ke
atas Terry bingung, kenapa ia melihat ke atas Ia menegur Rio sekali
lagi dengan teguran yang sama Rio pun melihat ke atas lagi, dengan raut
muka yang bingung, lalu ia menatap Terry Karena setelah melihat ke atas,
ia tidak menemukan sesuatu hal yang aneh Lalu Rio bertanya kepada
Terry apa yang dimaksud “What’s up?” Lalu Terry pun menyadari bahwa
Rio telah salah paham dengan teguran ini Kini ia mengerti mengapa
Rio melihat ke atas tadi
Bila diartikan secar harfiah “What’s up?” memang berarti “Apa di
atas?” Terry menerangkan kepada Rio bahwa “What’s up?” itu berarti
“ada apa denganmu?” atau “apa yang sedang terjadi?”
Rio baru mengerti bahwa sapaan tadi sama maknanya dengan teguran
dalam bahasa Inggris lainnya: “What’s wrong with you?” Ia mendapatkan
penjelasan dari Terry bahwa teguran ini yaitu slang yang
awalnya dipakai orang-orang kulit hitan, tetapi bahasa itu kini lazimnya
dipakai anak-anak muda di sana
Perbedaan bahasa dapat menimbulkan kesulitan lebih jauh dibandingkan
sekedar kekeliruan penerjemahan Kita sering sulit menerjemahkan sebuah
kata ke dalam bahasa lain, karena tidak ada padanannya dalam bahasa
lain itu, meskipun kita bias mengira-ngira artinya Bahkan ketika kita
mampu menerjemahkan satu bahasa ke bahasa lain dengan kecermatan
yang harfiah, maknanya yang dalam sering hilang karena makna ini
berakar dalam budaya bahasa ini
N Komunikasi Konteks Menurut Edward T Hall
Setiap orang secara pribadi punya gaya khas dalam berbicara, bukan
hanya caranya tetapi juga topic-topik yang dibicarakan Kekhasan ini
umumnya diwarisi seseorang dari budayanya
1 Komunikasi budaya konteks-tinggi (high-context culture)
Budaya konteks-tinggi ditandai dengan komunikasi konteks-tinggi
Kebanyakan pesan bersifat implicit, tidak langsung dan tidak terus
terang Pesan yang sebenarnya mungkin tersembunyi dalam perilaku
nonverbal pembicara, intonasi suara, gerakan tangan, postur badan,
ekspresi wajah, tatapan mata, atau bahkan konteks fisik (dandanan,
penataan ruangan, benda-benda)
Contoh komunitas konteks-tinggi yaitu komunikasi orang kembar
dengan memakai kalimat pendek-pendek atau kata-kata singkat
Contoh lain yaitu bahasa China yang makna kata-katanya sering
berdasar konteks tertentu Sifat komunikasinya tahan lama,
lamban berubah, dan mengikat kelompok yang memakai nya
2 Komunikasi budaya konteks-rendah (low-context culture)
Budaya konteks-rendah ditandai dengan komunikasi konteks-
161BAB VIIBahasa Gaul
rendah yaitu pesan verbal dan eksplisit, gaya bicara langsung,
lugas, dan berterus terang Para penganut budaya konteks-rendah
ini mengatakan apa yang mereka maksudkan dan memaksudkan
apa yang mereka katakan
Bila mereka mengatakan “Yes”, itu berarti mereka benar-benar
menerima atau setuju Contoh kalimat komteks-rendah yaitu
komunikasi (program) computer Setiap pesan harus dispesifikasikan
dengan kode-kode tertentu, jika tidak, programnya tidak akan jalan
Menurut Bernstein, dalam komunikasi konteks-tinggi, pembicara
memakai sedikit alternative, tetapi kemungkinan meramalkan
polanya lebih besar, arti pesan dalam komunikasi konteks-tinggi
lebih khusus Sebaliknya, dalam komunikasi konteks-rendah,
pembicara akan memilih pesan dari beberapa alternative yang
relative banyak, dan oleh karena itu kemungkinan meramalkan
hasil pesan akan berkurang, tetapi menjamin pengertian yang lebih
universal
Secara garis besar, urutan beberapa Negara berdasar tingkat
budayanya (dari budaya konteks rendah hingga budaya konteks-tinggi)
Menurut Hall dan Kohls, yaitu Swiss, Jerman, Skandinavia, Amerika
Serikat, Prancis, Inggris, Italia, Spanyol, Yunani, Arab, Cina, dan Jepang
negara kita termasuk konteks-tinggi, dan mungkin berada di antara budaya
Arab dan Budaya Cina
Sebagai ilustrasi, jika kita mengajak orang negara kita makan, mereka
akan menjawab, “Aduh, sudah tadi” atau “Terima kasih, masih kenyang ”
Akan tetapi, perutnya keroncongan, dalam hati ia berharap tuan rumah
akan mengajaknya lagi dan lagi, hingga akhirnya “apa boleh buat-ia
makan juga” Jadi bahasa mereka tidak langsung Mereka pura-pura
menolak suatu tawaran dua atau tiga kali sebelum mereka menerimanya
Tidak berarti bahwa orang Barat tidak pernah basa basi Namun kebiasaan
kita berbasa basi jauh lebih kental dibandingkan kebiasaan mereka
Seperti yang kita ketahui, manusia dalam berkomunikasi tidak
hanya memakai simbol-simbol verbal melainkan juga simbol-simbol
nonverbal Begitu juga halnya dalam komunikasi antarpribadi, kita tidak
hanya menyampaikan pesan secara verbal, tetapi juga secara nonverbal
Pesan-pesan nonverbal ini bukan hanya memperkuat pesan verbal
yang disampaikan, terkadang malah menyampaikan pesan tersendiri Oleh
karena itu, diperlukan keterampilan untuk menafsirkan dan memahami
pesan-pesan nonverbal ini
Seperti halnya dengan bahasa verbal, pesan-pesan nonverbal pun
terikat pada lingkungan budaya tempat komunikasi itu berlangsung Oleh
sebab itu, dalam komunikasi antarpribadi yang banyak memakai
pesan-pesan nonverbal, diperlukan juga pemahaman atas lingkungan
budaya tempat kita berkomunikasi Tanpa memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang memadai ada kemungkinan komunikasi nonverbal
disalah artikan atau disalah tafsirkan Oleh karena itu, penting bagi kita
untuk mengetahui pengertian, fungsi dan jenis-jenis komunikasi nonverbal
yang biasa kita pergunakan dalam kegiatan komunikasi kita sehari-hari
Komunikasi nonverbal ini pun sangat penting dipahami karena banyak
dipergunakan dalam menampilkan atau menjaga citra seseorang Dalam
kampanye pemilihan presiden misalnya, seorang kandidat presiden harus
menampilkan diri dengan sosok tertentu sebagai pesan nonverbal yang
akan disampaikan pada calon pemilihnya Dengan komunikasi nonverbal
pulalah seorang guru menjelaskan materi pelajaran pada para siswanya
selain memakai komunikasi verbal Oleh karena komunikasi
nonverbal pulalah, sinetron yang kita saksikan bisa lebih kita pahami
maksudnya
Komunikasi nonverbal yaitu komunikasi yang memakai pesan-
pesan nonverbal Istilah nonverbal biasanya dipakai untuk melukiskan
semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis Secara
teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan
Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin
menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-
hari
B Pengertian Komunikasi Nonverbal
Pengertian komunikasi non verbal menurut Atep Adya Barata
menyampaikan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang
diungkapkan lewat objek di setiap kategori lainnya (the object language),
komunikasi memakai gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language),
serta komunikasi melalui tindakan atau gerakan tubuh (action language)
Pendapat lain menurut Adityawarman (2000), komunikasi nonverbal
yaitu komunikasi yang tidak memakai kata-kata Menurut Resberry
(2004) berpendapat bahwa komunikasi nonverbal yaitu suatu
tindakan dan perilaku manusia serta memiliki makna
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi nonverbal yaitu komunikasi yang tidak memakai
kata-kata namun memiliki makna
Komunikasi non-verbal yaitu bentuk komunikasi yang tidak
memakai kata-kata, baik lisan maupun tulisan Komunikasi non-
verbal memakai tanda-tanda melalui tubuh, meliputi gerak tubuh,
ekspresi muka, nada suara Sebagai contoh, ekspresi muka seseorang
bisa membedakan apakah ia sedang senang, murung atau menghadapi
ketakutan Jika seseorang mengatakan “saya sedih sekali!” namun
wajahnya menunjukkan kegembiraan, maka seringkali kita lebih percaya
pada tanda-tanda non-verbal dibandingkan komunikasi verbalnya Jadi orang
ini dapat dikatan berbohong terhadap lawan bicaranya
Dengan melihat tanda-tanda komunikasi non-verbal anda dapat
memahami perasaan seseorang yang sebenarnya berdasar perkiraan
ada 700,000 bentuk komunikasi non-verbal yang biasa dipakai umat
manusia dari berbagai budaya yang berbeda Setiap budaya mempunyai
bentuk komunikasi non-verbalnya masing-masing Beberapa mempunyai
pengertian yang sama, namun tidak jarang tanda-tanda non-verbal yang
sama mempunyai pengertian yang berbeda, bahkan bertentangan
Dalam dunia organisasi, seorang manajer secara jeli harus dapat
menafsirkan bentuk-bentuk komunikasi non-verbal, yang seringkali lebih
165BAB VIIIKomunikasi Nonverbal
bersifat alami dan mencerminkan kondisi seseorang yang sebenarnya
C Fungsi Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal yang disampaikan seseorang melalui gerakan
tubuh, gerakan mata, ekspresi wajah, sosok tubuh, penggunaan jarak
(ruang), kecepatan dan volume bicara, bahkan juga keheningan ini
memiliki beberapa fungsi Berikut ini yaitu enam fungsi komunikasi
nonverbal:
1 Untuk Menekankan
Kita memakai komunikasi nonverbal untuk menonjolkan atau
menekankan beberapa bagian dari pesan verbal Misalnya saja,
anda mungkin tersenyum untuk menekankan kata atau ungkapan
tertentu, atau anda memukulkan tangan anda ke meja untuk
menekankan suatu hal teretntu
2 Untuk Melengkapi
Kita juga memakai komunikasi nonverbal untuk memperkuat
warna atau sikap umum yang dikomunikasikan oleh pesan verbal
Jadi, anda mungkin tersenyum ketika menceritakan kisah lucu, atau
menggeleng-gelengkan kepala ketika menceritakan ketidakjujuran
seseorang
3 Untuk Menunjukkan Kontradiksi
Kita juga bisa dengan sengaja mempertentangkan pesan verbal
kita dengan gerakan nonverbal Sebagai contoh, anda dapat
menyilangkan jari atau mengedipkan mata untuk menunjukkan
bahwa yang anda katakan yaitu tidak benar
4 Untuk Mengatur
Gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau mengisyaratkan
keinginan anda untuk mengatur arus pesan verbal Mengerutkan
bibir, mencondongkan badan ke depan, atau membuat gerakan
tangan untuk menujukkan bahwa anda ingin mengatakan sesuatu
yaitu contoh dari fungsi mengatur ini Anda mungkin juga
mengangkat tangan dan atau menyuarakan jenak (pause) anda
(misalnya dengan menggumamkan “umm”) untuk memperlihatkan
bahwa anda belum selesai bicara
5 Untuk Mengulangi
Kita juga dapat mengulangi atau merumuskan ulang makna dari
pesan verbal Misalnya, anda dapat menyertakan pernyataan verbal
“Apa benar?” dengan mengangkat alis mata anda, atau anda dapat
menggerakan kepala atau tangan untuk mengulangi pesan verbal
“ayo kita pergi”
6 Untuk Menggantikan Pesan Verbal
Anda dapat misalnya, menyatakan “oke” dengan tangan anda tanpa
berkata apa-apa Anda dapat mengangguk untuk mengatakan “ya”
atau menggeleng untuk mengatakan “tidak”
Sementara itu, Dale G Leathers (1976) dalam Nonverbal
Communication Systems, menyebutkan enam alasan mengapa pesan
verbal sangat signifikan, yaitu:
• Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam
komunikasi interpersonal Ketika kita mengobrol atau
berkomunikasi tatap muka, kita banyak menyampaikan gagasan
dan pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal Pada gilirannya
orang lainpun lebih banya ’membaca’ pikiran kita lewat petunjuk-
petunjuk nonverbal
• Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan
noverbal ketimbang pesan verbal
• Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif
bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan Pesan nonverbal
jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar
• Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat
diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi
Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan
yang memeperjelas maksud dan makna pesan Diatas telah kita
paparkan pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi,
kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi
• Pesan nonverbal yaitu cara komunikasi yang lebih efisien
dibandingkan dengan pesan verbal Dari segi waktu, pesan
verbal sangat tidak efisien Dalam paparan verbal selalu ada
redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi Diperlukan lebih
banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal
Pesan nonverbal yaitu sarana sugesti yang paling tepat Ada
situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan
dan emosi secara tidak langsung Sugesti ini dimaksudkan menyarankan
sesuatu kepada orang lain secara implisit (tersirat)
Meskipun secara teoritis komunikasi nonverbal dipisahkan dari
komunikasi verbal, dalam kenyataannya kedua jenis komunikasi itu
jalin menjalin dalam komunikasi tatap muka sehari – hari Sebagian ahli
berpendapat, terlalu mengada – ada membedakan kedua jenis komunikasi
ini Dalam bahasa tanda amerika untuk tuna rungu gerakan tangan yang
dipakai sebenarnya bersifat linguistik (verbal) Dalam komunikasi
167BAB VIIIKomunikasi Nonverbal
uaran, rangsangan verbal dan nonverbal itu hampir berlangsung bersama
– sama dalam kombinasi Misalmya ketika anda mengatakan tidak,
secara tidak langsung anda juga menggelengkan kepala Tidak struktur
yang pasti, tetap dan dapat diramalkan mengenai komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal ada tiga perbedaan pokok antara komunikasi
verbal dan nonverbal :
• Pertama, sementara perilaku verbal yaitu saluran tunggal,
