asaran produk sehingga hal-hal yang berkaitan dengan agen atau
sales menjadi tenggung jawab kepala bagian pemasaran. ini. Dalam
pengelolaan perusahaan diatas, Kepala bagian keuangan bertanggung
jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan masalah keuangan,
misalnya pembayaran upah karyawan, pengadaan bahan baku, kasir,
dan keluar masuk arus kas keuangan pada perusahaan ini .
Untuk Kepala bagian produksi, Dalam proses produksi ini, bagian
produksi bertanggung jawab untuk mengawasi aktivitas produksi mulai
dari penggilingan, penimbangan, pengepresan, pencetakan, pemasakan
melalui oven, dan pengemasan roti dengan menggunakan pembungkus
plastik atau kardus untuk roti pesanan.
Karyawan hampir sebagian besar bertugas dalam proses produksi
pembuatan roti, hal ini sebab bidang produksi yaitu bagian yang
paling banyak membutuhkan tenaga kerja manusia, meskipun ada beberapa
bagian pada bidang produksi yang telah menggunakan peralatan modern,
yaitu proses penggilingan dan pencampuran adonan.
Biasanya dalam menjalankan aktivitas perusahaan, hubungan
antara pemilik dengan karyawannya lebih bersifat hubungan kekeluargaan
sehingga hubungan yang terbentuk antara pemilik dan karyawan lebih
cenderung ke arah hubungan yang informal.
Contoh Struktur Organisasi Usaha Menengah : Pada perusahaan
restaurant
Pembagian Jabatan :
1) Owner yaitu pemilik restaurant yang sekaligus pemimpin seluruh
bagian perusahaan
2) Restaurant manager yaitu seseorang yang ditunjuk sebagai kepala
operasional
3) Assistant restaurant manager yaitu seseorang yang diberi wewenang
untuk membantu restaurant manager dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya
4) Supervisor yaitu seseorang yang mengawasi seluruh bagian restaurant
, membantu tugas dan tanggung jawab assistant restaurant
5) Chef yaitu seseorang yang bertanggung jawab dalam operasional
dapur
6) Waiter / waitress yaitu sekelompok orang yang melayani kebutuhan
pesanan tamu restaurant
7) Cook helper yaitu sekelompok orang yang membantu kerja chef
dalam operasional dapur.
C. FUNGSI DIRECTING
1. Apa yang dimaksud Manajer dalam Usaha
Pelaku usaha kecil dan menengah sebagai pendiri perusahaan tidak
selalu identik dengan manajer profesional. Bahkan ada kalanya apa
yang dilakukan manajer yang pendiri berbeda dengan apa yang dilakukan
manajer profesional. Yang benar dia yaitu orang yang memiliki kreatifitas,
melakukan inovasi dan berani mengambil resiko pribadi dalam rangka
memenuhi ambisinya yaitu menjadi wirausaha.
Dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya kita telah memberikan
batasan bahwa manajer identik dengan pengelola sebuah unit kerja.
Pengelola yaitu seseorang yang kepadanya diserahkan sejumlah sumber
daya, untuk dilakukan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian agar unit kerjanya menghasilkan suatu keluaran
yang bukan hanya sesuai dengan sasaran unit kerjanya, akan tetapi
juga sesuai dengan sasaran organisasi secara keseluruhan. Sedangkan
manajer yaitu seseorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain
dengan mengkoordinasikan pekerjaan mereka guna mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan
2. Kriteria Manajer bagi Usaha
Kriteria manajer berdasarkan hubungan antar pribadi, informasi
dan pengambilan keputusan :
1) Dalam hubungan antarpribadi
a. Dapat menjalin hubungan baik dengan teman organisasi dalam
bekerja Memiliki kecerdasan dalam mencari peluang yang ada
disekitarnya
b. Dapat menjaga kehormatan diri sendiri dan nama baik perusahaanya
c. Mudah berwarga dan bersosialisasi
2) Dengan informasi
a. Mengerti dan dapat menggunakan sistem informasi yang ada
di zaman modern ini
b. Dapat mencari informasi dengan cepat
c. Memiliki informasi dan pengetahuan yang cukup dalam bidang
yang dikerjakannya
d. Dapat mengelola dan mencari peluang atas informasi yang dimilikinya
3) Dalam pengambilan keputusan
a. Dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat
b. Pengambilan keputusan tidak berdasarkan keuntungan pribadi
c. Pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.
3. Tipe-tipe Manajer
G.R.Terry sebagai salah seorang pengembang ilmu manajemen
mengemukakan tipe kepemimpinan sebagai berikut :
1) Kepemimpinan Kharismatik
Tipe manajer kharismatik ini memiliki kekuatan energy, daya Tarik
dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain.
Sehingga ia memiiki pengikut yang sangat besar jumlahnya .
tipe kharismatik ini memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan
teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik
memancarkan pengaruh dan daya Tarik yang amat besar.
