Rabu, 12 Februari 2025

Published Februari 12, 2025 by

komunikasi pergaulan 2

 


bila orang non-Sunda mengatakan, ”Pisang 

gorengna hareudang”  (”Pisang  gorengnya  gerah”)   Terjemahan 

kata  ”rumah”  yaitu   house  atau  home  dalam  bahasa  Inggris, 

bergantung  pada  konteksnya   House  hanya  sekedar  benda, 

misalnya  untuk  dijual,  seperti  dalam  kalimat  the  house  is  for 

sale,  sedangkan home menunjukkan  rumah dan keluarga yang 

mengisinya (yang saling berhubungan dan menyayangi) seperti 

dalam kalimat I am going home 

Ruang  dan  waktu  mengubah  makna  kata   Menurut  Hubert 

Alexander,  makna  harus  dianggap  sebagai  proses  ketimbang 

sesuatu yang statis  Kata-kata baru muncul, sementara kata-kata 

lama pelan-pelan menghilang, satu demi satu  Gaya bahasa yang 

dulu populer kini menjadi klise 

Prinsip  bahwa  kata-kata  bersifat  kontekstual  sebenarnya 

mengisyaratkan  bahwa  aturan-aturan  baku  dalam  berbahasa 

tidaklah  mutlak   Misalnya,  kata-kata  sifat  dalam  bahasa 

negara kita  umumnya dapat dibubuhi awalan ke dan akhiran an, 

seperti: adil menjadi keadilan; cantik menjadi kecantikan; jujur 

mejadi  kejujuran; marah menjadi  kemarahan;  pandai menjadi 

kepandaian  Namun  prinsip  itu  tidak  berlaku  untuk  kata  sifat  

malu; malu menjadi rasa malu, bukan kemaluan 

Seorang  wanita  Swedia mengajak  seorang  wanita  Yogya  untuk 

berenang, tetapi ”Malu” jawab wanita Yogya itu  Wanita Swedia 

yang tengah belajar bahasa negara kita  di UGM itu lalu menjawab, 

”Datang  saja   Nanti  kalau  sudah  beberapa  kali  kemaluannya 

akan hilang ” Tentu saja kemaluannya tidak akan pernah hilang  

Percakapan pun menjadi kocak  Wanita Swedia itu baru mendapat 

pelajaran tentang penggunaan kata benda dengan memakai  

awalan ”ke” dan akhiran ”an” 

c  Kata-Kata Mengandung Bias Budaya

Bahasa  terikat  oleh  konteks  budaya   Dengan  ungkapan  lain, 

bahasa  dapat  dipandang  sebagai  perluasan  budaya   Menurut 

Hipotesis  Sapir  Whorf,  sering  juga  disebut  Teori  Relativitas 

136 BAB VI Komunikasi Verbal

Linguistik,  sebenarnya  setiap  bahasa  menunjukkan  suatu 

dunia  simbolik  yang  khas,  yang  melukiskan  reslitas  pikiran, 

pengalaman  batin  dan  kebutuhan  pemakainya   Jadi  bahasa 

yang  berbeda  sebenarnya  mempengaruhi  pemakainya  untuk 

berpikir,  melihat  lingkungan  dan  alam  semesta  di  sekitarnya 

dengan  cara  yang  berbeda  dan  karenanya  berperilaku  secara 

berbeda  pula   Hipotesis  yang  dikemukakan  Benjamin  Lee 

Whorf  dan  mempopulerkan  serta  menegaskan  pandangan 

gurunya Edward Sapir ini menyatakan bahwa (1) Tanpa bahasa 

kita  tidak dapat berpikir;  (2) Bahasa mempengaruhi persepsi; 

dan  (3)  Bahasa mempengaruhi  pola  berpikir  Hipotesis  Sapir-

Whorf  ini  tampaknya sulit diuji  Sebabnya, pertama, kita  sulit 

mendefinisikan berpikir, kedua, kita lebih sulit lagi menemukan 

orang  yang  tidak  berbahasa,  sebagai  pembandingnya   Dengan 

kata  lain,  kita  tidak  punya  cara  menafsirkan  realitas  tanpa 

memakai  bahasa 

Hingga derajat tertentu, hipotesis Whorf-Sapir ini ada benarnya  

Mereka  mengasumsikan  bahwa  beberapa  bahasa  tidak 

mengandung kata-kata untuk objek-objek dalam bahasa-bahasa 

lain  Dalam bahasa Arab klasik, konon ada  lebih dari 6 000 

kata  untuk  melukiskan  unta-warnanya,  struktur  tubuh,  jenis 

kelamin,  usia,  gerak,  kondisi  dan perlengkapannya  Penduduk 

asli  Sahara  mempunyai  200  kata  untuk  melukiskan  kurma, 

bahan  pokok  mereka  dalam  kehidupan  dan  20  cara  berbeda 

untuk melukiskan bukit pasir  Hal ini juga mengisyaratkan arti 

penting  objek-objek  ini   dalam budaya mereka  Kata  rice 

dalam  bahasa  Inggris  dapat  diterjemahkan  menjadi  tiga  kata 

yang maknanya berbeda dalam bahasa negara kita , yakni gabah, 

beras  dan  nasi   Ini menunjukkan  bahwa  kita  orang  negara kita  

lebih peduli pada benda ini dibandingkan  orang Inggris 

Tingkatan-tingkatan bahasa dalam bahasa  Jawa  (kromo  versus 

Ngoko misalnya) dan dalam bahasa Sunda menunujukkan alam 

pikiran (baca: status sosial) yang berbeda pula bagi pihak-pihak 

yang  memakai   bahasa  ini    Sebagai  contoh,  dalam 

bahasa  Sunda  ada   beberapa   kata  untuk  orang  pertama, 

yaitu: abdi, kuring, uing, urang, kula, dewek dan aing, sedangkan 

untuk orang kedua yaitu : andika, anjeun, maneh, silaing dan 

sia   Kata  makan  dapat  diterjemahkan  menjadi  beberapa   kata 

dalam bahasa Sunda, seperti:

• Neda, untuk diri sendiri

• Tuang, untuk orang yang kita hormati

• Dahar,  untuk  teman  sebaya  yang  sudah  akrab  atau 

bawahan/pembantu

• Nyatu, untuk hewan

• Emam, untuk anak kecil

d  Percampuradukan Fakta, Penafsiran dan Penilaian

Dalam berbahasa kita sering mencampuadukkan fakta (uraian), 

penafsiran (dugaan), dan penilaian  Masalah ini berkaitan dengan 

kekeliruan persepsi, misalnya apa yang tergambar dalam benak 

kita  ketika  pada  hari  kerja  kita  menemukan  seorang  pegawai 

di  suatu perusahaan swasta  sedang menutup wajahnya dengan 

selembar koran, dengan posisi duduk menyandar ke belakang  

Kemungkinan  besar  kita  akan  langsung  memberi  penafsiran, 

misalnya  ”Orang  itu  pemalas ”  Padahal  kalau  kita  tegur  dia 

dengan tiba-tiba atau kita marahi dia, bukan tidak mungkin dia 

menjawab, ”Saya sedang memikirkan suatu gagasan yang hebat 

bagaimana memajukan perusahaan kita   Saking kerasnya  saya 

berpikir,  saya  sampai  memejamkan  mata  dan  menutup  wajah 

saya dengan koran ”

Dalam  kehidupan  sehari-hari  kita  sering  mencampuradukkan 

fakta  dan  dugaan   Banyak  peristiwa  yang  kita  anggap  fakta 

sebenarnya yaitu  dugaan yang berdasar  kemungkinan, 

misalnya,  ”Ani  bingung  (atau  sedih,  ngambek,  bahagia) ” 

Kebanyakan  orang  menganggap  ”Ani  bingung”  sebagai 

pernyataan fakta  Kalau kita tanya pembicara, ”Bagaimana kamu 

tahu?” ia mungkin akan menjawabnya, ”Saya kan melihatnya!” 

