Rabu, 12 Februari 2025

Published Februari 12, 2025 by

komunikasi struktur 2

   


Posisi duduk yang Anda putuskan, bila 

Anda  berpeluang  untuk  itu   boleh  jadi  akan  ditafsirkan  orang, 

termasuk dosen Anda  Bila Anda memilih duduk di depan, mungkin 

Anda  dianggap  orang  pandai,  ingin memperoleh  nilai  yang  baik, 

hangat,  terbuka,  atau  mencari  perhatian   Posisi  tengah  mungkin 

diindentikkan  dengan  kerendahan  hati,  tidak  ingin  menonjol, 

sedangkan  posisi  belakang  mungkin  diasosiasikan  dengan 

ketidakpedulian atau kebodohan 

Setiap  budaya  mengkonsepsikan  pola  komunikasi  diadik  (dua 

orang)  yang  berlainan   Secara  garis  besar,  orang  Barat  senang 

berbicara  berhadapan,  sedangkan  orang  Timur  senang  berbicara 

berdampingan atau membentuk siku-siku  Bagi orang Timur, orang 

Cina khususnya, berbicara berhadapan mengesankan tidak nyaman 

dan konfrontatjf  Sebabnya, antara lain, karena orang Timur ingin 

menjaga keselarasan (bekerja sama) dengan orang lain, sedangkan 

orang Barat bersifat  individualis dan senang berkompetisi  Dalam 

banyak  budaya  Timur,  pengaturan  tempat  duduk  mencerminkan 

perbedaan  status  dan  peran   Di  Korea  misalnya,  tempat  duduk 

sebelah kanan di dalam mobil, kantor, atau rumah, dianggap tempat 

duduk terhormat  Di Jepang, orang yang paling dihormati duduk di 

salah satu kepala meja berbentuk empat persegi-panjang; pejabat 

berikutnya di kanan dan kiri posisi senior ini; dan posisi terendah 

duduk  dekat  pintu  dan  di  ujung  meja  yang  berlawanan  dengan 

tempat duduk orang paling berkuasa 

Winston Churchill pernah mengatakan, “Kita membentuk hangunan 

kita,  dan  setelah  itu  bangunan  kita  membentuk  kita ”  Gedung-

gedung bertingkat di kota metropolitan, perumahan real estate yang 

asri di kota peristirahatan, kampung kumuh di pinggir sungai, dan 

gubuk-gubuk milik petani di lereng gunung, semua itu yaitu  

“panggung-panggung” berbeda tempat manusia memainkan drama 

kehidupan   Salah  satu  tafsiran  atas  ucapan  Churchill  itu  yaitu  

bahwa kenyanianan peserta komunikasi juga dipengaruhi penataan 

ruangan, kursi dan meja di ruangan ini  

Penataan furniture jelas mempengaruhi suasana komunikasi  Dokter 

Abraham White melakukan eksperimen informal untuk mengetahui 

apakah meja yang membatasi dokter dan pasiennya mempengaruhi 

konsultasi mereka   Ia menemukan bahwa bila meja  pembatas  itu 

ditiadakan,  55,4% dan  pasiennya  duduk  santai   Bila meja  itu  di 

tempatnya, hanya 10,8% dari jumlah pasiennya yang duduk santai  

Maka masuk akal pula bila seorang bawahan yang diterima persis di 

depan bosnya dengan dibatasi meja yang lebar akan merasa kurang 

nyaman  Bawahan  akan merasa  lebih  nyaman bila  ia  diterima  di 

kursi  jok  dengan  duduk  bersebelahan  atau membentuk  siku-siku 

dengan atasannya  Bos yang  tetap duduk di kursinya di belakang 

meja kantornya itu cenderung ingin menunjukkan statusnya sebagai 

atasan  Pesan nonverbalnya seakan-akan, “Mari kita bicara resmi  

Saya atasan kamu  Dan kamu’ bawahan saya ” Sebaliknya bila  ia 

duduk di kursi jok dekat bawahannya, secara simbolik ia merendahkan 

statusnya itu sehingga hampir sejajar dengan bawahannya, seakan-

akan mengatakan, “Santai saja  Jangan gugup  Kita ngobrol saja ” 

Maka  seorang  polisi  yang  terampil  akan  menginterogasi  orang 

yang dicurigai dengan meniadakan meja yang membatasi mereka, 

sehingga  orang  yang  dicurigai  ini   lebih  terdorong  untuk 

berbicara terus terang  Dalam dunia bisnis, sebagian manajer yang 

arif  malah  berusaha  meningkatkan  komunikasi  informal  dengan 

mengunjungi  bawahan  di  ruang  bawahan  sendiri   David  Ogilvy, 

kepala  salah  satu  agen  periklanan  terbesar  di  Amerika  berkata, 

“Jangan  panggil  orang  ke  kantor Anda—itu menakutkan mereka  

Alih-alih, kunjungilah mereka di kantor mereka ”

Gambar 9 1  Pola Tradisional dan Sepatu Kuda

 

Gambar 9 2  Pola Modular

Secara umum dapat dikatakan, semakin formal penataan ruangan, 

semakin formal pulalah komunikasi yang dikehendaki  Hubungan 

pembicara dengan pendengar dalam suatu kuliah, seminar, lokakarya 

atau pelatihan, juga bergantung pada pengaturan furnitur  ada  

tiga pola dasar dalam pengajaran di kelas, yakni pola tradisional, 

pola sepatu-kuda, dan pola modular’  Pembicara yang memakai  

pola  tradisional,  yakni  duduk  atau  berdiri  di  depan  ruangan, 

apalagi bila memakai  mimbar, sementara pendengarnya duduk 

berjajar ke belakang, mengesankan berkuasa, menjaga  jarak, dan 

menggurui pendengarnya  Bila kursi dan meja diatur membentuk 

sepatu-kuda  (U  atau  setengah  lingkaran),  sementara  pembicara 

berdiri  atau  duduk  di  tengah-tengah  kedua  tepinya,  maka  jarak 

status  ini  mengesankan  lebih  sempit,  dan  komunikasi  dua-arah 

atau bahkan multi-arah pun akan lebih lancar  Pola modular paling 

jarang  digunakan,  baru  dilakukan  bila  pembicara  menghendaki 

kerjasama kelompok 

ada  pola-pola  lain yang yaitu  modifikasi dan pola-pola 

dasar ini  Dalam kenvataannya, pola sepatu-kuda mungkin terdiri 

dan beberapa baris, atau dimodifikasi menjadi pola lingkaran, pola 

elips,  atau  pola  empat  persegi  panjang,  ataujuga  pola  sepertiga 

atau  seperempat  lingkaran,  disesuaikan  dengan  jumlah  peserta 

komunikasi  dan  kondisi  ruangan  yang  ada   Pola  lingkaran  akan 

memberi kesan kesederajatan kepada semua orang yang hadir 

Kuliah  di  negara kita ,  termasuk  kuliah  pascasarjana,  sering 

memakai   pola  tradisional,  meskipun  jumlah  mahasiswanya 

sedikit   Berbeda  dengan  di  negara kita ,  kuliah  pascasarjana  di 

Amerjka dan di Australia, sering berlangsung dengan memakai  

pola sepatu-kuda, bukan hanya karena iumlah peserta kuliah relative 

sedikit,  namun  terutama  karena  jarak  social  antara  dosen  dan 

mahasiswanya  tidak  selebar di  negara kita   Tidak dapat disangkal, 

pengajaran di negara kita, dan SD hingga perguruan tinggi, sedikit 

banyak masih beraroma feodal  Pengajar dianggap orang yang serba 

tahu,  “dewa”  layaknya,  sementara  siswa  atau  mahasiswa  yaitu  

bagai kertas kosong atau ember yang harus diisi apa saja oleh guru 

atau dosen mereka  Karena itu, dalam pelajaran di kelas atau kuliah 

sering tidak ada tanya jawab  Kalau kesempatan itu ada, tidak banyak 

siswa  atau  mahasiswa  yang  berani  bertanya,  apalagi  mengkritik 

pendapat guru atau dosennya  Di Amerika, atas pertanyaan seorang 

mahasiswa,  seorang  profesor  tidak  malu  menjawab,  “Saya  tidak 

tahu  jawabannya  Saya akan mempelajarinya  Minggu depan saya 

akan memberikan jawabannya ”

