Rabu, 12 Februari 2025

Published Februari 12, 2025 by

komunikasi struktur 1


  ke 

atas   Terry  bingung,  kenapa  ia melihat  ke  atas   Ia menegur Rio  sekali 

lagi dengan teguran yang sama  Rio pun melihat ke atas lagi, dengan raut 

muka yang bingung, lalu ia menatap Terry  Karena setelah melihat ke atas, 

ia  tidak menemukan  sesuatu hal  yang  aneh  Lalu Rio bertanya kepada 

Terry apa yang dimaksud “What’s up?”  Lalu Terry pun menyadari bahwa 

Rio telah salah paham dengan teguran ini   Kini ia mengerti mengapa 

Rio melihat ke atas tadi 

Bila  diartikan  secar  harfiah  “What’s up?”  memang  berarti  “Apa  di 

atas?”  Terry menerangkan kepada Rio bahwa “What’s up?”  itu berarti 

“ada apa denganmu?” atau “apa yang sedang terjadi?” 

Rio baru mengerti bahwa sapaan tadi sama maknanya dengan teguran 

dalam bahasa Inggris lainnya: “What’s wrong with you?”  Ia mendapatkan 

penjelasan  dari  Terry  bahwa  teguran  ini   yaitu   slang  yang 

awalnya dipakai orang-orang kulit hitan, tetapi bahasa itu kini lazimnya 

dipakai anak-anak muda di sana 

Perbedaan bahasa dapat menimbulkan kesulitan lebih jauh dibandingkan  

sekedar kekeliruan penerjemahan  Kita sering sulit menerjemahkan sebuah 

kata ke dalam bahasa lain, karena tidak ada padanannya dalam bahasa 

lain  itu, meskipun  kita  bias mengira-ngira  artinya   Bahkan  ketika  kita 

mampu menerjemahkan satu bahasa ke bahasa lain dengan kecermatan 

yang harfiah, maknanya yang dalam sering hilang karena makna ini  

berakar dalam budaya bahasa ini  

N Komunikasi Konteks Menurut Edward T  Hall

Setiap orang secara pribadi punya gaya khas dalam berbicara, bukan 

hanya  caranya  tetapi  juga  topic-topik  yang  dibicarakan   Kekhasan  ini 

umumnya diwarisi seseorang dari budayanya 

1 Komunikasi budaya konteks-tinggi (high-context culture)

Budaya konteks-tinggi ditandai dengan komunikasi konteks-tinggi  

Kebanyakan pesan bersifat implicit, tidak langsung dan tidak terus 

terang  Pesan yang sebenarnya mungkin tersembunyi dalam perilaku 

nonverbal pembicara, intonasi suara, gerakan tangan, postur badan, 

ekspresi wajah, tatapan mata, atau bahkan konteks fisik (dandanan, 

penataan ruangan, benda-benda) 

Contoh komunitas konteks-tinggi yaitu  komunikasi orang kembar 

dengan memakai  kalimat pendek-pendek atau kata-kata singkat  

Contoh lain yaitu  bahasa China yang makna kata-katanya  sering 

berdasar   konteks  tertentu   Sifat  komunikasinya  tahan  lama, 

lamban berubah, dan mengikat kelompok yang memakai nya 

2 Komunikasi budaya konteks-rendah (low-context culture)

Budaya  konteks-rendah  ditandai  dengan  komunikasi  konteks-

161BAB VIIBahasa Gaul

rendah  yaitu  pesan  verbal  dan  eksplisit,  gaya  bicara  langsung, 

lugas, dan berterus  terang  Para penganut budaya konteks-rendah 

ini  mengatakan  apa  yang mereka maksudkan  dan memaksudkan 

apa yang mereka katakan 

Bila  mereka  mengatakan  “Yes”,  itu  berarti  mereka  benar-benar 

menerima  atau  setuju   Contoh  kalimat  komteks-rendah  yaitu  

komunikasi (program) computer  Setiap pesan harus dispesifikasikan 

dengan kode-kode tertentu, jika tidak, programnya tidak akan jalan 

Menurut  Bernstein,  dalam  komunikasi  konteks-tinggi,  pembicara 

memakai  sedikit alternative, tetapi kemungkinan meramalkan 

polanya  lebih  besar,  arti  pesan  dalam  komunikasi  konteks-tinggi 

lebih  khusus   Sebaliknya,  dalam  komunikasi  konteks-rendah, 

pembicara  akan  memilih  pesan  dari  beberapa   alternative  yang 

relative  banyak,  dan  oleh  karena  itu  kemungkinan  meramalkan 

hasil pesan akan berkurang, tetapi menjamin pengertian yang lebih 

universal 

Secara  garis  besar,  urutan  beberapa   Negara  berdasar   tingkat 

budayanya (dari budaya konteks rendah hingga budaya konteks-tinggi)  

Menurut Hall  dan Kohls,  yaitu   Swiss,  Jerman,  Skandinavia,  Amerika 

Serikat, Prancis, Inggris, Italia, Spanyol, Yunani, Arab, Cina, dan Jepang  

negara kita  termasuk konteks-tinggi, dan mungkin berada di antara budaya 

Arab dan Budaya Cina  

Sebagai ilustrasi, jika kita mengajak orang negara kita  makan, mereka 

akan menjawab, “Aduh, sudah tadi” atau “Terima kasih, masih kenyang ” 

Akan  tetapi, perutnya keroncongan, dalam hati  ia berharap  tuan rumah 

akan  mengajaknya  lagi  dan  lagi,  hingga  akhirnya  “apa  boleh  buat-ia 

makan  juga”   Jadi  bahasa  mereka  tidak  langsung   Mereka  pura-pura 

menolak suatu tawaran dua atau tiga kali sebelum mereka menerimanya  

Tidak berarti bahwa orang Barat tidak pernah basa basi  Namun kebiasaan 

kita berbasa basi jauh lebih kental dibandingkan  kebiasaan mereka 

Seperti  yang  kita  ketahui,    manusia  dalam  berkomunikasi  tidak 

hanya memakai  simbol-simbol verbal melainkan juga simbol-simbol 

nonverbal  Begitu juga halnya dalam komunikasi antarpribadi, kita tidak 

hanya menyampaikan pesan secara verbal, tetapi juga secara nonverbal  

Pesan-pesan nonverbal  ini  bukan hanya memperkuat pesan verbal 

yang disampaikan, terkadang malah menyampaikan pesan tersendiri  Oleh 

karena  itu, diperlukan keterampilan untuk menafsirkan dan memahami 

pesan-pesan nonverbal ini  

Seperti  halnya  dengan  bahasa  verbal,  pesan-pesan  nonverbal  pun 

terikat pada lingkungan budaya tempat komunikasi itu berlangsung  Oleh 

sebab  itu,  dalam  komunikasi  antarpribadi  yang  banyak  memakai  

pesan-pesan  nonverbal,  diperlukan  juga  pemahaman  atas  lingkungan 

budaya  tempat  kita  berkomunikasi   Tanpa  memiliki  pengetahuan  dan 

pemahaman  yang  memadai  ada  kemungkinan  komunikasi  nonverbal 

disalah artikan atau disalah tafsirkan  Oleh karena itu, penting bagi kita 

untuk mengetahui pengertian, fungsi dan jenis-jenis komunikasi nonverbal 

yang biasa kita pergunakan dalam kegiatan komunikasi kita sehari-hari 

Komunikasi nonverbal ini pun sangat penting dipahami karena banyak 

dipergunakan dalam menampilkan atau menjaga citra seseorang  Dalam 

kampanye pemilihan presiden misalnya, seorang kandidat presiden harus 

menampilkan diri  dengan  sosok  tertentu  sebagai  pesan nonverbal  yang 

akan disampaikan pada calon pemilihnya  Dengan komunikasi nonverbal 

pulalah seorang guru menjelaskan materi pelajaran pada para siswanya 

selain  memakai   komunikasi  verbal   Oleh  karena  komunikasi 

nonverbal  pulalah,  sinetron  yang  kita  saksikan  bisa  lebih  kita  pahami 

maksudnya 


Komunikasi nonverbal yaitu  komunikasi yang memakai  pesan-

pesan nonverbal  Istilah nonverbal biasanya dipakai untuk melukiskan 

semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis  Secara 

teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan  

Namun  dalam  kenyataannya,  kedua  jenis  komunikasi  ini  saling  jalin 

menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-

hari 

B Pengertian Komunikasi Nonverbal

Pengertian  komunikasi  non  verbal  menurut  Atep  Adya  Barata 

menyampaikan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu  komunikasi yang 

diungkapkan lewat objek di setiap kategori lainnya (the object language), 

komunikasi memakai  gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language), 

serta komunikasi melalui tindakan atau gerakan tubuh (action language) 

