Selasa, 03 Desember 2024

Published Desember 03, 2024 by

industri 1


 Faktor yang melatarbelakangi terjadinya revolusi industri yaitu  terjadinya revolusi ilmu 

pengetahuan pada abad ke-16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene 

Descartes, Galileo Galillei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian 

lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge,The Royal Society of England, dan The 

French Academy of Science. 

Sebuah pemerintahan yang bijaksana dan cermat, yang akan mencegah orang-orang 

melukai satu sama lain, akan membebaskan mereka untuk menjalankan tujuan dari industri dan 

kebangkitan mereka sendiri, dan tidak akan menyia-nyiakan tenaga orang lain yang membantunya.

(Thomas Jefferson-Filsuf AS 1743-1826)

Melalui teknologi machine learning dan AI, pada revolusi industri 3.0 komputer sudah ikut 

berperan dalam perkembangan digital yang dinilai sebagai “disruptive” atau sesuatu yang mampu 

menciptakan peluang pasar baru. Setelah dapat diterima, saat ini machine learning dan AI ada 

didalam tahap revolusi ini .

Aliansi strategis atau orgaware dan berbagai informasi deskriptif maupun preskriptif yang 

membuat teknologi ini  dapat bekerja atau infoware.. oleh karena itu, kebutuhan sumber 

daya manusia yang berkompeten ikut berubah sejalan dengan hubungan kerjasama/aliansi 

startegis dan penerapan layanan teknologi dibidang digital marketing. Strategi ini pula yang

menjadi kekuatan pembangunan ekonomi di Indonesia.

Jaringan internet yang sampai saat ini hampir seolah-olah menjadi kebutuhan pokok 

warga  modern memiliki dampat positif dan negatif. Dengan terbukanya akses komunikasi via 

internet yang menyatukan seluruh jarak dan waktu hanya dengan satu wadah, maka akan banyak 

sekali kesempatan bagus yang bisa didapatkan. Tak terkecuali perkembangan teknologi industri 

yang memang diharapkan mampu menciptakan peluang dari tatanan fasilitas dan instrumen￾instrumen diberbagai elemen. 

Pertumbuhan industri yang semakin efektif dan efisien ini seiring perkembangan revolusi 

industri 4.0 terus merebak keseluruh penjuru dunia dengan berbagai sistematis yang dibawa dan 

segala konsekuensinya. Peneliti menemukan berbagai peranan penting yang menjadi indikator 

pertumbuhan eksistensi penguasaan bisnis dalam implementasi dikehidupan yang semakin 

menemukan puncak era globaliasi. Uraian penjabaran regenerasi teknologi menarik minat bahasan 

dalam mempelajari campurtangan dunia cyber. Pendekatan teoritis juga mengarahkan objek tak 

asing yang mengotomatiskan laju perkembangan dengan berbagai fungsi.

Pentingnya subjektif dan objektif dalam pergerakan revolusi 4.0, mengkolaborasikan dunia 

bisnis masuk keranah cyber army yang juga merupakan bentuk implementasi dari teknologi 

industri komunikasi. Namun juga mengakibatkan berkurangnya fungsi sumber daya manusia 

secara fisik karena telah digantikan dengan mesin atau robot. Implementasi sikap dan kinerja 

tubuh dengan pergerakannya semakin tidak dibutuhkan untuk mengorganisir berbagai 

permasalahan umum. 

TUJUAN PENELITIAN 

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana peran teknologi dalam 

implementasi bisnis terhadap perkembangan zaman yang semakin menuntut percepatan 

regenerasi modern. Serta mendeskripsikan alur laju kecerdasan konektivitas bisnis yang 

berdampak pada fungsi kerja sumber daya manusia, juga daya saing perkembangan bisnis digital.

TINJAUAN TEORITIS

Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 sering juga disebut dengan cyber physical system. Revolusi ini 

menitikberatkan pada otomatisasi dan mengkolaborasikannya dengan teknologi cyber. Ciri utama 

dari revolusi industri ini yaitu  penggabungan informasi dan teknologi komunikasi dalam bidang 

industri. Munculnya revolusi industri menyebabkan adanya perubahan dalam berbagai sektor. Jika 

semula membutuhkan pekerja yang cukup banyak, namun kini segala sesuatu bisa digantikan 

dengan penggunaan mesin teknologi.

Revolusi industri 4.0 membuat semua hal menjadi lebih efektif mudah dijangkau serta 

meminimalisir pemborosan. Contohnya dlaam produksi makanan, jika semula membutuhkan tenaga manusia untuk mengelola dan memproduksinya, kini bisa menggunakan teknologi canggih

untuk membuatnya.

Definisi dan penjabaran makna mengenai industri 4.0 beragam karena masih dalam tahap 

penelitian dan pengembangan. Pengertian revolusi industri 4.0 yaitu  bentuk industri yang 

menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi 

dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Thing

(IoT), Komputasi awan, dan komputasi kognitif. Konselir Jerman, Angela Merker (2014) 

berpendapat bahwa industri 4.0 yaitu  transformasi komprenhensip dari keseluruh aspek produksi 

di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. 

Menurut Herman dkk (2015) mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 yaitu  sebuah era 

industri digital dimana seluruh bagian yang ada didalamnya saling berkolaborasi dan 

berkomunikasi secara real time dimana saja dan kapan saja dengan pemanfaatan IT (teknologi 

informasi) berupa internet dan CPS, IoT, dan IoS guna menghasilkan inovasi baru atau optimasi 

lainnya yang lebih efektif dan efisien.

Istilah industri 4.0 secara resmi lahir di Jerman tepatnya saat diadakan Hannover Fair pada 

tahun 2011. Dimana negara Jerman memiliki kepentingan yang besar terkait hal ini. dan disitu 

pulalah industri 4.0 menjadi bagia dari kebijakan rencaan pembangunan yang disebut High-Tech 

Strategy 2020. Kemudian, kebijakan itu digunakan untuk mempertahankan Jerman agar selalu 

menjadi negara terdepan dalam dunia manufaktur (Heng, 2013).

Diberbagai negara lain juga turut serta dalam mewujudkan konsep industri 4.0. 

keseluruhannya memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan daya saing tiap negara dalam 

menghadapi pasar global yang sangat dinamis. Kondisi ini dikaitkan dengan maraknya laju 

perkembangan teknologi digiltal di berbagai bidang.

Teknologi Digital

Seiring dengan pesatnya inovasi dan perkembangan teknologi, warga  kini telah 

beralih dari berbagai sistem manual kepada sistem yang lebih praktis dan fleksibel. Kehadiran 

beberapa instrumen teknologi menjadikan warga  modern meletakkan titik ketergantungan 

terhadap keseluruhan komponen. Teknologi dengan segala kecanggihannya mampu merubah 

intensitas tolak pandang manusia menjadi lebih luas dan menyeluruh. Hal ini dikarenakan 

warga  modern yang sudah tidak asing lagi dengan jejaring internet.