Penataan ruang ini, baik ruang tertutup atau ruang terbuka, boleh 

jadi berkaitan dengan kepribadian, kebiasaan atau dilandasi oleb 

kepercayaan atau ideologi tertentu  Pintu ruang kantor orang yang 

pribadinya terbuka boleh jadi lebih sering terbuka dibandingkan  pintu 

ruang kantor orang yang berpribadi tertutup  Orang Amerika Utara 

cenderung membiarkan pintu kantornya terbuka  Bila tertutup, itu 

berarti ada pertemuan pnibadi atau peristiwa khusus yang mengubah 

kebiasaan itu  Sebaliknya, orang Jerman cenderung menutup pintu 

kantornya sepanjang waktu; orang yang membuka pintu dan masuk 

tanpa izin dianggap kurang ajar 

Suatu keluarga yang rumahnya dikelilingi pagar yang tinggi dengan 

pintu gerbang yang selalu tertutup, di suatu daerah yang kebanyakan 

warganya  saling  mengenal,  hingga  derajat  tertentu  menunjukkan 

keengganannya  untuk  bergaul  dengan  warga   sekitar   Persis 

seperti bangsa Cina masa lalu yang membangun Tembok Besar Cina 

(the Great Wall) yang menunjukkan sikap masa lalu mereka untuk 

menyendiri dan tidak ingin diganggu bangsa lain 

Sementara  itu, dalam budaya  tradisional Bali, air yang mengucur 

188 BAB VIII Komunikasi Nonverbal

dan atap rumah suatu keluarga tidak boleh jatuh di jalan, menimpa 

bangunan  atau pekarangan  orang  lain  Hal  itu  dianggap  aib  bagi 

kedua  belah  pihak  Bila  itu  terjadi,  pertengkaran  akan  timbul  di 

antara  warga  warga    Dalam  budaya  Bali,  masuk  di  bawah 

jemuran yaitu  suatu hal yang sangat tabu, sehingga hal itu harus 

dihindari  dan  bila  hal  itu  terjadi,  biasanya  dilakukan  upacara 

pembersihan 

Dua negara yang sedang berperang sering mengadakan perundingan 

perdamaian  di  negara  yang  dianggap  netral;  bahkan  meja 

perundingan pun dipilih dengan hati-hati  lazimnya bundar untuk 

menunjukkan  bahwa  pihak  pihak  yang  berunding  itu  ada  dalam 

posisi yang setara  

Penataan  ruang  atau  gedung  mempengaruhi  cara  berkomunikasi  

Anggota-anggota keluarga yang tinggal pada lantai yang sama akan 

cenderung lebih akrab satu sama lain dibandingkan  jika mereka tinggal 

pada lantai berbeda  Status sosial atau tingkat kekuasaan seseorang 

tidak pelak mempengaruhi tipe rumah pribadi, ukuran ruang kerja 

dan  jenis  furniturnya,  terutama  di  Negara-negara  otoriter  dan 

dalam warga   feodalistik/  paternalistic   Semakin besar  ruang 

kantor  seseorang,  dan  semakin  tinggi  kursinya,  semakin  tinggi 

pula statusnya  Bukan suatu kebetulan bila kita mengenal sebutan 

Jabatan Puncak,  Jaksa Agung, Mahkamah Agung, Top Executive, 

dan  Your  Highnes   Ruangan  pemimpin  puncak  biasanya  paling 

besar,  dengan  furniture  paling  mahal   Rumah  pribadinya  pun 

hampir bisa dipastikan paling luas dan mewah untuk menunjukkan 

tingkat  pendapatan  dan  kepangkatannya   Begitu  juga  mobilnya, 

biasanya sedan besar mewah yang mesinnya bertenaga besar pula  

Dalam kaitan ini, maka status atau pentingnya suatu jabatan atau 

unit dalam suatu  lembaga pemerintah atau  swasta, dapat di  lihat 

pula berdasar  luas kantornya dan letaknya  Kalau kantor humas 

suatu lembaga pemerintahan itu sempit dan terletak di pelosok yang 

pengap, bisa dipastikan bahwa peran humas itu sekadar”pelengap 

penderita” dalam pemerintahan ini  

Pada jaman orde baru status Soeharto terlihat pada cara ia dan para 

menterinya  duduk   Soeharto  duduk  di  kursi  dengan  meja  lebar 

yang  juga  menggambarkan  kekuasaan  sementara  para  menteri 

duduk  berjejer  di  spasi  depannya  dengan  khitmad,  melaporkan 

perkembangan terakhir dan siap melaksanakan apapun “titah” sang 

presiden  Dalam komposisi seperti itu tanpa mengenal orang-orang 

yang  duduk  sekalipun,  kita  tahu  siapa  yang  jadi  bos  Kekuasaan 

189BAB VIIIKomunikasi Nonverbal

Soeharto  yang  tampak  paling  “agung”  yaitu   ketika  ia  berdiri 

khidmad di  teras  Istana Merdeka pada setiap upacara peringatan 

kemerdekaan  negara kita ,  17  Agustus,  di  hadapan  puluhan  ribu 

peserta  upacara  di  halaman  istana   Jauh  sebelum  itu,  untuk 

menunjukkan kkuasaannya  yang besar  dan  rasnya  yang  super  ke 

seluruh  dunia,  Hitler  merancang  strukutur  yang  massif   Tempat 

rapat umum Nurenberg itu luasnya 15 kali luas lapanagan sepakbola 

Amerika  Tribun berbicaranya dilatarbelakangi 170 tiang batu yang 

berjajar, setinggi 60 kaki dan dilengkapi 1 200 lampu sorot  Pesan 

nonverbal  struktur fisik yang melengakpi gemuruh hamper  sejuta 

suara manusia itu memperteguh perasaan superioritas mereka 

Dalam  acara-acara  seremonial,  orang-orang  penting  biasanya 

menempati kursi paling depan yang kualitasnya lebih baik dibandingkan  

kursi-kursi  dibelakangnya  dalam  jamuan  formal  yang  diadakan 

suatu  lembaga  pemerintahan  (lembaga  kepresidenan,  kedutaan 

asing  dan  sebagainya),  penempatan  orang  pada  kursi  yang  tepat 

lebih diperhatikan lagi: siapa punya status bagaimana dan duduk 

dimana   Kesalahan  yang  dilakukan  dapat  ditafsirkan  sebagai 

pelanggaran etiket yang serius  Fenomena yang ekstrem dapat kita 

temukan dalam pengadilan  Hakim duduk di atas kursi yang tinggi 

sementara terdakwa duduk di tengah ruangan, mengesankan betapa 

rendah statusnya  Saat pengadilan Nurdin Halid mantan Direktur 

Puskud  hasanudin  Sulawesi  Selatan  yag  juga  anggota MPR/DPR 

yang  dituduh  mengkorupsi  dana  Simpanan Wajib  Khusus  Petani 

(SWKP)  cengkeh  di  Sulawesi  Selatan,  protes warga  muncul 

ketika  Nurdin  duduk  di  samping  pengacaranya,  tidak  di  tengah 

ruangan sebagaimana lazimnya 

H Konsep Waktu

Waktu  menentukan  hubungan  antarmanusia   Pola  hidup  manusia 

dalam  waktu  dipengaruhi  oleh  budayanya   Waktu  berhubungan  erat 

dengan  perasaan  manusia   Kronemika  (chronemics)  yaitu   studi  dan 

interpretasi atas waktu sebagai pesan  Bagaimana kita mempersepsi dan 

memperlakukan waktu  secara  simbolik menunjukkan  sebagian dari  jati 

diri kita  Siapa diri kita dan bagaimana kesadaran kita akan lingkungan 

kita  Bila kita selalu menepati waktu yang dijanjikan, maka komitmen pada 

waktu memberikan  pesan  tentang  diri  kita   Demikian  pula  sebaliknya, 

bila kita sering terlambat menghadiri pertemuan penting 

Edwar  T   Hall  membedakan  konsep  waktu  secara  dua:  waktu 

monokronik  (M)  dan  waktu  polikronik  (P)   penganut  waktu  polikronik 

memandang  waktu  sebagai  sesuatu  putaran  yang  kembali  dan  kembali 

lagi  Mereka cenderung memikirkan kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam 

waktu itu sendiri, menekankan keterlibatan orang-orang dan penyelesaian 

transaksi ketimbang menempati jadwal waktu  Sebaliknya penganut waktu 

monokronik  cenderung mempersepsi waktu  sebagai  berjalan  lurus  dari 

dari masa silam ke masa depan dan memperlakukannya sebagai entitas 

yang nyata dan bisa dipilah-pilah, dihabiskan, dibuang, dihemat, ipinjam, 

dibagi,  hilang  atau  bahkan  dibunuh,  sehingga  mereka  menekankan 

penjadwalan dan kesegeraan waktu  Waktu P dianut kebanyakan budaya 

Timur,  Eropa  Selatan  (Italia,  Yunani,  Spanyol,  Portugal)  dan  Amerika 

Latin, sedangkan waktu M dianut kebanyakan budaya Barat (Eropa Utara, 

Amerika Utara, dan Australia) 

