Selasa, 03 Desember 2024

Published Desember 03, 2024 by

wiraswasta 5


 asaran produk sehingga hal-hal yang berkaitan dengan agen atau

sales menjadi tenggung jawab kepala bagian pemasaran. ini. Dalam

pengelolaan perusahaan diatas, Kepala bagian keuangan bertanggung

jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan masalah keuangan,

misalnya pembayaran upah karyawan, pengadaan bahan baku, kasir,

dan  keluar masuk arus kas keuangan pada perusahaan ini .

Untuk Kepala bagian produksi, Dalam proses produksi ini, bagian

produksi bertanggung jawab untuk mengawasi aktivitas produksi mulai

dari penggilingan, penimbangan, pengepresan, pencetakan, pemasakan

melalui oven, dan pengemasan roti dengan menggunakan pembungkus

plastik atau kardus untuk roti pesanan.

Karyawan hampir sebagian besar bertugas dalam proses produksi

pembuatan roti, hal ini sebab  bidang produksi yaitu  bagian yang

paling banyak membutuhkan tenaga kerja manusia, meskipun ada beberapa

bagian pada bidang produksi yang telah menggunakan peralatan modern,

yaitu proses penggilingan dan pencampuran adonan.

Biasanya dalam menjalankan aktivitas perusahaan, hubungan

antara pemilik dengan karyawannya lebih bersifat hubungan kekeluargaan

sehingga hubungan yang terbentuk antara pemilik dan karyawan lebih

cenderung ke arah hubungan yang informal.


Contoh Struktur Organisasi Usaha Menengah : Pada perusahaan

restaurant

Pembagian Jabatan :

1) Owner yaitu  pemilik restaurant yang sekaligus pemimpin seluruh

bagian perusahaan

2) Restaurant manager yaitu  seseorang yang ditunjuk sebagai kepala

operasional

3) Assistant restaurant manager yaitu  seseorang yang diberi wewenang

untuk membantu restaurant manager dalam menjalankan tugas

dan tanggung jawabnya

4) Supervisor yaitu  seseorang yang mengawasi seluruh bagian restaurant

, membantu tugas dan tanggung jawab assistant restaurant

5) Chef yaitu  seseorang yang bertanggung jawab dalam operasional

dapur

6) Waiter / waitress yaitu  sekelompok orang yang melayani kebutuhan

pesanan tamu restaurant

7) Cook helper yaitu  sekelompok orang yang membantu kerja chef

dalam operasional dapur.

 


C. FUNGSI DIRECTING

1. Apa yang dimaksud Manajer dalam Usaha

Pelaku usaha kecil dan menengah sebagai pendiri perusahaan tidak

selalu identik dengan manajer profesional. Bahkan ada kalanya apa

yang dilakukan manajer yang pendiri berbeda dengan apa yang dilakukan

manajer profesional. Yang benar dia yaitu  orang yang memiliki kreatifitas,

melakukan inovasi dan berani mengambil resiko pribadi dalam rangka

memenuhi ambisinya yaitu menjadi wirausaha.

Dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya kita telah memberikan

batasan bahwa manajer identik dengan pengelola sebuah unit kerja.

Pengelola yaitu  seseorang yang kepadanya diserahkan sejumlah sumber

daya, untuk dilakukan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

dan pengendalian agar unit kerjanya menghasilkan suatu keluaran

yang bukan hanya sesuai dengan sasaran unit kerjanya, akan tetapi

juga sesuai dengan sasaran organisasi secara keseluruhan. Sedangkan

manajer yaitu  seseorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain

dengan mengkoordinasikan pekerjaan mereka guna mencapai tujuan

organisasi atau perusahaan 

2. Kriteria Manajer bagi Usaha

Kriteria manajer berdasarkan hubungan antar pribadi, informasi

dan pengambilan keputusan :

1) Dalam hubungan antarpribadi

a. Dapat menjalin hubungan baik dengan teman organisasi dalam

bekerja Memiliki kecerdasan dalam mencari peluang yang ada

disekitarnya

b. Dapat menjaga kehormatan diri sendiri dan  nama baik perusahaanya

c. Mudah berwarga  dan bersosialisasi

2) Dengan informasi

a. Mengerti dan dapat menggunakan sistem informasi yang ada

di zaman modern ini

b. Dapat mencari informasi dengan cepat

c. Memiliki informasi dan  pengetahuan yang cukup dalam bidang

yang dikerjakannya

d. Dapat mengelola dan mencari peluang atas informasi yang dimilikinya

3) Dalam pengambilan keputusan

a. Dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat

b. Pengambilan keputusan tidak berdasarkan keuntungan pribadi

c. Pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.

3. Tipe-tipe Manajer

G.R.Terry sebagai salah seorang pengembang ilmu manajemen

mengemukakan tipe kepemimpinan sebagai berikut :

1) Kepemimpinan Kharismatik

Tipe manajer kharismatik ini memiliki kekuatan energy, daya Tarik

dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain.

Sehingga ia  memiiki  pengikut yang sangat besar jumlahnya .

tipe kharismatik ini memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan

teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik

memancarkan pengaruh dan daya Tarik yang amat besar.