Pendapat lain menurut Adityawarman (2000), komunikasi nonverbal 

yaitu  komunikasi yang tidak memakai  kata-kata  Menurut Resberry 

(2004)  berpendapat  bahwa  komunikasi  nonverbal  yaitu   suatu 

tindakan dan perilaku manusia serta memiliki makna 

Dari  beberapa  pendapat  para  ahli  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa 

komunikasi nonverbal yaitu  komunikasi  yang  tidak memakai  

kata-kata namun memiliki makna  

Komunikasi  non-verbal  yaitu   bentuk  komunikasi  yang  tidak 

memakai   kata-kata,  baik  lisan  maupun  tulisan   Komunikasi  non-

verbal memakai   tanda-tanda melalui  tubuh, meliputi  gerak  tubuh, 

ekspresi  muka,  nada  suara   Sebagai  contoh,  ekspresi  muka  seseorang 

bisa membedakan  apakah  ia  sedang  senang, murung  atau menghadapi 

ketakutan   Jika  seseorang  mengatakan  “saya  sedih  sekali!”  namun 

wajahnya menunjukkan kegembiraan, maka seringkali kita lebih percaya 

pada tanda-tanda non-verbal dibandingkan  komunikasi verbalnya  Jadi orang 

ini  dapat dikatan berbohong terhadap lawan bicaranya  

Dengan  melihat  tanda-tanda  komunikasi  non-verbal  anda  dapat 

memahami perasaan seseorang yang sebenarnya  berdasar  perkiraan 

ada  700,000  bentuk  komunikasi  non-verbal  yang  biasa  dipakai  umat 

manusia dari berbagai budaya yang berbeda  Setiap budaya mempunyai 

bentuk komunikasi non-verbalnya masing-masing  Beberapa mempunyai 

pengertian yang sama, namun tidak jarang tanda-tanda non-verbal yang 

sama mempunyai pengertian yang berbeda, bahkan bertentangan  

Dalam  dunia  organisasi,  seorang  manajer  secara  jeli  harus  dapat 

menafsirkan bentuk-bentuk komunikasi non-verbal, yang seringkali lebih 

165BAB VIIIKomunikasi Nonverbal

bersifat alami dan mencerminkan kondisi seseorang yang sebenarnya 

C Fungsi Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal yang disampaikan seseorang melalui gerakan 

tubuh,  gerakan  mata,  ekspresi  wajah,  sosok  tubuh,  penggunaan  jarak 

(ruang),  kecepatan  dan  volume  bicara,  bahkan  juga  keheningan  ini 

memiliki beberapa fungsi  Berikut ini yaitu  enam fungsi komunikasi 

nonverbal:

1 Untuk Menekankan 

Kita memakai  komunikasi nonverbal untuk menonjolkan atau 

menekankan  beberapa  bagian  dari  pesan  verbal   Misalnya  saja, 

anda mungkin  tersenyum untuk menekankan kata atau ungkapan 

tertentu,  atau  anda  memukulkan  tangan  anda  ke  meja  untuk 

menekankan suatu hal teretntu 

2 Untuk Melengkapi

Kita  juga memakai  komunikasi nonverbal untuk memperkuat 

warna atau sikap umum yang dikomunikasikan oleh pesan verbal  

Jadi, anda mungkin tersenyum ketika menceritakan kisah lucu, atau 

menggeleng-gelengkan kepala ketika menceritakan ketidakjujuran 

seseorang 

3 Untuk Menunjukkan Kontradiksi

Kita  juga  bisa  dengan  sengaja  mempertentangkan  pesan  verbal 

kita  dengan  gerakan  nonverbal   Sebagai  contoh,  anda  dapat 

menyilangkan  jari  atau  mengedipkan  mata  untuk  menunjukkan 

bahwa yang anda katakan yaitu  tidak benar 

4 Untuk Mengatur

Gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau mengisyaratkan 

keinginan  anda  untuk mengatur  arus  pesan  verbal  Mengerutkan 

bibir,  mencondongkan  badan  ke  depan,  atau  membuat  gerakan 

tangan untuk menujukkan bahwa anda  ingin mengatakan sesuatu 

yaitu   contoh  dari  fungsi mengatur  ini   Anda mungkin  juga 

mengangkat  tangan  dan  atau  menyuarakan  jenak  (pause)  anda 

(misalnya dengan menggumamkan “umm”) untuk memperlihatkan 

bahwa anda belum selesai bicara 

5 Untuk Mengulangi

Kita  juga  dapat mengulangi  atau merumuskan  ulang makna  dari 

pesan verbal  Misalnya, anda dapat menyertakan pernyataan verbal 

“Apa benar?” dengan mengangkat alis mata anda, atau anda dapat 

menggerakan  kepala  atau  tangan  untuk mengulangi  pesan  verbal 

“ayo kita pergi”


6 Untuk Menggantikan Pesan Verbal

Anda dapat misalnya, menyatakan “oke” dengan tangan anda tanpa 

berkata apa-apa  Anda dapat mengangguk untuk mengatakan “ya” 

atau menggeleng untuk mengatakan “tidak” 

Sementara  itu,  Dale  G   Leathers  (1976)  dalam  Nonverbal 

Communication  Systems,  menyebutkan  enam  alasan  mengapa  pesan 

verbal sangat signifikan, yaitu:

• Faktor-faktor  nonverbal  sangat  menentukan  makna  dalam 

komunikasi  interpersonal Ketika  kita  mengobrol  atau 

berkomunikasi  tatap muka,  kita  banyak menyampaikan  gagasan 

dan  pikiran  kita  lewat  pesan-pesan  nonverbal   Pada  gilirannya 

orang lainpun lebih banya ’membaca’ pikiran kita lewat petunjuk-

petunjuk nonverbal 

• Perasaan  dan  emosi  lebih  cermat  disampaikan  lewat  pesan 

noverbal ketimbang pesan verbal  

• Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif 

bebas  dari  penipuan,  distorsi,  dan  kerancuan   Pesan  nonverbal 

jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar 

• Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat 

diperlukan untuk mencapai  komunikasi  yang berkualitas  tinggi  

Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan 

yang memeperjelas maksud dan makna pesan  Diatas  telah kita 

paparkan  pesan  verbal  mempunyai  fungsi  repetisi,  substitusi, 

kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi 

• Pesan  nonverbal yaitu   cara  komunikasi  yang  lebih  efisien 

dibandingkan  dengan  pesan  verbal   Dari  segi  waktu,  pesan 

verbal sangat tidak efisien  Dalam paparan verbal selalu ada  

redundansi,  repetisi,  ambiguity,  dan  abtraksi   Diperlukan  lebih 

banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal 

Pesan  nonverbal  yaitu   sarana  sugesti  yang  paling  tepat   Ada 

situasi  komunikasi  yang menuntut  kita  untuk mengungkapkan  gagasan 

dan emosi secara tidak langsung  Sugesti ini dimaksudkan menyarankan 

sesuatu kepada orang lain secara implisit (tersirat) 

Meskipun  secara  teoritis  komunikasi  nonverbal  dipisahkan  dari 

komunikasi  verbal,  dalam  kenyataannya  kedua  jenis  komunikasi  itu 

jalin menjalin dalam komunikasi tatap muka sehari – hari  Sebagian ahli 

berpendapat, terlalu mengada – ada membedakan kedua jenis komunikasi 

ini  Dalam bahasa tanda amerika untuk tuna rungu gerakan tangan yang 

dipakai  sebenarnya  bersifat  linguistik  (verbal)   Dalam  komunikasi 

167BAB VIIIKomunikasi Nonverbal

uaran, rangsangan verbal dan nonverbal itu hampir berlangsung bersama 

–  sama  dalam  kombinasi   Misalmya  ketika  anda  mengatakan  tidak, 

secara  tidak  langsung anda  juga menggelengkan kepala  Tidak struktur 

yang pasti, tetap dan dapat diramalkan mengenai komunikasi verbal dan 

komunikasi nonverbal  ada  tiga perbedaan pokok antara komunikasi 

verbal dan nonverbal :