Jawaban yang  lebih akurat yaitu : ”Wajahnya bersemu merah 

ketika  saya  katakan  padanya  bahwa  Joko  memperoleh  nilai 

lebih  tinggi  dibandingkan   dia ”  Jawaban  itu  lebih  faktual  karena 

menguraikan perilaku yang mendasari dugaan Anda mengenai 

kemarahan Ani  Komunikasi kita  akan  lebih efektif kalau kita 

memisahkan pernyataan fakta dengan dugaan 

D Kerumitan Makna Kata

Sering  kita  bertanya,  ”Apa  arti  kata  itu?” Kita menganggap  bahwa 

arti  atau makna  dikandung  setiap  kata  yang  kita  ucapkan   Sebenarnya 

kita keliru bila kita menganggap bahwa kata-kata itu mempunyai makna  

Kitalah  yang memberi makna pada kata,  dan makna  yang kita  berikan 

kepada kata yang sama bisa berbeda-beda bergantung pada konteks ruang 

138 BAB VI Komunikasi Verbal

dan  waktu   Bahkan,  sebelum  kita menanyakan makna  suatu  kata,  kita 

terlebih dulu harus menjawab pertanyaan, ”Apakah makna dari makna?” 

Pertanyaan ini yaitu  salah satu masalah besar dalam filsafat  Makna 

yaitu  bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat 

dari apa saja yang kita tuturkan  Pengertian dari makna sendiri sangatlah 

beragam  Mansoer Pateda (2001:79) mengemukakan bahwa istilah makna 

yaitu  kata-kata dan istilah yang membingungkan  Makna ini  

selalu  menyatu  pada  tuturan  kata  maupun  kalimat   ada   banyak 

komponen  dalam  makna  yang  dibangkitkan  suatu  kata  atau  kalimat  

Dengan  kata-kata  Brown,  ”Seseorang  mungkin  menghabiskan  tahun-

tahunnya yang produktif untuk menguraikan makna suatu kalimat tunggal 

dan akhirnya  tidak menyelesaikan  tugas  itu  Konsep makna  itu  sendiri 

memiliki  berbagai  makna  tanpa  ada  satu  makna  pun  lebih  ”benar” 

dari makna yang  lainnya  Seperti kata-kata  lainnya, makna mempunyai 

beberapa  definisi   Salah  satu  alasan  ada nya  bebagai  makna  dari 

makna yaitu  masalah lokasi: ”Dimana lokasi makna?”

Makna  muncul  dari  hubungan  khusus  antara  kata  (sebagai  simbol 

verbal)  dan  manusia   Makna  tidak  melekat  pada  kata-kata,  namun 

kata-kata  membangkitkan makna  dalam  pikiran  orang   Jadi,  tidak  ada 

hubungan langsung antara suatu objek dan simbol yang dipakai untuk 

merepresentasikannya   Ketika  kita  mengatakan  ”Saya  sakit  perut,” 

misalnya, pengalaman itu nyata, tetapi tidak seorang pun dapat merasakan 

rasa  sakit  itu,  bahkan  dokter  yang  berusaha mengobati  rasa  sakit  kita  

Jadi hubungan itu diciptakan dalam pikiran si pembicara 

Semantik yaitu  ilmu mengenai makna kata-kata, suatu definisi yang 

menurut S I Hayakawa tidaklah buruk bila orang-orang tidak menganggap 

bahwa  pencarian  makna  kata  mulai  dan  berakhir  dengan  melihatnya 

dalam kamus  Makna dalam kamus tentu saja lebih bersifat kebahasaan 

(linguistik), yang punya banyak dimensi: simbol merujuk pada objek di 

dunia nyata; pemahaman yaitu  perasaan subjektif kita mengenai simbol 

itu;  dan  referen  yaitu   objek  yang  sebenarnya  eksis  di  dunia  nyata  

Padahal di samping itu, ada  pula makna kata yang bersifat filosofis, 

psikologis, dan logis 

Makna dapat pula digolongkan ke dalam: makna denotatif dan makna 

konotatif   Makna  denotatif  yaitu   makna  yang  sebenarnya  (faktual), 

seperti  yang  kita  temukan  dalam  kamus   Karena  itu,  makna  denotatif 

lebih bersifat publik  beberapa  kata bermakna denotatif, namun banyak 

kata juga bermakna konotatif, lebih bersifat pribadi yakni makna di luar 

rujukan  objektifnya   Dengan  kata  lain,  makna  konotatif  lebih  bersifat 

subjektif dan emosional dibandingkan  makna denotatif 

Kita merasa pramuniaga  itu  lebih bergengsi  dibandingkan  pelayan  toko, 

sebagaimana  kita merasa  tunawisma  lebih  baik  dibandingkan   gelandangan  

Makna denotatif dan makna konotatif itu menjadi lebih rumit lagi bila kita 

mempertimbangkan  budaya  yang  berbeda   Chair  dalam  bahasa  Inggris 

berarti kursi yang pada dasarnya denotatif bagi orang berbahasa Inggris  

Namun bagi orang negara kita  yang gila jabatan, kata kursi berkonotasi lebih 

kuat dibandingkan  kata chair bagi orang Amerika yang punya kecenderungan 

yang sama 

Simbol atau lambang yaitu  sesuatu yang mewakili sesuatu lainnya, 

berdasar   kesepakatan  sekelompok  orang   Karena  itu  makna  ada  di 

kepala  bukan  pada  lambang   tetapi  kita  sering  merespons  suatu  kata 

seakan-akan  kata  yaitu   objek  yang  diwakili  kata  ini    Misalnya, 

tiba-tiba  kita  merasa  takut  ketika  mendengar  kata  kalajengking,  ular, 

atau  harimau   Dalam  komunikasi,  harus  realistik  dan memeperhatikan 

bagaimana  simbol  mempengaruhi  perilaku  alih-alih  membuang  waktu 

bagaimana menjinakkan  kekuatan  kata-kata   Betapapun,  jika  kata-kata 

tidak membawa makna kepada kita dan jika kita tidak bereaksi terhadap 

kata-kata, kata-kata itu tidak berguna, simbol mempunyai impak emotif 

karena simbol dipasangkan dengan referen 

Kata-kata  tidak  bermakna  dengan  sendirinya,  melainkan  bila  kita 

memaknai  kata  ini    Kata-kata  bukanlah  objek  yang  diwakilinya, 

jadi ketika kita berbicara dengan orang lain, kita hanya menyampaikan 

kata-kata  bukan  makna   Kata-kata  merangsang  makna  yang  dianut 

orang lain terhadap kata-kata itu  Pembicaraan akan berjalan lancar bila 

makna yang kita berikan  terhadap kata-kata mirip dengan makna yang 

diberikan orang  lain  terhadap kata-kata yang sama  Pada kenyataannya 

tidak  selalu  demikian,  boleh  jadi  suatu  kata  yang  sama merujuk  pada 

objek  yang  berbeda,  atau  kata-kata  yang  berbeda merujuk  pada  objek 

yang sama di dua daerah yang berbeda  Kata taksi yang di Jakarta atau 

Bandung biasanya berarti  sedan    sewaan, yaitu  sebutan untuk angkot 

(angkutan kota) di beberapa daerah lain di negara kita  seperti di Kuningan, 

Tasikmalaya, Palembang, Pontianak, Bengkulu, dan Papua  Sedangkan di 

Mataram, Lombok, Denpasar, dan di Kupang (NTT) kata bemo dipakai 

untuk  merujuk  pada  angkot  beroda  empat  ini   Di  Jakarta,  Bekasi  dan 

Kendari  angkot  ini  disebut mikrolet  sedangkan di Banda Aceh disebut 

labi-labi 

Banyak  teoritikus  bahasa  mengemukakan  bahwa  kebanyakan  kata 

mempunyai makna majemuk  Setiap kata dari kata-kata seperti: merah, 

kuning, hitam  dan putih mempunyai makna (konotatif) yang berlainan  

Sebagai  ilustrasi,  500  kata  dalam  bahasa  Inggris  yang  paling  sering 

dipakai  memiliki  setidaknya  14 000  definisi  yang  berbeda   Dalam 

Roget’s  Thesaurus,  ada   kira-kira  12  sinonim  untuk  kata  hitam, 

dan  setidaknya 60% dari  jumlah  itu  bersifat  ofensif,  termasuk  ”noda”, 

”jelaga”,  ”iblis”,  dan  ”curang”;  juga  ada   kira-kira  134  sinonim 

untuk kata putih, dan semua artinya positif seperti ”murni”, ”bersih”, dan 

”suci”   Jadi,  kata  hitam  umumnya  berkonotasi  negatif,  sedangkan  kata 

putih berkonotasi positif 

Kata-kata boleh jadi terus berevolusi, dengan makna yang terus juga 

berubah  Sebagian kata menghilang, beberapa  kata baru muncul  Situasi-

situasi baru menciptakan makna-makna baru 

1 Bahasa Daerah Vs Bahasa Daerah

Oleh  karena  di  dunia  ini  ada   berbagai  kelompok  manusia 

dengan budaya dan subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan 

bila  ada   kata-kata  yang  (kebetulan)  sama  atau  hampir  sama 

tetapi dimaknai secara berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun 