perilaku nonverbal bersifat multisaluran Kata – kata datang dari
sumber, misalnya yang diucapkan seseorang, yang kita baca dalam
media cetak, tetapi isyarat nonverbal dapat dilihat, didengar,
dirasakan dan dibaui atau dicicipi Bila kita dapat memeriksanya
dalam kamus atau buku yang memperkirakan apa yang dimaksud
pembicaraan atau memintanya untuk mengulang kata yang
diucapkannya
• Kedua, pesan verbal terpisah – pisah, sedangkan pesan nonverbal
sinambung Artinya orang dapat mengawali dan mengakhiri
pesan verbal kapanpun ia kehendaki, sedangkan pesan nonverbal
tetap mengalir sepanjang ada orang yang hadir didekatnya Ini
mengingatkan kita pada salah satu prinsip komunikasi bahwa ”
kita tidak dapat berkomunikasi, setiap perilaku punya linguistik
anda untuk berkomunikasi dengan menolak berbicara atau
menulis, anda tidak mungkin menolak berperilaku nonverbal
• Ketiga, komunikasi nonverbal mengandung lebih banyak muatan
emosional dibandingkan komunikasi verbal Sementara kata – kata
umumnya dipakai untuk menyampaikan fakta, pengetahuan
atau keadaan, pesan nonverbal lebih potensial untuk menyatakan
perasaan seseorang yang terdalam sekalipun seperti perasaan
sedih, senang, sayang Ketika lamaran anda ditolak, anda mungkin
berkata tidak apa – apa, tetapi ekspresi wajah dan pandangan
mata anda boleh jadi menunjukkan kekecewaan
D Klasifikasi Komunikasi Nonverbal
Dari semua makna sosial dalam komunikasi tatap – muka diperoleh
dari syarat – syarat nonverbal Dalam pandangan Birdwhistell, kita
sebenarnya mampu mengucapkan ribuan suara vocal, dan wajah kita dapat
menciptakan 250 000 ekspresi yang berbeda Kata dapat menciptakan
sebanyak 700 000 isyarat fisik yang terpisah, demikian banyak sehingga
upaya untuk mengumpulkannya akan menimbulkan frustasi Komunikasi
nonverbal yaitu komunikasi yang memakai pesan – pesan nonverbal
Istilah nonverbal biasanya dipakai untuk melukiskan semua peristiwa
komunikasi di luar kata – kata terucap dan tertulis Secara teoritis
komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan Namun
dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling menjalin, saling
melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari – hari
Asal – usul isyarat nonverbal sulit di lacak, meskipun ada kalanya kita
memperoleh informasi terbatas mengenai hal itu, berdasar kepercayaan
agama, sejarah, atau cerita rakyat Jurgen Ruesch mengklasifikasikan
isyarat nonverbal menjadi tiga bagian, yaitu :
• Pertama, bahasa tanda (sign language) – acungan jempol untuk
menumpang mobi; secara gratis; bahasa isyarat tuna rungu;
• Kedua, bahasa tindakan (action language) – semua gerakan
tubuh yang tidak dipakai secara eksklusif untuk memberikan
sinyal, misalnya berjalan;
• Ketiga, bahasa objek (object language) – pertunjukan benda,
pakaian, dan lambing
Menurut Teori Kinesik (gerakan tubuh) dari Birdwhistell hasil
penelitian membuktikan bahwa pengaruh komunikasi non-verbal
cukup besar terhadap keberhasilan komunikasi,yaitu 65-70% Bahkan
dalam penelitian Ilmu Manajemen bisa berpengaruh lebih dari 93%
Komunikasi non-verbal, banyak sangkut pautnya dengan perspektif
Psikologi komunikasi berikut aspek-aspeknya yang perlu dipertimbangkan
oleh seseorang, dalam melaksanakan komunikasi Psikologi, menyangkut
kejiwaan seseorang Karenanya kesuksesan proses komunikasi, sedikit
banyak ditentukan oleh masalah-masalah kejiwaan seseorang jika
kurang dipahahami, bisa menjadikan distorsi komunikasi
Manusia telah memakai banyak saluran pengalihan pesan antara
lain melalui sensoris-sensoris tubuh, yang dalam banyak hal sangat
dipengaruhi oleh latar belakang kebudayaan manusia Menurut dia,
komunikasi nonverbal yaitu suatu proses berkesinambungan
karena manusia tidak memakai satu saluran secara tetap, yang pasti
manusia selalu memakai lebih dari satu saluran untuk komunikasi
antar pribadi Ray Birdwhistell dalam karyanya kinesik dan konteks
menggaris bawahi tujuh asumsi yang melandasi teori yang dibangunnya
itu Tujuh asumsi itu yaitu :
1 Semua kejadian alam mempunyai arti dan makna tertentu, sama
dengan setiap gerakan tubuh atau setiap pernyataan manusia tidak
mungkin tidak mewakili dan menampilkan makna tertentu
2 Sama seperti aspek-aspek perilaku manusia yang lain yang telah
terpola, maka penampilan tubuh, gerakan tubuh dan anggota tubuh,
pernyataan wajah juga yaitu suatu pola yang mempunyai
reguralitas sehingga dapat dijadikan sebagai objek penelitain yang
dapat ditelaah secara sistematis
3 Semua gerakan tubuh dan anggota tubuh dapat dijelaskan
secara biologis Namun karena gerakan-gerakan itu dilakukan
oleh manusia yang mempunyai relasi sosial dan budaya, maka
sistematika gerakan-gerakan ini dapat dijelaskan dari sudut
pandang sosial dan budaya Sistematika gerakan tubuh dan anggota
tubuh dipandang sebagai fungsi sosialisasi dan pembudayaan yang
berlaku pada kelompok tertentu
4 Ada kesamaan antara aktivitas tubuh dengan aktivitas gelombang
suara Secara sistematis dua bentuk aktivitas ini berpengaruh
terhadap pola-pola aktivitas tubuh dan suara dari para anggota
suatu kelompok sosial dan budaya tertentu
5 Demikian pula, jika masih ada bentuk-bentuk perilaku lain
manusia yang belum ditampilkan maka hal itu dapat dijelaskan
melalui penelitian yang mendalam tentang fungsi komunikasi dan
perilaku ini
6 Makna suatu pesan dapat diperoleh dari fungsi-fungsi perilaku yang
ditampilkan manusia, makna ini masih bisa dijadikan sebagai
objek penyelidikan lanjutan
7 Sebagian sistem biologis dan pengalaman khusus manusia
menentukan unusr-unusr ideosinkratik pada sistem kinesik Ada
tiga tingkat penggunaan kinesik, yaitu :
• Prekinesik, yaitu studi psikologis tentang aktivitas
gerakan tubuh Aktivitas-aktivitas ini yaitu
representasi dari perilaku satu kelompok sosial tertentu;
• Mikrokinesik, yaitu studi yang khusus mengkaji unit-unit
perilaku kinesik;
• Kinesik sosial, yaitu studi tentang perilkau kinesik dalam
konteks sosial tertentu
Contoh bentuk komunikasi non-verbal yang berupa sentuhan dalam
kebudayaan Sunda, antara lain:
• Setiap bertemu dengan orang yang lebih tua, terutama keluarga,
biasanya orang yang lebih muda mencium tangan orang yang
lebih tua sebagai ungkapan rasa hormat
• Ketika bertemu dengan kerabat atau teman yang seusia, jika
sesama jenis kelamin, biasanya berjabat tangan dan berpelukan
atau mencium pipi kanan-kiri Jika berlainan jenis kelamin,
hanya berjabat tangan saja
• Dalam hubungan suami dan istri, istri biasanya mencium
