Posisi duduk yang Anda putuskan, bila
Anda berpeluang untuk itu boleh jadi akan ditafsirkan orang,
termasuk dosen Anda Bila Anda memilih duduk di depan, mungkin
Anda dianggap orang pandai, ingin memperoleh nilai yang baik,
hangat, terbuka, atau mencari perhatian Posisi tengah mungkin
diindentikkan dengan kerendahan hati, tidak ingin menonjol,
sedangkan posisi belakang mungkin diasosiasikan dengan
ketidakpedulian atau kebodohan
Setiap budaya mengkonsepsikan pola komunikasi diadik (dua
orang) yang berlainan Secara garis besar, orang Barat senang
berbicara berhadapan, sedangkan orang Timur senang berbicara
berdampingan atau membentuk siku-siku Bagi orang Timur, orang
Cina khususnya, berbicara berhadapan mengesankan tidak nyaman
dan konfrontatjf Sebabnya, antara lain, karena orang Timur ingin
menjaga keselarasan (bekerja sama) dengan orang lain, sedangkan
orang Barat bersifat individualis dan senang berkompetisi Dalam
banyak budaya Timur, pengaturan tempat duduk mencerminkan
perbedaan status dan peran Di Korea misalnya, tempat duduk
sebelah kanan di dalam mobil, kantor, atau rumah, dianggap tempat
duduk terhormat Di Jepang, orang yang paling dihormati duduk di
salah satu kepala meja berbentuk empat persegi-panjang; pejabat
berikutnya di kanan dan kiri posisi senior ini; dan posisi terendah
duduk dekat pintu dan di ujung meja yang berlawanan dengan
tempat duduk orang paling berkuasa
Winston Churchill pernah mengatakan, “Kita membentuk hangunan
kita, dan setelah itu bangunan kita membentuk kita ” Gedung-
gedung bertingkat di kota metropolitan, perumahan real estate yang
asri di kota peristirahatan, kampung kumuh di pinggir sungai, dan
gubuk-gubuk milik petani di lereng gunung, semua itu yaitu
“panggung-panggung” berbeda tempat manusia memainkan drama
kehidupan Salah satu tafsiran atas ucapan Churchill itu yaitu
bahwa kenyanianan peserta komunikasi juga dipengaruhi penataan
ruangan, kursi dan meja di ruangan ini
Penataan furniture jelas mempengaruhi suasana komunikasi Dokter
Abraham White melakukan eksperimen informal untuk mengetahui
apakah meja yang membatasi dokter dan pasiennya mempengaruhi
konsultasi mereka Ia menemukan bahwa bila meja pembatas itu
ditiadakan, 55,4% dan pasiennya duduk santai Bila meja itu di
tempatnya, hanya 10,8% dari jumlah pasiennya yang duduk santai
Maka masuk akal pula bila seorang bawahan yang diterima persis di
depan bosnya dengan dibatasi meja yang lebar akan merasa kurang
nyaman Bawahan akan merasa lebih nyaman bila ia diterima di
kursi jok dengan duduk bersebelahan atau membentuk siku-siku
dengan atasannya Bos yang tetap duduk di kursinya di belakang
meja kantornya itu cenderung ingin menunjukkan statusnya sebagai
atasan Pesan nonverbalnya seakan-akan, “Mari kita bicara resmi
Saya atasan kamu Dan kamu’ bawahan saya ” Sebaliknya bila ia
duduk di kursi jok dekat bawahannya, secara simbolik ia merendahkan
statusnya itu sehingga hampir sejajar dengan bawahannya, seakan-
akan mengatakan, “Santai saja Jangan gugup Kita ngobrol saja ”
Maka seorang polisi yang terampil akan menginterogasi orang
yang dicurigai dengan meniadakan meja yang membatasi mereka,
sehingga orang yang dicurigai ini lebih terdorong untuk
berbicara terus terang Dalam dunia bisnis, sebagian manajer yang
arif malah berusaha meningkatkan komunikasi informal dengan
mengunjungi bawahan di ruang bawahan sendiri David Ogilvy,