Penganut waktu M cenderung lebih menghargai waktu, tepat waktu dan 

membagi-bagiserta menepati jadwal waktu secara ketat, memakai  satu 

segmen waktu untuk mencapai suatu tujuan  Sebaliknya penganut waktu 

P  cenderung  lebih  santai,  dapat  menjadwalkan  waktu  untuk mencapai 

beberapa  tujuan sekaligus  Karena dipengaruhi konsep waktu M, warga 

New York berjalan cepat, bagai dikejar setan, kontras dengan warga Jakarta 

apalagi warga Yogyakarta yang berjalan santai, karena dipengaruhi waktu 

P   cara  jalan  mahasiswa  di  kampus-kampus  Amerika  berbeda  dengan 

cara  jalan mahasiswa  di  kampus-kampus  negara kita    Ketika mahasiswa 

Amerika berjumpa dengan kawannya, ia mengatakan “Hello” atau “Hi,” 

lalu  ngobrol  beberapa menit,  dan bergagas  lagi  ke  perpustakaan untuk 

belajar atau ke pondoknya untuk mengerjakan tugas  Bandingkan dengan 

mahasiswa  negara kita   yang  sering  ngobrol  panjang  sambil  berjemur  di 

pelataran  kampus   Mahasiswa  Amerika  memakai   sepatu  roda  dan 

skateboard untuk mengejar waktu kuliah, agar memperoleh tempat duduk 

paling  strategis;  mahasiswa  negara kita   memakai   benda-benda  itu 

untuk gaya-gayaan 

Di Amerika Latin, kita tidak perlu heran, kesal Atau kaget bila kita 

harus  menuggu  berjam-jam  untuk  bertemu  dengan  mitra  bisnis  yang 

baru  Menuggu  45 menit  tidak  luar  biasa,  ibaratnya  sama  saja  dengan 

menuggu lima menit di Amerika  Padahal orang Amerika yang terlambat 

lima menit saja perlu menyatakan keterlambatannya dan bahkan meminta 

maaf  bila  keterlambatannya  10  hingga  15 menit   Orang  Amerika  yang 

harus menunggu  setengah  jam untuk menemui  calon mitra bisnis  akan 

merasa  terhina atau disepelekan  Bila Anda terlambat dating  lebih dari 

10 menit ke pertemuan bisnis Amerika, Anda boleh jadi dianggap tidak 

dapat diandalkan 

Dikebanyakan Negara  bagian AS  bila  seseorang  diundang  ke  pesta 

ia diharapkan telat 10 hingga 40 menit, jika diundang makan malam ia 

diharapkan tepat waktu atau terlambat maksimal 15 menit  Tetapi dalam 

urusan  bisnis  orang  diharapkan  tepat  waktu  atau  terlambat  maksimal 

lima  menit   Orang-orang  Mormon  di  Utah  lebih  waktu   Keterlambatan 

dianggap penghinaan  Seorang Jenderal Amerika terkenal yang kariernya 

melesat mengakui bahwa salah satu rahasia keberhasilannya yaitu  selalu 

datang 15 menit lebih awal untuk menepati janji bertemu  Dalam budaya 

Amerika, ketepatan waktu megkomunikasikan penghormatan, sedangkan 

keterlambatan yaitu  penghinaan (“Saya kira Anda tidak penting; waktu 

Anda tidak berharga banyak”)  Dalam beberapa budaya lain, datang tepat 

waktu  justru  yaitu   penghinaan  (“Anda  orang  yang  tidak  penting 

sehingga Anda mengatur kegiatan Anda begitu mudahnya; Anda sungguh 

tidak punya kegiatan lain untuk Anda lakukan”) 

Orang  Rumania  dan  orang  Jepang  juga  tepat  waktu   Namun  orang 

Jerman dan orang Swiss lebih ketat lagi dalam menaati jadwal waktu  Ini 

hanya masalah perbedaan konsep waktu saja  Salah satu Negara di Eropa 

yang longgar waktu yaitu  Italia  Untuk menunjukkan hal itu, orang Italia 

mempunyai ungkapan “Dolce far niente”  yang artinya “menyenangkan 

sekali tidak melakukan apa pun ” Maka apa yang dinamakan keterlambatan 

dan toleransi terhadap keterlambatan itu memang bervariasi dari budaya 

ke  budaya   Dalam  budaya  kita  sendiri  khususnya,  keterlambatan  itu 

bervariasi  dari  satu  situasi  ke  situasi  yang  lain   Kuliah  mahasisawa, 

seminar dosen, dan  rapat pimpinan  fakultas bisa  terlambat hingga  satu 

jam  Orang berstatus lebih tinggi biasanya lebih ditoleransi untuk datang 

terlambat  Umumnya bawahan lebih dulu hadir dibandingkan  atasan 

Kebanyakan bangsa Timur memandang waktu sebagai suatu rentang 

durasi yang tidak terinterupsi, tanpa perubahan yang penting, jadi tidak 

terobsesi dengan jadwal waktu dan tidak memilah-milahnya secara ketat  

Orang  berorientasi  waktu  P  tidak  biasa  menjadwalkan  waktu  untuk 

bertemu dengan setiap orang yang berbeda  Kalau perlu, orang-orang yang 

punya  kepentingan  berbeda  diterima  pada  jam  yang  sama   Barangkali 

karena  konsep  waktu  P  itu  jugalah  kebanyakan  orang  negara kita   tidak 

memahami makna antre, yang yaitu  salah satu perwujudan konsep 

waktu  M   seperti  kebanyakan  orang  Mediterania  dan  orang  Amerika 

Selatan,  kita  orang  negara kita   tidak  antre  ketika  kita membeli  prangko 

di  kantor  pos  atau  naik  bus  kota,  dan  kita  dikenal  sebagai  orang  yang 

suka  nyerobot  ketika  berada  di  negeri-negeri  berbudaya  antre  seperti 

Inggris dan Jerman  Orang Asing dan orang Arab yang berwaktu P juga 

senang  tawar-menawar  ketika  mereka  berbelanja  di  toko  dan  pasar 

terbuka,  sebagai  cara memakai  waktu  yang menyenangkan  namun 

sekaligus menguntungkan dalam bisnis  Orang Amerika menganggap cara 

ini  menjengkelkan  dan  membuang-buang  waktu,  juga  menduga  bahwa 

penjual mencoba menipu dengan memasang harga yang tudak terbuka 

Maka di Timur, pembicaraan melalui telepon tidaklah selazim di Barat, 

karena orang Timur tidak terdorong untuk menyelesaikan tugas secepat 

mungkin  Orang Cina misalnya tidak nyaman melakukan transaksi bisnis 

dengan telepon, berbeda dengan orang Amerika yang dapat melakukan hal 

itu tanpa pernah bertemu muka sekalipun  Penjual menawarkan barang; 

