dari globalisasi yang terjadi.
Termasuk disini yaitu globalisasi informasi yang berkaitan
dengan konteks saling berbagi pengetahuan dan informasi
diantara bangsa-bangsa dan warga dunia mengenai
bagaimana menghasilkan dunia yang lebih baik.
Globalisasi Lingkungan yang merujuk pada Bumi sebagai
satu kesatuan ekosistem yang tidak terpisah-pisah sebabb
banyak problem yang secara alamiah sifatnya yaitu global.
Sebagai hasilnya yaitu banyaknya kebijakan global yang
dihasilkan oleh organisasi internasional dan juga perjanjian
internasional erkaitan dengan isu perubahan iklim, biodiversity
dan juga perlindungan pada kehidupan satwa liat dalam skala
global. Semua jenis globalisasi ini bukanlah sesuatu yang secara
rigid saling terpisah, namun saling mempengaruhi satu sama
lain. Sebagai gambaran bahwa globalisasi ekonomi menjadikan
kebijakan perdagangan liberal tertentu menjadi mungkin dan hal
ini juga bagian dari globalisasi politik karena menyangkut juga
para pengambil kebijakan dan implementasi kebijakan ini .
Globalisasi budaya pun tidak lepas dipengaruhi oleh globalisasi
politik dan ekonomi melalui impor dan penyebarluasan kultur
satu sama lain melalui perdagangan dan sebagainya.
Interaksi sosial dalam konteks penyampaian informasi
sangat ditentukan oleh adanya komu