tangan suaminya sebagai tanda hormat
• Dalam upacara perkawinan, ada satu ritual injak telur yang
dilakukan oleh suami, sang istri kemudian akan mencucikan
kaki suaminya sebagai simbol pengabdiannya pada sang suami
• Dalam hubungan orang tua dan anak, orang tua biasanya
mencium kening anaknya setelah si anak mencium tangan
orang tuanya, biasanya dilakukan ketika selesai sembahyang
berjamaah atau ketika akan pergi meninggalkan rumah untuk
beraktivitas
Menurut Teori Proksemik dari Hall, manusia dapat berkomunikasi
dengan berbagai macam cara, tidak hanya dengan bahasa verbal
Meskipun Hall juga mengakui peranan bahasa salam komunikasi,
hanya bahasa yang memebrikan peluang bagi pembentukan variasi-
variasi komunikasi antarbudaya Namun kata Hall banyak kasus
belum tentu semua konsep pesan dapat diwakili oleh kata-kata
dalam bahasa verbal
Kebebasan manusia telah memungkinkan setiap kelompok budaya
untuk menentukan bermacam-macam cara penyampaian pesan
Diantaranya melalui “bahasa” jarak dan ruang antar tubuh di
saat berkomunikasi Proksemik yaitu studi tentang sistematika
keterlibatan seorang dalam struktur ruang, atau jarak antara
manusia dalam pergaulan sehari-hari Definisi ini sekaligus
menggambarkan bahwa studi tentang ruang atau jarak berkaitan
erat dengan interaksi antar manusia yang berlandaskan pada ciri-
ciri budaya tertentu
Ada tiga bentuk dasar ruang antar pribadi yang dikemukakan Hall,
yakni :
1 Fixed Feature Space, yakni suatu struktur yang tidak dapat
digerakan tanpa persetujuan manusia Struktur tetap itu hendak
dimanfaatkan dalam konteks pengembangan variasi perilaku
komunikasi (kebebasan gerakan dan jarak antar fisik) maka kita
dapat mengubah struktur tetap ini sesuai dengan kehendak
budaya tertentu Pola-pola perilaku komunikasi antarmanusia
senantiasa disesuaikan dengan struktur ruang ini
2 Semi Fixed Feature Space, yaitu struktur ruang yang sebagiannya
bisa digerakkan atas kemauan manusia Misalnya kita dapat menata
ruang kita disesuaikan dengan pemilikian alat-alat rumah tangga
sehingga masih tersedia ruang untuk berkomunikasi antarpribadi
3 Informal Space, yaitu ruang atau wilayah di antara dua orang
tatkala komunikasi berlangsung Besar atau jarak ruang sangat
ditentukan oleh konsep kebudayaan suatu warga tertentu Di
Amerika dikenal empat jenis jarak atau ruang antar pribadi, yakni:
• Jarak intim, jarak yang diperkenankan bagi komunikasi
antarpribadi dari dua orang yang sudah intim dan akrab,
yakni < 46 cm;
• Jarak pribadi, yaitu jarak yang diperkenankan bagi
komunikasi antar dua pribadi, yakni 46 cm – 122 cm,
• Jarak kelompok, jarak tubuh atau kedekatan badan yang
dimungkinkan dalam suatu komunikasi kelompok, yakni
122 cm – 366 cm; dan
• Jarak publik, yaitu jarak yang diperkenankan kalau
komunikasi ditujukan kepada sekelompok publik, yakni
>366 cm
Hall mengemukakan masih ada delapan kemungkinan kategori utama
dari proksemik, yakni :
1 Posture-Sex Factors, yaitu jarak antara pria dan wanita pada waktu
berhubungan sex melalui posisi dasar tidur, berdiri, duduk dan
menungging
2 Sociofugal-Sociopetal Axis, terdiri dari sociofugal axis yaitu
hambatan ruang antarpribadi dalam komunikasi, sebaliknya
sociopetal axis tingkat keluasan ruangan antarpribadi dalam
berkomunikasi (tidak atas hambatan) Dimensi ini memperkenankan
jenis-jenis ruang kedekatan antarpribadi yang diharuskan atau
yang dilarang Apakah jarak fisik sepanjang satu bahu, satu depa,
berhadap-hadapan atau membelakangi dan lain-lain
3 Kinesthetic factors, yaitu perilaku proksemik yang
memperkenankan kebiasaan menyentuh tubuh sebagai bukti tingkat
keakraban antarpribadi Dalam kontak fisik, setiap individu harus
memperhatikan dengan teliti jarak anggota tubuh, apakah harus
bersinggungna atau bersentuhan atau tidak boleh bersentuhan
sama sekali
4 Meraba dan menyentuh, yaitu perilaku yang diperkenankan
oleh suatu kebudayaan tertentu untuk meraba-raba, menyentuh,
memegang, mengusap, menyinggung orang lain dengan
tangan Termasuk di dalamnya yaitu kebiasaan mengecapi
makanan,minuman, memperpanjang pegangan, membuat tekanan-
tekanan pada pegangan, sentuhan mendadak, atau kebetulan
menyentuh
5 Visual Code, yaitu kebiasaan kontak mata (langsung atau tidak
langsung) yang diperkenankan oleh kebudayaan tertentu
6 Thermal Code, yaitu kebiasaan untuk mengamati atau menikmati
kehangatan antarpribadi
7 Olfactory Code, yaitu tatanan jenis dan tingkat kehangatan yang
terlihat pada waktu orang bercakap-cakap
8 Voice Loudness, yaitu kekuatan suara waktu berbicara dan
dihubungankan secara langsung dengan ruang antarpribadi
Menurut Teori Paralinguistik dari Trager, disebut juga perilaku
pesan melalui isyarat-isyarat verbal vokal Paralinguistik terletak
di antara perilaku pesan verbal dan nonverbal Jadi bagaimana
mengorganisasikan penerapan vokal dengan kinesik dan proksemik
dalam komunikasi antarpribadi Trager membagi perilaku pesan
melalui isyarat verbal-vokal atas empat jenis, yakni :
• Kualitas Suara, yaitu cara memakai vokal berdasar
tandatanda tertentu, misalnya tingkat letupan suara, kualitas
tekanan suara (keras, lembut, serius, santai) dan kecepatan
suara atau irama
• Ciri-ciri Vokal, yaitu cara membunyikan suara ketika anda
sedang tertawa, menangis, berteriak, menguap, meludah,
dan mengisap
• Pembatasan Vokal, yaitu cara menyembunyikan suara
pada setiap kata dan ‘frase’ kata Satu kata mungkin bisa
diucapkan dengan nada suara halus hingga letupan kasar
Demikian pula suatu ‘frase’ diucapkan secara perlahan-
lahan kemudian makin cepat dan menguat
• Pemisahan Vokal, cara membunyikan suara berdasar
kategori irama yang mempunyai kontribusi tertentu pada
suatu percakapan
Perjumpaan Nonverbal
1 Pertama-tama ciptakan kontak mata, mata mengkomunikasikan
perhatian dan minat pada diri orang itu
2 Sambil memelihara kontak mata, senyumlah dan isyaratkan lebih
lanjut minat anda serta tanggapan positif anda kepada orang lain
3 Pusatkan perhatian anda Ini secara nonverbal mengisyaratkan
bahwa anda tidak menaruh perhatian pada hal-hal lain Tetapi
173BAB VIIIKomunikasi Nonverbal
hati-hatilah, jangan sampai anda terlalu memusatkan perhatian
sehingga membuat orang ini merasa tidak nyaman
4 Ciptakan kedekatan fisik atau setidak-tidaknya kurangilah jarak
fisik antara anda berdua Dekatilah, tetapi jangan sampai melanggar
batas kenyamanan, sehingga minat anda untuk membuat kontak
tampak dengan jelas
5 Peliharalah postur yang terbuka Selama perjumpaan ini, peliharalah
