rekonomian semakin baik.Kinerja
perekonomian negara kita tahun 2007 ini didukung
oleh berbagai kebijakan yang konsisten
untukmemperkuat ketahanan perekonomian domestik
terhadapgejolak eksternal ataupun domestik. Kebijakan
ini ,antara lain berupa kebijakan moneter yang
konsistendiarahkan untuk mencapai sasaran inflasi,
kebijakan fiskalyang menjaga kesinambungan fiskal,
kebijakan perbankanyang berhati-hati, dan kebijakan
sektoral yang mendorongpercepatan investasi dan
perluasan pasar tujuan ekspor.Pertumbuhan ekonomi
negara kita pada tahun 2007mencapai 6,32%, lebih tinggi
dibandingkan dengan tahunsebelumnya yang tercatat
sebesar 5,5%. Akselerasipertumbuhan ekonomi tahun
2007, terutama, berasaldari konsumsi rumah tangga dan
investasi yang mencatatpertumbuhan tinggi. Sementara
dari sisi penawaran,penyumbang utama pertumbuhan
ekonomi yaitu sektor industri pengolahan, sektor
perdagangan, dansektor pertanian. Pencapaian
pertumbuhan ekonomiyang tinggi disertai dengan
membaiknya indikatorkesejahteraan warga .
Persentase penduduk yanghidup di bawah garis
kemiskinan menurun dari 17,7%pada tahun 2006
menjadi 16,6% pada tahun 2007 atauberkurang
sebanyak 1,9 juta orang. Selain
meningkatnyapertumbuhan ekonomi dan stabilnya
inflasi, membaiknyaindikator kemiskinan juga terkait
131| ---
dengan berbagai programsosial yang diluncurkan untuk
membantu warga miskin, termasuk bantuan yang
terkait dengan bencanaalam.Dari sisi permintaan,
ekspansi ekonomi didukungoleh konsumsi rumah tangga
yang tumbuh sebesar5,0%, jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan tahunsebelumnya sebesar 3,2%.
Akselerasi pertumbuhankonsumsi rumah tangga
ini terutama didukungoleh membaiknya daya beli
warga dan tersedianyapembiayaan konsumen yang
memadai. Membaiknyadaya beli warga sejalan
dengan tingkat inflasiyang terjaga, penghasilan pegawai
dan upah buruhyang meningkat serta transfer remittance
pekerja TKIyang tinggi. Peningkatan pendapatan
dinikmati olehsebagian besar kelompok warga ,
termasuk yangberpenghasilan rendah. Kenaikan
pendapatan kelasmenengah diindikasikan dari hasil
survei gaji eksekutifdan kenaikan gaji pegawai negeri
yang meningkat sekitar10%-15%. Sementara itu, pada
kelompok warga berpenghasilan rendah, perbaikan
daya beli warga ,terutama, dinikmati oleh kelompok
petani serta buruh disektor industri formal. Membaiknya
daya beli warga berpenghasilan rendah juga
didukung oleh tingginyatingkat remittance TKI yang
bekerja di luar negeri, yangmencapai $6,0 miliar atau
setara 1,4% PDB.Investasi tumbuh mencapai 9,2%, lebih
tinggidibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Secarakeseluruhan, pertumbuhan investasi ditopang
olehkuatnya permintaan domestik dan membaiknya
optimismepelaku usaha terhadap kondisi perkonomian
domestik. Halitu tercermin dari berbagai hasil survei
yang menunjukkankeyakinan yang tinggi terhadap
prospek perekonomiandomestik. Tingginya pertumbuhan
investasi juga disertaioleh perbaikan produktivitas
kapital, seperti tercerminpada tren Incremental Capital
Output Ratio (ICOR) yangmenurun. Kenaikan
produktivitas kapital mengindikasikantingkat imbal hasil
dan efisiensi yang semakin baik.Sementara dari sisi
pembiayaan, selain dari sumberdana kredit dan pasar
132| ---
modal, pemenuhan kebutuhanpembiayaan investasi
diindikasikan juga bersumber daridana internal. Hal itu
sejalan dengan laporan keuanganemiten bursa yang
mengindikasikan peningkatanpemakaian laba ditahan
untuk mendukung ekspansiusaha.Dari sisi pembiayaan,
potensi sumber pembiayaaninvestasi cenderung
meningkat, tecermin dari peningkatanrasio tabungan
terhadap PDB (saving ratio). Padatahun 2007 saving ratio
mencapai 26,8%, meningkatdibandingkan dengan tahun
sebelumnya yang mencapai23,7%. Meskipun demikian,
potensi pembiayaan ini belum dimanfaatkan
seluruhnya untuk pembiayaaninvestasi fisik, tercermin
dari perkembangan kesenjangantabungan-investasi
(saving-investment gap) yang masihtinggi, yakni sebesar
2,6% terhadap PDB. berdasar penyumbangnya,
surplus tabungan terhadap investasiberasal dari sektor
swasta, sedang sektor pemerintahmengalami
peningkatan defisit. Hal itu mengindikasikansumber
tabungan sektor swasta masih dominandiinvestasikan di
sektor finansial.Meskipun investasi tumbuh membaik,
daya saing usahadi negara kita dibandingkan dengan
negara tetangga yangmencakup operasi, strategi
perusahaan, dan kualitaslingkungan dunia usaha–
masih perlu dicermati. Hal inidikonfirmasi oleh survei
Bank Dunia (Oktober 2007) yangmelaporkan peringkat
daya saing negara kita yang relatifbelum berubah
(peringkat 54 dari 131 negara), meskipunbeberapa
indikator efisiensi yang terdiri dari ukuran pasar,efisiensi
di pasar barang, dan efisiensi di pasar tenagakerja
mengalami peningkatan. Beberapa indikator utamayang
masih dikeluhkan antara lain yaitu kurangnyasarana
infrastruktur, inefisiensi dalam proses birokrasidan
permasalahan akses pembiayaan. Implikasinya,
rasioinvestasi terhadap PDB masih berada pada level
sekitar24,9%, di bawah kondisi sebelum krisis yang
mencapaisekitar 29% dan lebih rendah dibandingkan
denganbeberapa negara ASEAN.Di tengah perlambatan
ekonomi global, ekspor riilmasih tumbuh sebesar 8,0%.
133| ---
Selain perkembanganharga komoditas internasional yang
terus meningkat,pertumbuhan ekspor juga ditopang oleh
kuatnyapermintaan negara-negara berkembang seperti
Chinadan India. Dilihat komoditasnya, pertumbuhan
eksporyang tinggi terutama ditopang oleh permintaan
akankomoditas batubara, kelapa sawit dan karet.
Tingginyaekspor kelapa sawit dan batubara terkait
dengan programpengembangan energi alternatif dalam
upaya diversifikasienerji di negara maju akibat
kecenderungan peningkatanharga minyak.Ekspansi
kegiatan ekonomi berdampak padameningkatnya
pertumbuhan impor riil yang tumbuhsebesar 8,9%, lebih
tinggi bila dibandingkan dengantahun sebelumnya. Di
samping perkembangan nilai tukaryang relatif stabil,
peningkatan impor juga didukung olehtingginya
permintaan domestik baik konsumsi maupuninvestasi.
Dilihat dari komponennya, impor barangkonsumsi dan
barang modal mencatat pertumbuhan yangtinggi, secara
nominal masing-masing tumbuh sebesar42,4% dan
23,1%.Di sisi penawaran, penyumbang utama
pertumbuhanPDB masih berasal dari sektor industri
pengolahan, sektorperdagangan, hotel, restoran, dan
sektor pertanian. Untukkeseluruhan tahun 2007; sektor
industri pengolahantumbuh sebesar 4,7%, sedikit lebih
tinggi dari tahun2006 yaitu sebesar 4,6%. Seiring dengan
itu, sektorperdagangan mengalami peningkatan
pertumbuhandari 6,1% pada tahun 2006 menjadi 8,5%.