Internet sendiri masuk ke Indonesia pada era tahun 1990-an. Saat itu, jaringan internet di 

Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, di mana semangat kerjasama dan gotong 

royong sangat hangat diantara para penggunanya. Setelah beberapa tahun internet masuk dalam 

kehidupan warga  Indonesia, hingga saat ini diperkirakan ada kurang lebih 143 juta pengguna 

internet di seluruh Indonesia, menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Nilai 

ini  didapatkan dari kontribusi penghasilan mitra pengemudi Go-Jek sebesar Rp 8,2 triliun dan 

melalui mitra UMKM sebesar Rp 1,7 triliun setiap tahunnya. Tidak hanya itu, satu dari sekian 

macam fitur online di Indonesia yang bisa memudahkan setiap aktivitas warga  di Indonesia, 

fitur online ini secara tidak sengaja mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia dan 

memunculkan banyak UMKM yang secara perlahan akan membuat yang tadinya hanya UMKM 

akan bisa jadi perusahaan besar bahkan membawa nama Industri Indonesia semakin besar kearah 

Internasional. 

Internet of Thing (IoT) yaitu  sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki 

kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke

manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, 

micro-electromrchanical system (MEMS), dan internet. Menurut Casagras (Coordinator and support 

action for global RFID – related activities and standadisation) mendefinisikan IoT sebagai sebuah 

infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui 

eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri atas jaringan yang telah 

ada dan internet. Semua ini akan menawarkan identifikasi objek, sensor kemampuan koneksi 

sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi k0-operatif yang independen.

Pada level mikro, kemajuan yang dialami oleh dunia teknologi memainkan peran yang 

sangat berarti dalam perubahan struktur industri dan persaingan global. Menurut Sharif (1994), 

untuk dapat memenangkan persaingan di pasar global, setiap bisnis dituntut untuk mengelola 

teknologi dalam menciptakan keunggulan bersaing (competitive advantages).

Agar Indonesia dapat bersaing dengan negara lain di bidang industri, Indonesia juga harus 

mengikuti tren. Revolusi industri 4.0 merupakan upaya tranformasi menuju perbaikan dengan 

mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industri, dimana semua proses produksi 

berjalan dengan internet sebagai penopang utama (Airlangga Hartanto).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan berbagai sumber 

referensi. Populasi dalam penelitian ini yaitu  beberapa kabupaten/kota di Indonesia yang dapat 

diambil dengan jumlah sampel secara simple random sampling sebanyak 20 kabupaten/kota 

mencakup provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Serta 

dari beberapa referensi lain yang merujuk pada karya tulis ilmiah.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik pada 

bidang Telekomunikasi Indonesia, dan juga Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Teknik 

analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur (analysis path). Tujuan dari 

analisis jalur yaitu  untuk melihat pengaruh langsung dari pengguna teknologi pada revolusi 

industri, dan penyikapan terhadap pengaruh setiap variabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lima tahun terakhir, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh rumah 

tangga di Indonesia menunjukkan perkembangan yang begitu pesat. Persentase penduduk yang 

menggunakan telepon seluler terus mengalami perlonjakan dan peningkatan, yang diketahui 

hingga pada tahun 2019 mencapai 63,53%. Pertumbuhan penggunaan telepon seluler ini diikuti 

pula oleh pertumbuhan kepemilikan komputer dan kepemilikan akses internet dalam rumah tangga 

yang mencapai angka 18,78% untuk kepemilikan komputer, dan 73,75% untuk kepemilikan akses 

internet dalam rumah tangga.

Penggunaan internet juga mengalami peningkatan selaama kurun waktu 2015-2019, yang 

dapat dilihat dengan menunjukkan peningkatan persentase penduduk yang mengakses internet 

pada tahun 2015 sekitar 21,98% menjadi 47,69% pada tahun 2019. Dan sebaliknya, kepemilikan 

telepon tetap kabel dalam rumah tangga mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 

2015 persentase rumah tangga yang memiliki dan menguasai ataupun menggunakan telepon 

kabel sekitar 4,01% turun menjadi 43,51% pada tahun 2019.

Manusia modern tidak dapat menghindari betapa pentingnya teknologi dalam kehidupan 

terlebih teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi Informasi (TI) telah menjadi bagian yang 

sangat penting dalam setiap rencana bisnis. Hampir dari seluruh perusahaan baik skala besar 

maupun kecil menggunakan teknologi informasi sebagai salah satu aktivitas yang sangat 

dibutuhkan untuk memberikan peningkatan terhadap layanan bisnis yang dikelola. Suatu wadah 

yang sangat tepat dan membantu dalam pengaplikasian kolaborasi teknologi dengan bisnis yaitu  

sosial media.

Dengan adanya sosial media serta berbagai fungsi dan kegunaan yang sangat dibutuhkan 

oleh pelaku bisnis, maka hubungan antara brand dengan pelanggan dalam dunia bisnis sudah 

bukan lagi sekadar jual beli. Ada komunikasi lebih yang perlu dibangun guna meningkatkan 

loyalitas pelanggan. Pendekatan personal seperti memahami keinginan pelanggan, memberikan 

nilai tambah, sampai bertukar pendapat menjadi lebih penting dibandingkan hanya sebuah 

layanan customer service melalui telepon. Sekarang banyak brand yang berusaha untuk 

menjemput pelanggan mereka terlebih dahulu, dibandingkan menunggu pelanggan yang datang. 

Tidak hanya komunikasi antar daerah/provinsi, melainkan sampai antar negara diseluruh penjuru 

dunia.

Fenomena pemakaian digital dalam kehidupan manusia di revolusi industri 4.0 dapat 

ditemui dalam berbagai keseharian warga . Contoh fasilitas yang dapat digunakan dalam 

wujud peran teknologi dunia bisnis yaitu  komputer dan gadget dalam konteks digitalisasi 

pemakaian mata uang (e-money), pemakaian media digital (e-media), hingga berkembang

pesatnya film berbasis digital.

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi manfaktur yang didorong 

oleh beberapa faktor yang diantaranya yaitu  peningkatan konektivitas kecerdasan bisnis, sampai 

kepada peningkatan interaksi baru antara manusia dengan mesin. Teknologi sangat berperan aktif 

diseluruh penguasaan elemen-elemen bisnis. Berbagai tantangan dari proses maupun hasil 

pengimplentasian penguasaan bisnis oleh seluruh kalangan, para pekerja harus memiliki 

kemampuan yang tidak dapat dilakukan oleh mesin demi mempertahankan kinerja sumber daya 

manusia.