postur tubuh yang mengkomunikasikan kesediaan untuk memasuki
interaksi dengan orang itu Tangan menyilang di dada atau
memegang perut jelas yaitu postur (sikap tubuh) yang
perlu anda hindari Sikap seperti itu seringkali mengisyaratkan
ketidaksediaan membiarkan orang lain memasuki wilayah anda
6 Berilah tanggapan secara nyata (kelihatan dengan jelas) Dengan
asumsi komunikasi nonverbal anda ditanggapi, balaslah itu dengan
senyuman, anggukan, atau kedipan mata
7 Kukuhkan perilaku positif –apa yang dilakukan orang itu untuk
mengisyaratkan minat dan kesediaan untuk membalas kontak
Tanggapilah secara positif Sekali lagi mengangguklah
8 Hindarilah sikap yang berlebihan Komunikasi nonverbal diperlukan
untuk membina kontak atau mengisyaratkan minat Tetapi, ini
dapat menimbulkan masalah jika dilakukan secara berlebihan atau
tidak diikuti dengan komunikasi yang lebih eksplisit Karenanya,
jika anda ingin melakukan kontak verbal, lakukan segera setelah
anda melakukan komunikasi nonverbal atau cobalah kali lain
Jalaludin Rakhmat (1994) mengelompokkan pesan-pesan nonverbal
sebagai berikut:
1 Pesan Kinesik Pesan nonverbal yang memakai gerakan tubuh
yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan
gestural dan pesan postural
a Pesan fasial memakai air muka untuk menyampaikan
makna tertentu Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah
dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna:
kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan,
kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad Leathers
(1976) menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah
sebagai berikut:
• Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi
senang dan tak senang, yang menunjukkan apakah
174 BAB VIII Komunikasi Nonverbal
komunikator memandang objek penelitiannya baik atau
buruk;
• Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat
pada orang lain atau lingkungan;
• Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam
situasi situasi;
• Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian
individu terhadap pernyataan sendiri; dan wajah
barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang
pengertian
b Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan
seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna
c Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan,
makna yang dapat disampaikan yaitu :
• Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan
terhadap individu yang lain Postur yang condong ke arah
yang diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian
positif;
• Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri
komunikator Anda dapat membayangkan postur orang yang
tinggi hati di depan anda, dan postur orang yang merendah;
• Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional
pada lingkungan secara positif dan negatif Bila postur
anda tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak
responsif
2 Pesan Proksemik; disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang
Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban
kita dengan orang lain
3 Pesan Artifaktual; diungkapkan melalui penampilan tubuh,
pakaian, dan kosmetik Walaupun bentuk tubuh relatif menetap,
orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai
dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image) Erat kaitannya
dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan
pakaian, dan kosmetik
4 Pesan Paralinguistik; yaitu pesan nonverbal yang berhubungan
dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal Satu pesan verbal
yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan
secara berbeda Pesan ini oleh Dedy Mulyana (2005) disebutnya
sebagai parabahasa
5 Pesan sentuhan dan bau-bauan Alat penerima sentuhan yaitu
kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi yang
disampaikan orang melalui sentuhan Sentuhan dengan emosi
tertentu dapat mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah,
bercanda, dan tanpa perhatian Bau-bauan, terutama yang
menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad dipakai orang,
juga untuk menyampaikan pesan, menandai wilayah mereka,
mengidentifikasikan keadaan emosional, pencitraan, dan menarik
lawan jenis
E Tujuan dan Jenis Komunikasi Nonverbal
1 Tujuan Komunikasi Nonverbal
Komunikasi non-verbal seringkali berkaitan erat dengan komunikasi
lisan (ucapan) Seringkali terjadi penggabungan antara komunikasi
lisan dan komunikasi non-verbal dalam suatu situasi tertentu Kata-
kata yang diucapkan dalam suatu percakapan hanya membawa
sebagian dari suatu pesan Sedangkan bagian lainnya, disampaikan
melalui tanda-tanda non-verbal Bayangkan orang yang sedang
sangat marah, selain mengungkapkan kemarahan melalui ucapan
yang tajam, seringkali disertai muka merah, mata melotot sampai
telunjuk menunjuk-nunjuk
Komunikasi non-verbal mempunyai beberapa tujuan, di antaranya:
a Menyediakan/memberikan informasi
b Mengatur alur suara percakapan
c Mengekspresikan emosi
d Memberikan sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan
pesan-pesan verbal
e Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
f Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya mengajari suatu
permainan olah raga tertentu, antara lain memperagakan cara
berenang yang baik, memperagakan bagaimana mengayunkan
raket bulu tangkis atau tennis, dan lain-lain
Relevansi komunikasi non-verbal dalam dunia bisnis antara
lain dapat membantu menentukan kredibilitas dan potensi
kepemimpinan seseorang Jika seseorang dapat belajar mengelola
pesan yang dibuat dengan tanda-tanda non-verbal, misalnya
intonasi suara, ekspresi wajah, gerak tubuh, penampilan, dan lain-
lain, maka ia akan dapat melakukan komunikasinya dengan baik
Seorang manajer haruslah menjadi seorang komunikator yang
baik, baik secara verbal maupun non-verbal Ia harus memahami
bagaimana menyempaikan pesan-pesan bisnis kepada bawahannya,
atasan, supplier, mitra perusahaan, konsumen/klien dan lain Jika
seseorang dapat belajar membaca tanda-tanda non-verbal yang
disampaikan orang lain, maka ia akan dapat menafsirkan maksud
pesan secara tepat dan akurat
Oleh karena itu, saat berhubungan dengan bawahan, atasan,
pemasok atau pelanggan/klien perhatikan tanda-tanda non-verbal
mereka disamping mendengar komunikasi verbal mereka Jika
seorang pelanggan atau klien merasa kecewa atau senang dengan
pelayanan perusahaan, maka tanda-tanda non-verbal mereka akan
menunjukkan sikap seperti itu