• Pertama,  sementara  perilaku  verbal  yaitu   saluran  tunggal, 

perilaku nonverbal bersifat multisaluran  Kata – kata datang dari 

sumber, misalnya yang diucapkan seseorang, yang kita baca dalam 

media  cetak,  tetapi  isyarat  nonverbal  dapat  dilihat,  didengar, 

dirasakan dan dibaui atau dicicipi  Bila kita dapat memeriksanya 

dalam kamus atau buku yang memperkirakan apa yang dimaksud 

pembicaraan  atau  memintanya  untuk  mengulang  kata  yang 

diucapkannya 

• Kedua, pesan verbal terpisah – pisah, sedangkan pesan nonverbal 

sinambung   Artinya  orang  dapat  mengawali  dan  mengakhiri 

pesan verbal kapanpun ia kehendaki, sedangkan pesan nonverbal 

tetap mengalir  sepanjang  ada  orang  yang  hadir  didekatnya   Ini 

mengingatkan kita pada  salah  satu prinsip komunikasi bahwa ” 

kita tidak dapat berkomunikasi, setiap perilaku punya linguistik 

anda  untuk  berkomunikasi  dengan  menolak  berbicara  atau 

menulis, anda tidak mungkin menolak berperilaku nonverbal 

• Ketiga, komunikasi nonverbal mengandung lebih banyak muatan 

emosional  dibandingkan   komunikasi  verbal   Sementara  kata  –  kata 

umumnya  dipakai  untuk  menyampaikan  fakta,  pengetahuan 

atau keadaan, pesan nonverbal lebih potensial untuk menyatakan 

perasaan  seseorang  yang  terdalam  sekalipun  seperti  perasaan 

sedih, senang, sayang  Ketika lamaran anda ditolak, anda mungkin 

berkata  tidak  apa  –  apa,  tetapi  ekspresi  wajah  dan  pandangan 

mata anda boleh jadi menunjukkan kekecewaan 

D Klasifikasi Komunikasi Nonverbal

Dari semua makna sosial dalam komunikasi tatap – muka diperoleh 

dari  syarat  –  syarat  nonverbal   Dalam  pandangan  Birdwhistell,  kita 

sebenarnya mampu mengucapkan ribuan suara vocal, dan wajah kita dapat 

menciptakan  250 000  ekspresi  yang  berbeda   Kata  dapat menciptakan 

sebanyak 700 000 isyarat fisik yang terpisah, demikian banyak sehingga 

upaya untuk mengumpulkannya akan menimbulkan frustasi  Komunikasi 

nonverbal yaitu  komunikasi yang memakai  pesan – pesan nonverbal  

Istilah nonverbal biasanya dipakai untuk melukiskan semua peristiwa 

komunikasi  di  luar  kata  –  kata  terucap  dan  tertulis   Secara  teoritis 

komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan  Namun 

dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling menjalin, saling 

melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari – hari 

Asal – usul isyarat nonverbal sulit di lacak, meskipun ada kalanya kita 

memperoleh informasi terbatas mengenai hal itu, berdasar  kepercayaan 

agama,  sejarah, atau cerita  rakyat  Jurgen Ruesch mengklasifikasikan 

isyarat nonverbal menjadi tiga bagian, yaitu :

• Pertama, bahasa tanda (sign language) – acungan jempol untuk 

menumpang mobi; secara gratis; bahasa isyarat tuna rungu;

• Kedua,  bahasa  tindakan  (action language) –  semua  gerakan 

tubuh yang tidak dipakai secara eksklusif untuk memberikan 

sinyal, misalnya berjalan;

• Ketiga,  bahasa  objek  (object language) –  pertunjukan  benda, 

pakaian, dan lambing 

Menurut  Teori  Kinesik  (gerakan  tubuh)  dari  Birdwhistell  hasil 

penelitian  membuktikan  bahwa  pengaruh  komunikasi  non-verbal 

cukup  besar  terhadap  keberhasilan  komunikasi,yaitu  65-70%   Bahkan 

dalam  penelitian  Ilmu  Manajemen  bisa  berpengaruh  lebih  dari  93%  

Komunikasi  non-verbal,  banyak  sangkut  pautnya  dengan  perspektif 

Psikologi komunikasi berikut aspek-aspeknya yang perlu dipertimbangkan 

oleh seseorang, dalam melaksanakan komunikasi  Psikologi, menyangkut 

kejiwaan  seseorang   Karenanya  kesuksesan  proses  komunikasi,  sedikit 

banyak  ditentukan  oleh  masalah-masalah  kejiwaan  seseorang   jika  

kurang dipahahami, bisa menjadikan distorsi komunikasi 

Manusia  telah  memakai  banyak  saluran  pengalihan  pesan  antara 

lain  melalui  sensoris-sensoris  tubuh,  yang  dalam  banyak  hal  sangat 

dipengaruhi  oleh  latar  belakang  kebudayaan  manusia   Menurut  dia, 

komunikasi  nonverbal  yaitu   suatu  proses  berkesinambungan 

karena manusia tidak memakai  satu saluran secara tetap, yang pasti 

manusia selalu memakai   lebih dari  satu saluran untuk komunikasi 

antar  pribadi  Ray Birdwhistell dalam  karyanya  kinesik  dan  konteks 

menggaris bawahi tujuh asumsi yang melandasi teori yang dibangunnya 

itu  Tujuh asumsi itu yaitu :

1  Semua  kejadian  alam mempunyai  arti  dan makna  tertentu,  sama 

dengan setiap gerakan tubuh atau setiap pernyataan manusia tidak 

mungkin tidak mewakili dan menampilkan makna tertentu 

2  Sama  seperti  aspek-aspek perilaku manusia  yang  lain  yang  telah 

terpola, maka penampilan tubuh, gerakan tubuh dan anggota tubuh, 

pernyataan  wajah  juga  yaitu   suatu  pola  yang  mempunyai 

reguralitas sehingga dapat dijadikan sebagai objek penelitain yang 

dapat ditelaah secara sistematis 

3  Semua  gerakan  tubuh  dan  anggota  tubuh  dapat  dijelaskan 

secara  biologis   Namun  karena  gerakan-gerakan  itu  dilakukan 

oleh  manusia  yang  mempunyai  relasi  sosial  dan  budaya,  maka 

sistematika gerakan-gerakan ini  dapat dijelaskan dari sudut 

pandang sosial dan budaya  Sistematika gerakan tubuh dan anggota 

tubuh dipandang sebagai fungsi sosialisasi dan pembudayaan yang 

berlaku pada kelompok tertentu 

4  Ada kesamaan antara aktivitas  tubuh dengan aktivitas gelombang 

suara  Secara sistematis dua bentuk aktivitas ini  berpengaruh 

terhadap  pola-pola  aktivitas  tubuh  dan  suara  dari  para  anggota 

suatu kelompok sosial dan budaya tertentu 

5  Demikian  pula,  jika   masih  ada  bentuk-bentuk  perilaku  lain 

manusia  yang  belum  ditampilkan maka  hal  itu  dapat  dijelaskan 

melalui penelitian yang mendalam tentang fungsi komunikasi dan 

perilaku ini  

6  Makna suatu pesan dapat diperoleh dari fungsi-fungsi perilaku yang 

ditampilkan manusia, makna ini  masih bisa dijadikan sebagai 

objek penyelidikan lanjutan 

7  Sebagian  sistem  biologis  dan  pengalaman  khusus  manusia 

menentukan unusr-unusr  ideosinkratik pada  sistem kinesik  Ada 

tiga tingkat penggunaan kinesik, yaitu :

• Prekinesik,  yaitu   studi  psikologis  tentang  aktivitas 

gerakan  tubuh   Aktivitas-aktivitas  ini   yaitu  

representasi dari perilaku satu kelompok sosial tertentu;

• Mikrokinesik, yaitu  studi yang khusus mengkaji unit-unit 

perilaku kinesik;

• Kinesik sosial, yaitu  studi tentang perilkau kinesik dalam 

konteks sosial tertentu 

Contoh bentuk komunikasi non-verbal yang berupa sentuhan dalam 

kebudayaan Sunda, antara lain:

• Setiap bertemu dengan orang yang lebih tua, terutama keluarga, 

biasanya orang yang  lebih muda mencium tangan orang yang 

lebih tua sebagai ungkapan rasa hormat 

• Ketika  bertemu dengan kerabat  atau  teman  yang  seusia,  jika 

sesama jenis kelamin, biasanya berjabat tangan dan berpelukan 

atau mencium  pipi  kanan-kiri   Jika  berlainan  jenis  kelamin, 

hanya berjabat tangan saja

• Dalam  hubungan  suami  dan  istri,  istri  biasanya  mencium 

tangan suaminya sebagai tanda hormat 

• Dalam  upacara  perkawinan,  ada  satu  ritual  injak  telur  yang 

dilakukan  oleh  suami,  sang  istri  kemudian  akan mencucikan 

kaki suaminya sebagai simbol pengabdiannya pada sang suami 

• Dalam  hubungan  orang  tua  dan  anak,  orang  tua  biasanya 

mencium  kening  anaknya  setelah  si  anak  mencium  tangan 

orang  tuanya,  biasanya  dilakukan  ketika  selesai  sembahyang 

berjamaah atau ketika akan pergi meninggalkan rumah untuk 

beraktivitas 

Menurut Teori Proksemik dari Hall, manusia dapat berkomunikasi 

dengan berbagai macam cara,  tidak hanya dengan bahasa verbal  

Meskipun Hall juga mengakui peranan bahasa salam komunikasi, 

hanya bahasa yang memebrikan peluang bagi pembentukan variasi-

variasi  komunikasi  antarbudaya   Namun  kata  Hall  banyak  kasus 

belum  tentu  semua  konsep  pesan  dapat  diwakili  oleh  kata-kata 

dalam bahasa verbal 

Kebebasan manusia telah memungkinkan setiap kelompok budaya 

untuk  menentukan  bermacam-macam  cara  penyampaian  pesan  

Diantaranya  melalui  “bahasa”  jarak  dan  ruang  antar  tubuh  di 

saat  berkomunikasi   Proksemik  yaitu   studi  tentang  sistematika 

keterlibatan  seorang  dalam  struktur  ruang,  atau  jarak  antara 

manusia  dalam  pergaulan  sehari-hari   Definisi  ini   sekaligus 

menggambarkan  bahwa  studi  tentang  ruang  atau  jarak  berkaitan 

erat dengan interaksi antar manusia yang berlandaskan pada ciri-

ciri budaya tertentu 

Ada tiga bentuk dasar ruang antar pribadi yang dikemukakan Hall, 

yakni :

1  Fixed Feature Space,  yakni  suatu  struktur  yang  tidak  dapat 

digerakan  tanpa  persetujuan manusia   Struktur  tetap  itu  hendak 

dimanfaatkan  dalam  konteks  pengembangan  variasi  perilaku 

komunikasi  (kebebasan  gerakan dan  jarak  antar  fisik) maka kita 

dapat mengubah struktur  tetap  ini   sesuai dengan kehendak 

budaya  tertentu   Pola-pola  perilaku  komunikasi  antarmanusia 

senantiasa disesuaikan dengan struktur ruang ini  

2  Semi Fixed Feature Space, yaitu  struktur ruang yang sebagiannya 

bisa digerakkan atas kemauan manusia  Misalnya kita dapat menata 

ruang kita disesuaikan dengan pemilikian alat-alat rumah tangga 

sehingga masih tersedia ruang untuk berkomunikasi antarpribadi 

3  Informal Space,  yaitu   ruang  atau  wilayah  di  antara  dua  orang 

tatkala  komunikasi  berlangsung   Besar  atau  jarak  ruang  sangat 

ditentukan oleh konsep kebudayaan suatu warga  tertentu  Di 

Amerika dikenal empat jenis jarak atau ruang antar pribadi, yakni: 

• Jarak  intim,  jarak  yang  diperkenankan  bagi  komunikasi 

antarpribadi dari dua orang     yang sudah intim dan akrab, 

yakni < 46 cm;

• Jarak  pribadi,  yaitu   jarak  yang  diperkenankan  bagi 

komunikasi antar dua pribadi, yakni 46 cm – 122 cm, 

• Jarak  kelompok,  jarak  tubuh  atau  kedekatan  badan  yang 

dimungkinkan  dalam  suatu  komunikasi  kelompok,  yakni 

122 cm – 366 cm; dan

• Jarak  publik,  yaitu   jarak  yang  diperkenankan  kalau 

komunikasi  ditujukan  kepada  sekelompok  publik,  yakni 

>366 cm 

Hall mengemukakan masih ada delapan kemungkinan kategori utama 

dari proksemik, yakni :

1  Posture-Sex Factors, yaitu  jarak antara pria dan wanita pada waktu 

berhubungan  sex  melalui  posisi  dasar  tidur,  berdiri,  duduk  dan 

menungging 

2  Sociofugal-Sociopetal Axis,  terdiri  dari  sociofugal  axis  yaitu  

hambatan  ruang  antarpribadi  dalam  komunikasi,  sebaliknya 

sociopetal  axis  tingkat  keluasan  ruangan  antarpribadi  dalam 

berkomunikasi (tidak atas hambatan)  Dimensi ini memperkenankan 

jenis-jenis  ruang  kedekatan  antarpribadi  yang  diharuskan  atau 

yang dilarang  Apakah jarak fisik sepanjang satu bahu, satu depa, 

berhadap-hadapan atau membelakangi dan lain-lain 

3  Kinesthetic factors,  yaitu   perilaku  proksemik  yang 

memperkenankan kebiasaan menyentuh tubuh sebagai bukti tingkat 

keakraban antarpribadi  Dalam kontak fisik, setiap individu harus 

memperhatikan  dengan  teliti  jarak  anggota  tubuh,  apakah  harus 

bersinggungna  atau  bersentuhan  atau  tidak  boleh  bersentuhan 

sama sekali 

4  Meraba  dan  menyentuh,  yaitu   perilaku  yang  diperkenankan 

oleh  suatu  kebudayaan  tertentu  untuk  meraba-raba,  menyentuh, 

memegang,  mengusap,  menyinggung  orang  lain  dengan 

tangan   Termasuk  di  dalamnya  yaitu   kebiasaan  mengecapi 

makanan,minuman, memperpanjang pegangan, membuat tekanan-

tekanan  pada  pegangan,  sentuhan  mendadak,  atau  kebetulan 

menyentuh 

5  Visual Code,  yaitu   kebiasaan  kontak mata  (langsung  atau  tidak 

langsung) yang diperkenankan oleh kebudayaan tertentu 

6  Thermal Code, yaitu  kebiasaan untuk mengamati atau menikmati 

kehangatan antarpribadi 

7  Olfactory Code, yaitu  tatanan jenis dan tingkat kehangatan yang 

terlihat pada waktu orang bercakap-cakap 

8  Voice Loudness,  yaitu   kekuatan  suara  waktu  berbicara  dan 

dihubungankan secara langsung dengan ruang antarpribadi 

Menurut  Teori  Paralinguistik  dari  Trager,  disebut  juga  perilaku 

pesan melalui  isyarat-isyarat  verbal  vokal   Paralinguistik  terletak 

di  antara  perilaku  pesan  verbal  dan  nonverbal   Jadi  bagaimana 

mengorganisasikan penerapan vokal dengan kinesik dan proksemik 

dalam  komunikasi  antarpribadi   Trager  membagi  perilaku  pesan 

melalui isyarat verbal-vokal atas empat jenis, yakni :