dimaknai  secara  sama  Konsekuensinya, dua  orang    yang berasal 

dari budaya yang berbeda boleh  jadi mengalami kesalahpahaman 

ketika mereka memakai  kata yang sama  Misalnya kata awak 

untuk orang Minang berarti ”saya” atau ”kita”, sedangkan dalam 

bahasa Melayu (di Palembang, Malaysia dan Singapura misalnya) 

berarti ”kamu”  Dapat kita bayangkan apa yang terjadi bila orang 

Minang dan orang Malaysia sama-sama memakai  kata awak 

ada  beberapa  kata yang sama dalam bahasa Sunda dan bahasa 

Jawa, namun mempunyai arti yang berbeda  Kata sare (tidur) dan 

dahar (makan) yang yaitu  kata halus untuk orang tua dalam 

bahasa Jawa, ternyata hanya boleh dipakai untuk teman sebaya 

yang sudah akrab atau bawahan di daerah Sunda  Kata cokot dalam 

bahasa Sunda berarti ”ambil”, namun dalam bahasa Jawa berarti 

”gigit”   Kata  amis  dlam  bahasa  Sunda  (yang  artinya  ”manis”) 

ternyata berarti anyir dalam bahasa Jawa 

2 Bahasa Daerah Vs Bahasa negara kita 

beberapa   kata  dari  bahasa  daerah  juga  dipakai  dalam  bahasa 

negara kita   (atau  bahasa  negara kita   dalam  dialek  Betawi),  atau 

sebaliknya, kata-kata negara kita  terdengar seperti diselipkan dalam 

bahasa daerah, namun artinya sangat jauh berbeda  Mislanya, kata 

sok  dalam  bahasa  Sunda  sering  disalahtafsirkan  oleh  orang  non-

Sunda  Dalam bahasa Betawi atau bahasa negara kita  sok itu berarti 

sombong,  seperti  dalam kalimat  ”Orangnya paling  sok”  Berbeda 

dengan arti sok dalam bahasa Sunda yang berarti ”Silakan”  Kata 

bola  dalam  bahasa  Sunda  berarti  ”benang”,  kata  mangga  dalam 

bahasa negara kita  yaitu  buah dalam bahasa Sunda  Orang-orang 

dari suatu suku yang datang ke daerah lain, untuk tinggal sementara 

atau selamanya pada awalnya mungkin akan menemukan kesulitan 

dalam adaptasi mereka  Seperti tergambar dalam ilustrasi berikut:

Seorang  lelaki  Jakarta  berkunjung  ke  Makassar   Suatu  hari  ia 

memasuki sebuah restoran  Maka terjadilah dialog seperti ini 

Pelayan restoran  : Makan apa, Pak?

Lelaki Jakarta  : ”Bolu”

Pelayan restoran  : Lainnya?

Lelaki Jakarta     : ”Bolu doang”

Pelayan restoran  : Minumnya?

Lelaki Jakarta     : ”Teh aja”

Pelayan restoran  : Mm, jadi teh atau kopi?

Lelaki Jakarta     : ”Teh dong”

Maka  jangan  marah  jika  pelayan  menghidangkan  masakan  yang 

terdiri  dari  bandeng,udang  dan  daging  kerbau   Karena  dalam 

bahasa Makassar, bolu berarti ” bandeng”, tedong berarti ”kerbau”, 

doang berarti ”udang” dan teaja berarti ”tidak mau”  

Orang-orang Jawa yang dibesarkan diluar daerah kelahiran mereka 

termasuk  pujakesuma  (putera  Jawa  kelahiran  Sumatera)  yang 

tidak  bisa  berbahasa  Jawa,  ketika  merayakan  Idul  Fitri  di  Jawa 

pasti  terheran-heran  ketika  setiap  orang  yang menyalami mereka 

mengucapkan Sugeng Riyadi  Kok namanya sama semua  Ternyata 

artinya Selamat Hari Raya 

3 Bahasa negara kita  Vs Bahasa Malaysia

Suatu  bangsa  atau  suku  biasanya menganggap  bahasanya  sendiri 

sebagai  yang  terbaik  dan menganggap  bahasa  lain  tidak  alamiah 

baik  cara  bicara  ataupun kata  yang  diucapkan  Mengapa mereka 

tidak memakai  kata-kata  yang benar  untuk menyebut  segala 

sesuatu?    Maka  jangan  heran  jika  ada  orang  Malaysia  berkata 

”sepasang kelamin tinggal dirumah itu”, Sepasang kelamin berari 

”sepasang suami istri”  ”mari kita tengok wayang” (wayang = film)  

Ketika kita berkomunikasi dengan orang Malaysia, terutama untuk 

pertama kalinya kesalahpahaman mungkin tak dapat terhindarkan 

seperti ilustrasi berikut:

Seorang peserta negara kita  yang pernah mengikuti suatu konferensi 

di Malaysia menuturkan  pengalaman  lucunya  Ketika  rombongan 

baru tiba dihotel, ia mendapat pesan telepon yang berbunyi “seluruh 

peserta konferensi dari negara kita  dijemput ketempat panitia pukul 

20 00”  berita ini  langsung disampaikan kepada teman-teman 

lainnya   Tepat  pukul  20 00 mereka  siap menunggu  di  lobi  hotel, 

tetapi sampai pukul21 00 jemputan juga belum datang  Lalu salah 

seorang dari mereka menelepon panitia  Seusia menelepon, orang 

itu  terus  tertawa,  membuat  orang  lain  bingung   Ia  menjelaskan 

bahwa  mereka  semua  yang  salah,  bukan  panitia   Dalam  bahasa 

Malaysia, ternyata dijemput berarti “ diundang” 

Berikut beberapa  kata Malaysia bersama sinonimnya dalam bahasa 

negara kita , yang dapat menimbulkan kesalahpahaman 

Tabel 7 1 Sinonim Bahasa negara kita  dengan Malaysia

Bahasa Malaysia     Bahasa negara kita 

Kementerian Tuduh Menuduh  Kementerian Hukum Dan Ham

Kementerian Agama    Kementerian Tak Berdosa

Angkatan Darat      Laskar Hentak – Hentak Bumi

Angkatan Laut      Angkatan Basah Kuyup

Angkatan Udara      Laskar Angin - Angin

Merayap Bersetubuh     Dengan Bumi

Purnawirawan Militer    Pasukan Tak Berguna

Menteri Kehutanan    Menteri Semak Belukar

Belok Kiri      Pusing Kiri

Belok Kanan      Pusing Kanan

Penghapus      Pemadam

Tidak Bisa      Tidak Boleh

Percuma       Gratis

Anak Kecil      Budak Cilik

Pusing-Pusing      Berkeliling,Berputar

Satpam        Penunggu Maling

Seronok        Bagus,Menyenangkan,Meriah

Aduk        Kacau

Pejabat Negara  `    Kaki Tangan Negara

Tewas        Kalah

Tidak Boleh Tidur    Tidak Dapat Tidur

Kulkas        Peti Sejuk

Banyak  kata  Malaysia  diadopsi  dari  bahasa  Inggris  seperti  : 

universiti, fesyen (fashion), komen (comment) 

4 Bahasa Daerah/Bahasa negara kita  Vs Bahasa Asing Lainnya

Terkadang  kita  menemukan  kata-kata  dalam  bahasa  daerah  atau 

bahasa  negara kita   yang  sama  atau  mirip  dengan  kata-kata  asing, 

tetapi  dengan  makna  yang  berbeda   Mungkin  kita  akan  geli 

membaca atau mendengar kata-kata ini   

Dalam  bahasa  Filipina,  kata  bawal  berarti  ”dilarang”,  bagong 

berarti  ”  baru”,  balita  berarti  ”berita”   Jadi,  magandang  balita 

berarti berita baik 

Tahukah  apa  makna  kata  cincin  dalam  bahasa  Jepang?  Berikut 

ceritanya   Sepupu  saya  baru  pulang  dari  Jepang   Ia  bercerita 

bahwa seorang teman pria Jepang bertanya macam-macam tentang 

negara kita ,  lalu  menunjuk  cincin  yang  dipakainya   Apa  bahasa 

negara kita nya ini? Cincin  jawabnya  Temannya yang orang Jepang 

agak tersipu  Kemudian sepupu saya bertanya lagi, kenapa? Tidak 

apa-apa,jawabnya   Lalu  teman  pria  itu  bertanya,  apa  kamu  suka 

cincin? Tentu saja memangnya kamu mau membelikan saya cincin? 