Misalnya saat mereka mengatakan terima kasih atas pelayanan
kita, konsumen yang benar-benar puas mungkin akan menunjukkan
mukanya yang berseri-seri atau bersahabat, dengan tatapan mata
yang berbinar-binar Namun jika pelanggan mengatakan terima
kasih sambil memalingkan muka, dengan muka yang masam,
mungkin ucapan terima kasih-nya itu hanya basa-basi belaka
2 Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal
Berikut ini jenis-jenis komunikasi non-verbal yang bisa
menunjukkan bagaimana seseorang mengeksperikan emosinya
dalam berhubungan dengan orang lain, diantaranya:
a Ekspresi Muka
Wajah anda bisa mengkomunikasi apa yang sebenarnya anda
rasakan atau butuhkan Anda bisa mengkomunikasikan rasa
cinta anda, ketakutan, kegembiraan, kesedihan melalui muka
anda, apakah itu melalui mata, bibir, atau jidat Muka yaitu
tempat utama dalam mengekspresikan emosi seseorang Ini dapat
terlihat dari jenis dan intensitas perubahan muka seseorang
Mata seseorang terutama sangat efektif untuk mengindikasikan
perhatian dan minat, mempengaruhi orang lain, mengatur
interaksi dan membuat dominasi Penelitian menunjukkan
bahwa muka manusia dapat mentransmisikan lebih dari 250,000
ekspresi yang berbeda Dengan demikian area muka seseorang
(mata, alis, muka, mulut dan pipi) mungkin lebih mampu
mengkomunikasikan secara non-verbal dibandingkan bagian tubuh
lainnya
b Badan
Posisi badan dapat menunjukkan bagaimana keadaan anda
Apakah anda sedang percaya diri, riang, kelihatan bingung,
suasana hati yang kurang baik, atau putus asa Dalam suatu
proses wawancara posisi badan biasanya dapat menunjukkan
situasi yang dihadapi oleh pelamar kerja, apakah percaya diri
atau kurang percaya diri
c Gerak Tubuh
Gerak tubuh bisa menunjukkan komunikasi seseorang Seseorang
yang mengatakan “tidak tahu!”, mungkin akan menggelengkan
kepalanya, atau jika seseorang menunjukkan rasa tidak peduli
terhadap pertanyaan kita, bisa saja dia menganggkat bahunya
d Intonasi Suara
Intonasi suara dapat menunjukkan komunikasi Apakah
seseorang Berbicara dengan tekanan tertentu, berbicara keras,
marah atau sinis dan meremehkan dapat diketahui dari intonasi
bicaranya
e Kontak Mata
Komunikasi seseorang dapat memakai tatapan matanya
Apakah ia marah, cinta, atau sedih dapat diketahui dari tatapan
matanya Seringkali tatapan mata tidak dapat membohongi
Orang dengan dapat mudah menangkap suasana hati lawan
bicaranya dengan melihat tatapan matanya
f Diam
Diam bisa berarti juga sedang melakukan komunikasi Seseorang
dengan diam bisa saja ia mengkomunikasikan tidak ingin
diganggu, atau sedang marah, sebel, benci, dan sebagainya
Dalam komunikasi di budaya Timur, diam bisa diartikan dengan
beragam arti Tanda-tanda non-verbal lainnya dapat memperkuat
atau menjelaskan arti kondisi diam seseorang yang sebenarnya
g Perilaku Sentuhan
Sentuhan yaitu saran penting dalam mengkomunikasikan
kehangatan dan kenyamanan seseorang Dalam banyak budaya,
sentuhan dipakai untuk menyampaikan rasa sayang, cinta
dan kehangatan perlakukan Jika seorang atasan menepuk-
nepuk bahu bawahannya, dapat diartikan dia menunjukkan
appresiasinya atau pujian, bisa juga dalam situasi tertentu
diartikan dia sedang memberikan dorongan kepada bawahannya
ini
F Mempertajam Kecakapan Komunikasi Nonverbal
Saat berkomunikasi secara lisan berilah perhatian pada tanda-
tanda non-verbal lawan bicara anda Hindari memberikan sinyal yang
membingungkan Contohnya, jika anda mengatakan kepada bawahan
anda bahwa saat ini bukan waktu yang terbaik untuk berbicara, maka
jangan memberikan sinyal non-verbal bahwa saat ini bukan waktu yang
terbaik untuk bicara dengan menunjukkan sikap yang terpaksa, baik
melalui tatapan mata, ekspresi muka atau gerak tubuh
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan komunikasi non-
verbal, yaitu melalui: kesadaran diri, mencari pola dalam perilaku yang
sesuai dan mengecek ketepatan pengamatan
1 Kesadaran Diri
Keefektifan dalam menerima tanda-tanda/sinyal non-verbal
dapat meningkat melalui kesadaran diri Jika seseorang bisa
mengekspresikan dirinya sendiri secara akurat dan jelas dan tahu
perasaannya, maka dia akan bisa memahami komunikasi non-verbal
yang diperlihatkan oleh pihak lain
2 Pola Perilaku
Pola-pola perilaku biasanya terefleksikan oleh keseluruhan tubuh
seseorang Kecemasan contohnya, bisa terlihat dari memainkan
jari tangan, tegang atau sikap yang kaku, suara yang gemetar Akan
mudah menarik kesimpulan didasarkan atas ekspresi muka saja
Namun seseorang juga harus memperhatikan postur, pakaian, dan
percakapan untuk menentukan pola perilaku dalam masing-masing
situasi
3 Ketepatan Pengamatan
Suatu saat mungkin akan bijaksana jika seseorang bisa memahami
secara tepat tanda-tanda komunikasi non-verbal Kenyataannya
jika seseorang menutupkan matanya saat ia sedang berdiskusi
bukan berarti ia bosan atau tidak tertarik Mungkin saja ia sedang
mengkonsentrasikan dirinya pada topik yang sedang dipercakapkan
Begitu pula sebaliknya Seseorang bisa mengecek pengamatannya
secara akurat dengan menanyakan: ”apakah anda mendengarkan
saya?” atau: “apakah anda memahami apa yang saya katakan?”
G Orientasi Ruang dan Jarak Pribadi
Bagaimanakah hewan mempertahankan wilayah mereka? Sebagian
burung bernyanyi selama masa perjodohan untuk memberitahu burung
lain agar menjauh, seekor beruang akan mencakar kulit kayu batang
pohon, seekor srigala akan kencing di pinggir wilayahnya, dan seekor rusa
akan mengeluarkan zat berbau dan kelenjar di dekat lubang hidungnya
’Banyak hewan jantan menguasai wilayah tertentu dan menunjukkan
kepemilikan mereka pada semua hewan lainnya Mereka membolehkan
calon pasangan memasuki wilayah mereka namun menghalau hewan
jantan sejenis Di kalangan rusa, misalnya, ukuran wilayah menandakan
kekuasaan rusajantan, yang pada gilirannya menentukan seberapa banyak
rusa betina yang akan dijadikan jodohnya Rusa jantan yang kurang
berkuasa hanya menguasai wilayah lebih kecil dan konsekuensinya hanya
berkawan dengan satu atau dua rusa betina Pola umum hewan ini juga
ternyata yaitu bagian integral dan perilaku manusia ’
Setiap budaya punya cara khas dalam mengkonseptualisasikan ruang,
baik di dalam rumah, di luar rumah ataupun dalam berhubungan dengan
orang lain Edward T Hall yaitu antropolog yang menciptakan istilah
proxemics (proksemika) sebagai bidang studi yang menelaah persepsi
manusia atas ruang (pribadi dan sosial), cara manusia memakai
ruang dan pengaruh ruang terhadap komunikasi Beberapa pakar lainnya