kepala salah satu agen periklanan terbesar di Amerika berkata,
“Jangan panggil orang ke kantor Anda—itu menakutkan mereka
Alih-alih, kunjungilah mereka di kantor mereka ”
Gambar 9 1 Pola Tradisional dan Sepatu Kuda
Gambar 9 2 Pola Modular
Secara umum dapat dikatakan, semakin formal penataan ruangan,
semakin formal pulalah komunikasi yang dikehendaki Hubungan
pembicara dengan pendengar dalam suatu kuliah, seminar, lokakarya
atau pelatihan, juga bergantung pada pengaturan furnitur ada
tiga pola dasar dalam pengajaran di kelas, yakni pola tradisional,
pola sepatu-kuda, dan pola modular’ Pembicara yang memakai
pola tradisional, yakni duduk atau berdiri di depan ruangan,
apalagi bila memakai mimbar, sementara pendengarnya duduk
berjajar ke belakang, mengesankan berkuasa, menjaga jarak, dan
menggurui pendengarnya Bila kursi dan meja diatur membentuk
sepatu-kuda (U atau setengah lingkaran), sementara pembicara
berdiri atau duduk di tengah-tengah kedua tepinya, maka jarak
status ini mengesankan lebih sempit, dan komunikasi dua-arah
atau bahkan multi-arah pun akan lebih lancar Pola modular paling
jarang digunakan, baru dilakukan bila pembicara menghendaki
kerjasama kelompok
ada pola-pola lain yang yaitu modifikasi dan pola-pola
dasar ini Dalam kenvataannya, pola sepatu-kuda mungkin terdiri
dan beberapa baris, atau dimodifikasi menjadi pola lingkaran, pola
elips, atau pola empat persegi panjang, ataujuga pola sepertiga
atau seperempat lingkaran, disesuaikan dengan jumlah peserta
komunikasi dan kondisi ruangan yang ada Pola lingkaran akan
memberi kesan kesederajatan kepada semua orang yang hadir
Kuliah di negara kita , termasuk kuliah pascasarjana, sering
memakai pola tradisional, meskipun jumlah mahasiswanya
sedikit Berbeda dengan di negara kita , kuliah pascasarjana di
Amerjka dan di Australia, sering berlangsung dengan memakai
pola sepatu-kuda, bukan hanya karena iumlah peserta kuliah relative
sedikit, namun terutama karena jarak social antara dosen dan
mahasiswanya tidak selebar di negara kita Tidak dapat disangkal,
pengajaran di negara kita, dan SD hingga perguruan tinggi, sedikit
banyak masih beraroma feodal Pengajar dianggap orang yang serba
tahu, “dewa” layaknya, sementara siswa atau mahasiswa yaitu
bagai kertas kosong atau ember yang harus diisi apa saja oleh guru
atau dosen mereka Karena itu, dalam pelajaran di kelas atau kuliah
sering tidak ada tanya jawab Kalau kesempatan itu ada, tidak banyak
siswa atau mahasiswa yang berani bertanya, apalagi mengkritik
pendapat guru atau dosennya Di Amerika, atas pertanyaan seorang
mahasiswa, seorang profesor tidak malu menjawab, “Saya tidak
tahu jawabannya Saya akan mempelajarinya Minggu depan saya
akan memberikan jawabannya ”
Penataan ruang ini, baik ruang tertutup atau ruang terbuka, boleh
jadi berkaitan dengan kepribadian, kebiasaan atau dilandasi oleb
kepercayaan atau ideologi tertentu Pintu ruang kantor orang yang
pribadinya terbuka boleh jadi lebih sering terbuka dibandingkan pintu
ruang kantor orang yang berpribadi tertutup Orang Amerika Utara
cenderung membiarkan pintu kantornya terbuka Bila tertutup, itu
berarti ada pertemuan pnibadi atau peristiwa khusus yang mengubah
kebiasaan itu Sebaliknya, orang Jerman cenderung menutup pintu
kantornya sepanjang waktu; orang yang membuka pintu dan masuk
tanpa izin dianggap kurang ajar
Suatu keluarga yang rumahnya dikelilingi pagar yang tinggi dengan