Sahut sepupu saya  Temannya tertawa terbahak-bahak  Kalau kamu 

mau,  sekarang  juga  akan  saya  kasih   Sepupu  saya mulai merasa 

heran   Maka  ia  pun  bertanya   Sebenarnya  dalam  bahasa  Jepang 

cincin  artinya  apa?  Lalu  temannya  menjelaskan  cincin  dalam 

bahasa  Jepang  berarti  alat  kelamin  laki-laki   Setelah  itu mereka 

tertawa terbahak-bahak 

E Nama sebagai Simbol

Fungsi pertama bahasa yaitu  penamaan  Nama diri  sendiri  yaitu  

simbol pertama dan utama bagi  seseorang  Nama dapat melambangkan 

status,  cita  rasa  budaya,  untuk  memperoleh  citra  tertentu  atau  sebagi 

nama hoki  Nama pribadi yaitu  unsur penting identitas seseorang dalam 

warga ,  karena  interaksi  dimulai  dengan  nama  dan  baru  diikuti 

dengan  atribut  lainnya  Nama  yang kita  terima  sejak  lahir  tidak hanya 

mempengaruhi  kehidupan  kita,  tetapi  juga  mempengaruhi  orang  lain 

untuk  memperlakukan  kita  dan  terpenting  mempengaruhi  kita  dalam 

mempersepsi diri sendiri 

Nama yaitu  bagian dari konsep diri yang sangat penting  Bahkan nama 

menunjukkan kesadaran seseorang  Perubahan nama orang yang tadinya 

non-Muslim menjadi Muslim yaitu  salah satu pertanda perubahan jati 

dirinya dan hubungannya dengan alam semesta 

Nama jelas bersifat simbolik  Nama yang dianggap bagus atau keren 

menimbulkan  kesan  yang  positif  pada  pendengar  atau  pembaca  nama 

itu  Suatu penelitian menemukan bahwa orang bernama Jhon dipersepsi 

sebagai orang yang ramah dan dapat dipercaya, James, Michael, Wendy  

sebagai orang yang aktif 

ada   bukti  bahwa  nama  yang  lazim  memberi  kesan  lebih  baik 

dibandingkan  nama yang kurang  lazim  Suatu penelitian menemukan bahwa 

guru-guru cenderung terpengaruh oleh nama  

Pemilihan nama ditentukan oleh faktor agama  Selain itu karena nama 

ini  unik atau nama tokoh favorit dan peristiwa penting saat kelahiran 

seperti nama berbau milenium yaitu Millenio  Tetapi nama tokoh politik 

seperti Megawati, Amin Rais,dan lain-lain jarang dipilih  Berbagai cara 

dipakai  oleh  suatu  budaya  untuk memberi  nama  seorang  anak  yang 

lahir  Di Bali, urutan seorang anak dalam diketahui berdasar  namanya: 

Wayan,  Made,  Nyoman,  Ketut   Masing-masing  anak  pertama,  kedua, 

ketiga, keempat 

Nama  hewan  pun  dapat  berfungsi  sebagai  simbol   Burung  merak 

melambangkan  keindahan  dan  keanggunan   Bunglon  melambangkan 

orang  yang  plinplan   Bebek  melambangkan  orang  yang  selalu  patuh 

dan  mengekor  pendapat  orang  lain   Belut  melambangkan  orang  yang 

licik dalam berdagang dan berpolitik  Ayam melambangkan orang yang 

penakut dan lembek 

Penamaan  seseorang  ternyata  tidak  sederhana   Nama  dapat  juga 

menyusahkan  penyandangnya   Orang  yang  bernama  Muhammad, 

Khadijah  mungkin  akan  terbebani  jika  mereka  melakukan  sifat  yang 

buruk   Sementara  julukan  yang  tidak  tepat  akan  timbul  ”nubuat  yang 

dipenuhi diri sendiri” 