Tingginyapertumbuhan kedua sektor ini terutama
ditopangoleh meningkatnya permintaan domestik dan
membaiknyakeyakinan dunia usaha terhadap kondisi
perekonomian.Sektor pertanian juga mencatat kenaikan
pertumbuhansejalan dengan peningkatan produktivitas
terutama padasubsektor tanaman bahan makanan serta
tingginyapermintaan ekspor, terutama karet dan kelapa
sawit.Produksi padi bahkan memperlihatkan angka
tertinggidalam kurun waktu lima tahun
terakhir.Akselerasi pertumbuhan ekonomi pada tahun
2007disertai dengan peningkatan kesejahteraan
134| ---
warga .Hal itu terindikasi dari tingkat pendapatan
per kapitatahun 2007 yang mencapai $1.947 per kapita,
meningkatsekitar 17% dibandingkan dengan tahun
2006. Selain itu,pertumbuhan ekonomi telah mampu
menyerap tambahanangkatan kerja sebesar 4,5 juta
orang sehingga rasiopengangguran terbuka terhadap
angkatan kerja menurundari 10,3% pada Agustus 2006
menjadi 9,1% padaAgustus 2007. berdasar tingkat
pendidikan, tingkatpengangguran pada kelompok
pendidikan akademi danuniversitas masih menunjukkan
peningkatan. Sementaraitu, tingkat pengangguran pada
kelompok pendidikanrendah semakin turun yang antara
lain didukung oleh
meningkatnya peran sektor pertanian dalam
menopangpertumbuhan ekonomi.
FUNGSI TABUNGAN DAN KONSUMSI
Dalam perekonomian tertutup yang sederhana,
pengeluaran warga seluruhnya pada tiap tahunnya
atau pada tiap satuan waktunya, akan terdiri daripada
pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan
pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan
pengeluaran untuk investasi. Pengeluaran total daripada
warga termaksud, sekaligus merupakan
pendapatan daripada warga itu juga. Oleh sebab
itu, dapatlah dikatakan bahwa pendapatan nasional
dalam perekonomian tertutup yang sederhana terdiri
daripada pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga
dan pengeluaran untuk investasi. Dengan cara yang
lebih singkat, pernyataan ini dapat kita tulis:
Dimana Y menunjukkan besarnya pendapatan
nasional per tahunnya, C menunjukkan besarnya
konsumsi rumah tangga per tahun dan I menunjukkan
besarnya investasi per tahun.
1. Fungsi Konsumsi
Sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang turut
menentukan besarnya konsumsi, namun dalam model
yang kita pakai kita memakai asumsi bahwa besar
kecilnya konsumsi tergantung kepada besar kecilnya
pendapatan nasional. Hubungan antara besarnya
konsumsi dengan besarnya pendapatan nasional dapat
kita lihat dari bentuk fungsi konsumsinya itu sendiri.
Dalam bentuknya yang umum, fungsi konsumsi yang
berbentuk garis lurus memiliki persamaan:
dimana a menunjukkan besarnya konsumsi pada
pendapatan nasional sebesar nol, sedang b
C = a + bY
Y = C + I
menunjukkan besarnya marginal propensity to consume.
Marginal propensity to consume yaitu angka
perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi
dengan besarnya perubahan pendapatan nasional yang
mengakibatkan adanya perubahan konsumsi termaksud.
Dalam bentuk persamaan, definisi ini dapat kita
ungkapkan:
dimana MPC merupakan singkatan daripada marginal
propensity to consume,C menunjukkan besarnya
perubahan konsumsi, dan Y menunjukkan besarnya
perubahan dalam pendapatan nasional yang
mengakibatkan perubahan besarnya konsumsi
termaksud.
Seperti telah disebutkan di atas, kadang-kadang
kita dihadapkan kepada persoalan mengenai bagaimana
caranya kita dapat menemukan persamaan garis suatu
fungsi konsumsi. Kalau kita mengetahui besarnya
konsumsi pada dua tingkat pendapatan nasional yang
berbeda, maka selama fungsi konsumsi memiliki
bentuk persamaan garis lurus dengan memakai
formula di bawah ini kita akan dapat menemukan
persamaan fungsinya. Adapun formula ini ialah :
Dimana APCn menunjukkan besarnya average
propensity to consume pada tingkat pendapatan
nasionalsebesar ―n‖. Yang dimaksud dengan average
propensity to consume ialah perbandingan antara
besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan
nasional dengan besarnya tingkat pendapatan nasional
itu sendiri. Jadi average propensity to consume pada
pendapatan n sama dengan besarnya konsumsi pada
pendapatan sebesar n dibagi dengan tingkat pendapatan
nasional sebesar n. Kalau dinyatakan dalam bentuk
persamaan yang berlaku umum:
C = (APCn – MPC) Yn+ MPC .Y
MPC = C / Y
Adapun pembuktian perumusan di atas
yaitu seperti berikut:
Gambar 13. Menemukan fungsi konsumsi
Dari gambar 13 diperoleh:
a = Yn – MPC.Yn – (Yn – APCnYn)
= Yn – MPC.Yn – Yn + APCnYn
= APCnYn – MPC.Yn
a = (APCn – MPC).Yn
Oleh sebab perumusan unum pada fungsi
konsumsi yaitu C = a bY atau C = a + MPC.Y, maka
perumusan kembali dari fungsi komsumsi ini yaitu :
C = (APCn – MPC) Yn + MPC.Y
Contoh di bawah ini menunjukkan bagaimana
caranya memakai formula di atas.
Contoh : Menemukan fungsi konsumsi
Diketahui:
APC = Cn/Yn
MPC.Yn
APCn.Yn
Yn - APCn.Yn
y=y
C
y/tahun n 0
c
45o
a
C/tahun
(a) Pada tingkat pendapatan nasional per
tahunnya sebesar Rp. 100 milyar, besarnya
konsumsi sebesar Rp. 95 milyar per tahun.
(b) Pada tingkat pendapatan nasional
sebesar Rp. 120 milyar per tahun, besarnya
konsumsi per tahunnya Rp. 110 milyar.
Soal:
(a) Carilah fungsi konsumsinya!
(b) Break-even point tercapai pada tingkat
pendapatan nasional sebesar berapa?
Jawab:
(a) APC100 = C95/Y100 = 95/100 = 0,95
APC120 = C110/Y120 = 110/120= 11/12
Besarnya MPC:
MPC = ∆C/∆Y = (C110 – C95)/(Y120/Y100)
= (110 – 95) : (120 – 100)
= 15/20
= 0,75
Dengan memakai fngsi konsumsi, maka:
C = (APCn – MPC) Yn + MPC.Y
C = (0,95 – 0,75).100 + 0,75Y
C = 20 + 0,75Y
(b) Tingkat pendapatan pendapatan break-even
(break-even level of income), yaitu tingkat
pendapatan dimana besarnya pendapatan
sama dengan besarnya pengeluaran untuk
konsumsi.
Jadi:
Y = C atau Y – C = 0
Y – (20 + 0,75Y) = 0
Y – 20 – 0,75Y = 0
0,25Y = 20
Y = 80 milyar rupiah
Kesimpulan:
(a) Persamaan fungsi konsumsi dalam satuan
waktu satu tahun =
C = 0,75Y + 20
(b) Tingkat pendapatan break-even = Rp 80 milyar
per tahun.
2. Fungsi Tabungan
Tabunganatau penabungan dapat didefinsikan
sebagai bagian daripada pendapatan nasional per
tahunnya yang tidak dikonsumsi. Dengan memakai
singkatan dapat kita tulis:
Kalau persamaan diatas kita hubungkan dangan
persamaan umum fungsi konsumsi, kita akan
menemukan persamaan umum daripada fungsi
tabungan.
S = Y – C
C = a + bY
Maka
S = Y – (a + bY)
= Y – a – bY
Contoh: Menemukan fungsi tabungan.
Diketahui :
Fungsi konsumsi suatu warga memiliki
persamaan:
C = 20 + 0,75 Y
Soal : berdasar data di atas, hitung dan
gambarkanlah fungsi tabungan pada
warga ini !
Jawab :
Dengan memakai perumusan:
S = (1 – b) Y – a
S = (1 – 0,75) Y – 20
S = 0,25 Y – 20
Gambarnya yaitu seperti di bawah ini.
S = (1 – b) Y – a
S = Y – C
Gambar 14. Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
Kalau fungsi konsumsi mengenal marginal
propensity to consume dan average propensity to
consume, fungsi tabungan juga mengenal marginal
propensity to save dan average propensity to save.