pintu gerbang yang selalu tertutup, di suatu daerah yang kebanyakan
warganya saling mengenal, hingga derajat tertentu menunjukkan
keengganannya untuk bergaul dengan warga sekitar Persis
seperti bangsa Cina masa lalu yang membangun Tembok Besar Cina
(the Great Wall) yang menunjukkan sikap masa lalu mereka untuk
menyendiri dan tidak ingin diganggu bangsa lain
Sementara itu, dalam budaya tradisional Bali, air yang mengucur
188 BAB VIII Komunikasi Nonverbal
dan atap rumah suatu keluarga tidak boleh jatuh di jalan, menimpa
bangunan atau pekarangan orang lain Hal itu dianggap aib bagi
kedua belah pihak Bila itu terjadi, pertengkaran akan timbul di
antara warga warga Dalam budaya Bali, masuk di bawah
jemuran yaitu suatu hal yang sangat tabu, sehingga hal itu harus
dihindari dan bila hal itu terjadi, biasanya dilakukan upacara
pembersihan
Dua negara yang sedang berperang sering mengadakan perundingan
perdamaian di negara yang dianggap netral; bahkan meja
perundingan pun dipilih dengan hati-hati lazimnya bundar untuk
menunjukkan bahwa pihak pihak yang berunding itu ada dalam
posisi yang setara
Penataan ruang atau gedung mempengaruhi cara berkomunikasi
Anggota-anggota keluarga yang tinggal pada lantai yang sama akan
cenderung lebih akrab satu sama lain dibandingkan jika mereka tinggal
pada lantai berbeda Status sosial atau tingkat kekuasaan seseorang
tidak pelak mempengaruhi tipe rumah pribadi, ukuran ruang kerja
dan jenis furniturnya, terutama di Negara-negara otoriter dan
dalam warga feodalistik/ paternalistic Semakin besar ruang
kantor seseorang, dan semakin tinggi kursinya, semakin tinggi
pula statusnya Bukan suatu kebetulan bila kita mengenal sebutan
Jabatan Puncak, Jaksa Agung, Mahkamah Agung, Top Executive,
dan Your Highnes Ruangan pemimpin puncak biasanya paling
besar, dengan furniture paling mahal Rumah pribadinya pun
hampir bisa dipastikan paling luas dan mewah untuk menunjukkan
tingkat pendapatan dan kepangkatannya Begitu juga mobilnya,
biasanya sedan besar mewah yang mesinnya bertenaga besar pula
Dalam kaitan ini, maka status atau pentingnya suatu jabatan atau
unit dalam suatu lembaga pemerintah atau swasta, dapat di lihat
pula berdasar luas kantornya dan letaknya Kalau kantor humas
suatu lembaga pemerintahan itu sempit dan terletak di pelosok yang
pengap, bisa dipastikan bahwa peran humas itu sekadar”pelengap
penderita” dalam pemerintahan ini
Pada jaman orde baru status Soeharto terlihat pada cara ia dan para
menterinya duduk Soeharto duduk di kursi dengan meja lebar
yang juga menggambarkan kekuasaan sementara para menteri
duduk berjejer di spasi depannya dengan khitmad, melaporkan
perkembangan terakhir dan siap melaksanakan apapun “titah” sang
presiden Dalam komposisi seperti itu tanpa mengenal orang-orang
yang duduk sekalipun, kita tahu siapa yang jadi bos Kekuasaan
189BAB VIIIKomunikasi Nonverbal
Soeharto yang tampak paling “agung” yaitu ketika ia berdiri
khidmad di teras Istana Merdeka pada setiap upacara peringatan
kemerdekaan negara kita , 17 Agustus, di hadapan puluhan ribu
peserta upacara di halaman istana Jauh sebelum itu, untuk
menunjukkan kkuasaannya yang besar dan rasnya yang super ke
seluruh dunia, Hitler merancang strukutur yang massif Tempat
rapat umum Nurenberg itu luasnya 15 kali luas lapanagan sepakbola
Amerika Tribun berbicaranya dilatarbelakangi 170 tiang batu yang