• Kualitas Suara, yaitu  cara memakai  vokal berdasar  

tandatanda tertentu, misalnya tingkat letupan suara, kualitas 

tekanan suara (keras, lembut, serius, santai) dan kecepatan 

suara atau irama 

• Ciri-ciri Vokal, yaitu  cara membunyikan suara ketika anda 

sedang  tertawa,  menangis,  berteriak,  menguap,  meludah, 

dan mengisap 

• Pembatasan  Vokal,  yaitu   cara  menyembunyikan  suara 

pada  setiap  kata  dan  ‘frase’  kata   Satu  kata mungkin  bisa 

diucapkan  dengan  nada  suara  halus  hingga  letupan  kasar  

Demikian  pula  suatu  ‘frase’  diucapkan  secara  perlahan-

lahan kemudian makin cepat dan menguat 

• Pemisahan  Vokal,  cara  membunyikan  suara  berdasar  

kategori  irama  yang  mempunyai  kontribusi  tertentu  pada 

suatu percakapan 

Perjumpaan Nonverbal

1  Pertama-tama  ciptakan  kontak  mata,  mata  mengkomunikasikan 

perhatian dan minat pada diri orang itu 

2  Sambil memelihara kontak mata, senyumlah dan  isyaratkan  lebih 

lanjut minat anda serta tanggapan positif anda kepada orang lain

3  Pusatkan  perhatian  anda   Ini  secara  nonverbal  mengisyaratkan 

bahwa  anda  tidak  menaruh  perhatian  pada  hal-hal  lain   Tetapi 

173BAB VIIIKomunikasi Nonverbal

hati-hatilah,  jangan  sampai  anda  terlalu  memusatkan  perhatian 

sehingga membuat orang ini  merasa tidak nyaman 

4  Ciptakan  kedekatan  fisik  atau  setidak-tidaknya  kurangilah  jarak 

fisik antara anda berdua  Dekatilah, tetapi jangan sampai melanggar 

batas  kenyamanan,  sehingga minat  anda  untuk membuat  kontak 

tampak dengan jelas 

5  Peliharalah postur yang terbuka  Selama perjumpaan ini, peliharalah 

postur tubuh yang mengkomunikasikan kesediaan untuk memasuki 

interaksi  dengan  orang  itu   Tangan  menyilang  di  dada  atau 

memegang  perut  jelas  yaitu   postur  (sikap  tubuh)  yang 

perlu  anda  hindari   Sikap  seperti  itu  seringkali  mengisyaratkan 

ketidaksediaan membiarkan orang lain memasuki wilayah anda 

6  Berilah  tanggapan  secara nyata  (kelihatan dengan  jelas)  Dengan 

asumsi komunikasi nonverbal anda ditanggapi, balaslah itu dengan 

senyuman, anggukan, atau kedipan mata 

7  Kukuhkan  perilaku  positif  –apa  yang  dilakukan  orang  itu  untuk 

mengisyaratkan  minat  dan  kesediaan  untuk  membalas  kontak  

Tanggapilah secara positif  Sekali lagi mengangguklah 

8  Hindarilah sikap yang berlebihan  Komunikasi nonverbal diperlukan 

untuk  membina  kontak  atau  mengisyaratkan  minat   Tetapi,  ini 

dapat menimbulkan masalah jika dilakukan secara berlebihan atau 

tidak diikuti dengan komunikasi yang lebih eksplisit  Karenanya, 

jika anda ingin melakukan kontak verbal,  lakukan segera setelah 

anda melakukan komunikasi nonverbal atau cobalah kali lain 

Jalaludin Rakhmat (1994) mengelompokkan pesan-pesan nonverbal 

sebagai berikut:

1  Pesan Kinesik  Pesan nonverbal yang memakai  gerakan tubuh 

yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan 

gestural dan pesan postural 

a  Pesan  fasial  memakai   air  muka  untuk  menyampaikan 

makna tertentu  Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah 

dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna: 

kebagiaan,  rasa  terkejut,  ketakutan,  kemarahan,  kesedihan, 

kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad  Leathers 

(1976)  menyimpulkan  penelitian-penelitian  tentang  wajah 

sebagai berikut:

• Wajah  mengkomunikasikan  penilaian  dengan  ekspresi 

senang  dan  tak  senang,  yang  menunjukkan  apakah 

174 BAB VIII Komunikasi Nonverbal

komunikator memandang objek penelitiannya baik atau 

buruk; 

• Wajah mengkomunikasikan berminat atau  tak berminat 

pada orang lain atau lingkungan; 

• Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam 

situasi situasi; 

• Wajah  mengkomunikasikan  tingkat  pengendalian 

individu  terhadap  pernyataan  sendiri;  dan  wajah 

barangkali  mengkomunikasikan  adanya  atau  kurang 

pengertian  

b  Pesan  gestural  menunjukkan  gerakan  sebagian  anggota  badan 

seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna 

c  Pesan  postural  berkenaan  dengan  keseluruhan  anggota  badan, 

makna yang dapat disampaikan yaitu : 

• Immediacy  yaitu  ungkapan  kesukaan  dan  ketidak  sukaan 

terhadap  individu  yang  lain   Postur  yang  condong  ke  arah 

yang  diajak  bicara  menunjukkan  kesukaan  dan  penilaian 

positif;

• Power  mengungkapkan  status  yang  tinggi  pada  diri 

komunikator  Anda dapat membayangkan postur orang yang 

tinggi hati di depan anda, dan postur orang yang merendah; 

• Responsiveness,  individu  dapat  bereaksi  secara  emosional 

pada  lingkungan  secara  positif  dan  negatif   Bila  postur 

anda tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak 

responsif 

2  Pesan Proksemik; disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang  

Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban 

kita dengan orang lain 

3  Pesan  Artifaktual;  diungkapkan  melalui  penampilan  tubuh, 

pakaian,  dan  kosmetik  Walaupun bentuk  tubuh  relatif menetap, 

orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai 

dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image)  Erat kaitannya 

dengan  tubuh  ialah  upaya  kita  membentuk  citra  tubuh  dengan 

pakaian, dan kosmetik 

4  Pesan  Paralinguistik;  yaitu   pesan  nonverbal  yang  berhubungan 

dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal  Satu pesan verbal 

yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan 

secara berbeda  Pesan ini oleh Dedy Mulyana (2005) disebutnya 

sebagai parabahasa 

5  Pesan  sentuhan  dan  bau-bauan   Alat  penerima  sentuhan  yaitu  

kulit,  yang  mampu  menerima  dan  membedakan  emosi  yang 

disampaikan  orang  melalui  sentuhan   Sentuhan  dengan  emosi 

tertentu  dapat  mengkomunikasikan:  kasih  sayang,  takut,  marah, 

bercanda,  dan  tanpa  perhatian   Bau-bauan,  terutama  yang 

menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad dipakai orang, 

juga  untuk  menyampaikan  pesan,  menandai  wilayah  mereka, 

mengidentifikasikan keadaan emosional, pencitraan, dan menarik 

lawan jenis 

E Tujuan dan Jenis Komunikasi Nonverbal

1 Tujuan Komunikasi Nonverbal 

Komunikasi non-verbal seringkali berkaitan erat dengan komunikasi 

lisan (ucapan)  Seringkali terjadi penggabungan antara komunikasi 

lisan dan komunikasi non-verbal dalam suatu situasi tertentu  Kata-

kata  yang  diucapkan  dalam  suatu  percakapan  hanya  membawa 

sebagian dari suatu pesan  Sedangkan bagian lainnya, disampaikan 

melalui  tanda-tanda  non-verbal   Bayangkan  orang  yang  sedang 

sangat marah,  selain mengungkapkan kemarahan melalui  ucapan 

yang  tajam, seringkali disertai muka merah, mata melotot  sampai 

telunjuk menunjuk-nunjuk  

Komunikasi non-verbal mempunyai beberapa tujuan, di antaranya: 

a  Menyediakan/memberikan informasi

b  Mengatur alur suara percakapan 

c  Mengekspresikan emosi

d  Memberikan sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan 

pesan-pesan verbal

e  Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain

f   Mempermudah  tugas-tugas  khusus,  misalnya  mengajari  suatu 

permainan  olah  raga  tertentu,  antara  lain memperagakan  cara 

berenang  yang  baik,  memperagakan  bagaimana  mengayunkan 

raket bulu tangkis atau tennis, dan lain-lain 

Relevansi  komunikasi  non-verbal  dalam  dunia  bisnis  antara 

lain  dapat  membantu  menentukan  kredibilitas  dan  potensi 

kepemimpinan seseorang  Jika seseorang dapat belajar mengelola 

pesan  yang  dibuat  dengan  tanda-tanda  non-verbal,  misalnya 

intonasi suara, ekspresi wajah, gerak tubuh, penampilan, dan lain-

lain, maka ia akan dapat melakukan komunikasinya dengan baik 

Seorang  manajer  haruslah  menjadi  seorang  komunikator  yang 

baik, baik secara verbal maupun non-verbal   Ia harus memahami 

bagaimana menyempaikan pesan-pesan bisnis kepada bawahannya, 

atasan, supplier, mitra perusahaan, konsumen/klien dan lain  Jika 

seseorang  dapat  belajar  membaca  tanda-tanda  non-verbal  yang 

disampaikan orang lain, maka ia akan dapat menafsirkan maksud 

pesan secara tepat dan akurat 

Oleh  karena  itu,  saat  berhubungan  dengan  bawahan,  atasan, 

pemasok atau pelanggan/klien perhatikan  tanda-tanda non-verbal 

mereka  disamping  mendengar  komunikasi  verbal  mereka   Jika 

seorang pelanggan atau klien merasa kecewa atau senang dengan 

pelayanan perusahaan, maka tanda-tanda non-verbal mereka akan 

menunjukkan sikap seperti itu 

Misalnya  saat  mereka  mengatakan  terima  kasih  atas  pelayanan 

kita, konsumen yang benar-benar puas mungkin akan menunjukkan 

mukanya  yang berseri-seri  atau bersahabat,  dengan  tatapan mata 

yang  berbinar-binar   Namun  jika  pelanggan  mengatakan  terima 

kasih  sambil  memalingkan  muka,  dengan  muka  yang  masam, 

mungkin ucapan terima kasih-nya itu hanya basa-basi belaka 

2 Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal 

Berikut  ini  jenis-jenis  komunikasi  non-verbal  yang  bisa 

menunjukkan  bagaimana  seseorang  mengeksperikan  emosinya 

dalam berhubungan dengan orang lain, diantaranya: 