Yang dimaksud dengan marginal propensity to save
yaitu perbandingan antara bertambahnya tabungan
dengan bertambahnya pendapatan nasional yang
mengakibatkan bertambahnya tabungan ini .
Oleh sebab itu perumusannya ialah:
MPS = ∆S / ∆Y
Untuk fungsi tabungan berbentuk garis lurus
besarnya marginal propensity to save pada semua
tingkat pendapatan nasional yaitu sama.
Yang dimaksud dengan average propensity to
consume yaitu perbandingan antara besarnya
besarnya tabungan pada suatu tingkat pendapatan
nasional dengan besarnya pendapatan nasional
bersangkutan.
-
Perlu diperhatikan bahwa untuk fungsi
konsumsi berbentuk garis lurus fungsi tabungannya
pun akan berbentuk garis lurus juga. Untuk fungsi
tabungan garis lurus ini, besarnya average propensity
to save berbeda-beda tergantung pada tinggi-
rendahnya pendapatan nasional. Semakin tinggi
tingkat pendapatan nasional, semakin besar pula
average propensity to save-nya. Pada tingkat-tingkat
pendapatan nasional break-even, angka average
propensity to save memiliki tanda negatif.
Sebaliknya, pada tingkat-tingkat pendapatan nasional
break-even, average propensity to save angkanya akan
selalu positif. sedang pada tingkat pendapatan
break-even, angka average propensity to save-nya
akan sama dengan nol, oleh sebab , seperti di atas
telah kita terangkan, yang dimaksud dengan tingkat
pendapatan break-even ialah tingkat pendapatan
nasional dimana seluruh pendapatan dipakai
untuk konsumsi, yang berarti bahwa pada tingkat
pendapatan break-even besarnya tabungan sama
dengan nol.
Valuta Asing dan Pasar Modal
A. Mata Uang Asing
Mata uang asing sering juga disebut valuta asing
atau devisa. Setiap negara memiliki satuan mata uang
yang berbeda. Namun, ada beberapa negara tertentu
memakai mata uang yang sama meskipun nilai tukar
nya berbeda, misalnya mata uang dolar dipakai oleh
negara Amerika Serikat, Australia, Singapura, Kanada,
Hongkong dan Brunei Darussalam. Mata uang negara In-
donesia yaitu rupiah. Untuk mengenal nama-nama
mata uang negara yang penting di seluruh dunia,
perhatikan tabel berikut ini!
B.Kurs (Nilai Tukar) Valuta Asing
Valuta asing atau mata uang asing yaitu
alat pembayaran luar negeri. Jika kita mengimpor
mobil dari Jepang, kita dapat membayarnya dengan yen.
Yen bagi kita merupakan valuta asing. bila kita
membutuhkan valuta asing, kita harus menukarkan
rupiah dengan uang asing yang kita butuhkan.
Perbandingan nilai mata uang asing dengan mata uang
dalam negeri (rupiah) disebut kurs. Adapun macam-
macam kurs yang sering kamu temui di bank atau
tempat penukaran uang asing (money changer), di
antaranya sebagai berikut:
1.Kurs beli, yaitu kurs yang dipakai
bila bank atau money changer membeli
valuta asing atau bila kita akan
menukarkan valuta asing yang kita miliki
dengan rupiah.
2.Kurs jual, yaitu kurs yang dipakai
bila bank atau money changer menjual
valuta asing atau bila kita akan
menukarkan rupiah dengan valuta asing yang
kita butuhkan.
3.Kurs tengah, yaitu kurs antara kurs jual dan
kurs beli (penjumlahan kurs beli dan kurs jual
yang dibagi dua).
Nilai kurs yang sering dipakai dalam
pertukaran valuta asing yaitu kurs jual dan kurs beli.
C.Pengertian Pasar Modal
Pasar Modal merupakan kegiatan yang berkaitan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek.Pasar modal mencakup: (1) Pasar Perdana,
yaitu pasar dimana untuk pertama kalinya efek baru
dijual kepada investor oleh perusahaan yang
mengeluarkan efek ini , (2) Pasar Sekunder, yaitu
pasar dimana perdagangan efek antar investor dilakukan
melalui Bursa Efek sehingga tercipta likuiditas efek
ini .
Bisnis pasar modal yaitu :
1.Bisnis Informasi
2.Bisnis Kepercayaan / Kejujuran
3.Bisnis Proyeksi
4.Bisnis Spekulasi (untuk-untungan)
Persamaan pasar modal dengan pasar umum
yaitu :
1. Ada Penjual dan Pembeli
2. Ada tempat bertemunya penjual dan pembeli
3. Ada barang yang diperjual-belikan
4. Ada tawar menawar
5. Ada harga naik dan turun
6. Harapan keuntungan dan kemungkinan
kerugian
sedang perbedaan pasar modal dengan pasar
umum yaitu :
1. Pembeli dan penjual tidak dapat bertemu
langsung
2.Semua transaksi harus melalui perantara
3.Pembayaran transaksi di hari kemudian (3 Hari
sesudah tanggal transaksi)
D.Bursa Efek
Bursa efek yaitu pihak yang menyelenggarakan
dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-
pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek
diantara mereka. Bursa efek di negara kita dibagi menjadi
2, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek
Surabaya (BES).
Perusahaan efek yaitu perusahaan yang
melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,
Perantara Pedagang Efek dan atau Manajer
Investasi.Perantara Pedagang Efekyaitu pihak yang
melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk
kepentingan sendiri atau pihak lain, sedang
Penjamin Emisi Efekyaitu pihak yang membuat
kontrak dengan Emiten (perusahaan yang melakukan go
public)untuk melakukan Penawan Umum (IPO / Initial
Public Offer) bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual,
dan Manajer Investasiyaitu pihak yang mengelola
portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola
portofolio kolektif untuk sekelompok nasabah.
Surat Berharga/Efek/Sekuritas, merupakan
secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan
organisasi yang menerbitkan sekuritas ini dan
berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal
menjalankan haknya.
Saham (Stock), yaitu penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas.Jenis saham:
1.Saham Biasa (Common Stock), merupakan
saham yang menempatkan pemiliknya paling
akhir terhadap claim.
2.Saham Preferen (Preferred Stock), merupakan
saham yang memiliki karakteristik gabungan
antara saham biasa dan obligasi.
Keuntungan dan kerugian saham:
1.Keuntungan:
a.Mendapatkan pembagian keuntungan
perusahaan (jika perusahaan laba) berupa
deviden.
b.Mendapatkan ―Capital Gain‖
c.Hak suara dalam RUPS
2.Kerugian
a.Tidak dapat deviden jika perusahaan rugi
b.―Capital Loss‖ jika harga penjualan di bawah
harga pembelian
c.Jika perusahaan dilikuidasi, maka pemegang
saham mendapat pembagian terakhir sesudah
semua kewajiban perusahaan dibayar terlebih
dahulu
Capital Gain, yaitu keuntungan yang didapatkan
oleh investor dari selisih harga jual dengan harga beli
(harga jual lebih tinggi dari harga beli), sedang capital
loss, yaitu kerugian yang dialami oleh investor dari
selisih harga beli dengan harga jual (harga beli lebih
tinggi dari harga jual), danPotensial Gain / Potensial Loss,
yaitu keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
Obligasi (Bond), yaitu utang pendapatan tetap
yang diperdagangkan di warga , dimana penerbitnya
(issuer) setuju untuk membayar sejumlah bunga untuk
jangka waktu tertentu, dan akan membayar kembali
jumlah pokoknya pada saat jatuh tempo.
Keuntungan dan kerugian obligasi:
1. Keuntungan
a.Pendapatan Tetap
b.Mendapatkan ―Capital Gain‖
c.Keuntungan yang melekat pada obligasi
sebagai pemanis
2. Kerugian
a. Resiko Tingkat Bunga
b.Resiko Daya Beli
c.Resiko Wanprestasi
d.Resiko Jangka Waktu Jatuh Tempo
Deviden, yaitu pembagian keuntungan (laba)
yang diberikan kepada pemegang saham. Aspek-aspek
yang dipertimbangkan dalam pembagian deviden:
1.Keuntungan (laba) perusahaan
2.Prospek pertumbuhan perusahaan
3.Posisi kas
4.Keadaan pasar
Jenis deviden berdasar pembayaran:
1.Deviden tunai, yaitu deviden yang dibayarkan
dalam bentuk uang tunai
2.Deviden saham, yaitu deviden yang dibayarkan
dalam bentuk saham baru.