memperluas konsep proksemika ini dengan memperhitungkan seluruh
lingkungan fisik yang mungkin berpengaruh terhadap proses komunikasi,
termasu iklim (temperatur), pencahayaan, dan kepadatan penduduk
William Griffith dan Russell Veitch’ mengemukakan bahwa
ketertarikan kita pada seseorang juga dipengaruhi oleh temperatur dan
kepadatan penduduk Seorang wanita akan tampak “lebih cantik” atau
“lebih menarik” di tempat yang bersuhu normal ketimbang di tempat
yang bersuhu lebih tinggi, dan di tempat yang kepadatan penduduknya
rendah ketimbang di tempat yang kepadatan penduduknya tinggi ini
mengisyaratkan bahwa seorang wanita yang tidak menarik pun akan
terlihat “cukup menarik” bila ia satu-satunya wanita di suatu pulau,
sementara penduduk lain pulau itu yaitu lelaki, sehingga boleh jadi
wanita ini akan diperebutkan Studi Griffith dan Veitch ini juga
membantu menjelaskan mengapa daerah-daerah kumuh di perkotaan
rentan terhadap berbagai kerusuhan atau tawuran antarwarga, seperti yang
sering, terjadi di Jakarta Masuk akal pula bahwa tingkat pembunuhan
di Amerika Serikat selalu meningkat pada musim panas dibandingkan
dengan ketiga musim lainnya Sebabnya, pada musim panas siang hari di
negeri itu lebih panjang dibandingkan musim lainya Itu berart iebih banyak
orang keluar pada musim itu, apalagi musim libur panjang pun jatuh
pada musirn panas Intensitas interaksi antar mariusia yang tinggi pada
gilirannya juga menimbuikan frekuensi keributan yang tinggi pula Tidak
jarang keributan itu diselesaikan dengan penganiayaan atau bahkan
pembunuhan Kebutuhan untuk bersenangsenang juga mendorong orang
untuk berbuat apa saja untuk mendapatkan uang dengan memeras,
merampok, atau membunuh sekalipun Minuman beralkohol yang mereka
konsumsi di bar atau tempat hiburan lainnya mendorong orang lebih
berani melakukan tindakan pembunuhan
Pencahayaan dapat juga mendorong atau menyurutkan seseorang
untuk berkoinunikasi Dalam ruang kuliah dan ruang baca cahaya terang
diharapkan karena hal itu diperlukan olde mahasiswa untuk menulis
atau mernbaca Di sebuah kafe tempat kencan, ruang musik, atau ruang
televisi, kita rnengharapkan cahaya yang lebih lunak Suasana seperti itu
sesuai untuk percakapan yang intim Itu sebabnya sepasang pria-wanita
yang sedang berkencan memakai lilin, bukan petromaks Rasanya
tidaklah kondusif untuk melakukan percakapan pribadi di ruang terbuka
yang gaduh atau di ruang tertutup yang sesak dan terang benderang
Berbagai eksperimen memang menunjukkan bahwa lingkungan yang
estetis mempengaruhi pikiran dan kenyamanan manusia, dan karenanya
juga mempengaruhi interaksinya dengan orang lain Misalnya, Maslow
dan Mintz menempatkan sekelompok orang dalam ruangan indah, ruangan
rata-rata, dan ruangan jelek dan meminta mereka untuk menilai foto-
foto wajah manusia Kelompok orang dalam ruangan yang indah secara
signifikan memberi skor lebih tinggi; mereka mempersepsi gambar-gambar
itu sebagai lebih berenergi dan sejahtera Kelompok orang dalam ruangan
rata-rata memperoleh skor berikutnya yang lebih rendah, sedangkan
kelompok orang dalam ruangan yang jelek mempersepsi kelelahan dan
ketidakbahagiaan pada gambar-gambar yang sama Maka, kuliah yang
diadakan di ruangan baru, berkarpet, ber-AC, dengan warna dinding yang
cerah dengan kursi yang empuk akan berbeda dengan kuliah di ruangan
tua yang suram dengan kursi dan meja kayu yang usang Dalam ruangan
pertama mahasiswa akan lebih betah mengikuti kuliah dan memperoleh
lebih banyak pengetahuan dibandingkan dalam ruangan yang kedua
1 Ruang Pribadi Vs Ruang Publik
Setiap orang, baik ia sadar atau tidak, memiliki ruang pribadi
(personal space) imajiner yang bila dilanggar, akan membuatnya
tidak nyaman Kita selalu membawa ruang pribadi ini ke mana pun
kita pergi, juga ketika kita naik lift atau naik bus kota yang penuh
sesak Begitu masuk ke lift, sebagai kompensasi atas terlanggarnya
ruang pribadi, kebanyakan orang berdiam kaku, berusaha untuk
tidak menyentuh orang lain, menghindari tatapan orang lain, melihat
langit-langit, atau petunjuk di atas pintu lift Mereka baru kembali
ke keadaan normal lagi begitu mereka keluar dan lift
Untuk membuktikan lebih saksama bahwa setiap orang mempunyai
ruang pribadi ini (bila Anda laki-laki) hampirilah seorang wanita
yang tidak Anda kenal (yang biasanya ruang pribadinya lebih
besar dibandingkan ruang pribadi orang yang Anda kenal) sedekat di
perpustakaan, padahal ruang yang ada cukup lapang Ia pasti akan
memberikan reaksi, seperti bergeser ke samping, atau meletakkan
buku atau tas sebagai pembatas antara dia dan Anda Bila ia pindah
ke tempat lain, ikuti dia dan duduklah di dekatnya seperti tadi Kali
ini mungkin ia akan cemberut, menggerutu, atau memelototi Anda
Jika ia menjauh lagi, dekati iagi Kini mungkin ia membentak Anda
untuk tidak mengganggunya, atau ia kabur meninggalkan Anda
(Anda dapat juga melakukan hal ini terhadap seorang pria,
dengan risiko Anda akan dianggap homoseksual)
Ruang pribadi kita identik dengan “wilayah tubuh” (body
territory), satu dan empat kategori wilayah yang dipakai manusia
berdasar perspektif Lyman dan Scott ’ Ketiga wilayah hainnya
adaiah: wilayah publik (public territory), yakni tempat yang secara
bebas dimasuki dan ditinggalkan orang, dengan sedikit kekecualian
(hanya boleh dimasuki oieh kalangan tertentu atau syarat tertentu);
wilayah rumah (home territory), yakni wilayah publik yang yang
bebas dimasuki dan dipakai orang yang mengakui memilikinya,
misahnya bar homoseksual dan klub privat; dan wilayah
interaksional (interactional territory), yakni tempat pertemuan yang
memungkinkan semua orang berkomunikasi secara informal, seperti
tempat pesta atau tempat cukur
Dalam interaksi sehari-hari di dalam dan di luar rumah, kita
mengklaim wilayah pribadi kita Keluarga menetapkan siapa
menempati kamar yang mana Kamar tidur lazimnya yaitu wilayah
paling pribadi, sementara ruang-ruang lainnya yang kurang pribadi
berturut-turut yaitu ruang tengah (keluarga), ruang tamu, teras,
halaman dan jalan Bahkan pada saat makan pun, tidak jarang
anggota-anggota keluarga, khususnya ayah, menempati kursi
tertentu, biasanya di kepala meja Kebingungan bisa terjadi ketika
ada kerabat atau tamu yang tiba-tiba duduk di kursi kepala keluarga
Saat kami hendak makan bersama, kakak ipar saya dengan cepat
duduk di kursi ayah saya, tanpa menunggu dipersilakan terlebih
dahulu Hal ini sempat menimbulkan masalah dan persepsi yang