Beberapa peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 diantaranya :

1. Fintech (Finance Technology)

Finance technology yang berarti teknologi keuangan, yaitu  bentuk inovasi teknologi yang 

dikembangkan dalam bidang finansial sehingga transaksi keuangan bisa dilakukan dengan 

efektif dan efisien. Para generasi milenial menjadi salah satu target utama dari perusahaan 

fintech. Dikarenakan banyak perusahaan fintech yang memberi kemudahan dalam pengelolaan 

uang, juga memberikan kemudahan dalam urusan transaksi pembayaran.

2. Software As a Service (SaaS)

Software As a Service yaitu  perangkat lunak yang berfungsi sebagai sarana pelayanan 

dan bersifat online. Bentuk penjualannya berupa B2B atau business to business. Contoh bisnis 

SaaS ini yaitu  aplikasi absensi yang merupakan salah satu cara absensi online.

3. Cloud Hosting

Cloud hosting yaitu  tipe web hosting yang menggunakan berbagai macam server untuk 

menyeimbangkan load dan memaksimalkan uptime. Contohnya, cloud sebagai web dari 

beberapa komputer berbeda dan semuanya akan saling terhubung.

4. Digital Marketing

Digital marketing merupakan suatu aktivasi promosi atau kegiatan pemasaran (branding) 

produk maupun jasa dengan menggunakan media digital.

5. On-Demand Service

 On demand service yaitu  suatu bisnis yang sistem pelayanannya didasari atau didahului 

oleh permintaan konsumen. Ketika ada pesanan dari konsumen, maka penyedia layanan akan 

langsung meresponnya. Salah satu contoh penyedia layanan dalam bentuk ini yaitu  GoJek.

Berdasarkan hasil penelitian dalam sebuah populasi generasi millenial yang berkisar rentan 

usia 15-30 tahun, penguasaan bisnis telah mencapai target yang hampir maksimal. Dari 5 

kota/kabupaten yang ada di Indonesia, dengan jawaban paritsipan sebanyak 50 orang, dapat 

diambil rekapitulasi data bahwa rata-rata mereka yaitu  pengguna teknologi dan internet aktif 

alam dunia cyber. 

Dengan berbagai alasan yang dikemukan diantaranya tingkat kepraktisan yang memadai 

dan sangat mempermudah untuk segala kegiatan jual-beli, dapat memilih secara bebas tanpa 

harus bertatap muka terlebih dahulu kepada penjual, pelaku bisnis juga mudah mempromosikan 

barang dagangan sebanyak-banyaknya maupun secara berkala, sampai perkembangan teknologi 

sangat dibutuhkan dan menjadi faktor utama demi kemajuan sebuah bangsa.

Menurut data dari vpnmentor, jumlah transaksi penjualan B2C online hampir disetiap 

wilayah dunia meningkat setiap tahunnya. Bahkan, total penjualan retail e-commerce diseluruh 

dunia diperkirakan akan terus melonjak dan akan mencapai 4,479 triliun US Dollar pada tahun 

2021.


Berdasarkan data statistik yang tersaji diatas, bisa terlihat bahwa peluang yang diberikan 

oleh pasar global bagi perusahaan atau pemilik brand di Indonesia bagaikan raksasa besar yang 

menarik untuk ditaklukkan.

Sejak tahun 2011, Indonesia telah memasuki Industry 4.0 yang ditandai dengan 

meningkatnya konektivitas, interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya 

yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi (Airlangga Hartanto : 2018)

Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia sehingga memiliki potensi 

sebagai penghasil dan pengguna data yang sangat besar. Tak sulit menemukan bukti 

pemanfaatan teknologi dan data secara masif, karena dapat kita temukan dengan mudah dalam 

kehidupan sehari-hari.Tumbuh suburnya layanan e-dagang dan layanan transportasi daring 

menjadi bukti nyata yang tak terbantahkan dari kesuksesan pemanfaatan teknologi di tanah air.

Disamping itu, muncul banyak perusahaan startup yang berbasis data maupun teknologi big data

serta artificial intelligence yang bermunculan. Guna mendorong pemanfaatan teknologi big data 

untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

KESIMPULAN

Dari data yang menjadi sumber objek penelitian, ditemukan persentase pengguna 

teknologi komunikasi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Manusia modern yang menjadi 

penemu dan pakar dalam bidang teknologi tidak dapat memungkiri bahwa percepatan laju revolusi 

industri tak bisa dihindari dengan adanya perbatasan hubungan antara manusia dengan mesin. 

Justru dengan hadirnya konektivitas kecerdasan bisnis, menjadikan eksistensinya merebak luas 

disegala penjuru dan berbagai kalangan, tiada keterbatasan ruang maupun waktu. 

Adanya peran teknologi menjembatani hubungan antara bisnis dengan sosial media serta 

berbagai fungsi dan kegunaan yang sangat dibutuhkan oleh pelaku bisnis. Oleh karena itu, 

perkembangan zaman mengotomatiskan kebijakan pelaku bisnis dalam partisipasi di setiap elemen 

laju teknologi industri.

Dari hasil penelitian di beberapa laman informasi dan kompilasi argumentasi publik figur, 

serta lima daerah terkait pengguna sarana teknologi yang mengaplikasikannya pada penguasaan 

bisnis, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa:

Pertama, revolusi industri 4.0 menitikberatkan fokus fungsi pada kolaborasi antara teknologi 

dengan dunia cyber atau yang lebih dikenal dengan dunia elektronik. Perkembangan laju industri 

yang semakin pesat mengotomatiskan keoptimalan kinerja sumber daya manusia melebihi fungsi 

mesin-mesin yang terus launching. 

Kedua, teknologi tidak berhenti hanya pada satu dekade, yang mengartikan bahwa peningkatan 

kualitas fungsi juga sangat dibutuhkan seiring perkembangan zaman. 

Ketiga, Implementasi sistem-sistem yang dijalankan oleh program diberbagai instrumen teknologi 

dapat menghasilkan penguasaan bisnis disegala kalangan. 

Keempat, kemajuan teknologi dapat menjadi penilaian tingkat kemajuan suatu negara.

SARAN

Penelitian ini hanya berfokus pada deskripsi bahasan mengenai perkembangan revolusi 

industri 4.0 dalam bidang implementasi bisnis. Cakupan simple random sampling juga hanya 

beberapa daerah, sehingga kurang bisa menggambarkan eksistensi bisnis diseluruh wilayah 

Indonesia dan bagaimana sarana prasarana yang digunakan. 

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel lain agar semakin mampu 

memberikan gambaran keadaan yang lebih menitikberatkan pada fasilitasi yang sudah 

dikembangkan oleh revolusi industri 4.0 dalam ranah eksistensi bisnis. Juga dapat memberikan 

uraian-uraian dari rumusan masalah yang menjadi top trend dalam implementasinya.