pembeli memesannya bila tertarik; pembeli mengirimkan cek dan penjual 

mengirimkan  barangnya   Orang  negara kita   tidak  berbeda  jauh  dengan 

orang Cina  Kita memakai  telepon untuk merencanakan tempat dan 

waktu pertemuan, namun bukan untuk menuntaskan masalah yang kita 

bicarakan  Apalgi di kalangan Pemerintahan, karena masih dipengaruhi 

budaya  feodal,  bawahan  merasa  tidak  sopan  untuk  membicarakan 

sesuatu  dengan  atasan  lewat  telepon,  padahal  masalahnya  dapat  saja 

diselesaikan  lewat  sarana  komunikasi  ini    Sebaliknya,  atasan  pun 

merasa tidak dihormati kalau bawahannya tidak datang menghadap untuk 

membicarakan persoalan, meskipun persoalannya  tidak  begitu  penting  

Inti  kehidupan  Timur  yaitu   kesatuan  dengan  anima  mundi,  spirit 

alam  semesta  ranah makhluk  yang  abadi   Perubahan-perubahan  selalu 

membawa ke permulaan 

berdasar   konsep waktu  yang  bebeda  itulah,  sopir  bus  umum di 

Negara  kita  tidak  menjadwalkan  waktu  berangkat  mereka,  berbeda 

dengan bus umum di Australia misalnya, bus umum di Negara kita baru 

berangkat  kalau  kendaraan  sudah  penuh  sesak   Kalau  pun  supir  bus 

bergegas  dan  ngebut,  itu  bukan  mereka  ingin  menepati  jadwal  waktu, 

melainkan  karena  mereka  dikejar  setoran   Di  Bandung,  supir  angkot 

masih mau menunggu orang yang masih jalan kaki  Di belakang, bahkan 

sering memundurkan kendaraan untuk menjemput penumpang  Kontras 

dengan itu di Melbourne, Australia, bus berangkat bila jadwalnya sudah 

tiba, meskipun  dengan  satu,  dua  orang  penumpang  atau  bahkan  tanpa 

penumpang sekalipun 

Seperti orang Amerika Latin, orang Yunani tidak menjadwalkan waktu 

khusus untuk bertemu dangan seseorang seraya meniadakan perjanjian 

dengan orang lainnya  Karena itu, jadwal perundingan pun bisa mundur 

tanpa  kita  ketahui  secara  pasti  kapan  akan  berakhir   Orang  Yunani, 

menganggap negosiasi bisnis tidak terpisah dari interaksi social  Mereka 

193BAB VIIIKomunikasi Nonverbal

akan  berbicara  dengan  Anda  mengenai  masalah  pribadi  dan  hal  lain 

yang  tidak berkaitan dengan bisnis  sebelum perundingan dimulai  Bila 

di  Amerika  atau  Kanada,  para  eksekutif  top  hanya  perlu  menyepakati 

pokok-pokok perundingan, dan menyerahkan rincian-rinciannya kepada 

bawahan mereka, di Yunani berlaku sebaliknya seorang eksekutif Yunani 

menganggap bahwa orang yang mengabaikan rincian sebagai tidak dapat 

dipercaya  Akhir perundingan pun bisa mundur  tanpa diketahui  secara 

pasti kapan akan berakhir  Konsep waktu P serupa juga berlaku di Portugal  

Orang Swedia berorientasi waktu M yang ditinggalkan untuk sementara 

waktu oleh mitra main tenisnya, orang Portugis yang berorientasi waktu P, 

untuk menuntaskan pembicaran bisnis dengan seorang portugis  lainnya 

yang datang ke lapangan, tentu akan merasa disepelekan dan tersinggung, 

sekalipun orang Portugis tidak bermaksud menyepelekannya 

Konsep waktu  negara kita ,  seperti  kebanyakan  konsep waktu  budaya 

Timur, jelas termasuk konsep waktu polikronik, seperti tercermin dalam 

istilah “Jam Karet ” Bila kita diundang menghadiri jamuan, seperti pesta 

ulang tahun atau sukuran lulus sarjana dirumah seseoarang, datang tepat 

waktu  malah  dianggap  kurang  sopan   Boleh  jadi  orang  yang  berulang 

tahun  masih  mengenakan  daster,  sementara  rambutnya  masih  kusut  

Kedatangan  kita  akan membuatnya malu  dan  boleh  jadi  ia menyangka 

kita kebelet untuk mengkonsumsi makanan 

Kebiasaan jam karet orang negara kita  tampaknya terus dipraktekkan 

di  luar  negeri  selama mereka  bergaul  dengan  sesama  orang  negara kita , 

termasuk  mereka  yang  sudah  puluhan  tahun  tinggal  di  Australia  

Orang  Australia  yang  sering  berhubungan  dengan  orang  negara kita   di 

Melbourne  menyebutnya  elastic  time   Maka,  meskipun  orang-orang 

negara kita   di Melbourne  punya  komitmen  akan  pentingnya  waktu  akan 

sejauh berurusan dengan orang kulit putih dalam pekerjaan, mereka tetap 

mempraktikkan jam karet  ketika berada di lingkungan komunitas mereka 

sendiri  Meskipun mereka biasa tepat waktu datang di kantor atau bertemu 

dengan orang bule, mereka tetap saja datang terlambat ketika berurusan 

dengan  orang  negara kita    Tak  penting  bagi mereka  untuk memulai  dan 

mengakhiri  suatu  acara  tepat-waktu  seperti  tertulis  dalam  jadwal  yang 

ditentukan   Suatu  kegitan  bisa  berlangsung  berjam-jam,  karena  orang-

orang masih ingin bersama-sama, ngobrol ngalor ngindul, meskipun acara 

telah selesai  Sikap itu agaknya yaitu  solidaritas tak tertulis  Atau 

seperti Ade Faisal, aktivis Himpunan Pengajian Islam At-Taqwa (HPIA) 

Melbourne,  “yaitu   toleransi  terhadap  orang-orang  negara kita   lain 

yang  punya  sikap  serupa,”  Dan,”Mentalalitas  ini  sulit  dihilangkan,” 

194 BAB VIII Komunikasi Nonverbal

kata Tata Kristanta, seorang tokoh Persatuan Warga negara kita  di Victoria 

(PERWIRA) 

Dari penelitian lapangan yang saya lakukan terungkap hampir semua 

kegiatan warga negara kita  di Melbourne molor-waktu  Misalnya perayaan 

Natal oleh warga negara kita  beragama Kristen di gereja Malvern terlambat 

42 menit; perayaan  lebaran oleh PERWIRA, 32 menit;  sementara oleh 

Iktan  Warga  negara kita   di  Victoria  (IKAWIRIA),  54  menit;  pertemuan 

Dharma Wanita, 36 menit  Sering  juga kegiataan  terlambat  satu hingga 

dua jam, seperti pertemuan bulanan Paguyuban Jawa dan dan pengajian 

dwi-mingguan HPIA  Kadang-kadang upacara yang dilakukan Konsulat 

negara kita   di  Melbourne  pun  terlambat,  kecuali  upacara  peringatan 

kemerdekaan yang biasanya tepat waktu  Selain ada nilai waktu histories 

(proklamasi  oleh  Soekarno  sekitar  10 00  WIB  di  pegangsaan  Timur, 

Jakarta)  yang  dipentingkan,  ini  agaknya  di maksudkan  untuk memberi 

kesan  baik  kepada  tamu  asing   Maka,  meskipun  perlakuan  terhadap 

waktu  di  antara  orang-orang  negara kita   sendiri  lebih  luwes,  praktik 

ini  dicoba dihindari ketika ada outsiders yang hadir  memakai  

pendekatan Erving Goffman, perlakuan waktu pertama disebut “panggung 

belakang”  (backstage)  suatu  kelompok  (etnik)  yang  tidak  relevan  bagi 

kelompok  luar,  sedangkan  perlakuan  waktu  kedua  disebut”panggung 

depan (frontstage)-nya 

Kesimpulannya,  orang-orang  negara kita   hidup  di  dua  dunia  waktu  

Mereka  menerapkan  norma  (waktu)  yang  berbeda  ketika  berurusan 

dengan  orang  Australia   Sebagai  ilustrasi:  pernah  HPIA  mengadakan 

rapat  untuk  mendiskusikan  proposal  untuk  mendirikan  sebuah  pusat 

Islam bagi kaum Muslim negara kita  di Melbourne  Pertemuan hampir dua 

jam  terlambat,  karena  sebagian  orang  telat  datang   Pribumi mengeluh, 

menyesal  keterlambatan  itu,  karena  tamu  terpenting  (seorang  doktor 

ekonomi  Australia  yang  beristrikan  wanita  negara kita )  harus menunggu 

begitu  lama   Untungnya  sang  doktor  sudah  memaklumi  kebiasaan 

Melayu  itu   Ke-negara kita -an  di  Melbourne  sedemikian  erat  kaitanya 

dengan keterlambatan waktu  Realitas waktu polikronik orang negara kita  

kehilangan  koherensinya  ketika  tiba-tiba  mereka  berhadapan  dengan 

orang Australia yang berkesadaran waktu monokronik 

Setiap budaya mempunyai kesadaraan berlainan mengenai pentingnya 

waktu:  millennium,  abad,  dekade,  tahun,  bulanan,  minggu,  hari,  jam, 

menit, dan detik  Petani di desa tampaknya tidak terlalu mempedulikan 

pergantian waktu,  termasuk pergantiaan millennium  sekalipun  Mereka 

mungkin  lebih  memperhatikan  pergantian  musim  yang  mempengaruhi 

cara mereka bercocok tanam  Dalai Lama mengatakan, Bagi saya, (waktu) 