berjajar, setinggi 60 kaki dan dilengkapi 1 200 lampu sorot Pesan
nonverbal struktur fisik yang melengakpi gemuruh hamper sejuta
suara manusia itu memperteguh perasaan superioritas mereka
Dalam acara-acara seremonial, orang-orang penting biasanya
menempati kursi paling depan yang kualitasnya lebih baik dibandingkan
kursi-kursi dibelakangnya dalam jamuan formal yang diadakan
suatu lembaga pemerintahan (lembaga kepresidenan, kedutaan
asing dan sebagainya), penempatan orang pada kursi yang tepat
lebih diperhatikan lagi: siapa punya status bagaimana dan duduk
dimana Kesalahan yang dilakukan dapat ditafsirkan sebagai
pelanggaran etiket yang serius Fenomena yang ekstrem dapat kita
temukan dalam pengadilan Hakim duduk di atas kursi yang tinggi
sementara terdakwa duduk di tengah ruangan, mengesankan betapa
rendah statusnya Saat pengadilan Nurdin Halid mantan Direktur
Puskud hasanudin Sulawesi Selatan yag juga anggota MPR/DPR
yang dituduh mengkorupsi dana Simpanan Wajib Khusus Petani
(SWKP) cengkeh di Sulawesi Selatan, protes warga muncul
ketika Nurdin duduk di samping pengacaranya, tidak di tengah
ruangan sebagaimana lazimnya
H Konsep Waktu
Waktu menentukan hubungan antarmanusia Pola hidup manusia
dalam waktu dipengaruhi oleh budayanya Waktu berhubungan erat
dengan perasaan manusia Kronemika (chronemics) yaitu studi dan
interpretasi atas waktu sebagai pesan Bagaimana kita mempersepsi dan
memperlakukan waktu secara simbolik menunjukkan sebagian dari jati
diri kita Siapa diri kita dan bagaimana kesadaran kita akan lingkungan
kita Bila kita selalu menepati waktu yang dijanjikan, maka komitmen pada
waktu memberikan pesan tentang diri kita Demikian pula sebaliknya,
bila kita sering terlambat menghadiri pertemuan penting
Edwar T Hall membedakan konsep waktu secara dua: waktu
monokronik (M) dan waktu polikronik (P) penganut waktu polikronik
memandang waktu sebagai sesuatu putaran yang kembali dan kembali
lagi Mereka cenderung memikirkan kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam
waktu itu sendiri, menekankan keterlibatan orang-orang dan penyelesaian
transaksi ketimbang menempati jadwal waktu Sebaliknya penganut waktu
monokronik cenderung mempersepsi waktu sebagai berjalan lurus dari
dari masa silam ke masa depan dan memperlakukannya sebagai entitas
yang nyata dan bisa dipilah-pilah, dihabiskan, dibuang, dihemat, ipinjam,
dibagi, hilang atau bahkan dibunuh, sehingga mereka menekankan
penjadwalan dan kesegeraan waktu Waktu P dianut kebanyakan budaya
Timur, Eropa Selatan (Italia, Yunani, Spanyol, Portugal) dan Amerika
Latin, sedangkan waktu M dianut kebanyakan budaya Barat (Eropa Utara,
Amerika Utara, dan Australia)
Penganut waktu M cenderung lebih menghargai waktu, tepat waktu dan
membagi-bagiserta menepati jadwal waktu secara ketat, memakai satu
segmen waktu untuk mencapai suatu tujuan Sebaliknya penganut waktu
P cenderung lebih santai, dapat menjadwalkan waktu untuk mencapai
beberapa tujuan sekaligus Karena dipengaruhi konsep waktu M, warga
New York berjalan cepat, bagai dikejar setan, kontras dengan warga Jakarta
apalagi warga Yogyakarta yang berjalan santai, karena dipengaruhi waktu
P cara jalan mahasiswa di kampus-kampus Amerika berbeda dengan
cara jalan mahasiswa di kampus-kampus negara kita Ketika mahasiswa
Amerika berjumpa dengan kawannya, ia mengatakan “Hello” atau “Hi,”