a  Ekspresi Muka

Wajah  anda  bisa  mengkomunikasi  apa  yang  sebenarnya  anda 

rasakan  atau  butuhkan   Anda  bisa  mengkomunikasikan  rasa 

cinta  anda,  ketakutan,  kegembiraan,  kesedihan  melalui  muka 

anda, apakah itu melalui mata, bibir, atau jidat  Muka yaitu  

tempat utama dalam mengekspresikan emosi seseorang  Ini dapat 

terlihat dari jenis dan intensitas perubahan muka seseorang 

Mata seseorang terutama sangat efektif untuk mengindikasikan 

perhatian  dan  minat,  mempengaruhi  orang  lain,  mengatur 

interaksi  dan  membuat  dominasi   Penelitian  menunjukkan 

bahwa muka manusia dapat mentransmisikan lebih dari 250,000 

ekspresi yang berbeda  Dengan demikian area muka seseorang 

(mata,  alis,  muka,  mulut  dan  pipi)  mungkin  lebih  mampu 

mengkomunikasikan  secara  non-verbal  dibandingkan   bagian  tubuh 

lainnya 

b  Badan

Posisi  badan  dapat  menunjukkan  bagaimana  keadaan  anda  

Apakah  anda  sedang  percaya  diri,  riang,  kelihatan  bingung, 

suasana  hati  yang  kurang  baik,  atau  putus  asa   Dalam  suatu 

proses  wawancara  posisi  badan  biasanya  dapat  menunjukkan 

situasi  yang dihadapi  oleh pelamar kerja,  apakah percaya diri 

atau kurang percaya diri 

c  Gerak Tubuh

Gerak tubuh bisa menunjukkan komunikasi seseorang  Seseorang 

yang mengatakan “tidak tahu!”, mungkin akan menggelengkan 

kepalanya, atau  jika seseorang menunjukkan rasa  tidak peduli 

terhadap pertanyaan kita, bisa saja dia menganggkat bahunya 

d  Intonasi Suara

Intonasi  suara  dapat  menunjukkan  komunikasi   Apakah 

seseorang Berbicara dengan  tekanan  tertentu, berbicara keras, 

marah atau sinis dan meremehkan dapat diketahui dari intonasi 

bicaranya 

e  Kontak Mata

Komunikasi  seseorang  dapat  memakai   tatapan  matanya  

Apakah ia marah, cinta, atau sedih dapat diketahui dari tatapan 

matanya   Seringkali  tatapan  mata  tidak  dapat  membohongi  

Orang  dengan  dapat  mudah  menangkap  suasana  hati  lawan 

bicaranya dengan melihat tatapan matanya 

f   Diam

Diam bisa berarti juga sedang melakukan komunikasi  Seseorang 

dengan  diam  bisa  saja  ia  mengkomunikasikan  tidak  ingin 

diganggu,  atau  sedang  marah,  sebel,  benci,  dan  sebagainya  

Dalam komunikasi di budaya Timur, diam bisa diartikan dengan 

beragam arti  Tanda-tanda non-verbal lainnya dapat memperkuat 

atau menjelaskan arti kondisi diam seseorang yang sebenarnya 

g  Perilaku Sentuhan

Sentuhan yaitu  saran penting dalam mengkomunikasikan 

kehangatan dan kenyamanan seseorang  Dalam banyak budaya, 

sentuhan  dipakai  untuk  menyampaikan  rasa  sayang,  cinta 

dan  kehangatan  perlakukan   Jika  seorang  atasan  menepuk-

nepuk  bahu  bawahannya,  dapat  diartikan  dia  menunjukkan 

appresiasinya  atau  pujian,  bisa  juga  dalam  situasi  tertentu 

diartikan dia sedang memberikan dorongan kepada bawahannya 

ini   

F Mempertajam Kecakapan Komunikasi Nonverbal

Saat  berkomunikasi  secara  lisan  berilah  perhatian  pada  tanda-

tanda  non-verbal  lawan  bicara  anda   Hindari  memberikan  sinyal  yang 

membingungkan   Contohnya,  jika  anda  mengatakan  kepada  bawahan 

anda  bahwa  saat  ini  bukan  waktu  yang  terbaik  untuk  berbicara, maka 

jangan memberikan sinyal non-verbal bahwa saat ini bukan waktu yang 

terbaik  untuk  bicara  dengan  menunjukkan  sikap  yang  terpaksa,  baik 

melalui tatapan mata, ekspresi muka atau gerak tubuh 

Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan komunikasi non-

verbal, yaitu melalui: kesadaran diri, mencari pola dalam perilaku yang 

sesuai dan mengecek ketepatan pengamatan  

1 Kesadaran Diri

Keefektifan  dalam  menerima  tanda-tanda/sinyal  non-verbal 

dapat  meningkat  melalui  kesadaran  diri   Jika  seseorang  bisa 

mengekspresikan dirinya sendiri secara akurat dan jelas dan tahu 

perasaannya, maka dia akan bisa memahami komunikasi non-verbal 

yang diperlihatkan oleh pihak lain 

2 Pola Perilaku

Pola-pola perilaku biasanya  terefleksikan oleh keseluruhan  tubuh 

seseorang   Kecemasan  contohnya,  bisa  terlihat  dari  memainkan 

jari tangan, tegang atau sikap yang kaku, suara yang gemetar  Akan 

mudah menarik  kesimpulan  didasarkan  atas  ekspresi muka  saja  

Namun seseorang juga harus memperhatikan postur, pakaian, dan 

percakapan untuk menentukan pola perilaku dalam masing-masing 

situasi 

3 Ketepatan Pengamatan

Suatu saat mungkin akan bijaksana jika seseorang bisa memahami 

secara  tepat  tanda-tanda  komunikasi  non-verbal   Kenyataannya 

jika  seseorang  menutupkan  matanya  saat  ia  sedang  berdiskusi 

bukan berarti ia bosan atau tidak tertarik  Mungkin saja ia sedang 

mengkonsentrasikan dirinya pada topik yang sedang dipercakapkan  

Begitu pula sebaliknya  Seseorang bisa mengecek pengamatannya 

secara  akurat  dengan menanyakan:  ”apakah  anda mendengarkan 

saya?” atau: “apakah anda memahami apa yang saya katakan?” 

G Orientasi Ruang dan Jarak Pribadi

Bagaimanakah  hewan  mempertahankan  wilayah  mereka?  Sebagian 

burung  bernyanyi  selama masa  perjodohan  untuk memberitahu  burung 

lain  agar  menjauh,  seekor  beruang  akan  mencakar  kulit  kayu  batang 

pohon, seekor srigala akan kencing di pinggir wilayahnya, dan seekor rusa 

akan mengeluarkan zat berbau dan kelenjar di dekat lubang hidungnya  

’Banyak  hewan  jantan  menguasai  wilayah  tertentu  dan  menunjukkan 

kepemilikan mereka pada  semua hewan  lainnya  Mereka membolehkan 

calon  pasangan  memasuki  wilayah  mereka  namun  menghalau  hewan 

jantan sejenis  Di kalangan rusa, misalnya, ukuran wilayah menandakan 

kekuasaan rusajantan, yang pada gilirannya menentukan seberapa banyak 

rusa  betina  yang  akan  dijadikan  jodohnya   Rusa  jantan  yang  kurang 

berkuasa hanya menguasai wilayah lebih kecil dan konsekuensinya hanya 

berkawan dengan satu atau dua rusa betina  Pola umum hewan ini juga 

ternyata yaitu  bagian integral dan perilaku manusia ’