tidak ada artinya  Milenium Baru, Abad Baru, Tahun Baru  Untuk saya 

hari tetap berganti hari, malam berganti malam, matahari, bulan, bintang, 

tetap sama 

Budaya  Barat  tampaknya  lebih  terobsesi  dengan  waktu  dan 

pergatiannya  Banyak pasangan merencanakan bercinta sedemikian rupa, 

agar bayi mereka kelak  lahir  sebagai bayi millennium, yakni  tanggal 1 

tahun  2000  (Meskipun  pendapat  lain  mengatakan  bahwa  millennium 

baru  itu baru dimulai 1  Januari  tahun 2001)  Angka 2000  itu  terkesan 

simbolik  Selain banyak pasangan hidup yang mendambakan punya anak 

yang lahir 1 Januari 2000, banyak orang dewasa di dunia yang menjadi 

pemburu matahari millennium  Padahal, seperti dikatakan Fuad Hassan, 

mantan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan ”Tidak ada yang luar biasa 

dalam  peralihan millennium  Hanya  saja, manusia memang  suka  pada 

pertanda dan perlambang ” Waktu yaitu  misteri, atau mungkin sekedar 

“ilusi” atau “mitos,” dalam arti bahwa waktu tidak mengandung makna 

apa pun, di luar makna yang diberikan oleh manusia  Nilai sejati waktu 

hanyalah bahwa waktu itu harus diisi dengan perbuataan mulia oleh orang 

yang masih hidup 

Goenawan  Mohamad  dengan  liris  melukisakan  kenisbian  waktu 

ini   Waktu yang menjadi seperi sebatang buluh tentu bukan waktu 

yang “sebenarnya ” Bila saya naik kapal terbang dari Palembang ke biak 

pada pukul 24:00 tanggal 31 Desember 1999, dengan segera saya akan 

masuk  ke  pukul  01:00,  dan  itu  berarti  berbeda,  bahkan  di  milenium 

yang lain  Sementara di pelbagai titik di muka bumi orang sedang ramai 

berpesta  atau  upacara  khusus menyambut  datangnya  tahun 2000,  saya 

dan pesawat yang saya naiki tak akan pernah merasa memasuki gerbang 

sebuah zaman baru apa pun  Bahkan seandainya saya tidak punya arloji, 

dan  tak  ada  pengumuman dari  kapten  pilot,  saya  tak  akan  terperanjat  

Mungkin  saya  tidur dan ketika bangun di  sebuah  jarak baru, disebuah 

millennium baru saya akan masih memiliki kuping hidung seperti dalam 

millennium yang  lalu, duduk di nomor kursi yang saya duduki di abad 

yang lewat  Di luar, langit tetap setengah putih, satu, seperti dulu 

Akan  tetapi,  tidak  terlalu  mengejutkan  bahwa  sebagai  animal 

symbolicum  –meminjam  istilah  Ernst  Cassirer  yang  filosof  Jerman-

banyak orang mempersepsi tahun 2000 ini sebagai tahun ajaib  Angka ini 

mampu menyihir dunia hingga penghuninya  larut dalam berbagai  jenis 

perayaan spektakuler yang gila-gilaan, mulai dari penduduk Kiribati yang 

terpencil di  samudra pasifik hingga warga kota metropolitan New York  

Hampir  semua  bangsa  di  dunia  merayakan  pergantian  waktu  ini   

Mereka  “mabuk”  tidak  dapat  mengendalikan  diri   Mereka  berteriak-

teriak  ,  menyayi,  menari,  berpesta  pora  menyambut  dengan  “berdoa,” 

seperti warga Peru yang mengadakan ritual penyucian dan persembahan 

untuk bulan di Sacsayhuaman, kuil batu peninggalan peradaban Inca di 

Cuco yang di bangun pada abad ke -16  Warga Inggris mulai menjuluki 

London sebagai Millennium City  Mereka berpesta beberapa hari, terbesar 

sejak pesta kemenangan Sekutu pada PD II Suku Maori di Selandia Baru 

menyongsong  kedatangan  mentari  tahun  2000  dengan  tari  Haka   Para 

penyambut  tahun  baru  di  Rumania  larut  dalam  pesta  bernama  Blood 

Red –dengan tiket 3995 dollar Amerika—di ruangan utama Bran Castle, 

warisan  abad  pertengahan  Kastil  ini  yaitu   bekas  kediaman Vlad  the 

Impaler,  pangeran  abad  ke-  15  yang  mengilhami  cerita  Dracula  karya 

Bram Stokers  Suatu bangsa sangat bangga bila ia menjadi Negara pertama 

yang menikmati matahari milenium ini, hingga Kiribati mengubah pola 

penanggaln agar memungkinkannya mengklaim sebagai bangsa pertama 

yang melihat mentari di melinium baru 

I Diam

Ruang dan  waktu  yaitu   bagian  dari  lingkungan  kita  yang  juga 

dapat  diberi  makna   John  Cage  mengatakan,  tidak  ada  sesuatu  yang 

disebut  ruang  kosong  atau  waktu  kosong   Selalu  ada  sesuatu  untuk  di 

lihat, sesuatu untuk di dengar  Sebenarnya, bagaimanapun kita berusaha 

untuk diam, kita tidak dapat melakukannya  Amatullah (Jyly) Armstrong, 

seorang sufi wanita Australia, mengatakan bahwa musik terindah baginya 

yaitu   keheningan  malam  saat  ia  berdoa  kepada  Allah   Penyanyi  dan 

penulis  lagu  Paul  Simon mungkin  paling  diingat  karena  lagunya  “The 

Sound  of  Silence ”  (“Suara  Diam”)   Bagi  sebagaian  oarng,  judul  lagu 

yang  dinyanyikan  Simon  dan  Garfunkel  ini  tampaknya  mengandung 

kata-kata yang bertentangan, namun lagu itu menujukkan kekuatan diam 

ketika kita berkomunikasi  Maka tidaklah mengejutkan, dalam beberapa 

kasus  perkosaan  yang  digelar  dalam  pengadilan  di  negara kita ,  tuduhan 

jaksa  bahwa  si  terdakwa  telah  memperkosa  dapat  dimentahkan  oleh 

argumen terdakwa atau pembelanya bahwa wanita yang menjadi korban 

berodiam diri, tidak mengaduh, menjerit atau berteriak  Mereka berkilah 

bahwa wanita  korban  pun  “menikmati”  tindakan  terdakwa   Bagaimana 

kita menafsirkan perilaku diam wanita yang menjadi korban dalam kasus 

itu  Tidak mudah, bukan? Akan tetapi, boleh jadi, wanita ini  tidak 

melakukan perlawanan, tidak mengaduh, menjerit, atau berteriak, karena 

ia khawatir akan dianiaya atau bahkan dibunuh oleh pemerkosannya 

Penulis filosof Amerika Henry David Thoreau pernah menulis, “Dalam 

hubungan  manusia  tragedy  mulai  bukan  ketika  ada  kesalahapahaman 

mengenai  kata-kata,  namun  ketika  diam  tidak  dipahami ”  Sayangnya, 

makna yang diberikan terhadap diam terikat oleh budaya dan factor-faktor 

situasional   Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  diam  antara  lain  yaitu  

durasi diam, hubungan antara orang-orang yang bersangkutan, dan situasi 

atau  kelayakan waktu   Bila  seorang  dosen  bertanya  kepada mahasiswa 

dalam  kuliah,  dan  mahasiswa  itu  dapat  mempengaruhi  situasi  kuliah  

Mahasiswa dapat diangap berpikir lambat, mempermainkan dosen, atau 

abnormal  Akan tetapi, bila sepasang suami-istri lama berdiam di tempat 

tidur –mungkin seraya menatap langit-langit—sebelum mereka tidur, diam 

suami atau istri dapat bermakna positif, misalnya, “Saya menyayangimu 

dan saya tahu kamu pun menyayangi saya,” “Aku begitu bahagia hidup 

bersamamu,”  atau  “Terimah  kasih  atas  kesetiaan  dan  pengorbanan 

selama ini ” Diam ketika kita sedang bersedih karena seseorang yang kita 

cintai meninggal, dianggap lebih layak dibandingkan  diam ketika kita sedang 

menghadiri acara gembira  Istri Nabi Muhammad, Aisyah (semoga Allah 

ridha padanya) meriwayatkan: “Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, seorang 

wanita (perawan) merasa malu ’ Ia berkata, ‘Izinnya yaitu  diamnya ’ Jadi 

menurut Nabi,  jika seorang wanita berdiam diri ketika dilamar seorang 

pria, itu berarti wanita itu bersedia disunting sang pria  Perilaku wanita 

demikian sebenarnya lazim juga di Negara kita, terutama dalam budaya 

Jawa dan budaya Sunda  Hamper tidak pernah seorang wanita negara kita  

menjawab langsung lamaran pria dengan mengatakan, “ya, mau!” kecuali 

dalam iklan media elektronik 

Pandangan Timur tentang diam berbeda dengan pandangan Barat  Pada 

umumnya  orang Timur  tidak merasa  tidak  enak dengan  tiadanya  suara 

atau pembicaraan, dan tidak merasa terpaksa untuk mengisi setiap jeda 

ketika mereka bersama orang  lain  Bahkan, banyak orang yang berbagi 

konsep diam percaya bahwa kata-kata dapat mecemari pengalaman, dan 

bahwa  kebijakan  dapat  muncul  melalui  diam   Agama  Budha  misalnya 

mengajarkan  bahwa  “yang  nyata  itu  ada ”  Perkawinan  agama  Budha 

pada dasarnya diadakan dalam diam  Cermati pula ajaran Kong Hu Chu: 

