Rabu, 12 Februari 2025

Published Februari 12, 2025 by

ilmu ekonomi 2




  itu merupakan sewa 

yang differensiil; artinya sewa yang disebabkan 

oleh perbedaan kesuburan dan letak tanah 

yang dipakai untuk produksi. 

3.  Teori sewa tanah dari Von Thunen. Von 

Thunen hanya menambah kekurangan teori 

sewa tanah David Ricardo yaitumengenai jarak 

tanah dari pasar. Apakah tanah subur yang 

jaraknya dekat denganpasar dan yang jauh 

dari pasar akan sama sewanya? Hal ini sesudah  

dikaji ternyatabeda sebab  semakin jauh dari 

pasar semakin mahal biaya transportasinya. 

Ada beberapa hal yang mempengaruhi sewa 

tanah: 

1.  Kualitas tanah yang disebabkan oleh 

kesuburan tanah, pengairan, adanya fasilitas 

listrik, jalan dan sarana lainnya. 

2.  Letaknya strategis untuk perusahaan/industri. 

3.  Banyaknya permintaan tanah yang ditujukan 

untuk pabrik, bangunan rumah, perkebunan. 

2) PasarFaktor Produksi Sumber Daya Manusia 

Faktor produksi sumber daya manusia tentunya 

memiliki karakteristik yang berbeda dengan faktor 

produksi lainnya. Tenaga kerja yang dihasilkan oleh 

sumber daya manusia merupakan faktor produksi 

primer. Di antara sifat khusus dari faktor produksi ini 

yaitu  sebab  faktor produksi ini terikat pada manusia. 

Pengertian pasar faktor produksi sumber daya 

manusia/tenaga kerja yaitu  jumlah permintaan dan 

penawaran terhadap tenaga kerja yang diperlukan untuk 

kepentingan kegiatan produksi. Dengan demikian dalam 

pasar tenaga kerja tergantung dari luas dan sempitnya 

kegiatan produksi. Sehingga pemakaian faktor produksi 

tenaga kerja akan ditentukan oleh tuntutan dunia usaha 

atau lapangan produksi. Menyangkut masalah 

kualifikasi ketenagakerjaan dapat dilihat dari beberapa 

segi di antaranya: 

1.  TenagaKerja menurut Jenis Kelamin. 

Terbagi atas tenaga kerja wanita dan tenaga 

kerja pria. Pengelompokan tenaga kerja 

berdasar  jenis kelamin ini pada dasarnya 

agar kualitas produksi bias terjamin sebab  

adanya kesesuaian antara tenaga dengan jenis 

pekerjaannya. 

2.  TenagaKerja menurut Kualitasnya. Terbagi 

atas: 

   Tenaga kerja terdidik/ahliyaitu tenaga kerja 

yang memiliki keahlian yang diperoleh dari 

jenjang pendidikan formal seperti dokter, 

notaris, arsitektur dan sebagainya. 

   Tenaga kerja terampil/terlatihyaitu tenaga 

kerja yang memiliki keterampilan yang 

diperoleh dari pengalaman atau kursus-

kursus seperti monitor, tukang las. 

   Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak 

terampilyaitu tenaga kerja yang tidak 

memiliki kemampuan tertentu. Tenaga 

kerja ini  hanya mengandalkan 

kemampuan kekuatan fisik seperti Kuli 

Panggul, Tukang Gali, Tukang Becak. 

3.  berdasar Lapangan Pekerjaan 

   Tenaga kerja profesionalyaitu  tenaga kerja 

yang umumnya memiliki  pendidikan 

tinggi yang menguasai suatu bidang Ilmu 

Pengetahuan Khusus, seperti arsitektur, 

dokter. 

   Tenaga kerja terampil (terlatih)tenaga yang 

memiliki keterampilan khusus dalam 

bidang tertentu yang diperoleh dari 

pendidikan seperti pendidikan menengah 

plus sampai setara Diploma 3, seperti 

tenaga pembukuan. 

   Tenaga kerja biasayaitu  tenaga kerja yang 

tidak memerlukan keterampilan khusus 

dalam melaksanakan pekerjaannya, seperti 

tukang gali sumur. 

sesudah  Anda memahami tentang klasifikasi 

tenaga kerja, selanjutnya kita akan membahas mengenai 

upah tenaga kerja dan teori-teori upah tenaga kerja. 

1.  UpahTenaga Kerja. Pemberian upah kepada 

tenaga kerja dalam suatu kegiatan produksi 

pada dasarnya merupakan imbalan/balas jasa 

dari para produsen kepada tenaga kerja atas 

prestasinya yang telah disumbangkan dalam 

kegiatan produksi. Upah tenaga kerja yang 

diberikan tergantung pada: 

   Biaya keperluan hidup minimum pekerja 

dan keluarganya. 

   Peraturan undang-undang yang mengikat 

tentang upah minimum pekerja (UMR). 

   Produktivitas marginal tenaga kerja. 

   Tekanan yang dapat diberikan oleh serikat 

buruh dan serikat pengusaha. 

   Perbedaan jenis pekerjaan. 

Upah yang diberikan oleh para pengusaha 

secara teoritis dianggap sebagai harga dari 

tenaga yang dikorbankan pekerja untuk 

kepentingan produksi. Sehubungan dengan hal 

itu maka upah yang diterima pekerja dapat 

dibedakan dua macam yaitu: 

   Upah Nominal, yaitu sejumlah upah yang 

dinyatakan dalam bentuk uang yang 

diterima secara rutin oleh para pekerja. 

   Upah Riil, yaitu  kemampuan upah 

nominal yang diterima oleh para pekerja 

jika ditukarkan dengan barang dan jasa, 

yang diukur berdasar  banyaknya 

barang dan jasa yang bisa didapatkan dari 

pertukaran ini . 

2.  TeoriUpah Tenaga Kerja. Untuk 

mendapatkan gambaran yang jelas dalam hal 

upah dan pembentukanharga upah tenaga 

kerja, berikut akan dikemukakan beberapa 

teori yangmenerangkan tentang latar belakang 

terbentuknya harga upah tenaga kerja. 

   Teori Upah Wajar (alami) dari David 

Ricardo.Teori ini menerangkan: 

o Upah menurut kodrat yaitu  upah 

yang cukup untuk pemeliharaan hidup 

pekerja dengan keluarganya. 

o Di pasar akan terdapat upah 

menurut harga pasar yaitu  upah yang 

terjadi di pasar dan ditentukan oleh 

permintaan dan penawaran. Upah harga 

pasar akan berubah di sekitar upah 

menurut kodrat. Oleh ahli-ahli ekonomi 

modern, upah kodrat dijadikan batas 

minimum dari upah kerja. 

   Teori Upah Besi. Teori upah ini 

dikemukakan oleh Ferdinand Lassalle. 

Penerapan sistem upah kodrat 

menimbulkan tekanan terhadap kaum 

buruh, sebab  kita ketahui posisi kaum 

buruh dalam posisi yang sulit untuk 

menembus kebijakan upah yang telah 

ditetapkan oleh para produsen. 

Berhubungan dengan kondisi ini  

maka teori ini dikenal dengan istilah ―Teori 

Upah Besi‖. Untuk itulah Lassalle 

menganjurkan untuk menghadapi 

kebijakan para produsen terhadap upah 

agar dibentuk serikat pekerja. 

   Teori Dana Upah. Teori upah ini 

dikemukakan oleh John Stuart Mill. 

Menurut teori ini tinggi upah tergantung 

kepada permintaan dan penawaran tenaga 

kerja. sedang  penawaran tenaga kerja 

tergantung pada jumlah dana upah yaitu 

jumlah modal yang disediakan perusahaan 

untuk pembayaran upah. Peningkatan 

jumlah penduduk akan mendorong tingkat 

upah yang cenderung turun, sebab  tidak 

sebanding antara jumlah tenaga kerja 

dengan penawaran tenaga kerja. 

   Teori Upah Etika. Menurut kaum Utopis 

(kaum yang memiliki idealis warga  

yang ideal) tindakan para pengusaha yang 

memberikan upah hanya cukup untuk 

memenuhi kebutuhan minimum, 

merupakan suatu tindakan yang tidak 

―etis‖. Oleh sebab  itu sebaiknya para 

pengusaha selain dapat memberikan upah 

yang layak kepada pekerja dan 

keluarganya, juga harus memberikan  

3. Cara Pemberian Upah 

   Upah menurut waktu, yaitu  upah yang 

jumlahnya dihitung berdasar  lamanya 

pekerjaan. Dalam hal ini perhitungan 

waktu bisa jam, hari atau bulan. Cara 

pemberian upah ini keuntungannya secara 

pasti pekerja dapat menghitung besar upah 

yang diterima, sedang kekurangannya 

yaitu  kurang mendorong pekerja untuk 

meningkatkan prestasi kerja. Contoh: 

Seorang kuli bangunan bekerja selama satu 

minggu. Jika satu hari Rp. 20.000,00, 

maka upah yang akan diterima: Rp. 

20.000,00 x 7 hari = Rp. 140.000,00. 

   Upah menurut hasil atau upah 

satuan/potongan. Dalam cara pembayaran 

upah ini, besar upah akan ditentukan oleh 

banyaknya hasil produksi yang dicapai oleh 

pekerja ini  dalam waktu tertentu. 