Dunia modern seperti sekarang ditandai dengan interaksi 

yang semakin luas dan intensif dari warga  internasional. 

Interaksi ini terjadi dalam berbagai bidang seperti politik, sosial, 

ekonomi dan perdagangan, budaya, telekomunikasi dan 

sebagainya. Era abad ke-21 menjadi abad yang penting dimana 

intensitas dari kontak warga  dunia berlangsung dalam 

skala yang besar. Ini tidak lepas dari adanya perkembangan 

teknologi dalam bidang transportasi, telekomunikasi, internet 

serta teknologi komputer dan digital.

Kondisi seperti ini menghasilkan apa yang dikenal 

sebagai globalisasi, yang telah mengubah wajah dunia dari yang 

semula tersekat batas-batas wilayah secara rigid menjadi lebih 

lentur dan terbuka.

 

Globalisasi telah menjadi topik penting selama bertahun￾tahun hingga saat ini. Dalam hal kapan dan dimana globalisasi 

itu dimulai merupakan satu hal yang masih menjadi perdebatan 

sampai sekarang. Dalam fase globalisasi terkini di era modern, 

dimulainya globalisasi terjadi setelah tahun 1960-an ketika 

banyak hal yang telah memberikan kontribusi pada proses 

globalisasi; seperti transportasi yang maju baik di darat, laut dan 

udara; perkembangan komunikasi yang semakin masif dan 

modern, yang diikuti kemajuan teknologi informasi dan internet 

yang semakin meluas sampai keseluruh wilayah di dunia. 

Sebagai contoh yaitu  bisa melakukan komunikasi secara real 

time ke bagian lain di dunia yang menggambarkan tidak ada lagi 

batasan karena wilayah.

Perkembangan global telah memainkan peran aktif dalam 

membentuk manusia dan juga kehidupan. Globalisasi menjadi 

akumulasi dari banyak koneksi peristiwa yang terjadi di dalam 

warga  dunia, yang menujukkan bahwa globalisasi 

memungkinkan intensifikasi jangkauan maupun kecepatan 

kontak diantara individu dan warga  di berbagai wilayah di 

seluruh dunia. Ini juga ditambah dengan semakin luasnya jenis 

aktivitas yang terlibat di dalam interaksi global ini .

 Di dalam perkembangannya, penggunaan istilah 

globalisasi juga semakin beragam dengan makna yang semakin 

beragam pula. Sejak kemunculannya di awal 1960-an sampai 

sekarang, istilah globalisasi ini banyak digunakan dalam literatur￾literatur akademik dan populer untuk menggambarkan sejumlah 

hal yaitu :

Globalisasi yaitu  sebuah proses

Kata ‘proses’ itu menggambarkan adanya fenomena 

natural yang ditandai dengan perubahan secara gradual yang 

mengarah kepada hasil tertentu. Proses yang berkaitan dengan 

globalisasi ini sampai sekarang masih terus berlangsung. 

Fokus utama dari pembahasan mengenai globalisasi 

berkaitan secara erat dengan sifat perkembangan masa kini 

yaitu sifat modernitas dan juga mengacu kepada pembangunan 

yang berlangsung di seluruh dunia. Dalam konteks ini, 

globalisasi merupakan proses dari interaksi dan integrasi 

diantara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari berbagai 

negara.

Proses ini didorong oleh perdagangan dan investasi 

internasional, serta dibantu adanya perkembangan yang pesat 

dan massif dari teknologi informasi, komunikasi serta 

transportasi. Proses ini berdampak pada sistem politik, sosial, 

pembangunan ekonomi dan kemakmuran, lingkungan, budaya 

dan kesejahteraan fisik manusia dalam warga  di seluruh 

dunia. 

Dalam konteks yang luas globalisasi menggambarkan 

adanya satu ekspansi hubungan dan jaringan-jaringan global 

yang semakin intensif. Organisasi-organisasi dalam kehidupan 

berskala global, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa 

(UN/United Nations), Organisasi Perdagangan Dunia 

(WTO/World trade Organization) dan sebagainya, menghasilkan 

satu kesadaran global menuju kepada satu konsolidasi 

warga  dunia. 

Globalisasi menjadi proses dari ekspansi kegiatan￾kegiatan ekonomi yang berlangsung melewati batas-batas politik 

dari sebuah negara. Dalam konteks ini, globalisasi mengarah kepada satu proses integrasi ekonomi dan interdependensi 

ekonomi diantara bangsa-bangsa di dunia. Ini didukung juga 

oleh adanya pertukaran-pertukaran yang sifatnya melewati 

batas-batas negara yaitu pertukaran barang, servis, modal, 

teknologi, informasi dan juga orang; serta didukung pula oleh 

aktivitas-aktivitas ekonomi dari negara-negara. 

Globalisasi yaitu  sebuah kondisi

Saat ini kita tinggal di dunia yang mempunyai karakteristik 

globalisasi dimana berlangsung keadaan yang semakin 

kompleks dan ketergantungan dalam hal ekonomi, kultur, 

hukum, sosial, psikologi, teknologi, lingkungan dan politik. 

Perkembangan globalisasi itu terus berlangsung secara dinamis, 

terkadang berjalan dengan lambat namun dalam waktu tertentu 

berjalan dengan cepat dan terus meningkat. 

Ini ditandai dengan negara-negara di dunia yang semakin 

intensif melakukan perdagangan diantara mereka, melakukan 

persekutuan atau aliansi serta bernegosiasi satu sama lain. Ini menghasilkan satu kesadaran penting bahwa semua manusia di 

dunia itu mempunyai keterikatan satu sama lain sebagai anggota 

dari warga  dunia. Termasuk misalnya sebagai anggota 

dari PBB WTO maupun organisasi internasional yang lain.

Sebagai sebuah kondisi globalisasi telah meningkatkan

saling ketergantungan satu sama lain (interdependence) 

diantara negara-negara di dunia. Adanya saling ketergantungan 

global ditandai oleh ekspansi besar-besaran di dalam 

perdagangan dunia, arus modal (capital flows), akses yang lebih 

mudah terhadap teknologi asing, meningkatnya penggunaan 

sumber daya asing untuk pembangunan melalui bantuan 

internasional, ruang lingkup yang berubah serta pertumbuhan 

migrasi. Adanya perluasan ini telah menciptakan peluang besar 

bagi negara-negara untuk menggunakan sumber daya yang 

sebelumnya tidak tersedia bagi mereka untuk pembangunan 

mereka sendiri. 

Globalisasi yaitu  sebuah sistem

Sebuah dunia global yang muncul ketika hubungan yang 

stabil dan interaksi sistematis di antara warga  dan wilayah 

yang mencakup mayoritas penduduk dunia menjadi terjalin. Dari 

perspektif ini maka definisi dari sebuah Dunia Global (Global 

World) yaitu  hampir sama dengan definisi dari Sistem Dunia 

(World System) yang bisa juga disebut sebagai sistem super￾sosial yang paling besar (the largest super-societal system). 