145

A -- 

Bahasa  yaitu   suatu  identitas  sebuah  bangsa,  bahasa  yaitu  

sistem lambang bunyi ujaran yang dipakai untuk berkomunkasi oleh 

warga    Bahasa  yang  baik  berkembang  berdasar   suatu  sistem, 

yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya  Bahasa sendiri 

berfungsi  sebagai  sarana komunikasi  serta  sebagai  sarna  intregrasi dan 

adaptasi  

Bahasa  yaitu   alat  komunikasi  antara  anggota  warga   berupa 

simbol  bunyi  yang  dihasilkan  oleh  alat  ucap manusia   Dengan  adanya 

bahasa sebagai alat komunikasi, maka semua yang ada di sekitar manusia 

mendapat tanggapan  dalam pikiran manusia, disusun dan diungkapkan 

kembali  kepada  orang  lain  sebagai  bahan  komunikasi   Komunikasi  ini 

memungkinkan setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan 

fisik dan lingkungan sosial 

B Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli

Pengertian Bahasa yaitu  sebuah sarana untuk makhluk hidup guna 

berinteraksi sosial dengan sesama makhluk hidup yang lainnya baik itu 

sejenis maupun bukan  sejenis  Bahasa yaitu   sebuah kunci pokok 

untuk kehidupan manusia, hal ini karena dengan adanya bahasa seseorang 

dapat  berinteraksi  dengan  sesamanya  serta  bahasa  ialah  sumber  daya 

untuk  kehidupan  berwarga    Adapun  sebuah  bahasa  dapat  untuk 

dipakai jika dapat saling memahami atau mengerti erat hubungannya 

dengan penggunaan dari sumber daya bahasa yang dimiliki  

Pengertian  Bahasa  menurut  Bill  Adams,  Bahasa  yaitu   sistem 

pengembangan psikologi setiap individu dalam konteks yang intersubjektif  

Pengertian  Bahasa  menurut Wittgenstein,  Bahasa  ialah  sebuah  bentuk 

pemikiran yang dapat untuk dipahami serta mempunyai suatu hubungan 

BAB 7

Bahasa Gaul

dengan kenyataan, memiliki struktur, serta bentuk yang logis 

Sedangkan bahasa menurut Ferdinand De Saussure Bahasa yaitu  

salah satu ciri yang menjadi pembeda, hal  ini karena dengan memakai 

bahasa maka setiap kelompok yang ada pada warga  dapat menjadi 

dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dengan kelompok lain 

C Karakteristik Bahasa

Telah disebutkan di atas bahwa bahasa yaitu  sebuah sistem berupa 

bunyi, bersifat abitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi  Dari 

pengertian  ini ,  dapat  disimpulkan  bahwa  di  antara  karakteristik 

bahasa yaitu  abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi 

1 Bahasa Bersifat Abritrer

Bahasa bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan 

yang  dilambangkan  tidak  bersifat  wajib,  bisa  berubah  dan  tidak 

dapat  dijelaskan  mengapa  lambang  ini   mengonsepi  makna 

tertentu   Secara  kongkret,  alasan  “kuda”  melambangkan  ‘sejenis 

binatang  berkaki  empat  yang  bisa  dikendarai’  yaitu   tidak  bisa 

dijelaskan 

Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional  Artinya setiap 

penutur  suatu  bahasa  akan  mematuhi  hubungan  antara  lambang 

dengan  yang  dilambangkannya   Dia  akan  mematuhi,  misalnya, 

lambang  ‘buku’  hanya  dipakai  untuk  menyatakan  ‘tumpukan 

kertas bercetak yang dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep 

yang  lain,  sebab  jika  dilakukannya  berarti  dia  telah  melanggar 

konvensi itu 

2 Bahasa Bersifat Produktif

Bahasa  bersifat  produktif  artinya,  dengan  beberapa   besar  unsur 

yang  terbatas,  namun  dapat  dibuat  satuan-satuan  ujaran  yang 

hampir  tidak  terbatas   Misalnya,  menurut  Kamus  Umum  Bahasa 

negara kita   susunan WJS   Purwadarminta  bahasa  negara kita   hanya 

mempunyai kurang  lebih 23 000 kosa kata,  tetapi dengan 23 000 

buah kata ini  dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas 

3 Bahasa Bersifat Dinamis

Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari 

berbagai  kemungkinan  perubahan  sewaktu-waktu  dapat  terjadi  

Perubahan  itu  dapat  terjadi  pada  tataran  apa  saja:  fonologis, 

morfologis,  sintaksis,  semantic  dan  leksikon   Pada  setiap  waktu 

mungkin saja ada  kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada 

kosakata lama yang tenggelam, tidak dipakai lagi 

4 Bahasa Bersifat Beragam

Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, 

namun karena bahasa itu dipakai oleh penutur yang heterogen 

yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, 

maka  bahasa  itu menjadi  beragam,  baik  dalam  tataran  fonologis, 

morfologis,  sintaksis maupun pada  tataran  leksikon  Bahasa Jawa 

yang  dipakai  di  Surabaya  berbeda  dengan  yang  dipakai  di 

Yogyakarta   Begitu  juga  bahasa  Arab  yang  dipakai  di  Mesir 

berbeda dengan yang dipakai di Arab Saudi 

5 Bahasa Bersifat Manusiawi

Bahasa  sebagai  alat  komunikasi  verbal,  hanya  dimiliki  manusia  

Hewan tidak mempunyai bahasa  Yang dimiliki hewan sebagai alat 

komunikasi,  yang  berupa  bunyi  atau  gerak  isyarat,  tidak  bersifat 

produktif dan dinamis  Manusia dalam menguasai bahasa bukanlah 

secara  instingtif atau naluriah,  tetapi dengan cara belajar  Hewan 

tidak mampu untuk mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu 

dikatakan bahwa bahasa itu bersifat manusiawi 

D Fungsi Bahasa

Fungsi  bahasa menurut Abidin,  dkk  (2010  :  3) menjelaskan bahwa 

fungsi  utama  bahasa  yaitu   sebagai  media  komunikasi,  tetapi  selain 

sebagai media komunikasi bahasa juga memiliki fungsi lain yaitu :

1 Fungsi Ekspresif

Bahasa dapat dipakai untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan 

pengelaman   Contohnya  dalam  puisi   Pengarang  mengeksperikan 

ide, gagasan dan pengalamanya dengan bahasa yang ditulis per bait 

yang disebut puisi 

2 Fungsi Estetis

Bahasa  sebagai  media  yang  indah  untuk  menyampaikan  pesan  

Fungsi estetis ini biasa diwujudkan dalam bentuk karya sastra 

3 Fungsi Informatif

Artinya bahasa dapat dipakai untuk menginformasikan sesuatu 

kepada orang lain 

4 Alat Fungsional

Artinya bahasa dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan 

tertentu 

E Bahasa Gaul

1 Asal Usul dari Bahasa Gaul

Di dalam warga , pastinya masing-masing individu mempunyai 

latar  belakang  sosial  budaya  yang  berbeda,  lazimnya  berbicara 

dengan  cara  yang  berbeda   Biasanya  perbedaan  ini  boleh  jadi 

menyangkut  dialek,  intonasi,  kecepatan,  volume  (keras  atau 

lemahnya), dan yang pasti yaitu  kosakatanya  

Perhatikanlah  cara  berbicara  tokoh-tokoh warga   atau  tokoh-

tokoh  penting  di  negara  kita   berdasar   dialeknya,  kita  dapat 

menebak darimana ia berasal, misalnya bupati, tentara, akuntan, ahli 

hukum, antropolog, dokter, ahli komputer, montir mobil, ahli masak, 

dan petani memakai  kosakata berbeda dalam lingkungan kerja 

mereka   Bahasa  yang  dipakai  dalam  suatu  lingkungan  sering 

tidak berfungsi bila dipakai dalam lingkungan lain 

beberapa  kata atau istilah mempunyai arti khusus, unik, menyimpang 

atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika dipakai 

oleh  orang-orang  dari  subkultur  tertentu,  bahasa  Subkultur  ini 

disebut bahasa khusus (special language), bahasa gaul atau argot 

Bahasa gaul pada umumnya dipakai sebagai sarana komunikasi 

di  antara  remaja  sekelompoknya  selama  kurun  tertentu   Hal 

ini  dikarenakan,  remaja  memiliki  bahasa  tersendiri  dalam 

mengungkapkan ekspresi diri  Sarana komunikasi diperlukan oleh 

kalangan  remaja  untuk  menyampaikan  hal-hal  yang  dianggap 

tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat 

mengetahui apa yang sedang dibicarakannya  

Masa  remaja  memiliki  karakteristik  antara  lain  petualangan, 

pengelompokan,  dan  kenakalan   Ciri  ini  tercermin  juga  dalam 

bahasa  mereka   Keinginan  untuk  membuat  kelompok  eksklusif 

memicu  mereka menciptakan bahasa rahasia 

Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an  Awalnya istilah-

istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam 

komunitas  tertentu   Tapi  karena  sering  juga  dipakai  di  luar 

komunitasnya, lama-lama istilah-istilah ini  jadi bahasa sehari-

hari 

Akar dari bahasa gaul yaitu  bahasa prokem  Kata prokem sendiri 

yaitu   ”bahasa  gaul  dari  preman ”  Bahasa  ini  awalnya 

dipakai oleh kalangan preman untuk berkomunikasi satu sama 

lain  secara  rahasia   Agar  kalimat  mereka  tidak  diketahui  oleh 

kebanyakan orang, mereka merancang kata-kata baru dengan cara 

antara  lain mengganti kata ke  lawan kata, mencari kata  sepadan, 

menentukan  angka-angka,  penggantian  fonem,  distribusi  fonem, 

penambahan awalan, sisipan, atau akhiran 

Masing-masing  komunitas  (daerah)  memiliki  rumusan  sendiri-

149BAB VIIBahasa Gaul

sendiri  Pada dasarnya bahasa ini untuk memberkan kode kepada 

lawan bicara (kalangan militer dan kepolisian juga memakai ) 

  Karena  begitu  seringnya  mereka  memakai   bahasa  sandi 

mereka itu di berbagai tempat, lama-lama orang awam pun mengerti 

yang mereka maksud  Akhirnya mereka  yang  bukan  preman  pun 

ikut-ikutan  memakai   bahasa  ini  dalam  obrolan  sehari-hari 

sehingga  bahasa  okem  tidak  lagi  menjadi  bahasa  rahasia   Kalau 

tidak percaya, coba deh tanya bokap atau nyokap kita, tabu tidak 

mereka  dengan  istilah  mokal,  mokat,  atau  bokin   Kalau  mereka 

tidak mengerti artinya, berarti di masa mudanya dulu mereka bukan 

anak gaul 

Dengan motif yang lebih kurang sama dengan para preman, kaum 

waria  juga  menciptakan  sendiri  bahasa  rahasia  mereka   Sampai 

sekarang  kita  masih  sering  kan  mendengar  istilah  “bencong” 

untuk menyebut seorang banci? Nah, kata bencong itu sudah ada 

sejak awal 1970-an juga, ya hampir bersamaan deh dengan bahasa 

prokem  Pada perkembangannya, konon para waria atau banci inilah 

yang  paling  rajin  berkreasi menciptakan  istilah-istilah  baru  yang 

kemudian memperkaya bahasa gaul 

Kosakata bahasa gaul yang berkembang belakangan ini sering tidak 

beraturan alias tidak ada rumusnya  Sehingga kita perlu menghafal 

setiap  kali  muncul  istilah  baru  Misalnya  untuk  sebuah  lawakan 

yang tidak lucu, kita biasa menyebutnya garing atau jayus  Ada juga 

yang menyebutnya jasjus  Untuk sesuatu yang tidak oke, biasa kita 

sebut cupu  Jayus dan cupu bisa dibilang kosakata baru 

2 Pengertian dari Bahasa Gaul

Bahasa  gaul  atau  argot  atau  bahasa  prokem  yaitu   penggunaan 

kata-kata dalam bahasa yang tidak resmi dan ekspresi yang bukan 

yaitu   standar  penuturan  dialek  atau  bahasa   Kata  dalam 

bahasa gaul biasanya kaya dalam domain tertentu, seperti kekerasan, 

kejahatan dan narkoba dan seks 

Bahasa gaul negara kita  yaitu  bahasa gaul atau bahasa prokem 

yang  khas  negara kita   dan  jarang  dijumpai  di  negara-negara  lain 

kecuali di komunitas-komunitas negara kita  

Bahasa prokem ini mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia 

menjadi bahasa gaul  Dalam konteks kekinian, bahasa gaul yaitu  

dialek  bahasa  negara kita   non-formal  yang  terutama  dipakai  di 

suatu  daerah  atau  komunitas  tertentu  (contohnya,  kalangan  homo 

seksual atau waria)  Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal 

khalayak  ramai  setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata 

yang dipakai dalam komunitas  ini  dan menerbitkan kamus 

yang bernama ”Kamus Bahasa Gaul” pada tahun 1999 

Bahasa  gaul  yaitu   salah  satu  cabang  dari  bahasa  negara kita  

sebagai bahasa untuk pergaulan  Istilah ini mulai muncul pada akhir 

tahun 1980-an  Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai ‘bahasanya 