Keuntungan dari cara pembayaran upah ini 

pekerja akan berusaha bekerja segiat-

giatnya mengejar penghasilan yang besar 

sehingga perusahaan produktif. Sedang 

kekurangannya hasil pekerjaan kurang baik 

dan kurang memperhatikan keselamatan 

dan kesehatan bekerja. Contoh: Seorang 

pemetik daun teh dalam satu hari berhasil 

memetik daun teh sebanyak 20 kg. Jika 

perkilo akan dibayar Rp. 2.500,00 maka 

pemetik daun teh ini  akan menerima 

upah sebesar: 20 kg x Rp. 2.500,00 = Rp. 

50.000,00. 

   UpahBorongan, yaitu cara pembayaran 

upah yang akan dibayarkan kepada pekerja 

ditentukan berdasar  kesepakatan 

antara pekerja dengan yang memberikan 

pekerjaan pada saat pekerjaan belum 

dimulai. Perhitungan upah borongan sering 

dipakai  untuk pekerjaan yang sulit 

dihitung dengan satuan, seperti 

membangun rumah atau jalan raya. 

   Cara Pembayaran dengan Sistem Bonus. 

Pembayaran upah dengan sistem bonus 

yaitu  upah tambahan yang diterima oleh 

para pekerja di samping upah tetap, untuk 

merangsang pekerja supaya lebih baik dan 

sesuai dengan yang diharapkan. Besar 

bonus akan tergantung dari keuntungan 

yang diterima perusahaan. Contoh: Seorang 

salesman suatu perusahaan memperoleh 

gaji Rp. 250.000,00 per bulan dan akan 

menerima tambahan/bonus dari hasil 

penjualan sebesar 20%. Jika penjualan Rp. 

2.000.000,00 maka upah yang diterima: Rp. 

250.000,00 + (20% x Rp. 2.000.000,00) = 

Rp. 600.000,00. 

   Sistem Mitra Usaha. Pada sistem mitra 

usaha para pekerja selain mendapat upah 

tetap, mereka juga secara bersama-sama 

melalui organisasi pekerjaannya 

mendapatkan bonus dari perusahaan 

dalam bentuk saham. Dengan keadaan 

ini  berarti pekerja merupakan mitra 

usaha perusahaan. Contoh: Setiap pegawai 

diberikan sejumlah saham perusahaan 

yang akan diterima berdasar  

prestasinya. 

3) PasarFaktor Produksi Sumber Daya Modal 

Modal dalam pengertian sehari-hari yaitu  setiap 

barang yang memberikan suatu pendapatan bagi 

pemiliknya tanpa ia bekerja. Dalam Ilmu Ekonomi modal 

yaitu  tiap-tiap hasil (produk) yang dipakai  untuk 

menghasilkan produk selanjutnya. Dari pengertian 

ini  bahwa modal tidak selalu identik dengan uang, 

akan tetapi segala sesuatu yang dapat dipakai  untuk 

menghasilkan barang. 

Sumber daya modal dapat diklasifikasikan sebagai 

berikut: 

a) MenurutSifatnya 

  Modal Lancar, yaitu modal yang hanya dapat 

dipakai  satu kali dalam proses produksi seperti 

bahan baku dan bahan mentah. 

  Modal Tetap, yaitu modal yang dapat dipakai  

lebih dari satu kali dalam proses produksi, seperti 

mesin-mesin atau peralatan. 

b) MenurutFungsinya 

  ModalIndividu, yaitu modal yang dipakai  oleh 

individu sebagai sumber pendapatan sekalipun 

pemiliknya tidak ikut dalam proses produksi, 

seperti pemilik taxi. 

  Modal warga , yaitu modal yang dipakai  oleh 

warga  dalam menghasilkan barang dan jasa, 

seperti kendaraan umum. 

c) MenurutBentuknya 

  ModalAbstrak, yaitu modal yang tidak berbentuk 

fisik (tidak berwujud) tapi sangat menentukan 

hasil produksi seperti keahlian seseorang. 

  Modal Konkrit, yaitu modal yang wujud fisiknya 

dapat dilihat (berwujud) seperti mesin-mesin. 

4) PasarFaktor Produksi Kewirausahaan 

Selama ini masih sering terdengar bahwa 

pengusaha dan wirausaha memiliki pengertian yang 

sama, padahal berdasar  sikap dan perilaku terhadap 

kegiatan usaha pengertian pengusaha berbeda dengan 

wirausaha. Sekarang Anda perhatikan perbedaan 

ini . Pengusaha yaitu  orang yang menjalankan 

kegiatan usaha baik usaha jual-beli, maupun usaha 

produksi yang tujuan utamanya yaitu  mendapatkan 

keuntungan dan menanggung resiko yang akan terjadi 

dalam kegiatan usahanya. Contohnya seperti Pengusaha 

Tahu dan Tempe. Wirausaha yaitu  orang yang mampu 

mencari dan memanfaatkan peluang usaha serta 

mendapat sumber dana dan sumber daya yang 

diperlukan untuk kegiatan usaha, dan berani 

menanggung resiko yang akan terjadi dalam kegiatan 

usahanya. Contoh: Manajer Perusahaan Sepatu. 

Jadi dari dua pengertian ini  di atas, jelas 

bahwa kewirausahaan memiliki  pengertian yang lebih 

luas dibanding dengan pengertian pengusaha. Dengan 

kata lain seorang pengusaha belum tentu merupakan 

kewirausahawan, sedang  seorang wirausahawan 

sudah pasti merupakan pengusaha. Di dalam 

pengelolaan perusahaan, kemampuan pengusaha sangat 

menentukan, sehingga keberhasilan atau maju-

mundurnya kegiatan usaha sangat bergantung pada 

kecakapan pengusaha. Pengusaha yang berhasil 

meningkatkan kemajuan usaha tercermin dengan 

semakin meningkat keuntungan perusahaan. Oleh 

sebab  itu laba perusahaan merupakan bentuk imbalan 

yang harus diterima oleh seorang wirausahawan. 

Selanjutnya kita akan membahas mengenai laba 

pengusaha. 

a) Laba Pengusaha 

Dalam kegiatan perusahaan laba atau keuntungan 

ditentukan dengan cara mengurangi hasil penjualan 

yang diperoleh dengan berbagai biaya yang dikeluarkan. 

Dalam selisih antara penjualan dengan biaya, tentu akan 

terdapat tiga kemungkinan. Kemungkinan pertama, 

yaitu  penjualan lebih besar dari biaya, yang disebut 

untung. Kedua penjualan lebih kecil dari biaya disebut 

rugi dan ketiga penjualan sama dengan biaya disebut 

seimbang (impas). 

b) TeoriLaba Pengusaha 

Mungkin Anda masih merasa belum jelas, 

mengapa faktor kewirausahaan mendapat imbalan 

berupa laba. Untuk memperjelas hal ini  berikut ini 

akan dikemukakan teori-teori yang berhubungan dengan 

laba. 

1) Teori Adam Smith dan David Ricardo 

Keuntungan pengusaha yaitu  keuntungan yang 

diperoleh pengusaha sebab  melekatkan modalnya 

dalam perusahaan. Jadi keuntungan pengusaha itu 

mereka anggap terdiri dari: 

o Bunga modal dan 

o Upah pengusaha. 

2) Teori Keuntungan Pengusaha dari Jean Baptiste 

Say 

Menurut Say, tugas utama pengusaha yaitu  

memimpin dan mengamati perusahaan. Untuk tugas 

ini  diterimanya upah pengusaha. Jadi menurut Say 

bunga modal itu dipisahkan dan tidak dimasukkan ke 

dalam keuntungan pengusaha. Dengan demikian, 

imbalan bagi para pemilik modal disebut bunga, sedang 

imbalan bagi para pengusaha termasuk di dalamnya 

premi resiko disebut upah. 

3) Teori Nilai Lebih menurut Karl Marx 

Terciptanya laba pengusaha menurut Karl Marx 

disebabkan sebab  adanya pembayaran upah oleh 

pengusaha kepada pekerja yang dilakukan lebih rendah 

dibandingkan dengan prestasi yang diberikan oleh 

pekerja ini  kepada perusahaan. Selisih antara 

tingkat upah dengan tingkat prestasi inilah yang lambat 

laun secara kumulatif membentuk laba pengusaha. 

Contoh: Misalkan tenaga kerja dengan nilai Rp. 

5.000,00, hanya dibayar Rp. 4.000,00. Dan selisih 

sebesar Rp. 1.000,00 merupakan laba pengusaha. 

4) TeoriDinamis menurut J.B. Schumpeter 

Seorang pengusaha harus lebih dinamis 

mengembangkan kegiatan usahanya dan mampu 

mengkombinasikan berbagai faktor produksi ke arah 

tingkat efisiensi yang paling baik, yang cukup besar 

pengaruhnya terhadap pembentukan upah dan laba 

perusahaan. 

6. Pasar Uang  

a) PengertianPasar Uang 

Sesuai dengan namanya, pasar uang yaitu  

keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau 

surat-surat berharga yang memiliki  jangka waktu 

satu tahun atau kurang dari satu tahundan dapat 

disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar 

uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek. 

Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar 

belakangi adanya kebutuhan pengusaha untuk 

mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau 

sifatnya harus segera dipenuhi. Dengan demikian pasar 

uang memiliki fungsi sebagai berikut: 

1.  Mempermudah warga  memperoleh dana-

dana jangka pendek untuk membiayai modal 

kerja atau keperluan jangka pendek lainnya. 

2.  Memberikan kesempatan warga  

berpartisipasi dalam pembangunan dengan 

membeli Sertifikat Bank negara kita  (SBI) dan 

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). 

3.  Menunjang program pemerataan pendapatan 

bagi warga . 

Pada pasar uang yang dijadikan komoditi untuk 

diperdagangkan yaitu  uang itu sendiri dengan 

berwujud surat-surat berharga, dan ada juga uang itu 

sendiri seperti jual-beli pada pasar valuta asing. 

b)   Macam-macam transaksi yang terdapat di Pasar 

Uang 

1. Pasar Uang antar Bank, yaitu  transaksi untuk 

menyerahkan sejumlah kelebihan dana dari suatu 

Bank kepada Bank yang lain, di mana Bank yang 

menerima dana sedang kalah kliring. Kalah kliring 

artinya sebuah Bank yang kekurangan dana 

untuk membayar kepada nasabahnya. 

2. Sertifikat Bank negara kita  (SBI).SBI yaitu  

sejenis surat berharga yang dikeluarkan oleh 

Bank negara kita  selakuBank Sentral dan ditujukan 

untuk dibeli oleh Bank Umum dengan nilai 

nominalyang sangat besar.Tujuan bank negara kita  

mengeluarkan SBI untuk mengurangi peredaran 

uang didalam warga . 

3. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).SBPU 

yaitu  surat berharga yang dikeluarkan oleh 

Bank Umum dan dibeli olehBank negara kita  

dengan nilai nominal yang cukup besar.Tujuannya 

untuk meningkatkan likuiditas Bank Umum dan 

menekanlaju inflasi. Likuiditas yaitu  

kemampuan Bank untuk memenuhi kewajiban 

jangkapendek. 

4. Pasar Valuta Asing.Pasar Valuta Asing yaitu 

tempat seseorang dapat membeli atau menjual 

sejenismata uang asing atau menukar dengan 

mata uang rupiah. Pasar Valuta Asingsering 

disebut Bursa Valuta Asing.Lembaga yang 

mengkhususkan kegiatannya dalam pertukaran 

uang asingdisebut Money Changer. 

c) Peserta Pasar Uang 

Lembaga-lembaga yang ikut dalam pasar uang 

yaitu : 

  Bank-bank 

  Perusahaan-perusahan Umum 

  Perusahaan Asuransi 

  Yayasan 

  Lembaga Keuangan lainnya: Koperasi dan 

Rumah Gadai. 

7. PasarModal 

Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan, 

setiap saat cenderung menunjukkan jumlah yang 

semakin bertambah. Terjadinya pertambahan 

permintaan permodalan ini ditunjukkan dengan semakin 

meningkat kebutuhan untuk aktivitas produksi. Oleh 

sebab  itu untuk memudahkan warga  dan para 

produsen untuk mendapatkan permodalan maka 

pemerintah bersama-sama lembaga-lembaga ekonomi 

menyelenggarakan kegiatan pasar modal. 

a) Pengertian Pasar Modal 

Pasar modalyaitu  tempat dipertemukannya 

aktivitas permintaan terhadap modal yang datang dari 

pihak debitur (peminjam) dan aktivitas penawaran modal 

yang datang dari pihak kreditur (yang meminjamkan) 

dalam hal transaksi kredit yang dilakukan oleh kedua 

belah pihak ini  umumnya berjangka panjang. Pasar 

Modal dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan 

istilah Bursa Efek. Bursa Efek mencerminkan suatu 

tempat yang memperdagangkan efek yang meliputi 

saham, obligasi atau bukti lainnya. Berikut ini 

pengertian beberapa efek yang terdapat di Pasar Modal. 

1.  Saham, yaitu  tanda bukti penyertaan modal 

atau bukti pemilikan atas suatu perseroan 

terbatas. Pemilik saham akan menerima 

deviden yaitu bagian keuntungan usaha yang 

dibagikan kepada pemilik saham. 

2.  Obligasi, yaitu  tanda utang yang 

dikeluarkan perusahaan atau pemerintah 

kepada warga . Pemilik obligasi akan 

mendapatkan pembayaran bunga. 

3.  Sertifikat PT. Danareksa ialah surat 

berharga pengganti dari suatu surat berharga 

atau sekumpulan surat berharga lain. Untuk 

kepentingan aktivitas Pasar Modal di 

negara kita , pada tanggal 23 Januari 1972 

Pemerintah membentuk BAPEPAM (Badan 

Pelaksana dan Pengawas Pasar Modal). Selain 

itu, berdasar  Keppres, pada tahun 1977 

didirikan Bursa Efek negara kita  yang pada 

tahun 1983 namanya diganti menjadi Bursa 

Efek Jakarta (BEJ) bersamaan dengan 

beridirnya Bursa Efek Surabaya (BES). 

b) ManfaatPasar Modal bagi warga  

1. Dengan adanya penambahan modal 

memungkinkan dua usaha dapat lebih 

meningkatkan kegiatan usahanya. 

2. Dengan adanya penyaluran modal kepada pihak 

lain memungkinkan para pemilik modal 

mendapatkan keuntungan dari modal yang 

dipinjamkan. 

3. Penambahan modal mendorong peningkatan 

produksi dan memperluas lapangan kerja. 

4. Meningkatkan penyediaan kebutuhan warga  

akan barang dan jasa. 

5. Dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

c) FungsiBursa Efek 

Beberapa fungsi pasar modal di negara kita  

meliputi: 

1.  Sebagai sarana badan usaha untuk 

mendapatkan tambahan modal. 

2.  Sebagai sarana pemerataan pendapatan. 

3.  Memperbesar produksi dengan modal yang 

didapat sehingga produktivitas meningkat. 

4.  Menampung tenaga kerja. 

5.  Memperbesar pemasukan pajak bagi 

pemerintah. 

8. PasarTenaga Kerja 

Permasalahan ketenagakerjaan di suatu negara 

merupakan masalah yang cukup rumit, sehingga 

diperlukan pengelolaan yang baik. Melalui pasar tenaga 

kerja dilakukan pemecahan permasalahan ini . 

Pasar tenaga kerja memiliki  pengertian suatu wadah 

atau lembaga yang diorganisasikan pemerintah secara 

teratur untuk mempertemukan permintaan dan 

penawaran tenaga kerja.  

Pasar tenaga kerja atau bursa tenaga kerja 

memiliki  fungsi sebagai berikut: 

1.  Memberikan kemudahan pencari kerja untuk 

memperoleh pekerjaan dengan cara yang tertib 

dan aman. 

2.  Memberi kemudahan kepada pemberi kerja 

untuk mendapatkan tenaga yang sesuai 

dengan syarat yang dibutuhkan. 

3.  Mempermudah pemerintah memperoleh data-

data yang lengkap mengenai ketenagakerjaan. 

4.  Perluasan lapangan kerja. 

5.  Dapat memperhatikan harkat dan martabat 

bangsa dan Negara. 

6.  Pemasukan devisa. 

9.PasarKomoditi 

Bursa Komoditi yaitu  tempat dipertemukannya 

aktivitas permintaan dan aktivitas penawaran barang, 

dalam hal ini barang-barang yang akan diperjual-belikan 

di bursa. Pada saat terjadinya transaksi, tidak 

diperlihatkan jumlahnya secara keseluruhan. Namun 

para penjual menjamin sepenuhnya para pembeli akan 

menerima barang sesuai dengan contoh yang 

diperlihatkan di bursa pada saat dilaksanakannya 

transaksi baik mengenai jumlahnya, kualitasnya dan 

bahkan waktu penyerahannya. 

Adapun mengenai barang-barang yang dapat 

diperjual-belikan di bursa komoditi cukup beraneka 

ragam, bisa berupa barang hasil pertanian, industri dan 

kerajinan serta barang hasil pertambangan. 

a) Bursa Komoditi negara kita  (BKI) 

Dalam rangka merangsang produktivitas komoditi 

dan meningkatkan kegiatan ekspor non migas, 

pemerintah menganggap perlu adanya berbagai fasilitas 

penunjang yang dapat menjembatani kepentingan 

produksi dan kepentingan ekspor. Untuk itulah pada 

tahun 1986 sebagai salah satu realisasi dari rencana 

pemerintah ini , pemerintah mendirikan Bursa 

Komoditi negara kita  dengan tujuan untuk meningkatkan 

ekspor non migas. Secara teknis Bursa Komoditi 

negara kita  berada di bawah pengawasan Departemen 

Perdagangan, sedang  untuk masalah keuangan 

berada di bawah naungan Departemen Keuangan. 

b) PerdaganganFisik dan Perdagangan 

Berjangka 

1. Perdagangan Fisik yaitu  transaksi jual-beli 

yang dilakukan oleh penjual dan pembeli, di mana 

sesudah  penjual dan pembeli mencapai suatu 

kesepakatan, penjual akan menyerahkan secara 

fisik kepada pembeli. 