Untuk menentukan sebuah era dunia global dengan 

analisis sistem dunia, dapat didasarkan atas sejumlah kriteria 

penting berkaitan dengan jaringan (networks) yang ada yaitu:3

 

• Adanya jaringan persebaran inovasi

• Adanya jaringan informasi

• Adanya jaringan perdagangan barang mewah 

(luxury goods)

• Adanya jaringan politik-militer, serta 

• Adanya jaringan perdagangan untuk konsumsi 

massal 

Globalisasi memungkinkan peristiwa-peristiwa 

internasional yang besar dapat mempengaruhi kehidupan 

manusia di banyak tempat dengan sejumlah cara, termasuk 

mempengaruhi masalah nasional sebuah negara. Masalah￾masakah yang ada di tingkat global bisa mempengaruhi tingkat 

lokal. Demikian juga masalah-masalah di tingkat lokal dan 

nasional itu dapat muncul menjadi satu masalah internasional.

Peristiwa yang ada dalam organisasi dunia misalnya 

kebijakan yang dibuat oleh PBB bisa segera berdampak pada 

satu negara tertentu warga  tertentu. Demikian juga 

sebaliknya peristiwa konflik antara Israel Palestina misalnya, 

bisa segera menjadi masalah dunia yang menyebar dengan 

cepat informasinya dan menjadi topik pembahasan warga  

secara global.

Sejumlah hal mendorong penguatan dari globalisasi ini 

seperti komputer yang semakin canggih dan terhubung dalam 

jaringan internet yang semakin padat: ini menjadi pendorong 

utama globalisasi. Kemudian juga pemerintah negara-negara, 

perusahaan, intelijen ataupun juga kelompok-kelompok 

kepentingan memiliki satu power yang belum pernah terjadi 

sebelumnya untuk berkomunikasi, berbagi informasi, melakukan 

spionase, menyelesaikan masalah atau bahwa menciptakan 

satu krisis baru. Informasi yang tersembunyi atau yang disimpan 

secara rahasia dapat secara cepat dibawa informasinya ke 

seluruh dunia. Ini bisa terjadi ketika jaringan internet tersebar 

secara luas dan semua orang dapat mengaksesnya dengan 

mudah. 

Globalisasi yaitu  sebuah kekuatan (force)

Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang 

mempengaruhi kehidupan sehari-hari dalam skala dunia. 

Globalisasi mempunyai lebih dari satu kekuatan pendorong (a 

driving force) yang semuanya secara bersama-sama

 menciptakan global village ini. Kekuatan pendorong globalisasi 

ini  yaitu  politik, ekonomi, teknologi, budaya, komunikasi, 

pengetahuan, lingkungan, bisnis serta pasar modal. Globalisasi 

memfasilitasi lapangan bermain (a playing field) di mana sebuah 

perusahaan dapat memproduksi di banyak lokasi pada waktu 

yang bersamaan.4

 

Globalisasi telah dipengaruhi oleh perkembangan dalam 

sistem komunikasi dan teknologi informasi yang menyebabkan 

hubungan diantara berbagai negara di seluruh dunia menjadi 

lebih cepat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi 

telah meningkatkan kecepatan dan ruang lingkup interaksi 

antara orang-orang di seluruh dunia; seperti komunikasi satelit, 

telepon, telepon seluler, mesin faksimile, televisi digital dan kabel, 

surat elektronik dan internet semuanya telah membantu 

menciptakan globalisasi ini. Semakin banyak orang menjadi 

saling terhubung satu sama lain.

Globalisasi yaitu  sebuah era zaman (Age) 

Sebagai sebuah era, globalisasi modern mencakup 

periode dari abad ke-18 hingga awal abad ke-20 yang 

mempengaruhi semua lingkup dari kehidupan. Ini berlangsung 

dalam politik seperti persebaran global dari model negara 

modern, struktur dan manajemen kelembagaannya; ekonomi 

seperti persebaran global dari produksi industri, teknologi 

industri fundamental dan rezim teknologi baru, pergerakan global 

dari modal finansial; serta lingkungan sosial dan budaya seperti 

migrasi global yang intensif serta persebaran ide dan standar.

Globalisasi mencapai puncaknya yang pertama pada 

akhir abad kesembilan belas (periode dari 1870 hingga 1914 

yang sering disebut sebagai Zaman Keemasan (Golden Age) 

dari globalisasi), ketika perdagangan internasional, arus migrasi 

internasional, dan mobilitas internasional dari modal finansial.

Era globalisasi terbaru menyebar selama beberapa 

dekade dari 1960-an hingga abad ke-21 yang berkaitan erat

dengan Revolusi Teknologi dan peluang baru untuk integrasi 

global yang diciptakan oleh teknologi informasi. Terdapat 

sejumlah aspek penting dari fase terbaru globalisasi ini, terutama 

aspek ekonomi seperti meningkatnya aktivitas ekonomi 

internasional yang bersifat cross-border, meningkatnya 

keterkaitan dan ketergantungan ekonomi nasional, perluasan 

pasar global dan mobilitas barang internasional.

Hal ini didukung oleh kemajuan transportasi, teknologi 

internet dan perkembangan komunikasi, serta tersebarnya 

gagasan bahwa basis pembangunan ekonomi yaitu  pasar 

bebas. Ini yaitu  fenomena lintas batas (cross-border) yang 

mempengaruhi hubungan ekonomi, politik, teknologi dan budaya 

sekaligus menimbulkan hubungan yang saling bergantung 

antara negara, perusahaan, organisasi, dan individu. 

Globalisasi dengan demikian mengakibatkan 

pengurangan yang cepat dalam hambatan pergerakan ide-ide, 

modal dan orang, pembukaan pasar baru, serta penarikan peran 

pemerintah dari arena ekonomi. Fase terbaru ini dianggap sebagai dimulainya kembali Zaman Keemasan globalisasi, 

meskipun masing-masing bidang ini telah mengalami perubahan 

yang mencolok karena kemajuan teknologi.5

 

B. Terminologi

Globalisasi itu dari akar katanya merujuk pada kata Globe

atau Bola Dunia yang merupakan peta tiruan bumi yang bulat 

seperti bola sehingga menyerupai bemtuk yang sebenarnya. 

Dalam bahasa Inggris, globalisasi dari segi bahasa yaitu  

gabungan dari kata global dan akhiran ization dan menjadi kata 

globalization yang berarti menjadi global, membuat global 

ataupun makna yang berkaitan dengan hal demikian. 