“Jangan mempercayai dongeng orang lain  Orang lain akan menyesatkan 

kamu ” Banyak pribahasa Jepang menekankan pentingnya diam, seperti 

“Dari  mulut  keluarlah  semua  kejahatan”  dan  “Sekuntum  bunga  tidak 

berbicara ” Bagi orang Indian Amerika, diam yaitu  tanda orang besar  

Orang memperoleh karakter, kebajikan kendali-diri, keberanian kesabaran 

dan  martabat  dari  diam   Di  Negara  kita,  ekspresi  diam  yang  paling 

spektakuler  ditunjukan  oleh Upacara Nyepi  yang  dilakukan  oleh  orang 

Hindu  di  Bali  Ritus  ini  dimaknai  sebagai  uasaha  untuk membersikan 

seluruh alam beserta isinya dan meningkatkan hubungan dan keselarasan 

antara manusia dengan Tuhan, manusia, manusia dengan manusia, dan 

manusia  dengan  lingkungannya   Lewat  Nyepi,  yang  ditandai  dengan 

ketiadaan  aktivitas  keduniaan,  orang-orang  Hindu  melakukan  refleksi 

atas perbuatan mereka pada masa lalu dan beniat memperbaikinya pada 

waktu yang akan datang 

Dalam beberapa budaya, diam itu kurang disukai dibandingkan  berbicara  

Dalam  banyak  situasi  sosial  kita  menghargai  pembicaraan,  seberapa 

kosong  pun  pembicaraan  itu   Tujuannya  dalah  untuk  melepaskan 

ketegangan dan mengatasi keterasingan  Bagi orang Barat, diam itu tidak 

enak  Mereka percaya bahwa mereka dapat menguraikan segala sesuatu, 

baik benda ataupun perasaan  Di Negara-negara Arab dan Yunani yang 

mementingkan  interaksi  social,  diam  dianggap  tidak  menyenangkan 

diantara sesama anggota keluarga dan teman-teman  Kegemaran berbicara 

itu  lebih  penting  lagi  bagi  orang  Italia  yang mengganggap  percakapan 

dengan kawan-kawan sebagai aktivitas yang menyenangkan  Bagi mereka 

kebahagiaan  mereka  yang  terbesar  mudah  diperoleh,  yakni  ngobrol 

dengan kawan-kawan  Mereka percaya bahwa kebersamaan, ngobrol, dan 

kegaduhan yaitu  tanda kehidupan yang baik 

Akan  tetapi,  dalam  beberapa  budaya  lain,  diam  itu  justru 

menyenangkan   Dalam  budaya  jepang  dan  Finlandia,  diam  (jeda)  saat 

berbicara yang mengantar suatu kalimat dengan kalimat berikutnya atau 

topic dengan topic berikutnya yaitu  hal yang wajar, meskipun bagi orang 

barat dan sebagian orang Timur, hal itu terasa menggelisahkan dan sulit 

dipahami  Rata-rata orang Jepang perlu “merasakan” mitra bicaranya dan 

membiarkan  diam  yang  relatif  lama   Orang  Barat  menafsirkan  prilaku 

ini   sebagai  ketidakpahaman,  sehingga  mereka  mempersingkat 

jedah ini dengan menerangkan pendapat mereka sekali lagi atau dengan 

membicarakan  masalah  lain   Usaha  untuk  mendorong  “berkicau” 

kerap  menimbulkan  frustasi  dan  penolakan  diam-diam   Orang  Jepang 

mengganggap orang Barat sebagai “penjahat” yang harus dididik untuk 

menutup mulut  Di Jepang diam berarti penghormatan, pertanda bahwa 

pertanyaan  yang  diajukan  cukup  penting  dan  karenanya  memerlukan 

pemikiran   Dengan  kata  lain,  menjawab  suatu  pertanyaan  tanpa  ragu 

yaitu   suatu  penghinaan  karena  itu  berarti  pertanyaan  ini   begitu 

sederhana sehingga hal itu tidak memerlukan pemikiran 

Akan halnya bangsa Finlandia, perilaku mereka kerap disebut perilaku 

musim  dingin:  mereka  tergesa-gesa  tanpa  berkata  apa-apa  di  jalanan 

dengan  suhu  minus  20  derajat  Celcius   Orang  Finlandia  itu  introvert, 

walupun mereka punya hasrat berkomunikasi  Mereka hangat, hanya saja 

mereka  senang  menyendiri   Mereka  menyukai  ketenangan,  meskipun 

mereka  minum  berlebihan   Mereka  tidak  suka  menyatakan  pendapat 

mereka dalam arena antarbangsa, walaupun mereka independen  Mereka 

jarang membicarakan hal-hal positif mengenai negeri mereka, walaupun 

mereka mencintainya  Orang Finlandia pelit berbicara, sering menunda 

jawaban  korespondensi  dan  menjauhi  perselisihan  dengan  orang  lain 

karma mereka segan atau mereka kurang terampil bericara dan bertindak  

Mereka  biasanya  tidak  mengungkapkan  umpan  balik  atas  pandangan 

orang  lain  dengan  segera,  karena  mereka  memikirkan  terlebih  dulu 

pandangan ini  

J  Warna

Kita  sering  memakai   warna  untuk  menunjukkan  suasana 

emosional,  cita  rasa,  afiliasi  politik,  dan  bahkan  mungkin  keyakinan 

agama  kita,  seperti  ditunjukkan  kalimat  atau  frase  berikut:  wajahnya 

merah,  koran  kuning,  feeling  blue,  matanya  hijau  kalau  melihat  duit, 

kabinet  ijo  royo-royo,  dan  sebagainya   Suatu  teks  iklan  telepon  seluler 

Motorola V-Series menyatakan:

Persepsi tentang dire Anda diwarnai oleh apa yang Anda pakai

”Hobi  jojing?  Radar  Blue  untuk  Anda   Kalau  merasa  Anda 

orangnya cool, ada Light Titanium  Dan untuk yang individualis 

dan kalem, Galaxi Gray pas untuk Anda  Katakan pada dunia 

siapa Anda   ”