2. Perdagangan Berjangka yaitu  suatu transaksi 

perdagangan yang telah disepakati pembeli dan 

penjual dan penyerahan barang yang diperjual-

belikan disepakati pada waktu yang telah 

ditentukan. Selain itu dalam kesepakatan ini  

dinyatakan bahwa pembeli akan membayar di 

muka harga pembeliannya berdasar  harga 

prakiraan dan menunggu penyerahan barang 

sampai saat jatuh tempo. Kegiatan pembelian 

ini  dalam dunia usaha selanjutnya dikenal 

dengan nama pembelian kontrak. 

Latihan Soal 

1.Jelaskan perbedaan antara pasar uang dan pasar 

modal! 

2.Sebutkan tujuan pasar uang dan pasar modal! 

3.Jelaskan pengertian dari: 

a. Prices taker 

b. Prices setter 

c. Differentiated Product 

d. Prices leader 

4.Sebutkan ciri-ciri yang terdapat pada: 

a. Pasar Oligopoli 

b. Pasar Monopolistik 

5.Sebutkan dan jelaskan campur tangan pemerintah 

dalam pengendalian harga! 

B.Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan 

1. Permintaan 

a) Pengertian Permintaan 

Permintaan yaitu  sejumlah barang dan jasa yang 

diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai 

tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu. 

Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam: 

1. Permintaan absolut (absolut demand). 

Permintaan absolut yaitu  seluruh permintaan 

terhadap barang dan jasa baikyang bertenaga 

beli/berkemampuan membeli, maupun yang 

tidak bertenaga beli. 

2. Permintaan efektif (effective demand). 

Permintaan efektif yaitu  permintaan terhadap 

barang dan jasa yang disertaikemampuan 

membeli. 

b) HukumPermintaan 

Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi 

bersifat tidak mutlak dan dalam keadaan cateris paribus 

(faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum permintaan 

―bila  harga mengalami penurunan, maka jumlah 

permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya 

bila  harga mengalami kenaikan, maka jumlah 

permintaan akan turun/berkurang‖. Hukum permintaan 

berbanding terbalik (memiliki  hubungan negatif) 

dengan harga. 

c) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan 

Manusia yaitu  makhluk sosial yang dinamis, 

sehingga terjadi perubahan-perubahan yang dapat 

mempengaruhi kebutuhan hidupnya. Faktor-faktor yang 

mempengaruhi permintaan yaitu : 

1.Harga barang itu sendiri. Naik atau turunnya 

harga barang/jasa akan mempengaruhi 

banyak/sedikitnyaterhadap jumlah barang 

yang diminta. 

2.Pendapatan warga . Pendapatan 

warga  mencerminkan daya beli 

warga . Tinggi/rendahnyapendapatan 

warga  akan mempengaruhi kualitas 

maupun kuantitaspermintaan. 

3.Intensitas kebutuhan. Mendesak/tidaknya 

atau penting tidaknya kebutuhan seseorang 

terhadap barang/jasa, mempengaruhi jumlah 

permintaan.Kebutuhan primer, lebih penting 

dibanding kebutuhan sekunder. 

Kebutuhansekunder lebih penting dibanding 

tertier, sehingga pengaruhnya terhadap 

jumlahpermintaan berbeda. 

4.Distribusi Pendapatan. Makin merata 

pendapatan, maka jumlah permintaan semakin 

meningkat,sebaliknya pendapatan yang hanya 

diterima/dinikmati oleh kelompok 

tertentu,maka secara keseluruhan jumlah 

permintaan akan turun. 

5.Pertambahan penduduk. Jumlah penduduk 

akan mempengaruhi jumlah permintaan. 

Makin banyakpenduduk, maka jumlah 

permintaan akan meningkat. 

6.Selera (Taste). Perkembangan mode, 

pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi 

selerawarga , yang akan memiliki  

pengaruh terhadap jumlah permintaan. 

7.Barang pengganti (substitusi). Adanya barang 

pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah 

permintaan. Padasaat harga barang naik, jika 

ada barang pengganti maka jumlah 

permintaanakan dipengaruhinya. 

d) KurvaPermintaan 

Kurva ini menggambarkan hubungan fungsional 

antara harga dan jumlah barang yang diminta. Kurva ini 

menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti 

bahwa makin rendah harga (P), makin banyak jumlah 

yang diminta (Q). Mengapa demikian, sebab : 

1.Orang yang mula-mula tak mampu membeli, 

dengan harga turun maka menjadi mampu 

membeli atau dari pembeli potensiil menjadi 

pembeli riil. 

2.Orang yang tadinya membeli barang lain sebab  

tingkat kemampuannya, sekarang menjadi 

membeli sebab  mampu. 

berdasar  penjelasan di atas dapat dibuat 

kurva yang menunjukkan jumlah barang yang akan 

dibeli pada berbagai tingkat harga sebagai berikut: 


Gambar 2. Kurva Permintaan 

e) PergeseranKurva Permintaan 

Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan 

cateris paribus. Jika faktor-faktor lain berubah, maka 

kurva permintaan juga akan mengalami 

perubahan/pergeseran. Kurva permintaan dapat 

berubah sebab : 

1)Perubahan Harga 

Perubahan harga mengakibatkan perubahan 

permintaan, yaitu: 

1. Jika harga naik, maka jumlah permintaan 

akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri. 

2. Jika harga turun, maka jumlah permintaan 

akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan. 

Contoh: 

Pergeseran kurva permintaan akibat dari 

perubahan harga. 

Gambar 3. Pergeseran Kurva Permintaan Akibat 

Perubahan Harga 

Pada saat harga Rp.30,00 jumlah permintaan 50 

unit. Harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah permintaan 

turun menjadi 30 unit. Pada saat harga turun menjadi 

Rp.20,00, maka permintaan meningkat menjadi 70 unit. 

2)PerubahanPendapatan warga  

Pendapatan warga  akan mengakibatkan 

perubahan permintaan, yaitu : 

1. Jika pendapatan warga  naik, maka 

jumlah permintaan akan bertambah dan kurva 

permintaan akan bergeser ke kanan. 

2. Jika pendapatan warga  turun, maka 

jumlah permintaan akan berkurang, dan kurva 

permintaan akan bergeser ke kiri. 

Contoh : 

Pergeseran kurva permintaan akibat dari 

perubahan pendapatan warga . 

 

Gambar 4. Pergeseran Kurva Permintaan Akibat 

Perubahan Pendapatan 

Pendapatan warga  mula-mula Rp.30,00 

jumlah yang diminta 40 unit. Pendapatan meningkat 

Rp.40,00 jumlah permintaan naik menjadi 50 unit. 

Pendapatan turun menjadi Rp.20,00 jumlah permintaan 

menjadi 30 unit. 

2. Penawaran 

a)Pengertian 

Penawaran yaitu  sejumlah barang dan jasa yang 

disediakan untuk dijual pada berbagai tingkat harga 

pada waktu dan tempat tertentu.  

b)HukumPenawaran 

bila  harga naik, maka jumlah barang/jasa 

yang ditawarkan meningkat/bertambah. Jika harga 

barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang 

ditawarkan berkurang/ turun. Hukum penawaran 

berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga 

tidak berlaku mutlak (cateris paribus). 

c)Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah yang 

Ditawarkan 

Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi 

oleh faktor lain, yaitu: 

1.Biaya produksi (input). Tinggi/rendahnya 

biaya produksi akan mempengaruhi harga jual 

yang padaakhirnya akan mempengaruhi 

jumlah yang ditawarkan. 

2.Teknologi. Maju/mundurnya atau canggih 

tidaknya teknologi akan mempengaruhi 

jumlahpenawaran. Makin canggih teknologi, 

produktifitas semakin besar, harga 

menjadimurah, jumlah yang ditawarkan 

meningkat dan sebaliknya. 

3.Harapan keuntungan. Tingkat keuntungan 

produsen, besar kecilnya laba akan 

menentukan harga jual.Keuntungan yang 

besar akan diperoleh jika harga barang murah, 

sehingga jumlahpenawaran meningkat, yang 

pada akhirnya akan meningkatkan 

keuntungan. 

4.Kebutuhan akan uang tunai. Mendesak atau 

tidaknya kebutuhan uang tunai bagi 

perusahaan akanberpengaruh kepada harga 

jual yang akhirnya berpengaruh pada 

jumlahpenawaran barang/jasa. 

5.Harapan harga masa yang akan datang. 

Bagi produsen yang mampu menahan barang 

untuk dijual pada saat hargadianggap lebih 

menguntungkan, produsen akan menahan 

barang, sehinggamempengaruhi jumlah 

penawaran. 

d) Kurva Penawaran 

Kurva penawaran yaitu  garis yang 

menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan 

jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran 

bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang 

menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para 

penjual/produsen akan menjual dalam jumlah yang 

lebih banyak. Agar lebih jelas, ikuti contoh berikut 

dengan seksama. 