Indeks harga sahamyaitu suatu nilai yang
berfungsi sebagai pengukuran kinerja terhadap suatu
saham di bursa efek. Jenis-jenis indeks harga saham
1. Indeks Harga Saham Individual,
menggambarkan suatu informasi mengenai
pergerakan harga masing-masing saham
sampai pada tanggal tertentu.
2. Indeks Harga Saham Gabungan
a.Seluruh Saham; IHSG seluruh saham yaitu
suatu nilai untuk mengukur kinerja
gabungan seluruh saham yang tercatat
(listing) di bursa efek
b.Kelompok; IHSG kelompok yaitu suatu nilai
yang dipakai untuk mengukur kinerja
kelompok saham yang tercata di bursa efek.
1)Indeks LQ 45, yaitu indeks yang terdiri
atas 45 saham dengan likuiditas tinggi
yang diseleksi melalui beberapa kriteria
pemilihan seperti likuiditas dan
kapitalisasi pasar (jumlah saham
beredar dikali harga saham terakhir).
Penilaian dilakukan 6 bulan sekali.
2)Jakarta Islamic Index (JII), yaitu indeks
yang terdiri atas 30 saham yang dipilih
dari saham-saham yang sesuai dengan
syariah islam.
Perdagangan Internasional
A.Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional yaitu perdagangan
yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dmaksud dapat berupa antar perorangan
(individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara
dengan pemerintah negara lain.Bila dibandingkan
dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negri, maka
perdagangan internasional sangatlah rumit dan
kompleks. Kerumitan ini disebabkan oleh faktor-faktor
antara lain :
1.Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas
kenegaraan
2.Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu
negara kenegara lainnya melalui bermacam
peraturan seperti pabean, yang bersumber dari
pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-
masing pemerintah.
3.Antara satu negara dengan negara lainnya
terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang,
taksiran dan timbangan, hukum dalam
perdagangan dan sebagainya.
B.Manfaat Melakukan Perdagangan Internasional
Setiap negara yang melakukan perdagangan
dengan negara lain tetntu akan memperoleh manfaat
bagi negara ini . Manfat ini antara lain :
a)Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi
di negri sendiri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor
ini diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat
penguasaan IPTEK dan lain-lain. Dengan adanya
perdagangan internasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
b)Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negri
yaitu untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan
oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan
yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih
baik bila negara ini mengimpor barang ini
dari luar negri.Sebagai contoh : Amerika Serikat dan
Jepang memiliki kemampuan untuk memproduksi
kain. Akan tetapi, Jepang dapat memproduksi dengan
lebih efesien dari Amerika Serikat. Dalam keadaan
seperti ini, untuk mempertinggi keefisienan pemakaian
faktor-faktor produksi, Amerika Serikat perlu
mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang
ini dari Jepang. Dengan mengadakan spesialisasi
dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh
keuntungan sebagai berikut:
1.Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap
negara dapat dipakai dengan lebih efesien.
2.Setiap negara dapat menikmati lebih banyak
barang dari yang dapat diproduksi dalam
negeri.
c)Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan
mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal
sebab mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi,
yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha
dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal,
dan menjual kelebihan produk ini keluar negri.
d)Transfer Teknologi Modern
Perdagangan luar negri memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih
efesien dan cara-cara manajemen yang lebih moderen.
C.Sebab-Sebab Terjadinya Perdagangan
Internasional
Setiap negara dalam kehidupan di dunia ini pasti
akan melakukan interaksi dengan negara-negara lain di
sekitarnya. Biasanya bentuk kerjasama atau interaksi itu
berbentuk perdagangan antar negara atau yang lebih
dikenal dengan istilah perdagangan internasional.
Beberapa aladan yang memicu terjadinya
perdagangan antar negara (perdagangan internasional)
antara lain:
a)Revolusi Informasi dan Transportasi
Ditandai dengan berkembangnya era informasi
teknologi, pemakaian sistem berbasis komputer serta
kemajuan dalam bidang informasi, pemakaian satelit
serta digitalisasi pemrosesan data, berkembangnya
peralatan komunikasi serta masih banyak lagi.
b)Interdependensi Kebutuhan
Masing-masing negara memiliki keunggulan serta
kelebihan di masing-masing aspek, bisa di tinjau dari
sumber daya alam, manusia, serta teknologi.
Kesemuanya itu akan berdampak pada ketergantungan
antara negara yang satu dengan yang lainnya.
c)Liberalisasi Ekonomi
Kebebasan dalam melakukan transaksi serta
melakukan kerjasama memiliki implikasi bahwa masing-
masing negara akan mencari peluang dengan
berinteraksi melalui perdagangan antar negara.
d)Asas Keunggulan Komparatif
Keunikan suatu negara tercermin dari apa yang
dimiliki oleh negara ini yang tidak dimiliki oleh
negara lain. Hal ini akan membuat negara memiliki
keunggulan yang dapat diandalkan sebagai sumber
pendapatan bagi negara ini .
e)Kebutuhan Devisa
Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh
faktor kebutuhan akan devisa suatu negara. Dalam
memenuhi segala kebutuhannya setiap negara harus
memiliki cadangan devisa yang dipakai
dalammelakukan pembangunan, salah satu sumber
devisa yaitu pemasukan dari perdagangan
internasional.
D.Jenis-Jenis Perdagangan Internasional
Perdagangan internasiaonal atau antara negara
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
diantaranya :
a) Ekspor
Dibagi dalam beberapa cara antara lain :
1. Ekspor Biasa
Pengiriman barang keluar negri sesuai dengan
peraturan yang berlaku, yang ditujukan
kepada pembeli di luar negri, mempergunakan
L/C dengan ketentuan devisa.
2. Ekspor Tanpa L/C
Barang dapat dikirim terlebih dahulu,
sedang eksportir belum menerima L/C
harus ada ijin khusus dari departemen
perdagangan
b) Barter
Pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan
langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam
negri.
Jenis barter antara lain :
1. Direct Barter
Sistem pertukaran barang dengan barang
dengan memakai alat penetu nilai atau
lazim disebut dengan denominator of
valuesuatu mata uang asing dan
penyelesaiannya dilakukan melalui clearing
pada neraca perdagangan antar kedua negara
yang bersangkutan.
2. Switch Barter
Sistem ini dapat diterapkan bilamana salah
satu pihak tidak mungkin memanfaatkan
sendiri barang yang akan diterimanya dari
pertukaran ini , maka negara pengimpor
dapat mengambil alih barang ini ke
negara ketiga yang membutuhkannya.
3. Counter Purchase
Suatu sistem perdagangan timbal balik antar
dua negara. Sebagai contoh suatu negara yang
menjual barang kepada negara lain, mka
negara yang bersangkutan juga harus membeli
barang dari negara ini .
4. Buy Back Barter
Suatu sistem penerapan alih teknologi dari
suatu negara maju kepada negara berkembang
dengan cara membantu menciptakan kapasitas
produksi di negara berkembang , yang
nantinya hasil produksinya ditampung atau
dibeli kembali oleh negara maju.
c) Konsinyasi (Consignment)
Pengiriman barang dimana belum ada pembeli yang
tertentu di LN. Penjualan barang di luar negri dapat
dilaksanakan melalui Pasar Bebas ( Free Market)
atau Bursa Dagang (Commodites Exchange) dengan
cara lelang. Cara pelaksanaan lelang pada
umumnya sebagai berikut :
1. Pemilik brang menunjuk salah satu broker
yang ahli dalah salah satu komoditi.
2. Broker memeriksa keadaan barang yang akan
di lelang terutama mengenai jenis dan jumlah
serta mutu dari barang ini .
3. Broker meawarkan harga transaksi atas
barang yang akan dijualnya, harga transaksi
ini disampaikan kepada pemilik barang.