Menurut Oxford Dictionary, kata globalisasi pertama kali 

digunakan pada tahun 1930 dan mulai masuk dalam kamus 

Merriam-Webster pada tahun 1951. Kata globalisasi ini banyak 

digunakan oleh para ekonom dan ilmuwan sosial pada sekitar

tahun 1960-an. Menurut Oxford Dictionary globalisasi menunjuk 

pada kenyataan bahwa budaya dan system ekonomi yang 

berbeda di seluruh dunia menjadi terhubung dan serupa satu 

sama lain dikarenakan pengaruh perusahaan multinasional yang 

besar serta adanya peningkatan komunikasi.6

 

Sedang menurut Merriam-Webster definisi dari globalisasi 

yaitu  tindakan atau proses untuk mengglobal (globalizing) 

maupun keadaan sedang mendunia (globalized). Hal ini 

berkaitan terutama dengan perkembangan ekonomi global yang 

semakin terintergrasi yang ditandai oleh perdagangan bebas, 

arus modal bebas, serta masuknya pasar tenaga kerja asing 

yang lebih murah.7

 

 

Dalam konteks penggunaan oleh para ekonom dan 

ilmuwan sosial, globalisasi merupakan satu terminologi baru 

yang muncul sekitar tahun 1960-an dan mulai mengemuka 

kembali sekitar tahun 1980-an sampai sekarang. Salah seorang

ilmuwan yang terkenal yaitu  Marshall McLuhan yang 

mengenalkan istilah global village pada awal tahun 1960-an yaitu 

bahwa dengan perantaraan teknologi komunikasi dunia akan 

menjadi seperti sebuah desa global (global village).8

 Istilah 

Global Village ini dapat dijelaskan sebagai berikut:9

The term is readily used today especially by writers, 

broadcasters, politicians and public relation guys, to 

emphasize the shrinking distances between nations 

through internet, mobile phones, and cheap flight tickets, 

as well as the fact that news are traveling with the speed 

of light around the globe, and they unlikely forget to 

mention the possibilities of producing and selling 

"worldwide", speak, making business / money globally.

Global village ini menggambarkan bahwa jarak antar 

negara di dunia ini semakin menyusut ditandai dengan 

perkembangan dalam internet, telepon seluler, dan tiket 

penerbangan murah, serta fakta bahwa berita menyebar dengan 

kecepatan sangat tinggi

C. Konsep Globalisasi 

Penggunaan istilah globalisasi terus mengalami 

perkembangan sampai saat ini. Pada awalnya di kalangan 

akademisi konsep globalisasi ini tidak diakui sebagai satu 

konsep yang signifikan. Di dalam proses selanjutnya, semakin 

tersebar dan meluasnya penggunaan konsep ini menyebabkan

istilah ini menduduki satu posisi yang penting meskipun di dalam 

prosesnya istilah itu digunakan secara sangat longgar. 

Globalisasi yaitu  istilah yang berfokus pada satu 

kesadaran global yang penekanannya yaitu  pada konteks 

global ini . Globalisasi sebagai sebuah konsep mengacu 

kepada kompresi atau penyusutan dunia, serta semakin 

intensifnya kesadaran mengenai dunia sebagai satu 

keseluruhan.11

 

 

Penggunaan istilah globalisasi pada awalnya didominasi 

oleh ilmuwan-ilmuwan sosial dan ekonomi, yang 

menggambarkan sebuah peristiwa dimana ada satu fenomena 

baru yang menghasilkan sifat dan konsekuensi yang baru pula; 

yang berkaitan dengan interaksi antar daerah, wilayah, serta 

negara yang semakin luas dan berbeda dari sebelumnya. Dalam 

konteks demikian, globalisasi merupakan sebuah proses

berlangsungnya transformasi lokal dan domestik yang 

selanjutnya menjadi satu fenomena global. 

Hal ini dilakukan oleh individu-individu dan warga  

yang ada di seluruh dunia ketika mereka, warga  lokal dan 

domestik, disatukan menjadi satu warga  bersama yaitu 

sebuah Global Village dan menjalankan satu fungsi secara 

bersama-sama pula. Di dalam proses ini melibatkan kombinasi 

dari kekuatan-kekuatan dan perkembangan yang ada di dunia 

seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, komunikasi 

dan juga media massa. 

D. Ruang lingkup globalisasi

Ruang lingkup dari globalisasi menggambarkan dalam 

dimensi apa saja globalisasi itu telah mempengaruhi keghidupan 

dunia internasional dan menjadikannya sebagai satu kesatuan 

global:

Globalisasi politik 

Globalisasi politik ditandai ketika negara-negara

mengarah pada penggunaan kebijakan-kebijakan politik serta 

gaya penerintahan yang relative sama di tingkat dunia; seperti 

bentuk pemerintahan yang sekuler, adanya perdagangan bebas 

dan sebagainya. Dalam konteks ini, kebijakan dapat dibuat untuk 

memfasilitasi perdagangan internasional yang mencakup 

pemerintah nasional maupun Lembaga internasional seperti IMF 

dan WTO. 

Kerja sama politik antar negara yang berbeda menjadi 

salah satu bentuk globalisasi yang digunakan untuk mencegah 

dan menangani konflik. Sebagai contoh yaitu  organisasi 

internasional di tingkat global seperti Perserikatan Bangsa￾Bangsa yang bertujuan ikut menyelesaikan masalah politik dan 

menjaga ketertiban dalam skala internasional.

Globalisasi dan Politik Dunia

Globalisasi telah menjadi satu topik utama di dalam studi 

Hubungan Internasional sejak beberapa dasawarsa terakhir. 

Globalisasi memungkinkan hubungan internasional pada 

berbagai dimensi seperti politik, ekonomi, sosial, komunikasi, 

budaya dan sebagainya. 

Globalisasi yaitu  istilah populer yang digunakan oleh 

pemerintah, bisnis, akademisi, dan berbagai organisasi 

internasional yang beragam. Ini menandai sebuah paradigma 

baru dalam politik dunia dan hubungan ekonomi modern. 

Terdapat sejumlah argument penting bahwa globalisasi telah 

mendukung terbentuknya era baru dalam politik dunia yaitu :12

 

1. Adanya laju transformasi ekonomi yang besar yang 

telah menciptakan sebuah politik dunia yang baru. 

Negara-negara tidak lagi merupakan unit-unit yang

tertutup dan mereka tidak dapat mengontrol ekonominya 

sendiri. Ekonomi dunia telah menjadi lebih saling 

bergantung (interdependent) dibandingkan sebelumnya; 

dengan adanya perluasan perdagangan dan keuangan 

dunia.

2. Komunikasi telah secara fundamental merevolusi cara 

berurusan dengan dunia. Saat ini kita hidup di dunia 

dimana satu peristiwa di tempat tertentu dapat dengan 

cepat diketahui dan dilihat dari belahan lain di dunia ini. 