2) Kepemimpinan Pribadi

Seorang manajer dalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan

dengan cara kontak pribadi. Instruksi disampaikan secara oral

ataupun langsung pribadi disampaikan oleh manajer yang bersangkutan.

Tipe kepemimpinan ini sering sering dianut oleh perusahaan kecil

sebab  kompleksitas bawahan maupun kegiatannya sangatlah kecil.

Akibatnya , pelaksanaannya selain mudah juga sangat efektif dan

memang biasa dilakukan tanpa mengalami procedural yang berbelit.

3) Kepemimpinan Nonpribadi

Segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada perusahaan melalui

bawahannya atau menggunakan media nonpribadi, baik rencana,

instruksi, maupun program penyeliaannya. Pada tipe ini, semua

pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya

sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai symbol, tidak memiliki

keterampilan teknis, tidak  memiiki  wibawa, tidak mampu menciptakan

suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya

diperoleh dengan cara penyogokan atau sebab  sistem nepotisme.

Oleh sebab  itu organisasi yang dipimpinnya kacau.

4) Kepemimpinan Otoriter

Manajer yang bertipe otoriter biasanya bekerja secara sungguh-

sungguh, teliti, dam cermat. Manajer bekerja menurut peraturan

dan kebijakan yang berlaku dengan ketat. Meskipun agak kaku

dan segala instruksinya harus dipatuhi oleh para bawahan, dan para

bahawan tidak berhak mengomentarinya. sebab  manajer beranggapan

bahwa dialah yang bertimdak sebagai pengemudi yang akan bertanggung-

jawab atas segala kompleksitas organisasi.

5) Kepemimpinan Demokratis

Pada kepemimpinan yang demokratis , manajer beranggapan bahwa

ia merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen perusahaan

dan secara bersamaan seluruh elemen ini  bertanggungjawab

terhadap perusahaan. Oleh sebab  itu, agar selurh bawahan merasa

turut bertanggungjawab maka mereka harus berpartisipasi dalam

aktivitas perncanaan, evaluasi, dan penyeliaan. Setiap individu bawahan

merupakan potensi yang berharga dalam usaha merealisasikan tujuan.

6) Kepemimpinan Paternalistik

Kepemimpinan yang paternalistic dicirikan oleh suatu pengaruh

yang bersifat kebapakaan dalam hubungan antara manajer dengan

perusahaan. Tujuannya yaitu  untuk melindungi dan memberikan

arah , tindakan, dan perilaku ibarat peran seorang bapak kepada

anaknya. Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang

tidak/belum dewasa atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.

7) Kepemimpinan Menurut Bakat

Tipe kepemimpinan menurut bakat biasanya muncul dari kelompok

informal yang didapatkan dari pelatihan meskipun tidak langsung.

Biasanya akan muncul pemimpin yang memiliki kelemahan diantara

mereka yang ada dalam kelompok ini  menurut keahliannya

dimana ia terlibat didalamnya. Pada situasi ini peran bakat sangat

menonjol, sebagai dampak pembawaan sejak lahir dan mungkin

disebabkan adanya faktor keturunan.

4. Kepemimpinan Dalam Wirausaha

Kepemimpinan yaitu  proses mengarahkan perilaku orang lain

kearah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini

berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau

mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin

yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin

dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,

efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan

dari perusahaan.

Para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda,

mereka mengembangakan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai

dengan karakter pribadi merka dalam memajukan perusahaannya.

1. Perilaku Kepemimpinan

Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :

a. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan

dan mencapai sasaran.

b. Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan

manusiawi

Ada tiga variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan

1) Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para

pengikut

2) Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan

3) Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka

mengarahkan para bawahan

2. Tiga pendekatan utama kepemimpinan :

1) Pendekatan sifat-sifat (traits approach)

2) Pendekatan keperilakuan ( behavioral approach)

3) Sebab-sebab munculnya pemimpin

3. Orientasi Tugas Pemimpin

Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola-pola perilaku

berikut :

1. Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya

2. Menetapkan tujuan yang sukar tapi dapat dicapai, dan memberi-

tahukan orang-orang apa yang diharapkan dari mereka.

3. Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju

tujuan dan untuk mengukur pencapaian tujuan itu, yakin tujuan

yang dirumusakan secara jelas dan khas.

4. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan,

mengarahkan membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan

yang berorientasi pada tujuan.

5. Berminat mencapai peningkatan produktifitas

D. FUNGSI CONTROLLING

1. Fungsi Pengawasan bagi Pelaku UKM

Controlling yaitu  mengukur dan membetulkan kegiatan-kegiatan

bawahan untuk menjamin sesuainya kejadian-kejadian denganrencana.