Setiap budaya punya cara khas dalam mengkonseptualisasikan ruang, 

baik di dalam rumah, di luar rumah ataupun dalam berhubungan dengan 

orang  lain  Edward T  Hall  yaitu  antropolog  yang menciptakan  istilah 

proxemics  (proksemika)  sebagai  bidang  studi  yang  menelaah  persepsi 

manusia  atas  ruang  (pribadi  dan  sosial),  cara  manusia  memakai  

ruang dan pengaruh ruang terhadap komunikasi  Beberapa pakar lainnya 

memperluas  konsep  proksemika  ini  dengan  memperhitungkan  seluruh 

lingkungan fisik yang mungkin berpengaruh terhadap proses komunikasi, 

termasu iklim (temperatur), pencahayaan, dan kepadatan penduduk 

William  Griffith  dan  Russell  Veitch’  mengemukakan  bahwa 

ketertarikan kita pada  seseorang  juga dipengaruhi  oleh  temperatur dan 

kepadatan penduduk   Seorang wanita  akan  tampak “lebih  cantik”  atau 

“lebih  menarik”  di  tempat  yang  bersuhu  normal  ketimbang  di  tempat 

yang bersuhu lebih  tinggi, dan di  tempat yang kepadatan penduduknya 

rendah  ketimbang  di  tempat  yang  kepadatan  penduduknya  tinggi   ini 

mengisyaratkan  bahwa  seorang  wanita  yang  tidak  menarik  pun  akan 

terlihat  “cukup  menarik”  bila  ia  satu-satunya  wanita  di  suatu  pulau, 

sementara  penduduk  lain  pulau  itu  yaitu   lelaki,  sehingga  boleh  jadi 

wanita  ini   akan  diperebutkan   Studi  Griffith  dan  Veitch  ini  juga 

membantu  menjelaskan  mengapa  daerah-daerah  kumuh  di  perkotaan 

rentan terhadap berbagai kerusuhan atau tawuran antarwarga, seperti yang 

sering,  terjadi  di  Jakarta  Masuk  akal  pula bahwa  tingkat  pembunuhan 

di  Amerika  Serikat  selalu meningkat  pada musim  panas  dibandingkan 

dengan ketiga musim lainnya  Sebabnya, pada musim panas siang hari di 

negeri itu lebih panjang dibandingkan  musim lainya  Itu berart iebih banyak 

orang  keluar  pada  musim  itu,  apalagi  musim  libur  panjang  pun  jatuh 

pada musirn panas  Intensitas interaksi antar mariusia yang tinggi pada 

gilirannya juga menimbuikan frekuensi keributan yang tinggi pula  Tidak 

jarang  keributan  itu  diselesaikan  dengan  penganiayaan  atau  bahkan 

pembunuhan  Kebutuhan untuk bersenangsenang juga mendorong orang 

untuk  berbuat  apa  saja  untuk  mendapatkan  uang   dengan  memeras, 

merampok, atau  membunuh sekalipun  Minuman beralkohol yang mereka 

konsumsi  di  bar  atau  tempat  hiburan  lainnya  mendorong  orang  lebih 

berani melakukan tindakan pembunuhan 

Pencahayaan  dapat  juga  mendorong  atau  menyurutkan  seseorang 

untuk berkoinunikasi  Dalam ruang kuliah dan ruang baca cahaya terang 

diharapkan  karena  hal  itu  diperlukan  olde  mahasiswa  untuk  menulis 

atau mernbaca  Di sebuah kafe tempat kencan, ruang musik, atau ruang 

televisi, kita rnengharapkan cahaya yang lebih lunak  Suasana seperti itu 

sesuai untuk percakapan yang intim  Itu sebabnya sepasang pria-wanita 

yang  sedang  berkencan memakai   lilin,  bukan  petromaks  Rasanya 

tidaklah kondusif untuk melakukan percakapan pribadi di ruang terbuka 

yang gaduh atau di ruang tertutup yang sesak dan terang benderang 

Berbagai eksperimen memang menunjukkan bahwa lingkungan yang 

estetis mempengaruhi pikiran dan kenyamanan manusia, dan karenanya 

juga  mempengaruhi  interaksinya  dengan  orang  lain  Misalnya, Maslow 

dan Mintz menempatkan sekelompok orang dalam ruangan indah, ruangan 

rata-rata,  dan  ruangan  jelek  dan  meminta  mereka  untuk  menilai  foto-

foto wajah manusia  Kelompok orang dalam ruangan yang  indah secara 

signifikan memberi skor lebih tinggi; mereka mempersepsi gambar-gambar 

itu sebagai lebih berenergi dan sejahtera  Kelompok orang dalam ruangan 

rata-rata  memperoleh  skor  berikutnya  yang  lebih  rendah,  sedangkan 

kelompok orang dalam  ruangan yang  jelek mempersepsi  kelelahan dan 

ketidakbahagiaan  pada  gambar-gambar  yang  sama   Maka,  kuliah  yang 

diadakan di ruangan baru, berkarpet, ber-AC, dengan warna dinding yang 

cerah dengan kursi yang empuk akan berbeda dengan kuliah di ruangan 

tua yang suram dengan kursi dan meja kayu yang usang  Dalam ruangan 

pertama mahasiswa akan lebih betah mengikuti kuliah dan memperoleh 

lebih banyak pengetahuan dibandingkan  dalam ruangan yang kedua 

1 Ruang Pribadi Vs Ruang Publik

Setiap  orang,  baik  ia  sadar  atau  tidak,  memiliki  ruang  pribadi 

(personal  space)  imajiner  yang  bila  dilanggar,  akan membuatnya 

tidak nyaman  Kita selalu membawa ruang pribadi ini ke mana pun 

kita pergi, juga ketika kita naik lift atau naik bus kota yang penuh 

sesak  Begitu masuk ke lift, sebagai kompensasi atas terlanggarnya 

ruang  pribadi,  kebanyakan  orang  berdiam  kaku,  berusaha  untuk 

tidak menyentuh orang lain, menghindari tatapan orang lain, melihat 

langit-langit, atau petunjuk di atas pintu lift  Mereka baru kembali 

ke keadaan normal lagi begitu mereka keluar dan lift 

Untuk membuktikan lebih saksama bahwa setiap orang mempunyai 

ruang pribadi  ini  (bila Anda  laki-laki) hampirilah seorang wanita 

yang  tidak  Anda  kenal  (yang  biasanya  ruang  pribadinya  lebih 

besar  dibandingkan   ruang pribadi  orang  yang Anda kenal)  sedekat  di 

perpustakaan, padahal ruang yang ada cukup lapang  Ia pasti akan 

memberikan reaksi, seperti bergeser ke samping, atau meletakkan 

buku atau tas sebagai pembatas antara dia dan Anda  Bila ia pindah 

ke tempat lain, ikuti dia dan duduklah di dekatnya seperti tadi  Kali 

ini mungkin ia akan cemberut, menggerutu, atau memelototi Anda  

Jika ia menjauh lagi, dekati iagi  Kini mungkin ia membentak Anda 

untuk  tidak  mengganggunya,  atau  ia  kabur  meninggalkan  Anda  

(Anda  dapat  juga melakukan  hal  ini   terhadap  seorang  pria, 

dengan risiko Anda akan dianggap homoseksual) 

Ruang  pribadi  kita  identik  dengan  “wilayah  tubuh”  (body 

territory), satu dan empat kategori wilayah yang dipakai manusia 

berdasar  perspektif Lyman dan Scott ’ Ketiga wilayah hainnya 

adaiah: wilayah publik (public territory), yakni tempat yang secara 

bebas dimasuki dan ditinggalkan orang, dengan sedikit kekecualian 

(hanya boleh dimasuki oieh kalangan tertentu atau syarat tertentu); 

wilayah  rumah  (home territory),  yakni  wilayah  publik  yang  yang 

bebas dimasuki dan dipakai orang yang mengakui memilikinya, 

misahnya  bar  homoseksual  dan  klub  privat;  dan  wilayah 

interaksional (interactional territory), yakni tempat pertemuan yang 

memungkinkan semua orang berkomunikasi secara informal, seperti 

tempat pesta atau tempat cukur 

Dalam  interaksi  sehari-hari  di  dalam  dan  di  luar  rumah,  kita 

mengklaim  wilayah  pribadi  kita   Keluarga  menetapkan  siapa 

menempati kamar yang mana  Kamar tidur lazimnya yaitu  wilayah 

paling pribadi, sementara ruang-ruang lainnya yang kurang pribadi 

berturut-turut  yaitu   ruang  tengah  (keluarga),  ruang  tamu,  teras, 

halaman  dan  jalan   Bahkan  pada  saat  makan  pun,  tidak  jarang 

anggota-anggota  keluarga,  khususnya  ayah,  menempati  kursi 

tertentu, biasanya di kepala meja  Kebingungan bisa terjadi ketika 

ada kerabat atau tamu yang tiba-tiba duduk di kursi kepala keluarga 

Saat kami hendak makan bersama, kakak ipar saya dengan cepat 

duduk  di  kursi  ayah  saya,  tanpa menunggu  dipersilakan  terlebih 

dahulu  Hal  ini  sempat menimbulkan masalah dan persepsi yang 

lain bagi  orangtua  saya  Rupanya dalam adat Batak, hal  ini  

menunjukkan  keakraban  dan  kedekatan   Malah  adanya  aturan 

menunggu  perintah  menimbulkan  kesenjangan  di  antara  kedua 

belah pihak  Saat kita kuliah atau belajar di perpustakaan, sering 

kita  menaruh  buku  di  meja  atau  meletakkan  jaket  atau  tas  di 

kursi,  sebagai  tanda  bahwa  meja  dan  kursi  itu’  yaitu   “milik” 