lalu ngobrol beberapa menit, dan bergagas lagi ke perpustakaan untuk
belajar atau ke pondoknya untuk mengerjakan tugas Bandingkan dengan
mahasiswa negara kita yang sering ngobrol panjang sambil berjemur di
pelataran kampus Mahasiswa Amerika memakai sepatu roda dan
skateboard untuk mengejar waktu kuliah, agar memperoleh tempat duduk
paling strategis; mahasiswa negara kita memakai benda-benda itu
untuk gaya-gayaan
Di Amerika Latin, kita tidak perlu heran, kesal Atau kaget bila kita
harus menuggu berjam-jam untuk bertemu dengan mitra bisnis yang
baru Menuggu 45 menit tidak luar biasa, ibaratnya sama saja dengan
menuggu lima menit di Amerika Padahal orang Amerika yang terlambat
lima menit saja perlu menyatakan keterlambatannya dan bahkan meminta
maaf bila keterlambatannya 10 hingga 15 menit Orang Amerika yang
harus menunggu setengah jam untuk menemui calon mitra bisnis akan
merasa terhina atau disepelekan Bila Anda terlambat dating lebih dari
10 menit ke pertemuan bisnis Amerika, Anda boleh jadi dianggap tidak
dapat diandalkan
Dikebanyakan Negara bagian AS bila seseorang diundang ke pesta
ia diharapkan telat 10 hingga 40 menit, jika diundang makan malam ia
diharapkan tepat waktu atau terlambat maksimal 15 menit Tetapi dalam
urusan bisnis orang diharapkan tepat waktu atau terlambat maksimal
lima menit Orang-orang Mormon di Utah lebih waktu Keterlambatan
dianggap penghinaan Seorang Jenderal Amerika terkenal yang kariernya
melesat mengakui bahwa salah satu rahasia keberhasilannya yaitu selalu
datang 15 menit lebih awal untuk menepati janji bertemu Dalam budaya
Amerika, ketepatan waktu megkomunikasikan penghormatan, sedangkan
keterlambatan yaitu penghinaan (“Saya kira Anda tidak penting; waktu
Anda tidak berharga banyak”) Dalam beberapa budaya lain, datang tepat
waktu justru yaitu penghinaan (“Anda orang yang tidak penting
sehingga Anda mengatur kegiatan Anda begitu mudahnya; Anda sungguh
tidak punya kegiatan lain untuk Anda lakukan”)
Orang Rumania dan orang Jepang juga tepat waktu Namun orang
Jerman dan orang Swiss lebih ketat lagi dalam menaati jadwal waktu Ini
hanya masalah perbedaan konsep waktu saja Salah satu Negara di Eropa
yang longgar waktu yaitu Italia Untuk menunjukkan hal itu, orang Italia
mempunyai ungkapan “Dolce far niente” yang artinya “menyenangkan
sekali tidak melakukan apa pun ” Maka apa yang dinamakan keterlambatan
dan toleransi terhadap keterlambatan itu memang bervariasi dari budaya
ke budaya Dalam budaya kita sendiri khususnya, keterlambatan itu
bervariasi dari satu situasi ke situasi yang lain Kuliah mahasisawa,
seminar dosen, dan rapat pimpinan fakultas bisa terlambat hingga satu
jam Orang berstatus lebih tinggi biasanya lebih ditoleransi untuk datang
terlambat Umumnya bawahan lebih dulu hadir dibandingkan atasan
Kebanyakan bangsa Timur memandang waktu sebagai suatu rentang
durasi yang tidak terinterupsi, tanpa perubahan yang penting, jadi tidak
terobsesi dengan jadwal waktu dan tidak memilah-milahnya secara ketat
Orang berorientasi waktu P tidak biasa menjadwalkan waktu untuk
bertemu dengan setiap orang yang berbeda Kalau perlu, orang-orang yang
punya kepentingan berbeda diterima pada jam yang sama Barangkali
karena konsep waktu P itu jugalah kebanyakan orang negara kita tidak
memahami makna antre, yang yaitu salah satu perwujudan konsep
waktu M seperti kebanyakan orang Mediterania dan orang Amerika