Ia mengukur pelaksanaan kerja dengan sasaran- sasaran dan rencana-

rencana, menunjukan penyimpangan- penyimpangan negative yang

ada, dan mengambil tindakan pembetulan untuk penyimpangan-penyimpangan

itu, membantu menjamin terlaksananya rencana-rencana. Fungsi Pengawasan

disini yaitu  untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah

direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan

sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan

terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan :

a) Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target

bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan

b) Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan

yang mungkin ditemukan

c) Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang

terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis

2. Bagaimana pengawasan yang cocok, efektif, dan efisien

dalam UKM

Manajer memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan

efektivitas organisasi. Seberapa jauh organisasi mencapai tujuannya

dan memenuhi kebutuhan warga , sangat bergantung pada baik

tidaknya manajer organisasi yang bersangkutan mengoperasikan pekerja-

annya. Peter F. Drucker berpendapat bahwa prestasi seorang manajer

dapat diukur berdasarkan dua konsep, yaitu efisiensi dan efektivitas.

Efisiensi berarti kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar.

Seorang manajer yang efisien yaitu  manajer yang mencapai

keluaran atau hasil yang maksimal. Manajer yang memiliki kemampuan

untuk meminimumkan biaya sumber daya yang dipakai nya untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu  manajer yang bertindak

dengan efisien. Efektivitas yaitu  kemampuan untuk memilih sasaran

yang tepat. Seorang manajer yang efektif yaitu  manajer yang memilih

pekerjaan yang benar untuk dioperasikan.

Agar kegiatan pengawasan membuahkan hasil yang diharapkan,

perhatian serius harus diberikan kepada berbagai dasar pemikiran

yang sifatnya fundamental, beberapa diantaranya yaitu  sebagai berikut:

1. Orientasi kerja dalam setiap organisasi yaitu  efesiensi. Bekerja

secara efesiensi berarti menggunakan sumber-sumber yang tersedia

seminimal untuk membuahkan hasil yang telah ditetapkan dalam

rencana.

2. Dalam penyelenggaraan dalam kegiatan operasional yaitu  efektifitas.

Jika seseorang berbicara efektivitas sebagai orientasi kerja, artinya

yang menjadi sorotan perhatian nya yaitu  tercapainya berbagai

sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan

sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan berbagai

kegiatan.

3. Produktivitas yaitu merupakan ide yang menonjol dalam membicarakan

dan mengusahakan produktivitas ialah maksimalisasi hasil yang

harus dicapai berdasarkan dan memanfaatkan sumber dana dan

daya yang sudah dialokasikan sebelimnya.

4. Pengawasan dilakukan pada waktu berbagai kegiatan sedang berlangsung

dan dimaksudkan untuk mencegah supaya jangan sampai terjadi

penyimpangan, penyelewengan dan pemborosan.

5. Tidak ada manajer yang dapat mengelak dari tanggung jawab melakukan

pengawasan sebab  para pelaksana yaitu  manusia yang tidak sempurna.

6. Pengawasan akan berjalan dengan lancar jika  proses dasar pengawasan

dilakukan dan ditaati, yang dimaksud proses dasar itu ialah:

a) Menentukan standar hasil kerja yaitu: merupakan hal yang sangat

penting dalam penentuan sebab  terhadap standar itulah hasil

pekerjaan dihadapkan dan diuji. tampa standar yang ditetapkan

secara rasional dan objektif. Manajer dan para pelaksana tidak

akan memiliki kriteria terhadap mana hasil pekerjaan dibandingkan

sehingga dapat mengatakan bahwa hasil yang dicapai memenuhi

tuntunan rencana atau tidak.

b) Pengukuran hasil pekerjaan lebih ditekankan terlebih dahulu

bahwa sebab  pengawasan ditunjukkan pada seluruh kegiatan

yang sedang berlangsung, sering tidak mudah melakukan pengukuran

hasil prestasi kerja para anggota secara tuntas dan final.

c) Koreksi terhadap penyimpangan. Meskipun bersifat sementara

tindakan korektif terhadap gejala penyimpangan, penyelewengan

dan pemborosan harus bisa diambil.

Pengawasan ini  dimaksudkan untuk mencegah atau untuk

memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidak-sesuaian, penyelewengan

dan lainnya yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah

ditentukan. Jadi, pengawasan bukan untuk mencari kesalahan terhadap

orangnya, tetapi mencari kebenaran terhadap hasil pelaksanaan pekerjaannya.

Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara

efektif dan efisien, sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

Jadi hakikat dari ciri-ciri pengawasan yaitu  syarat-syarat yang

harus ada dalam melakukan pengawasan, dimana hal itu harus dipenuhi

guna mencapai suatu pengawasan yang efektif dan efisien.

Dalam manajemen organisasi bisnis tugas pengawasan di bagi menjadi

beberapa fungsi :

a) Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, penerapan manajemen

berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia

yang terbaik bagi bisnis yang di jalankan dan bagaimana sumber

daya manusia yang terbaik ini  dapat dipelihara dan tetap bekerja

bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan

ataupun bertambah

b) Dalam Manajemen Pemasaran, kegiatan manajemen berdasarkan

fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa

sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana

cara pemenuhannya dapat diwujudkan

Dalam Manajemen Keuangan, kegiatan manajemen berdasarkan

fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan

bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis

yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya

merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan

cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat

dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.