Komunikasi elektronik mengubah gagasan kitadari 

kelompok sosial tempat kita bekerja dan tinggal.

3. Munculnya sebuah budaya global (global culture) 

dimana sebagian besar wilayah perkotaan mirip satu 

sama lain serta banyak dunia perkotaan memiliki budaya 

yang hampir sama.

4. Dunia menjadi lebih homogen. Perbedaan-perbedaan 

diantara orang-orang dan warga  menjadi semakin 

berkurang.

5. Ruang dan waktu menjadi collaps yang artinya bahwa 

ide-ide lama yang dibatasi ruang geografis dan waktu 

secara kronologis dikacaukan (undermine) oleh 

kecepatan komunikasi dan media modern.

6. Munculnya satu warga  politik global (global polity) 

dengan didukung oleh pergerakan sosial dan politik serta 

adanya pengalihan kesetiaan dari negara ke sub-negara, 

badan-badan transnasional dan internasional.

7. Adanya perkembangan budaya cosmopolitan, yaitu 

orang-orang mulai berpikir global dan bertindak secara 

local (think globally and act locally).

8. Sebuah budaya risiko (a risk culture) sedang muncul 

dimana orang-orang menyadari bahwa risiko utama yang 

mereka hadapi yaitu  bersifat global (seperti adanya 

polusi dan juga HIV/AIDS) dan negara-negara secara 

eksklusif tidak mampu untuk mengatasi masalah itu 

sendiri.

Fokus dari hubungan internasional sendiri yaitu  pada 

bagaimana negara, warga , individu-individu negara dan 

organisasi internasional berinteraksi dalam berbagai aspek. 

Karena semakin banyaknya aktor-aktor ini  yang 

beradaptasi dengan komunitas internasional yang terus 

berubah; maka para pemimpin negara, politisi, diplomat, dan 

perwakilan negara dapat menjalankan diplomasi dalam berbagai 

bentuk dan arena yang lebih luas.

Seiring semakin intensifnya perkembangan globalisasi 

memunculkan kesadaran yang semakin tinggi bahwa banyak 

masalah transnasional yang memerlukan regulasi-regulasi di 

tingkat global; dari masalah mengenai perubahan iklim (climate 

change) hingga tentang proliferasi senjata pemusnah massal. 

Berkaitan dengan isu-isu transnasional ini menyebabkan 

pertumbuhan besar dalam pembuatan aturan di tingkat 

transnasional dan global; seperti adanya Konferensi Tingkat 

Tinggi G20 secara rutin tiap tahun hingga konferensi-konferensi 

mengenai perubahan iklim, semakin meluasnya yurisdiksi dari  

organisasi internasional formal, seperti Dana Moneter 

Internasional (International Monetary Fund), Internasional

Organisasi Penerbangan Sipil (International Civil Aviation 

Organization), dan sebagainya.13

 

Globalisasi telah membuat perubahan yang besar di 

dalam sistem internasional, dimana sebuah negara menjadi 

perlu untuk mengintegrasikan negara mereka ke dalam satu 

sistem bersama dan menjadi lebih tergantung satu sama lain. 

Globalisasi mempengaruhi setiap negara terlepas dari situasi 

ekonomi, politik atau sosialnya, seperti ditunjukkan oleh Nester 

(2010):14

 

“Today we live on a planet characterized by globalization 

or the ever more complex economic, cultural, legal, social, 

psychological, technological, environmental, and, thus, 

political interdependence. All humans are formally tied to 

all others through their country’s membership in the United 

Nations and numerous other international organizations, 

along with the personal benefits of international trade, 

telecommunications, travel, and the Internet.”Hampir semua aspek di dalam kehidupan warga  

modern dipengaruhi oleh globalisasi ini, terutama yaitu  

semakin intensifnya interaksi diantara negara-negara di seluruh 

dunia. 

Globalisasi ekonomi 

Globalisasi ekonomi menggambarkan sebuah sistem 

ekonomi di tingkat dunai yaang ditandai dengan banyak 

kemudahan di dalam pergerakan barang, produksi, modal, 

sumber daya dan juga uang; seperti NAFTA, EU, multinational 

corporation dan sebagainya. 

Globalisasi ekonomi ini berfokus pada penyatuan dan 

integrasi dari pasar finansial global, sebagaimana halnya 

multinational corporation yang berpengaruh signifikan di dalam 

fasar internasional. Sebagai akibatnya yaitu  tidak ada negara 

yang secara eksklusif menjalankan ekonominya sendiri tanpa 

memerlukan keterlibatan dari negara lain maupun aktor internasional lain seperti organisasi internasional maupun 

transnational organization.

Sebagaimana halnya negara berusaha menyesuaikan 

kebijakan mereka dengan tuntutan globalisasi; di dalam konteks 

perdagangan internasional maka perusahaan-perusahaan 

multinasional pun perlu menerapkan strategi untuk mencapai 

sistem produksi yang semakin terintegrasi secara global. Dunia 

yang mengglobal memaksa mereka untuk mencari dan 

mengembangkan cara yang tepat untuk menjalani proses ini. 

Globalisasi yang ditandai dengan peningkatan keterkaitan dan 

ketergantungan diantara orang dan negara, secara umum 

mencakup dua elemen yang saling terkait yaitu:

1. Pembukaan perbatasan untuk arus barang, jasa, 

keuangan, orang, dan gagasan yang semakin cepat 

melintasi perbatasan internasional.

2. Perubahan dalam rezim kelembagaan dan kebijakan di 

tingkat internasional dan nasional yang memfasilitasi atau 

mempromosikan aliran globalisasi ini  

Salah satu peran penting dalam proses ini yaitu  

banyaknya Organisasi Internasional (Intergovernmental 

Organizations/IGOs) yang telah meningkatkan proses 

globalisasi secara signifikan. Sementara pemerintah nasional 

selama bertahun-tahun mendikte panggung politik dan ekonomi 

internasional, organisasi internasional seperti Bank Dunia (World 

Bank), Dana Moneter Internasional (International monetary 

Fund/IMF) dan Organisasi Perdagangan Dunia (World trade 

Organizatiosn/WTO) sekarang telah memainkan peranan yang 

penting. 

Di era sebelum globalisasi terjadi, sebuah negara lebih 

fokus pada mempromosikan kepentingan nasionalnya sendiri, 

termasuk mementingkan keamanan nasionalnya di lingkup 

domestik dibandingkan di tingkat internasional. Namun pada 

masa sekarang, dengan semakin luas dan kompleksnya

masalah di dunia internasional, maka sebuah negara tidak bisa 

lagi terlepas dari keterlibatan negara-negara lain, termasuk juga 

keterlibatan Organisasi Internasional di tingkat global. Ini 

menunjukkan bahwa sebuah negara menjadi tergantung pada 

negara-negara lain yang ikut berpartisipasi di dalam proses 

pembuatan keputusan untuk mencapai tujuan mereka bersama. 