2) Kepemimpinan Pribadi
Seorang manajer dalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan
dengan cara kontak pribadi. Instruksi disampaikan secara oral
ataupun langsung pribadi disampaikan oleh manajer yang bersangkutan.
Tipe kepemimpinan ini sering sering dianut oleh perusahaan kecil
sebab kompleksitas bawahan maupun kegiatannya sangatlah kecil.
Akibatnya , pelaksanaannya selain mudah juga sangat efektif dan
memang biasa dilakukan tanpa mengalami procedural yang berbelit.
3) Kepemimpinan Nonpribadi
Segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada perusahaan melalui
bawahannya atau menggunakan media nonpribadi, baik rencana,
instruksi, maupun program penyeliaannya. Pada tipe ini, semua
pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya
sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai symbol, tidak memiliki
keterampilan teknis, tidak memiiki wibawa, tidak mampu menciptakan
suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya
diperoleh dengan cara penyogokan atau sebab sistem nepotisme.
Oleh sebab itu organisasi yang dipimpinnya kacau.
4) Kepemimpinan Otoriter
Manajer yang bertipe otoriter biasanya bekerja secara sungguh-
sungguh, teliti, dam cermat. Manajer bekerja menurut peraturan
dan kebijakan yang berlaku dengan ketat. Meskipun agak kaku
dan segala instruksinya harus dipatuhi oleh para bawahan, dan para
bahawan tidak berhak mengomentarinya. sebab manajer beranggapan
bahwa dialah yang bertimdak sebagai pengemudi yang akan bertanggung-
jawab atas segala kompleksitas organisasi.
5) Kepemimpinan Demokratis
Pada kepemimpinan yang demokratis , manajer beranggapan bahwa
ia merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen perusahaan
dan secara bersamaan seluruh elemen ini bertanggungjawab
terhadap perusahaan. Oleh sebab itu, agar selurh bawahan merasa
turut bertanggungjawab maka mereka harus berpartisipasi dalam
aktivitas perncanaan, evaluasi, dan penyeliaan. Setiap individu bawahan
merupakan potensi yang berharga dalam usaha merealisasikan tujuan.
6) Kepemimpinan Paternalistik
Kepemimpinan yang paternalistic dicirikan oleh suatu pengaruh
yang bersifat kebapakaan dalam hubungan antara manajer dengan
perusahaan. Tujuannya yaitu untuk melindungi dan memberikan
arah , tindakan, dan perilaku ibarat peran seorang bapak kepada
anaknya. Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang
tidak/belum dewasa atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.
7) Kepemimpinan Menurut Bakat
Tipe kepemimpinan menurut bakat biasanya muncul dari kelompok
informal yang didapatkan dari pelatihan meskipun tidak langsung.
Biasanya akan muncul pemimpin yang memiliki kelemahan diantara
mereka yang ada dalam kelompok ini menurut keahliannya
dimana ia terlibat didalamnya. Pada situasi ini peran bakat sangat
menonjol, sebagai dampak pembawaan sejak lahir dan mungkin
disebabkan adanya faktor keturunan.
4. Kepemimpinan Dalam Wirausaha
Kepemimpinan yaitu proses mengarahkan perilaku orang lain
kearah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini
berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau
mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin
yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin
dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,
efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan
dari perusahaan.
Para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda,
mereka mengembangakan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai
dengan karakter pribadi merka dalam memajukan perusahaannya.
1. Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :
a. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan
dan mencapai sasaran.
b. Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan
manusiawi
Ada tiga variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan
1) Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para
pengikut
2) Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan
3) Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka
mengarahkan para bawahan
2. Tiga pendekatan utama kepemimpinan :
1) Pendekatan sifat-sifat (traits approach)
2) Pendekatan keperilakuan ( behavioral approach)
3) Sebab-sebab munculnya pemimpin
3. Orientasi Tugas Pemimpin
Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola-pola perilaku
berikut :
1. Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya
2. Menetapkan tujuan yang sukar tapi dapat dicapai, dan memberi-
tahukan orang-orang apa yang diharapkan dari mereka.
3. Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju
tujuan dan untuk mengukur pencapaian tujuan itu, yakin tujuan
yang dirumusakan secara jelas dan khas.
4. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan,
mengarahkan membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
yang berorientasi pada tujuan.
5. Berminat mencapai peningkatan produktifitas
D. FUNGSI CONTROLLING
1. Fungsi Pengawasan bagi Pelaku UKM
Controlling yaitu mengukur dan membetulkan kegiatan-kegiatan
bawahan untuk menjamin sesuainya kejadian-kejadian denganrencana.