Tabel 2. Skedul Penawaran 

 

Gambar 5. Kurva Penawaran 

e) Pergeseran Kurva Penawaran 

Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, 

tergantung pada faktor yang mempengaruhinya. Jika 

harga barang naik, maka jumlah penawaran akan 

bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan. Jika 

harga barang turun, maka jumlah penawaran akan 

berkurang, kurva bergeser ke kiri. 

Contoh: 


 

Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan 

harga barang. 

Gambar 6. Pergeseran Kurva Penawaran Akibat 

Perubahan harga 

Pada saat harga Rp.30,00 jumlah unit yang 

ditawarkan sejumlah 40 unit. Pada saat harga naik 

menjadi Rp.40,00 jumlah barang yang ditawarkan 

meningkat menjadi 60 unit, kurve bergeser ke kanan. 

Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00 maka jumlah 

yang ditawarkan berkurang menjadi 25 unit, kurva 

penawaran bergeser ke kiri. 

3. Harga Keseimbangan (Equilibrium) 

a) Pengertian Harga Keseimbangan 

Harga keseimbangan atau harga pasar (equilibrium 

price) yaitu  tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi 

atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan 

konsumen atau permintaan. Pada harga keseimbangan 

produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, 

sedang  permintaan/konsumen bersedia membayar 

harganya. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik 

temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, 

yang disebut Equilibrium Price. 

b) Proses Terbentuknya Harga Pasar 

Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh 

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan 

penawaran. Masing-masing faktor dapat memicu  

bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran. 

Dengan bergesernya permintaan dan penawaran akan 

mengakibatkan bergesernya tingkat harga 

keseimbangan. 

Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya. 

 

Tabel 3. Skedul Permintaan dan Penawaran 

 

 

Pada saat harga Rp. 400,00 terjadi equilibrium 

price dengan jumlah yang ditawarkan (S) sama dengan 

jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit. 

Penjual menawarkan dengan harga Rp. 600,00 dengan 

jumlah barang yang terjual/ditawarkan 7.000 unit. 

sedang  pembeli menawar dengan harga Rp.200,00 

dan jumlah barang yang diminta 7.000 unit. sebab  

tidak terjadi kesepakatan, maka penjual berusaha 

menurunkan harga dan pembeli berusaha menaikkan 

penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya 

bertemu pada harga Rp.400,00 dengan jumlah barang 

yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta, 

sebesar 5.000 unit. 

c) Pergeseran Titik Keseimbangan 

Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan 

mengalami pergeseran akibat dari naik turunnya akibat 

perubahan penawaran/permintaan. 

1. Pergeseran titik keseimbangan yang 

disebabkan bertambahnya jumlah permintaan. 

Jika jumlah permintaan bertambah sedang  

jumlah penawaran tetap, maka 

adakecenderungan harga akan naik. 

2. Pergeseran titik keseimbangan yang 

disebabkan berkurangnya jumlah 

permintaan.Jika jumlah permintaan berkurang 

sedang  jumlah penawaran tetap, maka 

hargaakan turun. 

3. Pergeseran titik keseimbangan yang 

disebabkan bertambahnya jumlah penawaran. 

Jika jumlah penawaran bertambah sedang  

jumlah permintaan tetap, maka harga akan 

turun. 

4. Pergeseran titik keseimbangan yang 

disebabkan berkurangnya jumlah penawaran. 

Jika jumlah penawaran berkurang, sedang  

jumlah permintaan tetap, maka harga akan 

naik. 


 

4. Elastisitas Harga 

a) Elastisitas Permintaan 

1) Pengertian 

Elastisitas permintaan yaitu  tingkat perubahan 

permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan 

adanya perubahan harga barang/jasa ini . Untuk 

mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan ini , 

diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien 

elastisitas permintaan yang dilambangkan dengan huruf 

ED (elasticity Demand). 

2) Macam-macam Elastisitas Permintaan 

Untuk membedakan elastisitas permintaan 

dipakai  ukuran berdasar  besar/kecilnya tingkat 

koefisien elastisitasnya. Macam-macam elastisitas 

permintaan. 

1. In Elastis Sempurna 

(E = 0) 

Permintaan in 

elastis sempurna terjadi 

bilamana perubahan 

harga yang terjadi tidak 

ada pengaruhnya 

terhadap jumlah 

permintaan. E = 0, 

artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada 

pengaruhnya terhadap jumlah permintaan.Perhatikan 

kurva di bawah ini! 

Pada kurva in elastisitas sempurna, kurvanya akan 

sejajar dengan sumbu Y atau P. 

 

2. In Elastis (E < 1) 

Permintan in elastis terjadi jika 

perubahan harga kurang berpengaruh 

pada perubahan permintaan. E < 1, 

artinya perubahan harga hanya diikuti 

perubahan jumlah yang diminta dalam 

jumlah yang relatif lebih kecil. 

 

 

 

3. Elastis Uniter (E = 1) 

Permintaan elastis uniter terjadi 

jika perubahan permintaan sebanding 

dengan perubahan harga. E = 1, artinya 

perubahan harga diikuti oleh 

perubahan jumlah permintaan yang 

sama. 

 

 

4. Elastis (E > 1) 

Permintaan elastis terjadi jika 

perubahan permintaan lebih besar dari 

perubahan harga. E > 1, artinya 

perubahan harga diikuti jumlah 

permintaan dalam jumlah yang lebih 

besar. 

 

 

5. Elastis Sempurna ( E = ~ ) 

Permintaan elastis sempurna 

terjadi jika perubahan permintaan 

tidak berpengaruh sama sekali 

terhadap perubahan harga. Kurvanya 

akan sejajar dengan sumbu Q atau X. 

E = ~ , artinya bahwa perubahan harga 

tidak diakibatkan oleh naik-turunn ya 

jumlah permintaan. 


3) PerhitunganKoefisien Elastisitas 

Permintaan 

Hasil perhitungan koefisien elastisitas permintaan 

selalu negatif, sebab  berbanding terbalik antara harga 

barang dengan jumlah permintaan. Beberapa cara untuk 

menghitung koefisien elastisitas permintaan: 

1. Membandingkan antara % perubahan jumlah 

permintaan dengan % perubahan harga. 

b) Elastisitas Penawaran 

1) Pengertian 

Elastisitas penawaran yaitu  tingkat perubahan 

penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan 

sebab  adanya perubahan harga barang dan jasa 

ini . Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat 

perubahan ini  diukur dengan angka-angka yang 

disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang 

ES (Elasticity Supply). 

2) Macam-macam Elastisitas Penawaran 

Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran 

dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu: 

1. In Elastis Sempurna 

(E = 0) 

Penawaran in elastis 

sempurna terjadi bilamana 

perubahan harga yang terjadi tidak 

ada pengaruhnya terhadap jumlah 

penawaran. Kurvanya sejajar dengan 

sumbu Y atau P. 

 

2. In Elastis (E < 1) 

Penawaran in elastis terjadi 

jika perubahan harga kurang 


berpengaruh pada perubahan penawaran. 

 

 

 

3. Elastis Uniter (E = 1) 

Penawaran elastis 

uniter terjadi jika perubahan 

harga sebanding dengan 

perubahan jumlah penawaran. 

 

 

 

4. Elastis (E > 1) 

Penawaran elastis terjadi 

jika perubahan harga diikuti 

dengan jumlah penawaran yang 

lebih besar. 

 

 

 

5. Elastis 

Sempurna (E = ~) 

Penawaran elastis 

sempurna terjadi jika 

perubahan penawaran tidak 

dipengaruhi sama sekali oleh 

perubahan harga, sehingga 

kurva penawaran akan sejajar 

dengan sumbu Q atau X. 

 

c) PerhitunganKoefisien 

Elastisitas Penawaran 

Perhitungan koefisien elastisitas penawaran sama 

prinsipnya dengan koefisien elastisitas permintaan. Hasil 

perhitungan koefisien elastisitas penawaran selalu 

positif, sebab  berbanding lurus antara jumlah 


penawaran dengan harga barang. Rumus perhitungan 

koefisien penawaran: 

Kasus 

Sejak awal tahun 1960-an, harga komputer terus 

mengalami penurunan. Kemajuan teknologi membuat 

produsen lebih efisien dan mampu memproduksi lebih 

banyak komputer dengan harga yang lebih murah. 

Ironisnya, di bawah tekanan menurunnya harga 

komputer, berbagai perusahaan komputer malah 

berkembang lebih pesat bahkan dapat menyerap lebih 

banyak tenaga kerja bila dibandingkan dengan yang 

sebelumnya. Situasi yang berlawanan ini muncul sebab  

permintaan terhadap komputer bersifat elastis, dan 

penurunan harga komputer malah dapat meningkatkan 

pendapatan perusahaan. 

 


UANG DAN BANK 


Dalam sejarah yang namanya mata uang telah 

mengalami berbagai bentuk. Sebelum ada uang 

pertukaran antar manusia yang saling membutuhkan 

dan sesudah ada pembagian kerja itu dilangsungkan 

dengan barang dan barang atau barter. Orang yang 

memiliki  makanan dan membutuhkan pakaian 

saling tukar menukar barang-barang yang mereka 

miliki masing-masing. Tentu saja lama kelamaan 

dirasakan kesulitannya sehingga pada suatu saat 

diketemukan alat atau tarang yang diterima bersama 

sehingga hampir mendekati fungsi uang sekarang. 