Selatan, kita orang negara kita tidak antre ketika kita membeli prangko
di kantor pos atau naik bus kota, dan kita dikenal sebagai orang yang
suka nyerobot ketika berada di negeri-negeri berbudaya antre seperti
Inggris dan Jerman Orang Asing dan orang Arab yang berwaktu P juga
senang tawar-menawar ketika mereka berbelanja di toko dan pasar
terbuka, sebagai cara memakai waktu yang menyenangkan namun
sekaligus menguntungkan dalam bisnis Orang Amerika menganggap cara
ini menjengkelkan dan membuang-buang waktu, juga menduga bahwa
penjual mencoba menipu dengan memasang harga yang tudak terbuka
Maka di Timur, pembicaraan melalui telepon tidaklah selazim di Barat,
karena orang Timur tidak terdorong untuk menyelesaikan tugas secepat
mungkin Orang Cina misalnya tidak nyaman melakukan transaksi bisnis
dengan telepon, berbeda dengan orang Amerika yang dapat melakukan hal
itu tanpa pernah bertemu muka sekalipun Penjual menawarkan barang;
pembeli memesannya bila tertarik; pembeli mengirimkan cek dan penjual
mengirimkan barangnya Orang negara kita tidak berbeda jauh dengan
orang Cina Kita memakai telepon untuk merencanakan tempat dan
waktu pertemuan, namun bukan untuk menuntaskan masalah yang kita
bicarakan Apalgi di kalangan Pemerintahan, karena masih dipengaruhi
budaya feodal, bawahan merasa tidak sopan untuk membicarakan
sesuatu dengan atasan lewat telepon, padahal masalahnya dapat saja
diselesaikan lewat sarana komunikasi ini Sebaliknya, atasan pun
merasa tidak dihormati kalau bawahannya tidak datang menghadap untuk
membicarakan persoalan, meskipun persoalannya tidak begitu penting
Inti kehidupan Timur yaitu kesatuan dengan anima mundi, spirit
alam semesta ranah makhluk yang abadi Perubahan-perubahan selalu
membawa ke permulaan
berdasar konsep waktu yang bebeda itulah, sopir bus umum di
Negara kita tidak menjadwalkan waktu berangkat mereka, berbeda
dengan bus umum di Australia misalnya, bus umum di Negara kita baru
berangkat kalau kendaraan sudah penuh sesak Kalau pun supir bus
bergegas dan ngebut, itu bukan mereka ingin menepati jadwal waktu,
melainkan karena mereka dikejar setoran Di Bandung, supir angkot
masih mau menunggu orang yang masih jalan kaki Di belakang, bahkan
sering memundurkan kendaraan untuk menjemput penumpang Kontras
dengan itu di Melbourne, Australia, bus berangkat bila jadwalnya sudah
tiba, meskipun dengan satu, dua orang penumpang atau bahkan tanpa
penumpang sekalipun
Seperti orang Amerika Latin, orang Yunani tidak menjadwalkan waktu
khusus untuk bertemu dangan seseorang seraya meniadakan perjanjian
dengan orang lainnya Karena itu, jadwal perundingan pun bisa mundur
tanpa kita ketahui secara pasti kapan akan berakhir Orang Yunani,
menganggap negosiasi bisnis tidak terpisah dari interaksi social Mereka
193BAB VIIIKomunikasi Nonverbal
akan berbicara dengan Anda mengenai masalah pribadi dan hal lain
yang tidak berkaitan dengan bisnis sebelum perundingan dimulai Bila
di Amerika atau Kanada, para eksekutif top hanya perlu menyepakati
pokok-pokok perundingan, dan menyerahkan rincian-rinciannya kepada
bawahan mereka, di Yunani berlaku sebaliknya seorang eksekutif Yunani
menganggap bahwa orang yang mengabaikan rincian sebagai tidak dapat
dipercaya Akhir perundingan pun bisa mundur tanpa diketahui secara
pasti kapan akan berakhir Konsep waktu P serupa juga berlaku di Portugal
Orang Swedia berorientasi waktu M yang ditinggalkan untuk sementara