kita   Kita  bahkan  dapat  meninggalkan  meja  dan  kursi  ini  

untuk  sementara,  misalnya  kita  pergi  ke  WC  atau  mengambil 

buku di rak  Jika seseorang telah memindahkan jaket atau tas kita 

ini , ketika kita kembali, dan menemukan jaket atau tas orang 

lain, kita menjadi marah karena ia telah mengambil wilayah kita  

Ketua jurusan atau pembantu dekan di universitas mengatur ruang 

kerja  mereka  agar  kursi  mereka  dapat  dikenali,  dan  kalau  bias 

tidak  seorang  pun duduk di  sana  Kita  juga memakai   pagar, 

memasang tanda “Do not disturb,” “Dilarang masuk,” “Awas ada 

anjing  galak,”  “Kecuali  penghuni,”  “Bukan  jalan  umum,”  atau 

stiker mobil  “Bila Anda  dapat membaca  in Anda  terlalu  dekat,” 

untuk menunjukkan wilayah kita 

Wanita tunasila jalanan sering mengklaim wilayah operasi mereka, 

meskipun wilayah  itu sebenarnya milik publik; begitu  juga kaum 

preman  dan  tukang  parkir  (resmi  atau  tidak  resmi), meski  tanpa 

dokumen  tertulis  apa  pun,  untuk  mengutip  uang  dan  pedagang 

atau dan mobil yang diparkir  Perkelahian antar gang sering terjadi 

karena  perebutan  wilayah  ini,  dan  ada  kalanya  menimbuikan 

korban jiwa  Dalam berkendaraan di jalan, sering kendaraan besar 

memberi  tanda  bahwa  mereka  lebih  berhak  memakai   jalan, 

misalnya dengan membunyikan klakson  atau menyorotkan  lampu 

mobil,  apalagi  bila  jalanan  senipit  atan  terbatas,  bahkan  juga  di 

jalan tol dalam keadaan padat-kendaraan  Maka sebutan bus atau 

truk sebagai “raja jalanan” memang bukan tanpa alasan  Di jalan 

yang lapang dan lengang, perilaku sopir biasanya herbeda  Mereka 

masih memiliki  tata krama dan  tenggang  rasa  Menarik bahwa di 

Amerika, di Jepang  dan di negara “beradab” lainnya, pejalan kaki 

lebih berhak memakai  jalan dibandingkan  pengendara  Di simpang 

jalan  yang  tanpa  lampu  lalu  lintas,  pegendara  akan menjalankan 

mobilnya  dengan  lambat  dan  mempersilakan  pejalan  kaki  untuk 

menyeberangi jalan  Di negara kita, yang terjadi justru sehaliknya  

Bila  seseorang  tertabrak  kendaraan  di  simpangjalan,  maka  yang 

disalahkan yaitu  pejalan kaki hukan pengendara 

Edward T  hall mengemukakan empat zona spasial dalam interaksi 

sosial di Amerika Serikat: zone intim (0 - 18 inci) untuk kaki, hanya 

untuk kawan-kawan akrab, meskipun terkadang kita mengizinkan 

orang lain untuk memasukinya, misalnya orang yang diperkenalkan 

kepada  kita;  zona  sosial  (4  —  10  kaki),  yaitu  ruang  yang  kita 

gunakan untuk kegiatan bisnis sehari-hari, seperti antara manajer 

dan pegawainya; dan zona publik (10 kaki — tak terbatas), yang 

mencerminkan jarak antara orang-orang yang tidak saling mengenal, 

juga  jarak  antara  penceramah  dengan  khalayak  pendengarnya ’ 

Keempat  zona  in  khususnya  zona  pribadi,  atau  apa  yang  disebut 

wilayah  tubuh  oleh  Lyman  dan  Scott,  bisa  berlainan  dan  satu 

budaya ke budaya  lain,  juga di  antara  sesama pria dan di  antara 

sesama wanita  Orang-orang Anglo-Saxon pada umumnya menjaga 

jarak pribadi lebih renggang dibandingkan  orang-orang Amerika Latin, 

orang-orang  Eropa  Selatan,  dan  orang-orang  dan  banyak  negara 

di  Asia   Cina  dan  Jepang  termasuk  kekecualian,  karena  mereka 

menjaga jarak yang renggang, lebih renggang dibandingkan  orang-orang 

Amerika  Ruang pribadi pria di kedua negara itu umumnya lebih luas 

dibandingkan   ruang pribadi wanita; pria  lebih aktif ’ mempertahankan 

wilayah mereka; dan pria lebih sering berjalan di depan pasangan 

wanitanya dibandingkan  sebaliknya 

Di  Amerika  Serikat  khususnya,  menurut  Margaret  Mead,  “Tidak 

seorang pun bersedia membaui orang lain, meskipun mereka tidak 

dapat berbuat apa-apa untuk mencegah hal itu ” Sebaliknya, orang-

orang  Amerika  Latin  berbicara  dengan  jarak  lebih  rapat,  tanpa 

menunjukkan  isyarat bahwa mereka  ingin melakukan pendekatan 

seksual   Tidak  akan  ada  kesan  bahwa  orang  yang  bersangkutan 

yaitu   “homoseksual”  atau  “lesbian”  seperti  yang  dipersepsi  di 

Amerika  atau  Australia  misalnya   Budaya  kita  yang  kolektivis, 

membuat kita pun berdiri atau duduk rapat ketika berbicara, juga 

tanpa memperlihatkan agresivitas seksual  Membaui keringat orang 

lain  yaitu   hal  biasa  ketika  kita  duduk  dan  berdiri  berhimpitan 

dalam bus kota  Orang-orang Arab berbicara lebih rapat lagi, seakan-

akan mereka saling mengendus tubuh lawan bicara: hidung hampir 

bertemu hidung, napas menyapu muka, bahkan saling berciuman 

pipi  ketika  mereka  bertemu,  bila  sudah  akrab   Ketika  bersama 

orang Arab, kita harus tahan berdekatan dengan mereka  Bila kita 

mencoba  menjauh,  orang  Arab  akan  menyangka bah  kehadiran 

fisik  mereka  rnenjijikkan  atau  kita  dianggap  orang  yang  dingin 

dan  tidak Berbagai  penelitian  inengenai  komunikasi  antarpribadi 

menunjukkan  bahwa  sernakin  dekat  hubungan  antara  dua  orang, 

sernakin  dekat  jarak  mereka  berbicara,  meskipun  ada  batasnya  

Bila batas ini dilanggar, akan timbul perasaan tidak nvaman pada 

mitranya  Sepasang suami istri atau sepasang sahabat dekat pastiiah 

akan duduk lebih berdekatan dibandingkan  dua orang yang tidak saling 

mengenal  Bila Anda bertemu dengan dua orang dan salah satu dan 

mereka mencondongkan tubuh dan kepalanya Iebih dekat kepada 

Anda, Anda boleh yakin orang itu lebih meriyukai Anda dari pada 

yang lainnya  Dengan kata lain, orang akan menjaga jarak lebih jauh 

dengan lawan bicara yang ia anggap tidak ramah dibandingkan  dengan 

lawan bicara yang ia anggap ramah 

Orientasi orang negara kita  yang kolektivis tampaknya mempengaruhi 

cara ia mengambil  tempat duduk  Di ruang tunggu dokter atau di 

dalam bus, orang negara kita  akan cenderung mendekati orang lain 

yang lebih dulu duduk untuk mencari teman bicara, berbeda dengan 

orang Amerika yang  individualis yang  justru cenderung menjauhi 

orang yang lebih dulu duduk di tempat itu  Variasi unik dapat juga 

kita temukan dalam beberapa budaya  Misalnya, pria Arab Sudan 

biasanya  berjalan  di  depan  istrinya   Sang  istri  boleh  jadi  tidak 

duduk di dekat suarninya pada saat makan, karena ruang pribadi si 

pria yaitu  miliknya sendiri ’ Di Jepang pun, kadang-kadang kita 

masih menemukan istri yang berjalan di belakang suaminya 

2 Posisi Duduk dan Pengaturan Ruangan

Saat Anda pertama kali memasuki ruang kuliah dan memilih kursi, 

Anda harus memutuskan di mana Anda akan duduk, di depan, di 

tengah, atau di belakang