Demikianlah dalam sejarah kita kenal ternak, 

tembakau, kulit, bulu, minyak, alkohol, besi tembaga, 

emas, perak, intan berlian, mutiara, kerang dan lain-

lain dijadikan alat penukar. Dalam  musium kita lihat 

logam-logam itu dibentuk seperti harimau, kerbau, 

kambing dan binatang lain dengan berat dan ukuran 

yang berbeda-beda melambangkan nilai yang berbeda 

pula. Sampai sekarang logam masih tetap dipergunakan 

sebagai uang dengan bentuk bulat atau persegi. 

Masing-masing benda itu memiliki  kebaikan dan 

keburukanya sendiri-sendiri bila  diperlakukan 

sebagai alat tukar (medium of exchange). Barang-barang 

yang besar dan hidup tentu tidak dapat dibagi-bagikan 

untuk mencerminkan nilai yang lebih kecil. Lalu belum 

tentu semua barang-barang itu dapat disimpan lama 

tanpa mengurangi nilai. Selanjutnya susah dibawa-

bawa sebab  tidak dapat diringkaskan atau dilipat. Tapi 

sebaliknya nilainya akan segera dikenal dengan mudah. 

Terutama emas dan perak pernah memegang peranan 

yang lama sebagai alat pembayaran dan pelunasan 

utang baik dalam negeri maupun internasional 

sedemikian rupa sehingga banyak ahli yang ingin 

kernbali ke zaman keemasan emas dan perak. Salah 

satu keunggulan emas yaitu  nilai nominalya (nilai 

yang tertulis pada uang itu) sama dengan nilai 

intrinsiknya (nilai bahan yang dijadikan uang). 

sesudah  pemerintah negara-negara di dunia 

makin bertambah kuat dan mampu secara hukum 

memaksakan sesuatu benda untuk dijadikan alat 

tukar, maka berkembanglah uang kertas. Nilai nominal 

uang kertas yaitu  lebih tinggi daripada nilai 

intrinsiknya. Sampai sekarang uang kertas ini masih 

berlaku. Namun makin lama makin terasa juga bahwa 

uang kertas inipun memiliki  kekurangannya juga. 

Dengan inflasi barang yang murah saja memerlukan 

sejumlah uang yang banyak. Untuk membeli barang 

yang mahal seseorang harus membawa kopor wadah 

uang. Belum lagi kalau tercuri uangnya ini, habislah 

riwayatnya uang yang satu kopor itu. Untuk mengatasi 

masalah itu berkembanglah apa yang dinamakan uangj 

giral. Uang giral dapat berasal dari simpanan giro di 

bank atau lembaga keuangan lain, Bila penyimpannya 

ingin bayar membayar, ia dapat memakai  sehelai 

cek yang di atasnya ditulis sejumlah pembayaran yang 

tepat. Jadi dengan cek ini sebenarnya hanya 

memindahkan angka-angka saja. Tentu saja 

pembayaran ini harus didukung oleh simpanan giro 

yang lebih besar atau sekurang-kurangnya sama 

dengan yang dibayarkan. Kalau tidak, namanya yaitu  

cek kosong. Dengan memakai  cek ini bayar 

membayar dapat lebih mudah dijalankan, tidak takut 

hilang atau dicuri, dan tidak perlu membawa-bawa 

uang dalam jumlah yang besar. Di negara-negara yang 

sudah maju pegawai menerima gajinya dalam bentuk 

cek di kotak suratnya, yang lalu dapat dia simpan di 

bank, atau langsung dikirimkan oleh bendaharawan ke 

rekening pegawai itu, sehingga tidak perlu lagi antri 

atau berduyun-duyun ambil gaji. Sesudah punya 

simpanan di bank pegawai itu dapat membayar 

belanjanya, air dan listrik, membayar pakaian dan 

keperluan lain-lain dengan memakai  cek. Jadi 

orang hampir tidak memakai  uang tunai lagi 

kecuali untuk keperluan-keperluan kecil. Di negara kita  

pemakaian  cek sudah mulai meluas. Sayang sering 

diganggu oleh penarikan cek kosong. 

Pada masa yang akan datang mungkin uang 

tunai ini tidak akan diperlukan lagi sehingga akan 

lenyap dari peredaran. Bahkan pemakaian  cek juga 

akan jadi usang. Pada abad komputer dan pekerjaan 

serba dimekanisasi seseorang cukup membawa credit 

card, yaitu sebuah kartu identifikasi yang dapat dipakai 

untuk membayar. Penerimaan dari gaji dan keuntungan 

dan pengeluaran akan dikerjakan oleh suatu lembaga 

clearing, segalanya dibereskan dengan komputer. Mogok 

komputer ini kacaulah segala proses penerimaan dan 

pengeluaran. Di negara kita  credit card ini sudah juga 

dipakai  dengan amat terbatas. 

pemakaian  cek dan credit card ini memerlukan 

persyaratan yang mungkin belum dapat dipenuhi oleh 

negara-negara berkembang. Kejujuran yaitu  syarat 

mutlak. Kalau masih banyak terjadi penarikan cek 

kosong orang tidak akan mau lagi menerima cek, 

sehingga kembali pembayaran itu dengan uang tunai 

bagaimanapun banyaknya.Dari sejarah pengalaman 

pemakaian  uang kita dapat menarik definisinya 

sebagai berikut; Uang yaitu  suatu alat tukar dan alat 

penyebut yang sama untuk menyatakan harga dan 

utang. 

Di negara kita  uang terdiri atas uang logam, 

uang kertas, dan uang giral. Pada saat ini uang logam 

yang beredar terdiri dari 50, 100, 200, 500 dan 1.000 

rupiahan. Dahulu beredar juga satu rupiahan, tapi 

dengan makin tingginya harga-harga pecahan ini 

tidak terpakai lagi. Demikian juga pecahan 50 

rupiahan pada waktunya nanti akan lenyap juga, tak 

akan ada lagi barang-barang yang seharga 50 

rupiahan. Uang kertas yang beredar terdiri dari 

1.000, 2.000, 5.000, 10.000, 20.000, 50.000, 100.000 

rupiahan. Mungkin yang 5.000 rupiahan akan diganti 

dengan logam, sebab  dengan kertas akan cepat 

rusak. Uang giral berasal dari simpanan giro atau 

kredit yang dapat sewaktu-waktu dipakai  untuk 

membayar atau melunasi utang; atau ditukarkan 

dengan uang tunai. Ketiganya merupakan jumlah 

uang yang beredar atau supply uang di luar bank. 

B. Fungsi Uang 

Ada tiga fungsi utama: 

a)Sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange) 

Kalau seseorang membutuhkan barang, atau 

jasa sedang ia sendiri memiliki  tenaga atau otak, 

maka tenaganya ini tidak langsung ditukarkan dengan 

barang yang ia perlukan, melainkan ditukarkan dulu 

dengan sesuatu yang kemudian baru ditukarkan lagi 

dengan barang atau jasa yang diinginkannya. Jadi 

seseorang yang bekerja dibayar dengan uang, yang 

dengan uang ini ia dapat memperoleh apa saja yang ia 

inginkan sepanjang jumlah uangnya masih cukup. 

Demikian pula seorang pedagang yang memiliki  

barang dagangan tidak langsung menukarkannya 

dengan barang lain melainkan dengan uang dulu. 

Memang ada di desa-desa yang jauh seperti di 

Kalimantan yang pedagangnya menukar barang 

dengan barang, misalnya menyerahkan alat-alat 

dapur yang ditukar dengan karet keringatau lada atau 

cengkeh. Tapi semua itu dihitung dulu dengan uang, 

dihargakan dulu sehingga jelas untung ruginya. 

Nampaknya proses yang tidak langsung atau 

lewat uang ini lebih berbelit-belit dan lebih sukar 

tinimbang yang langsung barang dengan barang. 

Sebenarnya dan nyatanya tidak demikian. Bayangkan 

andaikata harus langsung barter; seorang guru besar 

yang saban minggu memberi kuliah, kemudian pada 

akhir bulan dibayar dengan 3 ekor kambing, 8 ekor 

ayam, 1 tandan pisang, dan beberapa butir kelapa. 

Atau seorang penjahit yang kelaparan harus mencari 

dulu seorang petani padi yang kebetulan telanjang 

dan ingin punya pakaian agar penjahit itu dapat 

makan. Jadi dengan barter setiap orang harus 

mencari dulu orang lain yang kebetulan memiliki  

barang yang diperlukan dan kebetulan menginginkan 

barang lain yang kebetulan dimiliki orang lain. 

 

b)Sebagai Satuan Hitung (Unit of Account) 

Inilah fungsi yang dipakai dalam perhitungan 

Pendapatan Nasional. Kita tidak dapat 

menjumlahkan berjuta-juta jenis barang tanpa 

penyebut yang sama. Dengan fungsi satuan hitung 

ini kita menyatakan harga, harga inilah yang dipakai 

sebagai penyebut yang sama. Dengan uang ini pula kita 

menyatakan harga barang-barang dan jasa-jasa yang 

dipertukarkan. 