Ia mengukur pelaksanaan kerja dengan sasaran- sasaran dan rencana-
rencana, menunjukan penyimpangan- penyimpangan negative yang
ada, dan mengambil tindakan pembetulan untuk penyimpangan-penyimpangan
itu, membantu menjamin terlaksananya rencana-rencana. Fungsi Pengawasan
disini yaitu untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan
sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan
terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan :
a) Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target
bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
b) Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan
yang mungkin ditemukan
c) Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang
terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
2. Bagaimana pengawasan yang cocok, efektif, dan efisien
dalam UKM
Manajer memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan
efektivitas organisasi. Seberapa jauh organisasi mencapai tujuannya
dan memenuhi kebutuhan warga , sangat bergantung pada baik
tidaknya manajer organisasi yang bersangkutan mengoperasikan pekerja-
annya. Peter F. Drucker berpendapat bahwa prestasi seorang manajer
dapat diukur berdasarkan dua konsep, yaitu efisiensi dan efektivitas.
Efisiensi berarti kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar.
Seorang manajer yang efisien yaitu manajer yang mencapai
keluaran atau hasil yang maksimal. Manajer yang memiliki kemampuan
untuk meminimumkan biaya sumber daya yang dipakai nya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu manajer yang bertindak
dengan efisien. Efektivitas yaitu kemampuan untuk memilih sasaran
yang tepat. Seorang manajer yang efektif yaitu manajer yang memilih
pekerjaan yang benar untuk dioperasikan.
Agar kegiatan pengawasan membuahkan hasil yang diharapkan,
perhatian serius harus diberikan kepada berbagai dasar pemikiran
yang sifatnya fundamental, beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Orientasi kerja dalam setiap organisasi yaitu efesiensi. Bekerja
secara efesiensi berarti menggunakan sumber-sumber yang tersedia
seminimal untuk membuahkan hasil yang telah ditetapkan dalam
rencana.
2. Dalam penyelenggaraan dalam kegiatan operasional yaitu efektifitas.
Jika seseorang berbicara efektivitas sebagai orientasi kerja, artinya
yang menjadi sorotan perhatian nya yaitu tercapainya berbagai
sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan
sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan berbagai
kegiatan.
3. Produktivitas yaitu merupakan ide yang menonjol dalam membicarakan
dan mengusahakan produktivitas ialah maksimalisasi hasil yang
harus dicapai berdasarkan dan memanfaatkan sumber dana dan
daya yang sudah dialokasikan sebelimnya.
4. Pengawasan dilakukan pada waktu berbagai kegiatan sedang berlangsung
dan dimaksudkan untuk mencegah supaya jangan sampai terjadi
penyimpangan, penyelewengan dan pemborosan.
5. Tidak ada manajer yang dapat mengelak dari tanggung jawab melakukan
pengawasan sebab para pelaksana yaitu manusia yang tidak sempurna.
6. Pengawasan akan berjalan dengan lancar jika proses dasar pengawasan
dilakukan dan ditaati, yang dimaksud proses dasar itu ialah:
a) Menentukan standar hasil kerja yaitu: merupakan hal yang sangat
penting dalam penentuan sebab terhadap standar itulah hasil
pekerjaan dihadapkan dan diuji. tampa standar yang ditetapkan
secara rasional dan objektif. Manajer dan para pelaksana tidak
akan memiliki kriteria terhadap mana hasil pekerjaan dibandingkan
sehingga dapat mengatakan bahwa hasil yang dicapai memenuhi
tuntunan rencana atau tidak.
b) Pengukuran hasil pekerjaan lebih ditekankan terlebih dahulu
bahwa sebab pengawasan ditunjukkan pada seluruh kegiatan
yang sedang berlangsung, sering tidak mudah melakukan pengukuran
hasil prestasi kerja para anggota secara tuntas dan final.
c) Koreksi terhadap penyimpangan. Meskipun bersifat sementara
tindakan korektif terhadap gejala penyimpangan, penyelewengan
dan pemborosan harus bisa diambil.
Pengawasan ini dimaksudkan untuk mencegah atau untuk
memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidak-sesuaian, penyelewengan
dan lainnya yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah
ditentukan. Jadi, pengawasan bukan untuk mencari kesalahan terhadap
orangnya, tetapi mencari kebenaran terhadap hasil pelaksanaan pekerjaannya.
Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara
efektif dan efisien, sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Jadi hakikat dari ciri-ciri pengawasan yaitu syarat-syarat yang
harus ada dalam melakukan pengawasan, dimana hal itu harus dipenuhi
guna mencapai suatu pengawasan yang efektif dan efisien.
Dalam manajemen organisasi bisnis tugas pengawasan di bagi menjadi
beberapa fungsi :
a) Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, penerapan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia
yang terbaik bagi bisnis yang di jalankan dan bagaimana sumber
daya manusia yang terbaik ini dapat dipelihara dan tetap bekerja
bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan
ataupun bertambah
b) Dalam Manajemen Pemasaran, kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana
cara pemenuhannya dapat diwujudkan
Dalam Manajemen Keuangan, kegiatan manajemen berdasarkan
fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan
bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis
yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya
merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan
cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat
dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.