Sebagai contoh yaitu  keputusan yang dibuat di dalam 

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai isu-isu tertentu yang 

terjadi di dunia internasional secara umum maupun yang terjadi 

di sebuah negara tertentu dan memerlukan keterlibatan PBB. 

Selain itu, hubungan yang bersifat lintas batas (trans-border) 

diantara kawasan-kawasan dan negara-negara yang berbeda 

telah pula membawa dampak dan pengaruh satu sama lain. 

Negara-negara menjadi lebih saling tergantung melalui 

dibukanya batas-batas nasional dan implementasi dari 

perdagangan bebas (free trade). 

Adanya globalisasi membuat sebuah perusahaan lebih 

mudah untuk menjalankan kegiatan dan juga produksinya di negara lain. Bagaimanapun juga, ini bisa meningkatkan 

kompetisi diantara negara-negara mengenai apa yang mereka 

inginkan dengan keinginan dari perusahaan yang berdiri di 

negaranya ini . Lebih lanjut lagi, perdagangan bebas telah 

menjadikan setiap negara dapat melakukan perdagangan 

secara bebas dan dengan kesempatan yang sama dengan 

negara lainnya. 

Sebagai proses interaksi dan integrasi diantara orang￾orang, perusahaan dan pemerintah dari berbagai negara; 

globalisasi didorong oleh perdagangan dan investasi 

internasional dan dibantu perkembangan teknologi komunikasi 

dan informasi yang semakin pesat dan canggih. 

Salah satu hal signifikan di dalam membentuk saling 

ketergantungan negara-negara yaitu  munculnya ekonomi 

global yang terintegrasi. Negara-negara tidak lagi bisa 

sepenuhnya mengontrol ekonomi mereka, namun harus 

memperhatikan badan governance dunia seperti misalnya IMF

ataupun World Bank, dengan tujuan untuk mengatur regulasi 

pasar finansial internasional. 

Di satu sisi, ketergantungan baru ini memberi negara￾negara anggota semacam perlindungan jika ekonomi mereka 

mengalami kesulitan keuangan, namun  di sisi lain keterkaitan ini 

juga dapat berdampak negatif seperti yang dapat diamati di 

dalam kondisi Krisis Ekonomi. Hal ini karena kemunculan 

ekonomi global juga meningkatkan risiko negara-negara terkena 

dampak krisis yang mungkin dimulai di satu atau dua negara, 

namun  karena ini merupakan bagian dari ekonomi global, maka 

krisis dapat dengan cepat meluas dan memiliki efek yang 

merugikan pada negara bagian lain yang ekonomi nasionalnya 

lebih kecil sehingga berdampak lebih parah.

Globalisasi sosial dan kultural

Globalisasi menyangkut banyak pertukaran ide-ide, 

pengetahuan dan juga norma-norma dinatara bangsa-bangsa di 

seluruh dunia. Ini ditandai dengan tumbuhnya keyakinan sebagai bagian dari warga negara global, yang seharusnya memiliki 

standar dan hak yang sama. Sebagai contoh bahwa perempuan 

sudah semestinya mempunyai hak dan kedudukan yang sama 

dengan laki-laki.

Secara umum globalisasi telah mengubah sistem 

internasional yang signifikan karena negara-negara jauh lebih 

saling tergantung satu sama lain. Dalam Desa Global (Global 

Village) ini pemerintah nasional telah kehilangan sebagian dari 

kepentingan dan mungkin juga kekuasaan mereka. Dunia bukan 

lagi tempat dari banyak negara yang berbeda dan terpisah, namun  

negara-negara ini membentuk hampir satu kesatuan di berbagai 

tingkatan.

Globalisasi berdampak pada kesadaran kesatuan di 

lingkup politik, sosial, budaya, pembangunan ekonomi dan 

kemakmuran, serta kesejahteraan fisik manusia dalam 

warga  di seluruh dunia. Masalah tidak muncul secara 

terpisah lagi dan dengan demikian solusi untuk masalah ini 

sekarang juga harus ditemukan dalam tindakan kolektif lebih daripada tanggapan individu atau negara secara eksklusif. 

Organisasi Internasional, badan sektor swasta dan lembaga 

keuangan global, yang merupakan produk globalisasi, telah 

mengambil peran utama dalam ikut memecahkan masalah 

global serta dalam menciptakan pasar dan ekonomi global. 

Globalisasi Teknologi

Hubungan antar bangsa seperti ini yaitu  hasil dari 

infrastruktur yang tersedia untuk televisi, radio, telepon dan 

internet. Secara tradisional, globalisasi teknologi dulu hanya 

tersedia untuk kelas atas yang memiliki akses ke mereka. 

Sekarang, banyak orang di negara berkembang yang memiliki 

akses ke telepon seluler dan internet, sehingga memudahkan 

mereka untuk terhubung dengan orang-orang di negara lain di 

seluruh dunia. 

Globalisasi teknologi memungkinkan negara-negara 

untuk terhubung dengan cara lain, seperti secara finansial 

melalui pengiriman uang kepada orang yang dicintai ke seluruh dunia atau secara budaya dengan menonton film dari negara 

lain.

Globalisasi di bidang lain

Terdapat sejumlah tipe lain dari globalisasi yang terjadi. 

Termasuk disini yaitu  globalisasi informasi yang berkaitan 

dengan konteks saling berbagi pengetahuan dan informasi 

diantara bangsa-bangsa dan warga  dunia mengenai 

bagaimana menghasilkan dunia yang lebih baik.

Globalisasi Lingkungan yang merujuk pada Bumi sebagai 

satu kesatuan ekosistem yang tidak terpisah-pisah sebabb 

banyak problem yang secara alamiah sifatnya yaitu  global. 

Sebagai hasilnya yaitu  banyaknya kebijakan global yang 

dihasilkan oleh organisasi internasional dan juga perjanjian 

internasional erkaitan dengan isu perubahan iklim, biodiversity 

dan juga perlindungan pada kehidupan satwa liat dalam skala 

global. Semua jenis globalisasi ini bukanlah sesuatu yang secara 

rigid saling terpisah, namun saling mempengaruhi satu sama 

lain. Sebagai gambaran bahwa globalisasi ekonomi menjadikan 

kebijakan perdagangan liberal tertentu menjadi mungkin dan hal 

ini juga bagian dari globalisasi politik karena menyangkut juga 

para pengambil kebijakan dan implementasi kebijakan ini . 

Globalisasi budaya pun tidak lepas dipengaruhi oleh globalisasi 

politik dan ekonomi melalui impor dan penyebarluasan kultur 

satu sama lain melalui perdagangan dan sebagainya.

Interaksi sosial dalam konteks penyampaian informasi 

sangat ditentukan oleh adanya komu