 

c)Sebagai Suatu Cara untuk Menyimpan Kekayaan 

(Store of Value) 

Kita dapat menyimpan kekayaan dalam bentuk 

barang, tapi akan terkena rusak dan memerlukan 

ruangan yang banyak. Dengan menyimpan kekayaan 

dalam bentuk uang, tidak akan rusak untuk waktu 

yang lama dan tidak memerlukan ruang, di samping 

menghasilkan bunga. Tapi dalam keadaan inflasi uang 

yang disimpan akan berkurang nilainya yang mungkin 

tidak dapat dikompensasi dengan bunga, sehingga 

orang-orang akan lebih suka menyimpan dalam bentuk 

emas, atau tanah, atau rumah. 

C. Perputaran Uang 

Uang dapat dipakai berkali-kali. Seseorang yang 

menerima pembayaran dengan uang akan dapat 

memakai nya untuk maksud yang lain pada 

kesempatan yang lain. Demikian uang yang sama 

berpindah dari satu tangan ke tangan lain. Banyaknya 

pergantian tangan rata-rata sejumlah uang tertentu 

inilah yang memberi gagasan laju kecepatan 

perputaran atau pergantian tangan (turn-over) yang 

ikut menentukan tingkat harga dibandingkan dengan 

jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia. 

Kalau barang-barang dan jasa yang dihasilkan dalam 

satu tahun dihitung dalam bentuk PNB (GNP) dan 

jumlah uang yang beredar pada suatu titik waktu 

tertentu sekian milyar rupiah, maka kecepatan 

perputaran atau pergantian, atau perpindah tanganan 

uang, V, yaitu  GNP dibagi jumlah uang. GNP dengan 

harga yang berlaku tahun 1977 yaitu  Rp 18.420 

milyard, jumlah uang yang beredar pada bulan 

Desember 1977 yaitu  Rp 2.006 milyard, maka V 

yaitu  lebih dari 9, berarti rata-rata uang itu telah 

berpindah tangan 9 kali. 

Jadi kecepatan perpindah tanganan uang, V, 

yaitu  banyaknya perpindah tanganan uang selama 

setahun untuk menutup transaksi pendapatan (GNP). 

Kalau sejumlah uang itu lambat berpindah tangan, 

sehingga laju pembelanjaan pendapatan itu per tahun 

rendah, maka V akan kendor juga. Sebaliknya bila  

orang-orang itu hanya sedikit saja memegang uang 

dibandingkan dengan aliran GNP, maka V akan tinggi. 

Dengan cara lain di mana M yaitu  jumlah uang yang 

beredar (supply uang),  p   yaitu  harga,   t  yaitu  

barang atau jasa, PT yaitu  penjumlahan dari 

perkalian semua barang dengan harganya masing-

masing. PT ini akan bermanfaat sekali untuk 

memahami teori kuantitas uang (quantity theory of 

money). 

 

D. Uang Beredar dan Likuiditas Perekonomian 

Seperti juga barang-barang lain nampaknya 

uang ini juga memiliki  penawaran dan permintaan 

tersendiri. Mula-mula pada paragraf berikut ini akan 

disinggung apa yang dinamai likuiditas perekonomian 

sebagai supply uang, kemudian di bawah judul lain 

akan dibahas permintaan akan uang. 

Penawaran uang dilambangkan dengan huruf 

M, dapat berarti luas, yang dinamai juga likuiditas 

perekonomian, atau uang beredar dalam arti luas, 

dilambangkan dengan M2; dapat juga berarti sempit, 

yang dinamai uang beredar dalam arti sempit, 

dilambangkan dengan M1.Uang beredar dalam arti 

sempit, M1 terdiri dari uang logam, uang kertas dan 

simpanan giro. Uang logam dan uang kertas dinamai 

uang kartal, dan simpanan giro dinamai uang giral. 

Jadi M1 terdiri dari uang kartal dan uang giral. Perlu 

dikemukakan bahwa jumlah uang yang beredar ini 

yaitu  suatu konsep stock (persediaan), artinya 

jumlah itu menggambarkan posisi pada satu titik 

waktu. Konsep seperti ini sama dengan neraca dalam 

suatu perusahaan, sebab  neraca juga merupakan 

suatu konsep stock. Konsep ini dilawankan dengan 

konsep flow (aliran) yang menunjukkan suatu jumlah 

antara dua titik waktu, atau dalam jangka waktu 

tertentu, misalnya satu tahun, triwulan, atau bulan. 

Contohnya yaitu  Pendapatan Nasional, Produk 

Nasional, atau dalam perusahaan: laporan 

pendapatan. Itulah sebabnya dalam Laporan Bank 

negara kita  untuk jumlah uang ini disebut "posisi" 

pada suatu saat tertentu. bila  disebutkan posisi 

pada bulan Maret atau tahun 1974 tidak berarti 

seluruh bulan Maret atau seluruh tahun 1974 

melainkan pada suatu titik waktu pada bulan Maret 

atau tahun 1974. 

Likuiditas perekonomian atau uang beredar 

dalam arti luas, M2, yaitu  M1 ditambah dengan 

uang kwasi. Sebenarnya uang kwasi ini bukan uang 

betul-betulan, tapi hanya mendekati uang atau 

memiliki  beberapa sifat uang. Pada bulan Maret 

1978 jumlah uang kwasi ini yaitu  35,6% dari 

seluruh jumlah likuiditas perekonomian, suatu 

jumlah yang besar sehingga tidak dapat diabaikan 

dan kita tidak bisa membatasi diri pada M1 saja. 

Uang kwasi terdiri atas deposito berjangka (time 

deposito), tabungan macam-macam (termasuk 

Tabanas dan Taska), dan rekening valuta asing milik 

swasta domestik. Tabungan berjangka ini 

memiliki  sifat mendekati uang, sebab  dapat 

ditunaikan setiap saat dengan konsekuensi 

perubahan suku bunga. Demikian pula Tabanas dan 

Taska.  

Singkatnya supply uang atau likuiditas 

perekonomian atau uang beredar dalam arti luas terdiri 

atas uang logam, uang kertas, simpanan giro, deposito 

berjangka, berbagai macam tabungan, dan rekening 

valuta asing milik swasta domestik. Banyaknya uang 

logam dan uang kertas, ditentukan oleh kebijaksanaan 

pemerintah sehubungan dengan kredit ke-pada 

perusahaan-perusahaan (pemerintah dan swasta), 

jumlah barang dan jasa yang diproduksikan, tingkat 

harga dan inflasi. Sedang deposito, tabungan dan valuta 

asing meskipun tidak ditentukan tapi dipengaruhi oleh 

pemerintah lewat tingkat bunga. Jadi kesimpulannya 

yaitu  bahwa supply uang ditentukan oleh atau 

sekurang-kurangnya dipengaruhi oleh pemerintah 

dengan berbagai kebijaksanaan fiskal dan moneter, 

perdagangan luar negeri, industri dan lain-lain. Ada 

suatu lembaga yang khusus diserahi pengembangan 

likuiditas perekonomian. Di berbagai negara lembaga 

yang diserahi ini yaitu  bank sentral yang namanya 

macam-macam, di negara kita  Bank negara kita , di A.S. 

The Federal Reserve System dengan bank-bank 

anggotanya yang dinamai The Federal Reserve Banks, 

dan juga di negara-negara lainnya lagi yaitu  The Bank 

of Japan, The Bank of England, The Bank of Italy, 

Banque de France, Bundesbank dan lain-lain. 

Dalam bacaan teori moneter sering kita jumpai 

analisa yang menerangkan faktor-faktor yang 

menentukan besar kecilnya jumlah uang yang beredar. 

Dikatakan bahwa jumlah uang yang beredar ditentukan 

oleh pemerintah. Pada akhirnya memang jumlah uang 

yang beredar ini ditentukan oleh pemerintah, yang 

dirumuskan dalam suatu kebijaksanaan. Namun dalam 

merumuskan kebijaksanaan itu pemerintahpun 

mempertimbangkan faktor-faktor lain, misalnya 

permintaan atas uang tunai atau kredit. Kalau suatu 

waktu perminta-an akan kredit bertambah, maka 

pemerintah lewat bank-bank tentu akan memberikan 

reaksinya. Di samping permintaan akan kredit ada 

banyak faktor-faktor lain lagi. Tabel berikut memperinci 

selengkapnya faktor-faktor yang mempengaruhi banyak 

sedikitnya jumlah uang yang beredar. Tabel yang 

terdapat di bawah ini memperlihatkan bidang-bidang 

yang mempengaruhi jumlah uang beredar antara tahun 

1960-1966 dan tabel 8.4. tahun 1978/79. Yang 

diperlihatkan bukanlah seluruh uang yang beredar, 

melainkan hanya tambahannya saja. Tanda plus (+) 

berarti pertambahan uang beredar, yang memiliki  

efek inflator atau cenderung untuk mendorong inflasi, 

tanda minus (—) berarti pengurangan uang beredar, 

yang memiliki  efek deflator atau cenderung untuk 

mendorong deflasi. Pertambahan atau pengurangan 

jumlah uang beredar tidak memiliki  konotasi baik 

atau buruk. Pertambahan cadang-an uang asing dapat 

dianggap baik meskipun memiliki  effek inflator, tapi 

pertambahan uang sebab  defisit anggaran pemerintah 

mungkin dapat dianggap buruk dan memiliki  efek 

inflator pula. Aktiva luar negeri bersih (Net Foreign 

Assets) pada tabel  yaitu  pertambahan uang beredar 

sebab  hubungan dengan luar negeri. Dalam laporan 

lama, 1960— 1966 bidang ini ditaruh pada C. 