4. Oleh panitia lelang akan ditentukan harga
lelang yang telah disesuaikan dengan situasi
pasar serta serta kondisi perkembangan dari
barang yang akan dijual. Harga ini akan
menjadi pedoman bagi broker untuk
melakukan transaksi.
5. Jika pelelangan telah dilakukan broker berhak
menjual barang yang mendapat tawaran dari
pembeli yang sana atau yang melebihi harga
lelang.
6. Barang-barang yang ditarik dari pelelangan
masih dapat dijual di luar lelang secara bawah
tangan
7. Yang diperkenankan ikut serta dalam
pelalangan hanya anggita yang tergabung
dalam salah satu commodities exchange untuk
barang-barang tertentu.
8. Broker mendapat komisi dari hasil pelelangan
yang diberikan oleh pihak yang diwakilinya.
d) Package Deal
Untuk memperluas pasaran hasil kita terutama
dengan negara-negara sosialis, pemerintah
adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan (
rade agreement) dengan salah saru negara.
Perjanjian itu menetapkan junlah tertentu dari
barang yang akan di ekspor ke negara ini dan
sebaliknya dari negara itu akan mengimpor
sejumlah barang tertentu yang dihasilkan negara
ini .
e) Penyelundupan (Smuggling)
Setiap usaha yang bertujuan memindahkan
kekayaan dari satu negara ke negara lain tanpa
memenuhi ketentuan yang berlaku. Dibagi menjadi
2 bagian:
1. Seluruhnya dilakuan secara ilegal
2. Penyelundupan administratif/penyelundupan
tak kentara/ manipulasi (Custom Fraud)
f) Border Crossing
Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan
dengan persetujuan tertentu (Border Agreement),
tujuannya pendudukan perbatasan yang saling
berhubungan diberi kemudahan dan kebebasan
dalam jumlah tertentu dan wajar. Border Crossing
dapat terjadi melalui :
1. Sea Border (lintas batas laut)
Sistem perdagangan yang melibatkan dua
negara yang memiliki batas negara berupa
lautan, perdagangan dilakukan dengan cara
penyebrangan laut
2. Overland Border (lintas batas darat)
Sistem perdagangan yang melibatkan dua
negara yang memiliki batas negara berupa
daratan, perdagangan dilakukan dengan cara
setiap pendudik negara ini melakukan
interaksi dengan melewati batas daratan di
masing-masing negara melalui persetujuan
yang berlaku.
E.Masalah dalam Ekspor Impor
Masalah yang bersifat eksternal meliputi hal-hal
yang terjadi di luar perusahaan yang akan
mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah ini
antara lain:
a. Kepercayaan Antara Eksportir Importir
Kepercayaan yaitu salah satu faktor eksternal
yang penting untuk menjamin terlaksananya
transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak
yang tempatnya berjauhan dan belum saling
mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan
dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah
importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih
dahulu kepada eksportir sebelum barang dikirim
atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan
barang terlebih dahulu kepada importir sebelum
melakukan pembayaran.
Oleh sebab itu, sebelum kontrak jual beli diadakan
masing-masing pihak harus sudah mengetahui
kredibilitas masing-masing. Beberapa cara yang
lazim dilakukan untuk mencari kontrak dagang
antara lain :
a. memanfaatkan buku petunjuk perdagangan
yang berisi nama, alamat, dan jenis usaha.
b. Mencari dan mengunjungi perusahaan di
negara lain.
c. meminta bantuan bank di dalam negri yang
selanjutnya mengadakan kontak dengan bank
korespondennya di luar negri untuk
menghubungkan nasbah kedua bank.
d. Membaca publikasi dagang dalam dan luar
negri.
e. Konsultasi dengan pengusaha dalam bidang
yang sama.
f. Melalui perwakilan perdagangan.
g. Iklan
Pada dasarnya faktor kepercayaan ini lebih
dititikberatkan pada kemampuan kedua belah
pihak baik eksportir maupun importir dalam
menilai kredibilitas masing-masing.
b. Pemasaran
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah
ono yaitu ke negara mana barng akan dipasarkan
untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya.
Sebaliknya bagi importir yang penting diketahui
yaitu dari mana barang-barang tertentu sebaiknya
akan diimpor untuk memperoleh kondisi
pembayaran yang lebih baik. Dalam hal penetapan
harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya,
eksportir perlu mengetahui apakah dapat bersaing
dalam penjualannya di luar negri, dengan
mengetahui informasi mengenai :
a. ongkos atau biaya barang
b. sifat dan tingkat persaingan
c. luas dan sifat permintaan
sedang penentuan jenis-jenis barang
didasarkan pada informasi mengenai :
a. peraturan perdagangan negara setempat
b. pembatasan mutu dan volume barang-barang
tertentu
c. kontinuitas produksi barang
d. negara tujuan barang-barang ekspor
Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang
sering dihadapi oleh eksportir maupun importir
yaitu daya saing, yang meliputi :
a. Daya saing rendah dalam harga dan waktu
penyerahan
b. Daya saing dianggap sebagai masalah intern
eksportir, padahal sesungguhnya menjadi
masalah nasional
c. Saluran pemasaran tidak berkembang di luar
negri
d. Kurangnya pengetahuan akan perluasan
pemasaran serta teknik-teknik pemasaran
c. Sistem Kuota dan Kondisi Hubungan
Perdagangan Dengan Negara Lain
Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari,
memelihara atau meningkatkan hubungan dagang
dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi
negara kedua pihak yang bersangkutan. Bilamana
terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota
barang dan kuota negara, maka upaya
meningkatkan transaksi yang saling
menguntungkan tidak sepenuhnya dapat
terlaksana.
Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara
yaitu dengan meningkatkan hubungan antar
negara baik yang bersifat bilateral, multilateral,
regional maupun internasional, guna menciptakan
suatu turan dalam hal pembatasan barang (kuota)
bagi transaksi perdaganga. Hal ini membuktikan
bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang
masuk ke suatu negara serta hubungan antara
negara tempat terjadinya perdagangan menjadi
faktor penentu kelancaran proses ekspor impor
4. Keterkaitan Dalam Keanggotaan Organisasi
Internasional
Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi
internasional dimaksudkan untuk mengatur
stabilitas harga barang ekspor di pasar
internasional. Namun terlepas dari manfaat yang
diperoleh dari keanggotaan organisasi ini ,
keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan
penghambat untuk dapat melakukan tindakan
tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang
bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota
kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing
yang sering dihadapi anggota-anggota OPEC.
5. Kurangnya Pemahaman Akan Tersedianya
Kemudahan-kemudahanInternasional
Kemudahan-kemudahan internasional seperti
ASEAN Preferential Trading Arrangement yang
menyediakan kemudahan trarif sangat berguna bagi
pengembangan perdagangan antara negara ASEAN.
Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal
balik dan pemanfaatannya dilakukan dengan
menerbitkan Formulir C oleh negara asal barang.
Juga adanya tax treaty antar negara-negara
ini .
Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor
untuk memenuhi persyaratan berusaha adakalanya
tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan
teknis yang seharusnya telah dilakukan diabaikan
sebab diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni
mendapatkan keuntungan yang cepat dan nyata.
Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang
terjadi di dalam perusahaan yang akan mempengaruhi
kegiatan ekspor impor. Masalah ini antara lain :
1. Persiapan Teknis
Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk
pelaksanaan transaksi ekspor impor berupa :
a. Status badan hukum perusahaan
b. Adanya izin usaha (SIUP) serta izin ekspor
maupun impor (APE,APES, API, APIS, APIT)
c. Kemapuan menyiapkan persyaratan-
persyaratan lain seperti dokumen pengapalan,
realisasi pengapalan serta kejujuran dan
kesungguhan berusaha termasuk itikad baik.
Dari sisi eksportir terkadang masalah yang timbul
yaitu kemampuang yang bersangkutan dalam
menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta
itikad baik dan kejujuran untu mengirimkan
barangnya.
Perusahaan ekspor impor haruslah menjaga
reputasi perusahannya, disamping itu untuk
menjamin kelangsungan izin usahanya maka
kontinuitas aktivitas –aktivitas transaksinya harus
dipertahankan dan ditingkatkan.
2. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar
Negri
Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat
didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau
pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-
dasar transaksi ekspor impor, tata cara
pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-
peraturan dalam dan luar negri.
3. Pembiayaan
Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang
penting yang tidak jarang dihadapi oleh para
pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya
masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan
akan dana, fasilitas pembiayaan dana yang dapat di
peroleh serta bagaimana cara memperolehnya.
Dalam hal ini para pengusaha harus mampu
mengatur keuangannya secara bijak dan
mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan
fasilitas-fasilitas pembiayaan untuk pelaksanaan
transaksi-transaksi yanmg dilakukan.
Menyangkut bagaimana para eksportir/importir
membiayai transaksi perdagangan.
4. Kekurangsempurnaan Dalam Mempersiapkan
Barang
Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya
eksportir dalam menanggulangi penyiapan barang
dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi
kelangsungan hubungan transaksi dengan
rekannya di luar negri.
Masalah-masalah yang timbul yaitu akibat dari
hal-hal berikut :
a. Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh
kesulitas administrasi dan pengaturan
pengangkutan, peraturan-peraturan
pemerintad dan sebagainya.
b. Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan
sesuai dengan perjanjian
c. Kelangsungan penyediaan barang sesuai
dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi.
d. Pengepakan yang tidak memenuhi syarat
e. Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-
dokumen pengapalan.
5. Kebijaksanaan Dalam Pelaksanan Ekspor Impor
Kelancaran transaksi ekspor impor sangat
tergantung pada peraturan-peraturan yang
mendasarinya. Peraturan-peraturan yang bila
sering berubah-ubah dapat membingungkan dan
menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik
di pihak pengusaha di dalam negri maupun
pengusaha d luar negri. Diperlukan penjelasan yang
cukup tentang latar belakang perubahan-
perubahan dan tujuannya, sehingga masing-masing
pihak memaklumi dan mengetahui aturan main
dalam transaksi selanjutnya.
F.Kebijakan Perdagangan Internasional
Seperti dalam penjelasan mengenai makna dasar
dari ekonomi internasional, yaitu tentang hubungan
ekonomi antar negara, maka pembahasan hubungan ini
tidak bisa dilepaskan dari pembahasan kebijakan
ekonomi luar negeri atau ekonomi internasional suatu
negara. Kebijakan ekonomi internasional suatu negara
akan sangat berpengaruh terhadap pola interaksi yang
dilakukan dalam menjalankan hubungan ekononi
dengan negara lain.
Kebijakan ekonomi internasional suatu negara dapat kita
amati dari dua sisi utama:
a. Pertama kita bisa mengamati dari sisi yang mendasar
yaitu sebagai alat untuk mencapai kepentingan
nasional terutama dalam bidang ekonomi. Dalam
bahasannya, poin ini lebih bersifat politis sebab
penuh dengan muatan-muatan kepentingan yang
kadangkala tidak bersifat ekonomi, misalnya
melakukan hubungan perdagangan dengan negara
lain untuk mendekati atau untuk kepentingan politik
tertentu.
b. kedua lebih bersifat praktis yaitu membahas
kebijakan ekonomi internasional suatu negara
dengan memakai unsur dalam ilmu ekonomi
sebagai alat analisanya. Pada sisi inilah kita akan
lebih menfokuskan pembahasan tentang kebijakan
ekonomi internasional suatu negara.
Selanjutnya dari beberapa kebijakan ekonomi
internasional yang diterapkan oleh berbagai negara maka
kita dapat melihat bagaimana sebenarnya pola dalam
perdagangan internasional yang dilakukan oleh banyak
negara. Dalam bahasan ini kita bisa melihat sejarah
perkembangan perdagangan internasional sejak lahirnya
merkantilisme yang kemudian terbagi menjadi dua
pandangan yaitu pandangan Bullionist dan
Merkantilisme Murni.
Dalam kaitannya dengan hal ini , maka kita
juga akan mempelajari alasan suatu negara melakukan
perdagangan internasional. Kegiatan ekonomi
internasional dapat dilihat dari 2 sudut pandang yaitu :
a. Teori Murni Perdagangan Internasional
Teori murni dipakai sebagai dasar untuk
melihat keseimbangan barang dagangan dan harga
sedang teori moneter dipakai untuk melihat
mekanisme dari neraca pembayaran, penentuan kurs
devisa, mata uang yang berhubungan dengan kegiatan
bisnis.
b. Teori Moneter untuk Perdagangan Internasional.
Selanjutnya sebagai pelengkap maka kita akan
melakukan pembahasan tentang teori dan mekanisme
yang berkembang dalam Foreign Direct Investment (FDI).
Hal ini penting sebab salah satu mekanisme yang
terjadi dalam ekonomi internasional yaitu mekanisme
investasi langsung atau FDI dengan segala permasalahan
dan alasannya.
Kebijakan Ekonomi Internasional Suatu Negara
Terdapat dua tinjauan kebijakan ekonomi internasional,
yaitu dalam arti luas dan dalam arti sempit.
1.Kebijakan ekonomi internasional dalam arti
luas meliputi semua kegiatan ekonomi
pemerintah suatu negara yang secara langsung
maupun tidak langung mempengaruhi
komposisi, arah dan kegiatan ekspor impor
barang dan jasa yang dilaksanakan oleh
pemerintah ini . sebab itu, sekalipun
suatu kebihakan ditujukan untuk mengatasi
pemasalahan dalam negeri, tapi bila secara
langsung atau tidak langusng berpengaruh
terhadap ekspor dan impor maka dapat
dimasukkan dalam kebijakan ekonomi
internasional.
2.Kebijakan ekonomi internasional dalam arti
sempit yaitu hanya meliputi kebijakan yang
langsung mempengaruhi ekspor dan impor.
Kebijakann internasional dalam arti sempit ini
berkaitan dnegan ekspor barang dan jasa, oleh
sebab itu cakupannya sangat luas mengingat
bantaknya barang atau jasa yang diekspor
maupun diimpor, mulai dari barang konsumsi,
produksi sampai pada tenaga kerja.
Selanjutnya, sesudah memahami arti kebijakan
ekonomi internasional suatu negara, selanjutnya kita
mempelajari tentang tujuan dari kebijakan ekonomi
internasional ini . Besar kecilnya peran kebijakan
ekonomi internasional suatu negara dapat kita lihat
dalam beberapa indikator:
- Prosentasi besarnya sumbangan ekspor dan impor
sebagai bagian dari GDP
besarnya pengaruh harga barang di luar negeri
terhadap harga barang di dalam negeri terutama
berkaitan dengan kurs mata uang besar kecilnya
peranan modal asing, baik yang berupa investasi
maupun yang berupa pinjaman terhadap investasi
secara keseluruhan baik melalui badan pemerintah
maupun swasta.
- Besar kecilnya international demonstration effect atau
pengaruh pola hidup atau budaya asing terhadap
pola hidup didalam negeri. Hal ini berkaitan dengan
ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
Pokok-pokok tujuan kebijakan ekonomi internasional
yaitu :
a. meningkatkan ekspor agar penerimaan devisa
negara semakin besar.
b. menstabilkan perkembangan ekspor, sebab
penetapan ekspor menentukan pembangunan
ekonomi suatu negara dalam artian stabilitas
penghasilan ekspor maupun kecepatan
pertumbuhannya sangat penting. Usaha yang
dilakukan yaitu :
Menambah jumlah dan jenis barang yang diekspor
sehingga bila satu atau beberapa jenis barang
pasarannya sedang lesu atau mengalami saingan baru,
maka dapat diganti dengan jenis barang uang lain.
Merubah struktur barang ekspor dari bahan-
bahan mentah dan hasil pertanian yang suply-nya in-
elastis, mudah tergantung pada musim dan posisinya
makin lemah, ke barang-barang industri yang
produksinya mudah diatur.
Memperbaiki kelemahan dibidang transportasi
sehingga sistem penentuan harga tidak lagi berdasar
hitungan FOB (free on board), dalam artian menghitung
harga jual hanya sampai pemuatan barang dikapal,
tetapi mampu menjual atas perhitungan harga CIF (cost
insurance and freight). Artinya kita menghitung harga
termasuk ongkos angkutan dan biaya asuransi ke
tempat importir berusaha memperluas spread effect (efek
penyebaran) barang-barang ekspor, yaitu berusaha
memperluas mata rantai produksi kebelakang maupun
kedepan. Maksudnya mencari barang-barang yang
memiliki keterkaitan secara horizontal maupun
vertikal dengan jenis usaha yang lain.