para bajingan atau anak jalanan’ disebabkan arti kata prokem dalam 

pergaulan sebagai preman 

Meskipun  bahasa  gaul  sebenarnya  merujuk  kepada  bahasa  khas 

yang dipakai setiap komunitas atau subkultur apa saja, bahasa 

gaul  lebih  sering  merujuk  pada  bahasa  rahasia  yang  dipakai 

kelompok menyimpang, seperti kelompok preman, kelompok penjual 

narkotik, kaum homoseksual/lesbian, pelacur, dan sebagainya 

Saat ini bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum 

dipakai sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan 

di  lingkungan  sosial bahkan dalam media-media populer  serperti 

TV, radio, dunia perfilman nasional, dan seringkali pula dipakai 

dalam bentuk publikasi-publikasi yang ditujukan untuk kalangan 

remaja oleh majalah-majalah remaja populer  

Karena jamaknya, terkadang dapat disimpulkan bahasa gaul yaitu  

”bahasa  utama  yang  dipakai  untuk  komunikasi  verbal  oleh 

setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, kecuali untuk kebutuhan 

formal ” Karenanya akan menjadi terasa ‘aneh’ untuk berkomunikasi 

secara  verbal  dengan  orang  lain  memakai   bahasa  negara kita  

formal 

Bahasa gaul yaitu  bahasa yang senantiasa berkembang, banyak 

sekali  kata-kata  yang  menjadi  kuno  atau  pun  usang  disebabkan 

trend dan perkembangan jaman  Tidak ada klasifikasi  formal dari 

bahasa gaul, kecuali barangkali bahasa  ini   terbasuk sebagai 

bagian ataupun cabang dari bahasa negara kita  

Bahasa gaul umumnya dipakai di lingkungan perkotaan  ada  

cukup banyak variasi dan perbedaan dari bahasa gaul bergantung 

pada  kota  tempat  seseorang  tinggal,  utamanya  dipengaruhi  oleh 

bahasa daerah yang berbeda dari etnis-etnis yang menjadi penduduk 

mayoritas  dalam  kota  ini    Sebagai  contoh,  di  Bandung, 

Jawa  Barat,  perbendaharaan  kata  dalam  bahasa  gaulnya  banyak 

mengandung kosakata-kosakata yang berasal dari bahasa sunda 

Bahasa gaul bukanlah bahasa negara kita  resmi, meskipun bahasa ini 

dipakai secara luas dalam percakapan verbal dalam kehidupan 

sehari-hari   Cara  pengucapan  bahasa  gaul  dilafalkan  secara 

sama  seperti  halnya  bahasa  negara kita    Kosakata-kosakata  yang 

meminjam dari bahasa lain seperti bahasa inggris ataupun belanda 

ditransliterasikan  pengucapannya,  contohnya,  ‘Please’  ditulis 

sebagai Plis, dan ‘Married’ sebagai Merit 

Struktur dan tata bahasa dari bahasa gaul tidak terlalu jauh berbeda 

dari  bahasa  formalnya  (bahasa  negara kita ),  dalam  banyak  kasus 

kosakata yang dimilikinya hanya yaitu  singkatan dari bahasa 

formalnya  Perbedaan utama antara bahasa  formal dengan bahasa 

gaul utamanya yaitu  dalam perbedaharaan kata 

Banyak orang asing yang belajar Bahasa negara kita  merasa bingung 

saat mereka berbicara langsung dengan orang negara kita  asli, karena 

bahasa yang mereka pakai yaitu   formal,  sedangkan kebanyakan 

orang negara kita  berbicara dengan bahasa informal dan gaul 

3 Struktur dalam Pemakaian Bahasa Gaul

Struktur  dan  tatabahasa  dari  bahasa  prokem  tidak  terlalu  jauh 

berbeda dari bahasa formalnya (bahasa negara kita )  Pada dasarnya 

ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah, dan 

kreatif  Dalam banyak kasus kosakata yang dipakai cenderung 

pendek,  sementara  kata  yang  agak  panjang  diperpendek melalui 

proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek  

Hal itu dapat dilihat dari :

a  Penggunaan awalan e Kata emang itu bentukan dari kata memang 

yang disisipkan bunyi e  Disini jelas terlihat terjadi pemendekan 

kata  berupa  mengilangkan  huruf  depan  (m)   Sehingga  terjadi 

perbedaan saat melafalkan kata ini  dan merancu dari kata 

aslinya 

b  Kombinasi  k,  a,  g  Kata  kagak  bentukan  dari  kata  tidak  yang 

bunyinya  tid  diganti  kag   Huruf  konsonan  pada  kata  pertama 

diganti dengan k huruf vocal i diganti a  Huruf konsonan kedua 

diganti g  sehingga kata tidak menjadi kagak 

c  Sisipan  e  Kata  temen  yaitu   bentukan  dari  kata  teman 

yang huruf vocal a menjadi e  Hal ini memicu  terjadinya 

perbedaan pelafalan 

4 Contoh dari Bahasa Gaul

Bahasa negara kita    Bahasa Gaul (Informal)

Ayah      Bokap

Ibu      Nyokap

Benarkah    Beneran

Begitu      Begindang

Berisik      Gandeng

Cocok      Cucok

Di masa depan    Kapan-kapan

Apakah benar    Emangnya bener?

Pergi       Cabut 

Hati – hati di jalan  Titi DJ

Tidak peduli    Emang gue pikirin

Deh,  dong,  ah,  kan,  kok,  loh,  yah  dll,  yaitu   sebagian  dari 

partikel-partikel bahasa gaul yang membuatnya terasa lebih “hidup” 

dan membumi, menghubungkan satu anak muda dengan anak muda 

lain dan membuat mereka merasa berbeda dengan orang-orang tua 

yang  berbahasa  baku  dan  prokem   Partikel-partikel  ini  walaupun 

pendek-pendek  namun  memiliki  arti  yang  jauh  melebihi  jumlah 

huruf yang menyusunnya  

Kebanyakan  partikel  mampu  memberikan  informasi  tambahan 

kepada orang lain yang tidak dapat dilakukan oleh bahasa negara kita  

baku  seperti  tingkat  keakraban  antara  pembicara  dan  pendengar, 

suasana hati/ekspresi pembicara, dan situasi pada kalimat ini  

diucapkan 

•  Deh  (Bagaimana kalau    )

Coba  dulu  deh   (tidak  memakai   intonasi  pertanyaan)  - 

Bagaimana   kalau dicoba dulu?

•  Dong  (Tentu saja    )

Sudah pasti dong  - Sudah pasti / Tentu saja 

Mau yang itu dong - Tentu saja saya mau yang itu 

•  Eh   (Pengganti subjek, sebutan untuk orang kedua   )

Eh, namamu siapa? - Bung, namamu siapa?

Eh, ke sini sebentar  - Pak/Bu, ke sini sebentar 

Ke sini sebentar, eh  - Ke sini sebentar, Bung 

•  Kan  (Kependekan dari ‘bukan’, dipakai untuk meminta pendapat/

penyetujuan orang lain (pertanyaan)   )

Bagus kan? - Bagus bukan?

Kan kamu yang bilang? - Bukankah kamu yang bilang demikian?

Dia kan sebenarnya baik  - Dia sebenarnya orang baik, bukan?

•  Kok  (Kata tanya pengganti ‘Kenapa (kamu)’    )

Kok kamu terlambat? - Kenapa kamu terlambat?

Kok diam saja? - Kenapa kamu diam saja?

Kok dia mukanya masam? - Kenapa dia mukanya masam?