lain bagi orangtua saya Rupanya dalam adat Batak, hal ini
menunjukkan keakraban dan kedekatan Malah adanya aturan
menunggu perintah menimbulkan kesenjangan di antara kedua
belah pihak Saat kita kuliah atau belajar di perpustakaan, sering
kita menaruh buku di meja atau meletakkan jaket atau tas di
kursi, sebagai tanda bahwa meja dan kursi itu’ yaitu “milik”
kita Kita bahkan dapat meninggalkan meja dan kursi ini
untuk sementara, misalnya kita pergi ke WC atau mengambil
buku di rak Jika seseorang telah memindahkan jaket atau tas kita
ini , ketika kita kembali, dan menemukan jaket atau tas orang
lain, kita menjadi marah karena ia telah mengambil wilayah kita
Ketua jurusan atau pembantu dekan di universitas mengatur ruang
kerja mereka agar kursi mereka dapat dikenali, dan kalau bias
tidak seorang pun duduk di sana Kita juga memakai pagar,
memasang tanda “Do not disturb,” “Dilarang masuk,” “Awas ada
anjing galak,” “Kecuali penghuni,” “Bukan jalan umum,” atau
stiker mobil “Bila Anda dapat membaca in Anda terlalu dekat,”
untuk menunjukkan wilayah kita
Wanita tunasila jalanan sering mengklaim wilayah operasi mereka,
meskipun wilayah itu sebenarnya milik publik; begitu juga kaum
preman dan tukang parkir (resmi atau tidak resmi), meski tanpa
dokumen tertulis apa pun, untuk mengutip uang dan pedagang
atau dan mobil yang diparkir Perkelahian antar gang sering terjadi
karena perebutan wilayah ini, dan ada kalanya menimbuikan
korban jiwa Dalam berkendaraan di jalan, sering kendaraan besar
memberi tanda bahwa mereka lebih berhak memakai jalan,
misalnya dengan membunyikan klakson atau menyorotkan lampu
mobil, apalagi bila jalanan senipit atan terbatas, bahkan juga di
jalan tol dalam keadaan padat-kendaraan Maka sebutan bus atau
truk sebagai “raja jalanan” memang bukan tanpa alasan Di jalan
yang lapang dan lengang, perilaku sopir biasanya herbeda Mereka
masih memiliki tata krama dan tenggang rasa Menarik bahwa di
Amerika, di Jepang dan di negara “beradab” lainnya, pejalan kaki
lebih berhak memakai jalan dibandingkan pengendara Di simpang
jalan yang tanpa lampu lalu lintas, pegendara akan menjalankan
mobilnya dengan lambat dan mempersilakan pejalan kaki untuk
menyeberangi jalan Di negara kita, yang terjadi justru sehaliknya
Bila seseorang tertabrak kendaraan di simpangjalan, maka yang
disalahkan yaitu pejalan kaki hukan pengendara
Edward T hall mengemukakan empat zona spasial dalam interaksi
sosial di Amerika Serikat: zone intim (0 - 18 inci) untuk kaki, hanya
untuk kawan-kawan akrab, meskipun terkadang kita mengizinkan
orang lain untuk memasukinya, misalnya orang yang diperkenalkan
kepada kita; zona sosial (4 — 10 kaki), yaitu ruang yang kita
gunakan untuk kegiatan bisnis sehari-hari, seperti antara manajer
dan pegawainya; dan zona publik (10 kaki — tak terbatas), yang
mencerminkan jarak antara orang-orang yang tidak saling mengenal,
juga jarak antara penceramah dengan khalayak pendengarnya ’
Keempat zona in khususnya zona pribadi, atau apa yang disebut
wilayah tubuh oleh Lyman dan Scott, bisa berlainan dan satu
budaya ke budaya lain, juga di antara sesama pria dan di antara
sesama wanita Orang-orang Anglo-Saxon pada umumnya menjaga
jarak pribadi lebih renggang dibandingkan orang-orang Amerika Latin,
orang-orang Eropa Selatan, dan orang-orang dan banyak negara
di Asia Cina dan Jepang termasuk kekecualian, karena mereka
menjaga jarak yang renggang, lebih renggang dibandingkan orang-orang
Amerika Ruang pribadi pria di kedua negara itu umumnya lebih luas
dibandingkan ruang pribadi wanita; pria lebih aktif ’ mempertahankan
wilayah mereka; dan pria lebih sering berjalan di depan pasangan
wanitanya dibandingkan sebaliknya
Di Amerika Serikat khususnya, menurut Margaret Mead, “Tidak
seorang pun bersedia membaui orang lain, meskipun mereka tidak
dapat berbuat apa-apa untuk mencegah hal itu ” Sebaliknya, orang-
orang Amerika Latin berbicara dengan jarak lebih rapat, tanpa
menunjukkan isyarat bahwa mereka ingin melakukan pendekatan
seksual Tidak akan ada kesan bahwa orang yang bersangkutan
yaitu “homoseksual” atau “lesbian” seperti yang dipersepsi di
Amerika atau Australia misalnya Budaya kita yang kolektivis,
membuat kita pun berdiri atau duduk rapat ketika berbicara, juga
tanpa memperlihatkan agresivitas seksual Membaui keringat orang
lain yaitu hal biasa ketika kita duduk dan berdiri berhimpitan
dalam bus kota Orang-orang Arab berbicara lebih rapat lagi, seakan-
akan mereka saling mengendus tubuh lawan bicara: hidung hampir
bertemu hidung, napas menyapu muka, bahkan saling berciuman
pipi ketika mereka bertemu, bila sudah akrab Ketika bersama
orang Arab, kita harus tahan berdekatan dengan mereka Bila kita
mencoba menjauh, orang Arab akan menyangka bah kehadiran
fisik mereka rnenjijikkan atau kita dianggap orang yang dingin
dan tidak Berbagai penelitian inengenai komunikasi antarpribadi
menunjukkan bahwa sernakin dekat hubungan antara dua orang,
sernakin dekat jarak mereka berbicara, meskipun ada batasnya
Bila batas ini dilanggar, akan timbul perasaan tidak nvaman pada
mitranya Sepasang suami istri atau sepasang sahabat dekat pastiiah
akan duduk lebih berdekatan dibandingkan dua orang yang tidak saling
mengenal Bila Anda bertemu dengan dua orang dan salah satu dan
mereka mencondongkan tubuh dan kepalanya Iebih dekat kepada
Anda, Anda boleh yakin orang itu lebih meriyukai Anda dari pada
yang lainnya Dengan kata lain, orang akan menjaga jarak lebih jauh
dengan lawan bicara yang ia anggap tidak ramah dibandingkan dengan
lawan bicara yang ia anggap ramah
Orientasi orang negara kita yang kolektivis tampaknya mempengaruhi
cara ia mengambil tempat duduk Di ruang tunggu dokter atau di
dalam bus, orang negara kita akan cenderung mendekati orang lain
yang lebih dulu duduk untuk mencari teman bicara, berbeda dengan
orang Amerika yang individualis yang justru cenderung menjauhi
orang yang lebih dulu duduk di tempat itu Variasi unik dapat juga
kita temukan dalam beberapa budaya Misalnya, pria Arab Sudan
biasanya berjalan di depan istrinya Sang istri boleh jadi tidak
duduk di dekat suarninya pada saat makan, karena ruang pribadi si
pria yaitu miliknya sendiri ’ Di Jepang pun, kadang-kadang kita
masih menemukan istri yang berjalan di belakang suaminya
2 Posisi Duduk dan Pengaturan Ruangan
Saat Anda pertama kali memasuki ruang kuliah dan memilih kursi,
Anda harus memutuskan di mana Anda akan duduk, di depan, di
tengah, atau di belakang