Penciptaan uang sebab  perubahan-perubahan dalam 

hubungan dengan negara-negara lain, yang sebenarnya 

lebih jelas perumusannya. Dalam laporan baru aktiva 

luar negeri bersih ini dibagi dua: Cadangan devisa dan 

Aktiva luar negeri lainnya; sedang dalam laporan Bank 

negara kita  lama dibagi ke dalam enarh sub bidang.  


Sumber:  Bank negara kita , Laporan Tahun Pembukuan 

1978/79 

Gambar 8. Uang Beredardan Likuiditas Perekonomian 

Perubahan ke dalam bentuk baru ini terjadi 

pada laporan tahun 1973/1974 untuk data mulai 

tahun 1968.Cadangan devisa yang pada tabel 8.4 

menunjukkan pertambahan sebanyak Rp 898,8 

milyards untuk tahun 1978/1979, yaitu  kekayaan 

mata uang asing; Dollar Amerika Serikat, Yen, Jepang, 

Mark Jerman, Dollar Singapur atau Hongkong, Pound 

Sterling Inggris dan lain-lain yang ada pada bank-bank 

devisa baik di dalam negeri maupun di luar negeri, 

yang dimiliki oleh penduduk negara kita , baik 

perseorangan, perusahaan, (termasuk Bank negara kita  

dan bank-bank pemerintah lain dan swasta) asing 

ataupun warga negara, maupun pemerintah. 

Cadangan devisa ini belum tentu berbentuk lembaran 

uang asing, melainkan hampir seluruhnya berbentuk 

angka-angka dalam rekening-rekening bank. Dalam 

Cadangan devisa ini tidak termasuk tambahan Dollar 

atau Mark yang ditaruh di bawah kasur seorang 

pegawai negeri yang baru menghadiri konperensi atau 

seminar di luar negeri, atau seorang pedagang yang 

baru pulang dari Jerman Barat mengurus 

dagangannya Cadangan devisa berasal dari hasil 

ekspor barang dan jasa, transfer uang asing dari luar 

negeri ke negara kita  atau sebaliknya, pajak dari 

perusahaan-perusahaan asing dan domestik, bantuan 

dan kredit-kredit luar negeri. sebab  kekayaan ini 

yaitu  mata uang asing, maka bila  dilaporkan 

dalam rupiah akan tergantung pada kurs. Ketika 

terjadi devaluasi rupiah tanggal 15 Nopember 1978 

dari Rp 415, jadi Rp 625, per satu Dollar Amerika 

Serikat melonjaklah pula nilai cadangan devisa ini. 

sebab  itu dari kenaikan aktiva luar negeri bersih 

(netto) sebanyak Rp 802 milyard, Rp 603 milyard 

merupakan hasil penyesuaian nilai sehubungan 

dengan devaluasi ini Letak Cadangan devisa ini 

tersebar di berbagai bank devisa, yang pada tiap akhir 

periode tertentu harus dilaporkan pada Bank 

negara kita  untuk dikontrolidasi. 

Dengan demikian Cadangan devisa merupakan 

pencerminan prestasi perekonomian sesuatu negara 

terhadap negara lain. Makin banyak ekspor barang 

dan jasa, makin tinggi pula cadangan devisanya. Tapi 

harus diingat pula bahwa makin banyak bantuan dan 

kredit luar negeri akan makin besar pula cadangan 

devisanya. Mengapakah kenaikan Cadangan devisa 

(tanda + dalam laporan Bank negara kita ) memiliki  

efek inflator? sebab  dengan mengekspor barang dan 

jasa akan bertambah pula uang asing di dalam negeri, 

yang bila  di rupiahkan akan menambah jumlah 

uang beredar. Sebaliknya bila  Bank negara kita  

harus mengeluarkan uang asingnya seperti pada 

tahun pembukuan 1975/1976 dengan membayar 

utang Pertamina untuk dan atas nama pemerintah 

sebanyak Rp 560 milyard, maka Cadangan devisa 

berkurang, dan berkurang pula jumlah uang beredar 

yang memiliki  efek deflator. 

Aktiva luar negeri lainnya, yang pada tahun 

1978/1979 memiliki  efek mengurang sebanyak Rp 

97 milyard, terdiri dari kekayaan emas dan tagihan 

emas. Inipun dapat ber-wujud angka perhitungan 

dalam rekening Bank negara kita  dan bank-bank lain. 

Yang dimaksud dengan Rekening Khusus (Block 

Account) ini yaitu  rekening khusus pemerintah pada 

Bank negara kita  untuk menerima pinjaman sindikat 

berjangka menengah/panjang dari bank-bank luar 

negeri sejak bulan Juni 1975 dalam rangka mengatasi 

kesulitan likuiditas yang dihadapi Pertamina. 

Bidang Pemerintah (Public Sector) dibagi ke dalam 

dua sub bidang Pemerintah Pusat (Net Claims on 

Central Government) dan Tagihan pada Lembaga dan 

Perusahaan Pemerintah (Claims on Official Entities and 

Public Enterprises). Dalam laporan model lama, tertera 

pada tabel 8.3. Bidang ini dimasukkan dalam A. 

Penciptaan uang untuk sektor resmi. Mungkin sebab  

dihapuskannya daerah swatantra, maka pos ini tidak 

ada lagi sekarang. Sub bidang Pemerintah Pusat ada 

hubungannya dengan APBN. bila  APBN ini mengala-

mi defisit seperti pada triwulan I tahun 1970, maka 

untuk menutup kekurangan ini Bank negara kita  

memberi pinjaman pada pemerintah. Dalam laporan 

pinjaman ini disebutkan sebagai "Tagihan Bank 

negara kita  pada pemerintah" yang bersifat menambah 

jumlah uang beredar, jadi plus. bila  tagihan ini 

dibayar kembali oleh pemerintah kepada Bank Indo-

nesia, maka jumlah uang beredar berkurang sebanyak 

itu pula, dan dalam laporan ditandai dengan minus. 

Demikian pula pemberian subsidi oleh pemerintah, 

misalnya untuk pupuk seperti pada tahun 1974/1975, 

dibayar dulu oleh Bank negara kita  (BI) yang kemudian 

men-jadi tagihan BI pada pemerintah, mengakibatkan 

pertambahan uang beredar dan ditandai plus, yang 

dimaksud dengan lembaga dan perusahaan pemerintah 

yaitu  lembaga dan perusahaan milik pemerintah 

seperti Bulog. Pertamina dan Krakatau Steel. Tanda 

plus berarti pinjaman pada lembaga-lembaga dan 

perusahaan-perusahaan itu bertambah, berarti pula 

menambah jumlah uang beredar. Minus berarti 

pelunasan kembali utang itu kepada bank-bank. Yang 

memberi pinjaman pada lembaga dan perusahaan 

pemerintah ini tidak hanya BI saja tapi juga bank-bank 

lain. Dalam laporan tahun 1974/1975 dan sebelumnya 

jelas dipisahkan tidak hanya di antara BI dan bank-

bank lainnya, tapi juga antara kredit dan tagihan 

lainnya. Tendensinya pinjaman pada lembaga dan 

perusahaan pemerintah ini netto bertambah terus 

kecuali tahun 1977/1978. Ini tidak berarti bahwa 

mereka tidak pernah me-lunasi utang, tapi utang baru 

lebih besar dari pada pelunasannya. 

Tagihan pada perusahaan swasta dan perorangan 

(Claims on Business and Individuals)yang dalam laporan 

lama, dimasukkan ke dalam B. Penciptaan uang untuk 

sektor partikelir, yaitu  pemberian dan pelunasan 

kredit kepada dan dari perusahaan swasta dan 

perorangan oleh bank-bank. Pemberian kredit berarti 

penambahan jumlah uang beredar, plus; pengembalian 

kredit berarti pengurangan, minus. Dari tahun ke 

tahun pemberian kredit ini bertambah terus. 

Perusahaan yang meminjam mengembalikan utangnya, 

t



api perusahaan baru minta kredit yang jumlahnya lebih 

besar lagi. Pinjaman perusahaan, lembaga pemerintah 

beserta perusahaan swasta dan perorangan ini 

merupakan bagian terbesar yang menyumbang pada 

pertambahan jumlah uang beredar, tahun 1978/1979 

sekitar 66% dari seluruh pertambahan sebanyak Rp 

24,8 milyard. Pertambahan uang ini berupa uang giral. 

Deposito berjangka dan tabungan-tabungan lain 

(Time and Saving Deposits) dalam laporan baru,. 

merupakan bidang tersendiri, dalam laporan lama, 

tabel 8.3 dimasukkan ke dalam B. bila  seseorang 

menyimpan uangnya di bank dalam bentuk deposito 

berjangka. Tabanas atau Taska, maka jumlah uang 

beredar berkurang sebab nya, dalam laporan tandanya 

minus. Semer