Berusaha mengurangi ketergantungan ekonomi
terhadap luar negeri. Hal ini sangat sulit sebab setiap
negara menjadi semakin terbuka terhadap proses
globalisasi yang semakin cepat.
a. Pengertian kebijakan perdagangan internasional.
Kebijakan perdagangan internasional yaitu
keseluruhan tindakan pemerintah suatu Negara yang
bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan pendapatan negaranya
dengan melalui kegiatan yang mendorong ekspor dan
mengatur/mengendalikan impor. Keseluruhan
tindakan ini baik secara langsung maupun
tidak langsung akan memperoleh komposisi, arah
serta bentuk dari perdagangan dan pembayaran
inernasional.
b. Macam-macam kebijakan perdagangn internasional
1. Politik proteksi.
Proteksi berarti perlindungan khusus di bidang
ekonomi, perlindungan ini diberikan oleh
pemerintah kepada produsen dalam negeri terhadap
sainganya dari luar negeri. Proteksi ini diberikan
terutama kepada produk industri yang masih
kurang efisien dan industri baru dengan tujuan
dapat bersaing sesudah berproduksi beberapa waktu.
Tujuan politik proteksi :
a. Melindungi industri dalam negeri agar mampu
tumbuh dan berkembng sehingga mampu
bersaing dengan industri sejenis dari luar negeri.
b. Dapat mengurangi penggangguran dalam negeri.
c. Melindungi produk dalam negeri.
d. Anti dumping.
Cara melaksanakan politik proteksi :
a. Melarang ekspor barang/bahan yang diperlukan
sendiri oleh industri dalam negeri.
b. Melarang/membatasi barang om[por yang sudah
dapat dihasilkan dalam negeri ataupun dapat
menyaingo produk dalm negeri.
c. Memberikan rangsangan produk dalam negeri
untuk meningkatkn ekspor dan mampu bersaing
dengan luar negeri.
d. Mempermudah/memperlancar dan
memperpendek proses dan jalur ekspor impor.
2.Politik dagang bebas (perdagangan bebas)
Politik dagang bebas yaitu politik atau kebijakan
yang menginginkan adanya perdagangan secara
bebas tanpa hambatan berarti terhadap barang dan
jasa dari semua Negara.
Kebaikan perdagangan bebas :
a. Mendorong para pengusaha berusaha
meningkatkan mutu produksinya agar mampu
bersaing dengan produk lain.
b. Semakin banyaknya macam dan jenis barang
yang diproduksi ehingga konsumen akan lebih
banyak pilihan dilakukan.
Kelemahan perdagangan bebas :
a. Hanya produsen yang bermodl kuat dan
melakukan efisiensi yang memenagkan
persainagan.
b. Kemungkinan besar, banyak perusahan kecil yng
tidak mampu bersaing atau pailit.
c. Jumlah penggangguran akan semakin
bertambah.
3.Politik Dumping.
Politik dumping yaitu politik atau kebijakan
yang dilakukan dengan jalan menjual produk di
luar negeri lebih murah dari pada dalam negeri.
Kebijakan dumping ini bertujuan untuk menguasai
pasar di luar negeri dan untuk menghasilkan
produk lama yang mungkin kuranh maju.
Politik dumping hanya dapat diterapkan jika
syarat-syarat berikut dipenuhi :
a. Permintaan terhadap barang hasil produksi
dalam negeri kurang elastis dibandingkan
dengan luar negeri yang keadaan pasarnya
persaingan ini sempurna atau kekuatan
monopoli dalam negeri lebih besar dibandingkan
dengan luar negeri.
b. Konsumen di dalam negeri tidak akan mungkin
membeli barang hasil produksi dalam negeri di
luar negeri.
c. Kebijakan-kebijakan perdagangan internasional
(proteksi, politik dagang bebas, dan politik
dumping) melalui tariff, kuota, premi dan
subsidi.
Kebijakan perdagangan internasional mencakup 2
kegiatan, yaitu kegiatan ekspor dan impor barang/jasa,
dengan kebijakan ekspor pemerintah berusaha untuk
mendorong ekspor yang melalui kebijakan impor,
pemerintah berusaha untuk mengendalikan/mengatur
impor.
Adapun bentuk-bentuk usaha untuk mendorong
ekspor antara lain :
1. Diversifikasi eksport, baik horizontal maupun
vertical.
Diversifikasi horizontal yaitu usaha untuk
pengnekaragaman komoditi ekspor baik dari
migas maupun non migas. Sedangkn diversifikasi
vertical yaitu usaha untuk memperlus daerah
pemsaran melalui penemuan pasa-pasar baru dan
usaha untuk meningkatkan mutu melalui system
produksi dan kemampuan manajerial.
Diversifikasi ekspor bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan dan untuk mengurangi
ketergantungan engan luar negeri.
2. Pengendalian harga-harga dalam negeri.
Eksport yang meningkat berakibat terbatasnya
persediaan barang di dalam negeri sehingga
untuk menjaga kestabilan harga dan
mengendalikan ekspor barang-barang tertentu
dilakukan dengan cara melarng atau membtasi
ekspor barang.
3. Kebijakan devalusi.
Devaluasi yaitu tindakan pemerintah yang
disengaja dengan menurunkan nilai mata uang
sendiri ( dalam negeri ) terhadap mata uang
asing dengan cara menilai kembali mata unag
asing atau dasar yang lebih tinggi. Kebijakan ini
bertujuan untuk mendorong kegiatan ekspor
dan membatasi konsumsi dalam negeri terhadap
produk luar negeri.
4.Mengadakan penyederhanaan prosedur ekspor.
Hal ini bertujuan untuk lebih memperlancar
arus barang-barang ekspor serta menghilangkan
ekonomi biaya tinggi yang akan menghambat
ekspor, misalnya engan meniadakan pungutan-
pungutan dalam rangka ekspor, perbaikan
prasarana-prasarana pelabuhn dan lain-lain.
SOAL KASUS
1.WTO belum sepakat mengenai dumping dan anti
dumping. USA yaitu sebuah negara yang besar, dan
kita susah untuk melawan mereka. Paha ayam
merupakan bagian yang banyak mengandung
kolesterol sehingga di USA tidak banyak peminatnya
dan harganya menjadi rendah. Harga ini
kemudian dialihkan ke dada ayam, sehingga akhirnya
harga paha ayam murah dan dada ayam menjadi
mahal. Menurut kelompok Anda apakah hal ini
merupakan contoh dumping atau tidak? Bagaimana
pendapat Anda mengenai fenomena ini, apalagi hal
ini berputar terus menerus?.
2.negara kita sebagai negara anggota WTO berarti ikut
serta dalam perdagangan bebas, dan harus membuka
diri terhadap barang luar negeri. Namun banyak
negara-negara yang melakukan subsidi, sehingga
harga produk-produknya menjadi rendah dan produk
kita menjadi kalah bersaing. Menurut kelompok Anda
apakah kita masih perlu ikut serta dalam WTO?
3.Dalam kasus tuntutan mengenai dumping kertas
antara negara kita dan Korea, terlihat bahwa WTO yang
seharusnya memiliki peran sebagai penengah dan
wasit dari sengketa yang terjadi, tidak terlihat
perannya secara nyata dalam penyelesaian masalah
sengketa antara kedua negara ini , dan kasus
ini terlihat berputar-putar. Lalu mengapa suatu
negara harus melakukan pembalasan dumping
apalagi bila terbukti tidak ada dumping?
Koperasi dan Kewirausahaan
1.Strategi Pengembangan Koperasi
a)Pembangunan Koperasi Dilakukan Tidak Boleh
Terlepas Dari Upaya Pemberdayaan Anggotanya
Pembangunan koperasi yang berhasil memerlukan
sejumlah prasyarat dan pemenuhan syarat-syarat
tertentu, sebagaimana layaknya dalam pelaksanaan
suatu proses. Pembangunan itu merupakan proses
dinamik, sebab koperasi yaitu lembaga yang hidup
dan beraksi terhadap perubahan kondisi internal
maupun eksternal.