Di negara kita , warna merah muda yaitu  warna feminin (konon juga 

warna  romantis  yang  disukai  orang  jatuh  cinta),  sedangkan warna  biru 

yaitu   warna  maskulin   Tidak  sedikit  wanita  yang  baru  melahirkan 

membelikan  barang-barang  berwarna  merah  muda  untuk  anak 

perempuannya  dan  benda-benda  berwarna  biru  untuk  anak  lelakinya  

Warna hijau sering diasosiasikan dengan Islam dan Muslim, bukan hanya 

karena warna  ini menyejukkan mata,  namun  juga warna mi  dipercayai 

sebagai  warna  surga,  seperti  disebutkan  Qur’an  surat  Ar-Rahman  ayat 

64: “Kedua surga  itu hijau  tua warnanya ” Mungkin pula  itu  sebabnya 

mengapa  Dua  warna  bertolak  belakang  yang  paling  banyak  dikupas 

dalam  berbagai  wacana,  dan  wacana  keagamaan  hingga  fiksi,  yaitu  

putih  dan  hitam   Warna  putih  sering  bermakna  positif,  seperti  suci, 

murni, atau bersih  Warna putih dalam bendera negara kita  digambarkan 

sebagai mewakili  kesucian  (sementara warna merahnya melambangkan 

keberanian)   Sedangkan warna  hitam  sering  berkonotasi  negatif  seperti 

jahat,  licik, buruk, atau kotor  Disebutkan, pakaian yang paling disukai 

Nabi Muhammad  yaitu   putih   Bukanlah  kebetulan  jika  banyak  orang 

Islam  mengenakan  pakaian  putih  (pria  mengenakan  baju  koko  dan 

wanita mengenakan mukena) ketika mereka sedang melakukan salat dan 

terutama  ketika  mereka  mengenakan  pakaian  ihram  saat  menunaikan 

ibadah haji di Tanah Suci  Itu pula sebabnya kain kafan berwarna putih 

dipakai untuk membungkus orang Islam yang meninggal  Setidaknya 

warna ini akan diasosiasikan dengan “kesucian” hati si pemakainya, saat 

ia dipanggil Allah Yang Maha Kuasa  Salah satu cara kaum Muslim untuk 

memperoleh  “hati  yang  putih”  ini  yaitu   dengan membaca  salah  satu 

doa iftitah dalam shalat: “Ya, Allah, Tuhanku  jauhkanlah  daku dengan 

closadosaku  sebagaimana  engkau  jauhkan  antara  Timur  dun Barat  Ya, 

Tuhanku, bersilikanlali daku dan dosa-dosaku bagaikan dibersihkannya 

pakaian dan kotoran  Ya, Allah, Tuhanku, cucilah daku dan dosa-dosaku 

dengan  saiju  dan  es ”  Saiju,  seperti  yang  disinggung  dalam doa  iftitah 

itu, yang turun dan langit, memang begitu murni  Warnanya begitu putih, 

terputih dan fenomena alam mana pun yang putih di alam ini ’95

Menarik  bahwa  di  Arab  Saudi  kebanyakan  pria  Arab  mengenakan 

pakaian (gamis) berwarna putih  Boleh jadi karena warna ini dipersepsi 

sebagai warna yang bersih dan suci, selain untuk menetralisir cuaca panas  

Bahkan mobil  yang  disukai  pun  di Arab  Saudi  yaitu   berwarna  putih  

Salah satu alasannya supaya warna mobil ini  tidak cepat luntur oleh 

cuaca  Di negara kita  mobil berwarna putih justru kurang disukai sehingga 

harganya pun relatif  lebih murah dibandingkan dengan mobil berwarna 

lainnya, terutama yang berwarna silver dan hitam 

Dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru, warna 

putih (cahaya) dan warna hitam sering dipertentangkan sebagai kebajikan 

lawan  kejahatan,  kebenaran  lawan  kebodohan,  kejayaan  lawan  dosa  

Misalnya: “Ia,  telah menghalangi  jalanku yang  tak dapat kulewati, dan 

ia  telah menciptakan kegelapan di    jalanku” atau “Ketika aku mencari 

kebaikan, lalu kejahata datang kepadaku; dan ketika aku menunggu cahaya, 

datanglah kegelapan” Bidadari, makhluk yang digambarkan suci, mulia, 

dan  sering menolong  orang,  seperti  pernah  disinetronkan di  negara kita , 

sering digambarkan berpakaian putih  Tokoh dalam film the Wizard of Oz, 

Glinda si penyihir baik dilukiskan berbusana putih sedangkan penyihir 

jahatnya berpakaian hitam  Dalam film Star Wars tokoh jahatnya yaitu  

Darth Vadr yang selalu mengenakan jubah dan tudung kepala berwarna 

hitam 

Oleh karena bersjfat  simbolik, warna bisa menimbulkan pertikaian  

Kita masih  ingat,  bagaimana Golkar melakukan  kuningisasi  di  wilayah 

publik  selama kampanye pemilu 1997  Di Solo khususnya, Golkar dan 

PPP  melakukan  perang  warna   Golkar  menguningka  pagar-pagar  di 

sekitar Masjid Agung, batas tanaman, pohon-pohon, serta pagar keliling 

ningin kurung  PPP lalu memutihkannya karena kawasan itu yaitu  milik 

umum, bukan milik Golkar  Lalu kedua partai politik itu pun ribut, nyaris 

menyelesaikan  persoalan  itu  di  pengadilan   Dalam  kampanye  pemilu 

tahun 1999, partai yang paling getol melakukan pewarnaan wilayah publik 

yaitu  PDI-Perjuangan Warna merah merajalela di mana-mana menandai 

gardu, gapura, spanduk, bendera, baju seragam, topi, dan sebagainya 

Apakah Anda punya warna favorit? Warna-warna apakah yang tidak 

pernah  Anda  gunakan  untuk  baju?  Apakah  iklim,  cuaca,  dan  waktu 

(siang  atau  malam)  mempengaruhi  Anda  untuk  memilih  warna  baju? 