•  Lho/Loh  (Kata seru yang menyatakan keterkejutan  Bisa digabung 

dengan kata tanya  Tergantung intonasi yang digunakan, partikel 

153BAB VIIBahasa Gaul

ini dapat mencerminkan bermacam-macam ekspresi   )

Lho,  kok  kamu  terlambat?  -  Kenapa  kamu  terlambat?  (dengan 

ekspresi heran)

Loh, apa-apaan ini! - Apa yang terjadi di sini? (pertanyaan retorik 

dengan ekspresi terkejut/marah)

Lho, aku kan belum tahu? - Aku sebenarnya belum tahu  (dengan 

ekspresi tidak bersalah)

Loh, kenapa dia di sini? - Kenapa dia ada di sini? (dengan ekspresi 

terkejut)

•  Nih   (Kependekan dari ‘ini’…)

Nih balon  yang kamu minta   -  Ini  (sambil menyerahkan barang)  

Balon yang kamu minta 

Nih,  saya  sudah  selesaikan  tugasmu   -  Ini  tugasmu  sudah  saya 

selesaikan 

•  Sih   (Karena    )

Dia serakah sih  - Karena dia serakah  (dengan ekspresi mencemooh)

Kamu sih datangnya  terlambat   - Karena kamu datang  terlambat  

(dengan ekspresi menyesal)

•  Tuh   (Kependekan dari ‘itu’, menunjuk kepada suatu objek   )

Lihat  tuh  hasil  dari  perbuatanmu   -  Lihat  itu,  itulah  hasil  dari 

perbuatanmu 

Tuh  orang  yang  tadi  menolongku   -  Itu  lihatlah,  itu  orang  yang 

menolongku 

•  Yah    (Selalu menyatakan kekecewaan dan selalu dipakai di 

awal kalimat atau berdiri sendiri   )

Yah, kamu sih - Ini karena kamu 

Yah, negara kita  kalah lagi - negara kita  kalah lagi (dengan ekspresi 

kecewa)

Yah, sudah selesai - Belum-belum sudah selesai 

F Bahasa Kaum Selebritis

Perhatikanlah kata-kata yang sering dipakai oleh kalangan selebritis 

dalam bahasa gaul yaitu :

• Tercyduk    : Tertangkap pihak berwenang

• Rekber   : Rekening bersama

• Dope    : Bagus dan Keren

• Bae    : Pacar atau Kesayangan

Dalam kata-kata itu sering ada sisipan –in  Ada sejenis rumus yang 

dipakai pada kata-kata ini   Namun rumus itu sudah kadaluarsa, 

sudah terlalu umum, maka mereka menciptakan bahasa baru lagi 

Contohnya seperti Indi Barends pun berkata, ”Akika mawar makasar 

nih ”  yang  artinya  yaitu   ”ia  sedang  cari  makan,  bukan  gadis  dari 

Makasar ” atau ucapan Indi Barends yang lain ketika berbelanja, ”Duh, 

maharani deh ya  Adinda yang mursida,  tinta?” yang artinya, Maharani 

berarti  ”mahal”,  dan  mursida  berarti  ”murah ”  sedang  Adinda  berarti 

”ada”, dan tinta berarti ”tidak ”

Bahasa gaul ini bukan hanya alat komunikasi, namun juga alat identifikasi  

Ada kebutuhan di  antara  para  pemakainya  untuk berkomunikasi  dengan 

bahasa yang tidak diketahui banyak orang, terutama bila menyangkut hal-

hal yang sangat pribadi 

G Bahasa Gay dan Bahasa Waria

Di  negara  kita  bahasa  gaul  kaum  selebritis  ternyata  mirip  dengan 

bahasa gaul kaum gay (homoseksual) dan juga bahasa gaul kaum waria 

atau banci  Sekelompok mahasiswa saya dari Fikom Unpad, berdasar  

penelitian mereka atas kaum gay di Bandung, menemukam beberapa  kata 

yang mereka pergunakan, misalnya yaitu :

bawang    : (bau)

bossini    : (bosan)

capcai    : (cepat)

cumi-cumi    : (ber-ciuman)

duta     : (duit)

gundala    : (gundul)

hitler    : (hitam)

jali - jali    : (jalan - jalan)

kayangan    : (kaya)

laksana    : (laki - laki)

H Bahasa Kaum Waria

Bahasa yaitu  sebagian dari bahasa gaul yang dianut sebuah komunitas 

banci (waria), seperti yang diperoleh sekelompok mahasiswa berdasar  

wawancaranya dengan seorang waria, seperti :

• Begidang  : begitu

• Endang   : enak

• Ember    : emang

• Gilingian  : gila

• Hamidah  : hamil

• Inang    : iya

• Kesindang  : kesini

• Kencana  : kencing

• Metong   : mati

• Maluku   : malu

155BAB VIIBahasa Gaul

• Motorola  : motor

• Pere    : perempuan

• Sakit    : sekong

• Mana    : menong

I Ragam Bahasa Inggris

1 Makna Bahasa Inggris

Bahasa memiliki  peran  sentral  dalam  perkembangan  intelektual, 

sosial,  dan  emosional  peserta  didik  dan  yaitu   penunjang 

keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi  Pembelajaran 

bahasa  diharapkan  membantu  peserta  didik  mengenal  dirinya, 

budayanya, dan budaya orang lain  Selain itu, pembelajaran bahasa 

juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan 

perasaan, berpartisipasi dalam warga , dan bahkan menemukan 

serta memakai   kemampuan  analitis  dan  imaginatif  yang  ada 

dalam dirinya 

Bahasa  Inggris yaitu  alat untuk berkomunikasi  secara  lisan 

dan  tulis  Berkomunikasi  yaitu  memahami dan mengungkapkan 

informasi,  pikiran,  perasaan,  dan  mengembangkan  ilmu 

pengetahuan,  teknologi,  dan  budaya  Kemampuan  berkomunikasi 

dalam pengertian yang utuh yaitu  kemampuan berwacana, yakni 

kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau 

tulis  yang  direalisasikan  dalam  empat  keterampilan  berbahasa, 

yaitu mendengarkan,  berbicara, membaca  dan menulis   Keempat 

keterampilan  inilah  yang  dipakai  untuk  menanggapi  atau 

menciptakan wacana dalam kehidupan berwarga  

Bahasa  Inggris  yaitu   salah  satu  bahasa  internasional  yang 

tidak hanya dipakai oleh penutur di negara aslinya yaitu Inggris, 

namun juga oleh penutur yang berbahasa lain termasuk yang tinggal 

di  negara  bukan  berbahasa  Inggris  seperti  India  dan  Singapura  

Dengan penggunaan bahasa Inggris semacam ini, muncullah ragam 

bahasa  Inggris  global  yang  memiliki  ragam  yang  berbeda  satu 

sama lainnya termasuk pada pengucapan dan ejaan  Adanya ragam 

bahasa Inggris global semacam ini memberikan beberapa implikasi 

dalam pengajarannya 

Oleh  karena  itu, mata  pelajaran Bahasa  Inggris  diarahkan  untuk 

mengembangkan keterampilan-keterampilan ini  agar  lulusan 

mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada 

tingkat literasi tertentu 

2 Tingkat Literasi

a  Pada Tingkat Performative

Orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara 

dengan simbol-simbol yang dipakai 

b  Pada Tingkat Functional

Orang mampu memakai  bahasa untuk memenuhi kebutuhan 

hidup  sehari-hari  seperti  membaca  surat  kabar,  manual  atau 

petunjuk 

c  Pada Tingkat Informational

Orang  mampu  mengakses  pengetahuan  dengan  kemampuan 

berbahasa 

d  Pada Tingkat Epistemic

Orang mampu mengungkapkan  pengetahuan  ke  dalam  bahasa 

sasaran 

Bahasa Inggris yaitu  salah satu bahasa internasional yang 

tidak  hanya  dipakai  oleh  penutur  di  negara  aslinya  yaitu 

Inggris, namun juga oleh penutur yang berbahasa lain termasuk 

yang tinggal di negara bukan berbahasa Inggris seperti India dan 

Singapura   Dengan  penggunaan  bahasa  Inggris  semacam  ini, 

muncullah  ragam  bahasa  Inggris  global  yang  memiliki  ragam 

yang  berbeda  satu  sama  lainnya  termasuk  pada  pengucapan 

dan  ejaan   Adanya  ragam  bahasa  Inggris  global  semacam  ini 

memberikan beberapa implikasi dalam pengajarannya 

J  Ruang Lingkup Bahasa Inggris

1 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Inggris, meliputi:

a  Keterampilan  berbahasa,  yaitu  mendengarkan,  berbicara, 

membaca, dan menulis 

b  Kompetensi yang meliputi kompetensi tindak bahasa, linguistik 

(kebahasaan), sosiokultural, strategi, dan kompetensi wacana 

c  Pengembangan  sikap  yang  positif  terhadap  bahasa  Inggris 

sebagai alat komunikasi 

2 Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Lisan Maupun Tulis 

secara Lancar dan Akurat Sesuai dengan Konteks Sosialnya 

a  Mendengarkan

Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) 

dalam  berbagai  teks  lisan  yang  memiliki  tujuan  komunikatif, 

struktur teks, dan linguistik tertentu 

b  Berbicara

Mengungkapkan  berbagai  makna  (interpersonal,  ideasional, 

tekstual)  dalam  berbagai  teks  lisan  yang  memiliki  tujuan 

komunikatif, struktur teks, dan linguistik tertentu 

c  Membaca

Memahami berbagai makna (interpersonal, ideasional, tekstual) 

dalam  berbagai  teks  tulis  yang  memiliki  tujuan  komunikatif, 

struktur teks dan linguistik tertentu 

d  Menulis

Mengungkapkan  berbagai  makna  (interpersonal,  ideasional, 

tekstual)  dalam  berbagai  teks  tulis  yang  memiliki  tujuan 

komunikatif, struktur teks, dan linguistik tertentu 

K Ragam Bahasa Inggris

Bahasa  Inggris  yang  lebih  universal  pun  ternyata  tidak  konsisten 

dalam ejaannya, pengucapannya, pilihan kata dan juga maknanya  Bahasa 

Inggris telah berkembang menjadi beberapa ragam, antara lain seperti:

1   Inggris-Inggris (British-English)

2   Inggris-Amerika

3   Inggris-Australia

4   Inggris-Filipina

5   Inggris-Singapura

Berikut ini yaitu  ejaan beberapa  kata dalam bahasa Inggris-Amerika 

dan bahasa Inggris-Inggris yaitu :

Inggris-Amerika    Inggris-Inggris

a   Center      Centre

b   Theater     Theatre

c   Color      Colour

d   Favor      Favour

e   Organization    Organisation

f   Sosialization    Sosialisation

L Contoh Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris

Di  kalangan  pengajar  bahasa  Inggris  muncul  pertanyaan  tentang 

pengucapan  bahasa  Inggris  yang  mana  yang  harus  diajarkan  kepada 

muridnya  Apakah guru bahasa Inggris di negara kita  cukup mengajarkan 

pengucapan  atau  aksen  bahasa  Inggris  sebagaimana  orang  negara kita  

umumnya mengucapkannya? Ataukah mereka harus mengajarkan persis 

seperti yang diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris yang tinggal di 

Inggris? Begitu juga dalam pengajaran ejaannya 

Jawaban pertanyaan ini tentu akan beraneka ragam dari satu orang ke 

orang lain  Mereka dapat memiliki argumentasi sendiri-sendiri  Mungkin 

ada  yang  berpendapat  bahwa  bahasa  Inggris  yang  diajarkan  kepada 

siswa haruslah bahasa Inggris yang asli seperti yang digunakankan oleh 

penutur aslinya yang masih tinggal di negeri aslinya pula yaitu English 

(British English)  Kaidah  ini  sering  dipakai  oleh  ahli  bahasa  dalam 

pengambilan  data  penelitiannya   Barangkali  ada  pendapat  yang  tidak 

mendasarkan argumentasi pada puritas bahasa Inggris itu sendiri, namun 

pada  jenis  bahasa  Inggris  yang  pengucapan  dan  aksennya  saling  bisa 

dimengerti atau difahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan terutama 

yang bukan penutur asli bahasa Inggris yang tidak tinggal di negeri asli 

bahasa Inggris 

Orang  Inggris  memakai   kata  ”knock  up”  yang  berarti 

“mengunjungi”,  tetapi  di  Amerika  kata  ini   berarti  menghamili  

Mahasiswa Amerika yang mendengar kalimat “I will knock you up tomorrow 

morning”, yang diucapkan seorang pria Inggris yang baru dikenalnya di 

asrama mahasiswa internasional tentu saja akan kaget bukan kepalang  

Jika  kita  perhatikan  dengan  seksama,  banyak  perbedaan  antara 

ragam  Inggris-Inggris  dan  Inggris-Amerika  dalam  aspek-aspek  lainnya, 

bukan hanya pilihan kata, struktur bahasa, tetapi juga intonasi dan gaya 

berbicara umumnya  Misalnya ketika orang Inggria  tidak setuju dengan 

seseorang, mereka  lazim  berkata,  “I may  be wrong,  but …”  (Mungkin 

saya keliru, tetapi … ”) atau “There is just one thing in all about you have 

been saying that worries me a little …” (“Ada satu hal saja dalam semua 

yang Anda katakana yang sedikit mengkhawatirkan saya …”) 

Orang Inggris biasanya berbicara berbunga-bunga, banyak eufemisme 

dan sok gentlemen ” Orang Amerika jika bebrbicara langsung dan lugas, 

dengan mulut  yang  terbuka  lebar,  sedangkan  orang Australia  berbicara 

dengan  bulaan  mulut  yang  lebih  sempit   Adakah  kaitannya  antara 

bukaan mulut orang Amerika yang lebar (bebas) ketika berbicara dengan 

kebebasan  yang  mereka  peroleh  dari  Inggris  beberapa  abad  lalu,  dan 

adakah  kaitannya  antara  bukaan  mulut  Australia  sebagai  orang-orang 

yang  tidak  bebas  (lebih  sempit)  ketika  berbicara,  dengan  fakta  bahwa 

nenek moyang mereka dulu datang ke Australia sebagai orang-orang yang 

tidak bebas (tahanan) 

Ragam  Inggris  orang  Filipina  juga  sangat  khas,  karena  pengaruh 

bahasa  Spanyol   Sebagaimana  kita  tahu  bahwa  bangsa  Spanyol  pernah 

menjajah  mereka   Salah  satu  kekhasan  bahasa  Inggris  mereka  yaitu  

seperti, pengucapan kata yang diakhiri “tion” seperti ”organization”, yang 

159BAB VIIBahasa Gaul

diucapkan  “orgenaisasion”,  bukan  “orgenaisesyen”,  juga  pengucapan 

kata yang diakhiri tiga huruf ack sebagai ak ketimbang ek, seperti ”come 

back” yang diucapkan “kam bak” ketimbang “kam bek”

M Pengalihan Bahasa

Komunikasi  dalam  bahasa  yang  sama,  dapat  menimbulkan  salah 

pengertian, apalagi bila kita  tidak menguasai bahasa lawan bicara kita  

Untuk melakukan komunikasi yang efektif, kita harus menguasai bahasa 

mitra  komunikasi  kita   Dalam  konteks  inilah  kita  setidaknya  perlu 

menguasai bahasa Inggris (sebagai bahasa International) untuk menjadi 

seorang komunikator  yang efektif 

Seperti  dikatakan  Tubbs  dan  Moss,  bahwa  penguasaan  bahasa 

Asing yang minim, pada tingkat pribadi, dapat menimbulkan kesulitan-

kesulitan yang akan terjadi pada diri orang ini   Seorang mahasiswi 

yang belajar di sebuah lembaga pendidikan tinggi perhotelan di Bandung 

pernah mengatakan “No,  I haven’t”, dengan  tersipu-sipu dan wajahnya 

merah  padam  ketika  ditanya  gurunya,  “Have  you  ever  been  a  hostess 

in a restaurant?” di sebuah tempat kursus bahasa Inggris  Padahal kata 

“hostess” yang dimaksud disana yaitu  “penjamu”, arti yang sebenarnya 

dari  kata  itu   Bukan  “wanita  penghibur”  atau  “pelacur”  yang  sering 

dipersepsikan orang negara kita  

Contoh Berkomunikasi

Berikut ini yaitu  contoh-contoh lain yang melukiskan kesalahan dan 

kelucuan  yang  mungkin  muncul  ketika  orang-orang  negara kita   kurang 

mampu  berbahasa  Inggris  saat  mereka  berkomunikasi  dengan  penutur 

bahasa Inggris yaitu :

“Seorang  anak  SMA  bernama  Chiko  mengikuti  program  pertukaran 

pelajar ke Amerika  Bahasa Inggrisnya memang belum fasih benar  Dan salah 

seorang  temannya menganjurkan  agar  Chiko  sering-sering mengucapkan 

“Hi,  baby,  let’s  make  a  friend”  secara  gramatik  seharusnya,  “Hi,  baby, 

let’s make friends”)  Dan ketika ia bertemu dengan orang-orang baru untuk 

memperoleh banyak teman di sana  Setibanya di negeri Paman Sam, begitu 

melihat  seorang bule cantik,  tanpa basa basi Chiko berkata, “Hi,  friend, 

let’s make a baby ” Secara spontan saja wanita bule itu menampar Chiko 

dan pergi meninggalkannya ”

“Teman saya, Rio, pernah tinggal di Los Angeles dalam rangka studi  

Pada masa adaptasi, tiba-tiba Terry, temannya yang berkulit hitam, datang 

dan menegur Rio, “Whats up, Man”  Ditegur demikian, Rio melihat