Mengingat koperasi merupakan lembaga milik
sekelompok warga , yang dibangun sendiri oleh
warga bersangkutan, dengan maksud untuk dapat
memenuhi kebutuhan dasar ekonomi warga
ini , maka dapat dipahami bahwa koperasi harus
mampu melaksanakan berbagai kegiatan kegiatan
ekonomi. Kegiatan mana, harus terkait dengan upaya
untuk memenuhi kepentingan ekonomi para anggotanya
pada tingkat usaha yang efektif dan efisien. Dengan
demikian kegiatan itu harus terencana, yaitu dengan
melalui penerapan nilai-nilai dan prinsip-prinsip
koperasi yang khas sifatnya.
Sehubungan dengan hal itu perlu dipahami peran
berbagai faktor yang mencakup kriteria-kriteria
prasyarat, yaitu faktor-faktor yang dianggap sangat
menentukan bagi keberhasilan dan kesinambungan
koperasi yang dibangun. Selanjutnya, sesudah prasyarat
dipenuhi, maka koperasi berarti sudah siap lahir dan
siap tumbuh. Tetapi faktor yang tergolong sebagai syarat
keberhasilan,bagi tumbuhnya koperasi bersangkutan di
masa mendatang. Syarat ini menjadi komponen
pokok yang perlu dipenuhi dan diwujudkan, agar
koperasi itu dapat berprestasi dan dapat disebut sebagai
koperasi yang berhasil. Artinya bila syarat keberhasilan
itu tidak terpenuhi, maka koperasi bersangkutan dapat
dianggap tidak berhasil dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya.
Dengan demikian bisa saja satu koperasi
dibentuk, akan tetapi koperasi yang telah mampu
memenuhi prasyarat yang ditetapkan itu untuk
selanjutnya ternyata tidak mampu tumbuh normal,
dengan mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan,
ataupun kalau dapat tumbuh maka pertumbuhan
koperasi itu menjadi sangat lambat atau dapat
dinyatakan dengan ‖hidup segan, mati tak mau‖.
Pemahaman tetang hal-hal ini tidak kalah
penting bila dibanding dengan upaya memahami
sejumlah langkah-langkah pembinaan atau mengenali
sejumlah hambatan dan kendala pertumbuhan koperasi,
yang mengharuskan kita membawa koperasi itu kembali
pada jati dirinya (menerapkan pendekatan ”back to
basic”).
Pemberdayaan anggota mencakup pemberdayaan
kapital (bantuan modal) dan pemberdayaan knowledge,
yang meliputi peningkatan kemampuan manajemen, skill
dan pemahaman yang benar mengenai prinsip-prinsip
koperasi melalui pendidikan dan pelatihan.
Pemberdayaan ini akan memberikan dampak
peningkatan pertisipasi anggota.
Memang harus diakui bahwa peningkatan
partisipasi anggota bukanlah dampak langsung dari
pendidikan dan pelatihan. Partisipasi anggota
merupakan fungsi dari intrinsik anggota dan nilai
ekstrinsik yang berasal dari luar anggota itu sendiri.
Peningkatan partisipasi merupakan outcome atau
dampak positif tidak langsung dari pendidikan dan
pelatihan. Peningkatan partisipasi anggota ini
diharapkan akan memberikan dampak kepada kinerja
koperasi yang ditandai dengan 5 indikator keberhasilan
koperasi. Peningkatan kinerja koperasi yang ditandai
akhirnya akan menghasilkan tujuan yang hendak
dicapai yakni kesejahteraan warga . Pelaksanakan
pendidikan dan pelatihan bagi anggota harus
memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut:
1.Dominasi pemerintah (pemerintah daerah)
dalam pendidikan in service/diklat harus
dikurangi sebab di masa lalu telah
menimbulkan ketergantungan koperasi kepada
Pemerintah sehingga mengurangi pemupukan
rasa percaya diri dan kemampuan menolong
dirinya sendiri bagi koperasi;
2.Harus jelas konsep ‖link and matc”, sebab
penyelenggaraan diklat pada masa-masa
sebelumnya tersentralisasi dan berdasar
pemikiran-pemikiran dari atas, belum pernah
dilakukan analisis kebutuhan pelatihan, yang
bersumber kepada kebutuhan koperasi. Hingga
kini pendidikan yang sudah dilaksanakan
masih belum mengarah kepada kebutuhan
koperasi;
3.Dana pendidikan dari gerakan koperasi secara
formal merupakan salah satu sumber dana
pendidikan koperasi, namun pada
kenyataannya dana ini belum optimal
terkumpul;
4.Pemerintah daerah harus memiliki akreditasi
untuk lembaga penyelenggara pendidikan
termasuk standarisasi materi pelatihan;
5.Peserta harus dipersiapkan dengan baik, sebab
pendidikan dan pelatihan di masa depan tidak
gratis. Pada masa lalu umumnya peserta tidak
dipersiapkan dengan baik, lebih-lebih sebab
pendidikan bersifat gratis, sehingga yang
dilatih orangnya tetap sama atau tidak relevan
dengan tugasnya;
6.Perlu ada evaluasi yang menyeluruh mengenai
dampak dari diklat terhadap kinerja koperasi.
Untuk mencapai tujuan seperti yang diharapkan
maka Pemerintah Pusat bersama-sama dengan
Pemerintah Daerah dan Dewan Koperasi negara kita
melakukan tugas sebagai berikut:
1.Secara bertahap mengintegrasikan,
mengkoordinir dan mengkonsolidasikan
potensi pendidikan dan pelatihan
perkoperasian secara nasional;
2.Secara bertahap dan simultan memberdayakan
dan mengkoordinir potensi lembaga-lembaga
dan pelatihan perkoperasian yang dimiliki oleh
negara (antar departemen), Gerakan Koperasi
(LAPENKOP), Perguruan Tinggi, Lembaga
Swadaya warga (LSM) dan lembaga-
lembaga pendidikan swasta pelaksana
pendidikan koperasi.
3.Secara pro aktif memberdayakan lembaga-
lembaga pendidikan perkoperasian yang
dimiliki oleh Pemerintah Daerah dalam
kerangka semangat otonomi daerah.
4.Menentukan kebijaksanaan pokok program
pendidikan dan pelatihan perkoperasian yang
mencakup sistem, metodologi, kurikulum,
silabus, sistem evaluasi, kelompok sasaran,
dan bahan serta alat bantu;
5.Melaksanakan program pendidikan dan
pelatihan perkoperasian sesuai dengan
rencana dan kebutuhan.
b)Pembangunan Koperasi Dilakukan Secara Lintas
Sektoral
Membicarakan keberhasilan koperasi, harus mulai
dengan membahas sejumlah prasyarat, yang nampaknya
akhir-akhir ini kurang mendapat perhatian yang
sungguh-sungguh (terbaikan atau diabaikan) oleh para
pendiri koperasi (warga luas) maupun oleh para
pembina koperasi pada umumnya. Prasyarat ini
boleh dinyatakan sebagai kriteria yang relatif sifatnya
mutlak, atau merupakan faktor yang mau atau tidak
mau harus dipenuhi agar dapat membuat koperasi lahir
dan siap tumbuh dalam dinamika perekonomian. Oleh
sebab itu dalam setiap pembentukan koperasi baru,
haruslah benar-benar dapat dipenuhi prasyarat yang
ditetapkan, dengan maksud agar dapat menumbuhkan
koperasi yang berkemampuan tumbuh secara
berkelanjutan tanpa menimbulkan berbagai masalah di
masa mendatang. Singkatan bila faktor-faktor dimaksud
tidak dipenuhi, secara konseptual koperasi akan sulit
tumbuh sebagaimana diharapkan sebab organisasinya
tidak didukung oleh faktor-faktor yang diperlukan.
Misalnya dalam satu proses pembentukan
koperasi baru, ternyata ada satu prasyarat yang tidak
dipenuhi, umpamanya ‖tidak jelasnya hubungan antara
kepentingan ekonomi anggota-anggota pendiri, yang
se