Apakah Anda juga mempertimbangkan warna pakaian Anda ketika Anda 

menghadiri  acara  tertentu, misalnya  kuliah,  pertemuan  keluarga  pesta, 

atau  pemakaman?  Apakah  pilihan  warna  Anda  berlaku  untuk  warna 

dinding rumah? Tidak mudah untuk meneliti apakah warna mempengaruhi 

suasana hati (mood), apalagi rnemastikan hubungan antara warna dengan 

respons tubuh kita, atau mungkinkah hubungan itu sekadar stereotip yang 

dipelajari? Berikut yaitu  uraian suasana hati yang diasosiasikan dengan 

warna 

1 Warna

• Merah

• Biru

• Oranye 

• Biru

• Merah, coklat, biru, ungu, hitam

• Hitam, cokelat 

• Biru, Hijau

• Ungu

• Kuning

• Merah, oranye, hitam 

• Hitam

2 Suasana Hati

• Menggairahan merangsang

• Aman, nyaman

• Tertekan, terganggu, bingung

• Lembut rnenenangkan

• Melindungi, mempertahankan

• Sangat sedih patah hati, tidak

• Bahagia, murung

• Kalem, damai, tenteram

• Berwibawa, agung

• Menyenangkan, riang, gembira

• Menantang, melawan, memusuhi

• Berkuasa, kuat, bagus sekali

Tampaknya  daftar  warna  di  atas  dan  suasana  hati  yang 

diasosiasikannya (versi Amerika) tidak berlaku universal, meskipun 

mirip  dengan  versi  yang  berlaku  dalam  budaya  lain   Di  Cina 

merah  dipakai  dalam  acara  gembira  dan  peraaan,  sedangkan 

di  Jepang menandakan  kemarahan  dan  bahaya  Masih  di  Jepang 

warna putih menandakan kesedihan dan warna  hitam menandakan 

kebahagiaan   Biru  untuk  orang  Indian  Cherokee  menandakan 

kekalahan, sedangkan bagi orang Mesir menandakan kebajikan dan 

kebenaran  Dalam teater Jepang, biru yaitu  warna peran penjahat  

Warna  kuning  menandakan  kebahagiaan  dan  kemakmuran  di 

Mesir, namun di Prancis abad ke-10 menandakan pintu penjahat  

Hijau  mengkomunikasikan  femininitas  kepada  sebagian  orang 

Indian Amerika, kesuburan dan kekuatan kepada orang Mesir, dan 

kemudaan  dan  energi  kepada  orang  Jepang   Ungu  menandakan 

kebajikan  dan  kesetiaan  di Mesir,  keanggunan  dan  kemuliaan  di 

Jepang 

Dalam tiap budaya ada  konvensi tidak tertulis mengenai warna 

pakaian yang layak dipakai ataupun tidak  Kaum wanita umumnya 

lebih bebas memilih warna pakaian  Mereka lebih lazim mengenakan 

pakaian berwarna menyala, seperti merah atau ungu, dibandingkan  pria  

Norma ini tampaknya berlaku juga dalam banyak budaya, termasuk 

di Barat  Bila Anda sebagai pria memakai kemeja berwarna merah 

menyala  atau  ungu,  hampir  bisa  dipastikan  banyak  orang  akan 

melirik  Anda,  dan mungkin  rnenganggap  Anda  orang  yang  aneh 

(feminin)  Namun di Malaysia, pada hari raya kaum lelakinya justru 

senang memakai baju  tradisional Melayu yang berwarna menyala 

dan mengkilat, seperti juga pakaian tradisional sebagian suku asal 

Afrika  yang  warna-warni   Pebisnis  Jepang  yang  dikenal  sebagai 

sarariman (terjemahan dari salary man), yakni pegawai kerah-putih 

dan suatu pcrusahaan besar, biasanya mengenakan kemeja putih, 

jas dan dasi berwarna gelap dengan sepatu yang hitam mengkilat  

Orang Brasil ternyata lebih menyukai sepatu warna coklat dibandingkan  

sepatu warna  hitam  Dalam  banyak  budaya,  khususnya  di  Barat, 

warna hitam menandakan duka cita, sehingga orang hanya mengena 

pakaian  hitam  ketika  mereka  melayat  kematian  atau  menghadiri 

acara pemakaman 

Waktu  saya mengena  baju  hitam pada  sebuah  acara  barbeque  di 

Perth, Australia  anak  salah  seorang  yang  hadir  siang  itu, Nathan 

(9  tahun) Spontan melontarkan pertanyaan kepada saya, “Apakah 

kamu baru pulang dan pemakaman?” Ia menjelaskan bahwa di sana 

orang-orang  hanya mengenakan  baju  berwarna  hitam  jka mereka 

menghadiri pemakaman 

Namun di kalangan Tionghoa di negara kita , orang yang berkabung 

justru mengenakan pakaian putih  Orang-orangg Yang orangtua atau 

kakek neneknya meninggal dunia biasanya mengenakan kain blacu, 

sedangkan orang-orang yang mempunyai hubungan yang lebih jauh 

dengan si mati mengena kain kaci  Hal itu mereka lakukan sebagai 

tanda  prihatin  atas  peristiwa  yang  terjadi   Namun  belakangan 

sebagian orang  tidak mempemasahkan  jenis kain yang dikenakan 

asal tetap berwarna putih 

Seperti juga model pakajan warna yang disukai juga berubah ubah, 

bergantung pada fashion, Warna perak misalnya kini menjadi warna 

paling  dominan  sebagai  lambang  milenium  Lebih  banyak  mobil 

berwarna perak di jalan-jalan juga warna luar televisi yang dijual 

di took-toko Akan tetapi, beberapa warna tampaknya tetap disukai, 

seperti biru laut (navy blue), abu-abu sedang hitam dan beberapa 

ragam coklat  Beberapa warna dianjurkan untuk  tidak dipakai 

seperti  banyak  warna  pastel,  warna-warna  yang  menyala  hijau, 

ungu, dan oranye  warnaa abuabu tampaknya tetap disukai sebagai 

warna perlengkapan kantor termasuk meja dan perangkat komputer 

Hingga  derajat  tertentu,  tampknya  ada  hubungan  antara  warna 

yang dipakai dengan kondisi fisiologis dan psikologis manusia, 

meskipun  kita  memerlukan  lebih  banyak  penelitian  untuk 

membuktikan  dugaan  ini   Misalnya,  bukti  ilmiah  menunjukkan 

bahwa gerakan pernapasan akan meningkat oleh cahaya merah dan 

menurun oleh cahaya biru  Serupa dengan  itu,  frekuensi kedipan 

mata bertambah ketika mata dihadapkan pada cahaya merah dan 

berkurang  ketika  dihadapkan  pada  cahaya  biru   ini  tampaknya 

konsisten dengan perasaan naruliah kita  tentang warna biru yang 

lebih menyejukkan dan warna merah yang lebih aktif  Bagaimana 

pun,  tampaknya  kita  tidak  dapat  beristirahat  tenang  di  ruangan 

yang dinding-dindingnya berwarna merah menyala 

Usia agaknya mempengaruhi pilihan warna  Suatu acara TV swasta di 

negeri kita pernah menyiarkan bahwa pasangan dewasa dan berusia 

lanjut lebjh menyenangi dinding rumah berwarna kalem, sedangkan 

pasangan muda lebih menyenangi dinding rumah berwarna cerah  

Saya pernah mendengar cerita bahwa warna menyala (merah atau 

orange) yang mendominasi  restoran cepat saji di Amerika Serikat 

(yang  belakangan  juga  di  banyak  negara  lain) mempercepat  rasa 

lapar  atau  meningkatkan  selera  makan  pengunjung   Artinya, 

penataan  warna  seperti  itu  membuat  makanan  cepat  laku   Saya 

juga ingat, dua klub sepak bola papan-atas di Inggris yang seragam 

kesebelasannya sama-sama merah harus diundi untuk menentukan 

tim  mana  yang  berhak  mengenakan  kostum  merah  dalam  suatu 

pertandingan  final  sekitar  pertengahan  dekade  1990-an   Tim 

yang dijagokan menang ternyata kalah, setelah mereka pun kalah 

dalam undian penentuan kostum tim itu  Seorang analis sepak bola 

mengemukakan bahwa warna kostum mereka yang adem membuat 

semangat mereka lembek, sehingga mereka pun kalah 

Warna  hijau,  kuning,  dan  merah  yaitu   warna  yang  maknanya 

universal sebagai pengatur lalu lintas  Di mana pun, hijau berarti 

“silakan  jalan,”  kuning  “siap-siap  atau  hati-hati,”  dan  merah 

“berhenti ” Namun jangan lupa, sebagai dasar pelat mobil, makna 

warna  tidak  lagi universal  Di Arab Saudi, pelat putih dipakai 

untuk mobil  pribadi,  plat  kuning  untuk  taksi,  pelat merah  untuk 

kendaraan umum yang besar, dan pelat biru untuk mobil angkutan 

barang  Di Oman lain lagi 

Pada hari pertama kunjungan beliau di Muscat, ibukota Kesultanan 

Oman,  beliau  sering  keliru  menghentikan  taksi  lantaran  masih 

terbawa kebiasaan di  tanah air  beliau melambaikan tangan kalau 

ada mobil sedan berpelat kuning  Eh, nggak tahunya, Yang beliau 

hentikan  kendaraan  pribadi   Pengemudinya  memang  kadang-

kadang mau berhenti asal mereka  tidak sedarg  terburu-buru atau 

sopirnya bukan wanita  Biasanya, mereka &  lalu bertanya kalau-

kalau saya butuh bantuan  Bahkan tidak jarang beliau ditawari ikut 

menumpang 

Dan penjelasan salah seorang pengemudi, s beliau baru tahu kalau 

sistem pewarnaan dasar  pelat  nomor  kendaraan  ternyata  berbeda 

dengan di  tanah air  Di negeri berpenduduk sekitar dua  juta  jiwa 

ini,  pelat  kendaraan milik  pemerintah  diberj  warna  dasar  hitam, 

sedangkan  di  negara kita ,  merah   Untuk  kendaraan  umum  seperti 

taksi dan bus diberi warna merah, padahal di tempat kita kuning  

Sebaliknya, warna kuning justru dipakai untuk kendaraan pribadi, 

yang di negara kita  warnanya hitam 


K Artefak

Artefak yaitu  benda apa saja yang dihasilkan kecerdasan manusia  

Aspek ini yaitu  perluasan lebih jauh dan pakaian dan penampilan 

yang  telah kita bahas sebelumnya  Benda-benda yang dipakai untuk 

memenuhi  kebutuhan  hidup  manusia  dan  dalam  interaksi  manusia, 

sering mengandung makna-makna  tertentu   Bidang  studi mengenai  hal 

ini disebut objektika (objectics)  Rumah, kendaraan, perabot rumah dan 

modelnya  (furnitur,  barang  elektronik,  lampu  kristal),  patung,  lukisan, 

kaligrafi,  foto  saat  bersalaman dengan presiden,  buku  yang kita  pajang 

di ruang tamu, koran dan majalah yang kita baca, botol minuman keras, 

bendera, dan bendabenda lain dalam lingkungan kita yaitu  pesan-pesan 

bersifat nonverbal, sejauh dapat diberi makna 

Tidak semua orang dapat membeli microwave, TV layar datar raksasa, 

sepeda balap berharga puluhan juta rupiah, apalagi sepeda motor Harley 

Davidson  yang  model  terbarunya  berharga  ratusan  juta  rupiah  (bagi 

sebagian orang, Harley yang buatan Amerika itu yaitu  impian dan gaya 

hidup  Seorang tukang kayu bakar asal Majalaya, Jawa Barat, akhirnya bisa 

memiliki sepeda motor yang legendaris ini setelah menabung selama 40 

tahun) Bila barang-barang seperti itu terpajang di rumah seseorang, kita 

tahu bahwa pemiliknya yaitu  orang berduit  BMW sering diidentikkan 

dengan mobil  orang  yang  dinamis  dan  suka  tantangan; Mercedes Benz 

dianggap mobil orang yang sukses dan mapan; dan Volvo dicitrakan mobil 

orang  yang  konservatif   Bahkan  pelat mobil  Amerika  yang  dipasang  di 

belakang mobil seseorang  juga menunjukkan dunia simbolik si pemilik 

mobil itu, yakni keinginan agar orang lain punya kesan bahwa ia pernah 

mengunjungi  negeri  yang  memakai   pelat  mobil  itu   Akari  halnya 

payung, banyak pria tidak suka membawanya pada musim hujan, buk