waktu oleh mitra main tenisnya, orang Portugis yang berorientasi waktu P,
untuk menuntaskan pembicaran bisnis dengan seorang portugis lainnya
yang datang ke lapangan, tentu akan merasa disepelekan dan tersinggung,
sekalipun orang Portugis tidak bermaksud menyepelekannya
Konsep waktu negara kita , seperti kebanyakan konsep waktu budaya
Timur, jelas termasuk konsep waktu polikronik, seperti tercermin dalam
istilah “Jam Karet ” Bila kita diundang menghadiri jamuan, seperti pesta
ulang tahun atau sukuran lulus sarjana dirumah seseoarang, datang tepat
waktu malah dianggap kurang sopan Boleh jadi orang yang berulang
tahun masih mengenakan daster, sementara rambutnya masih kusut
Kedatangan kita akan membuatnya malu dan boleh jadi ia menyangka
kita kebelet untuk mengkonsumsi makanan
Kebiasaan jam karet orang negara kita tampaknya terus dipraktekkan
di luar negeri selama mereka bergaul dengan sesama orang negara kita ,
termasuk mereka yang sudah puluhan tahun tinggal di Australia
Orang Australia yang sering berhubungan dengan orang negara kita di
Melbourne menyebutnya elastic time Maka, meskipun orang-orang
negara kita di Melbourne punya komitmen akan pentingnya waktu akan
sejauh berurusan dengan orang kulit putih dalam pekerjaan, mereka tetap
mempraktikkan jam karet ketika berada di lingkungan komunitas mereka
sendiri Meskipun mereka biasa tepat waktu datang di kantor atau bertemu
dengan orang bule, mereka tetap saja datang terlambat ketika berurusan
dengan orang negara kita Tak penting bagi mereka untuk memulai dan
mengakhiri suatu acara tepat-waktu seperti tertulis dalam jadwal yang
ditentukan Suatu kegitan bisa berlangsung berjam-jam, karena orang-
orang masih ingin bersama-sama, ngobrol ngalor ngindul, meskipun acara
telah selesai Sikap itu agaknya yaitu solidaritas tak tertulis Atau
seperti Ade Faisal, aktivis Himpunan Pengajian Islam At-Taqwa (HPIA)
Melbourne, “yaitu toleransi terhadap orang-orang negara kita lain
yang punya sikap serupa,” Dan,”Mentalalitas ini sulit dihilangkan,”
194 BAB VIII Komunikasi Nonverbal
kata Tata Kristanta, seorang tokoh Persatuan Warga negara kita di Victoria
(PERWIRA)
Dari penelitian lapangan yang saya lakukan terungkap hampir semua
kegiatan warga negara kita di Melbourne molor-waktu Misalnya perayaan
Natal oleh warga negara kita beragama Kristen di gereja Malvern terlambat
42 menit; perayaan lebaran oleh PERWIRA, 32 menit; sementara oleh
Iktan Warga negara kita di Victoria (IKAWIRIA), 54 menit; pertemuan
Dharma Wanita, 36 menit Sering juga kegiataan terlambat satu hingga
dua jam, seperti pertemuan bulanan Paguyuban Jawa dan dan pengajian
dwi-mingguan HPIA Kadang-kadang upacara yang dilakukan Konsulat
negara kita di Melbourne pun terlambat, kecuali upacara peringatan
kemerdekaan yang biasanya tepat waktu Selain ada nilai waktu histories
(proklamasi oleh Soekarno sekitar 10 00 WIB di pegangsaan Timur,
Jakarta) yang dipentingkan, ini agaknya di maksudkan untuk memberi
kesan baik kepada tamu asing Maka, meskipun perlakuan terhadap
waktu di antara orang-orang negara kita sendiri lebih luwes, praktik
ini dicoba dihindari ketika ada outsiders yang hadir memakai
pendekatan Erving Goffman, perlakuan waktu pertama disebut “panggung
belakang” (backstage) suatu kelompok (etnik) yang tidak relevan bagi
kelompok luar, sedangkan perlakuan waktu kedua disebut”panggung
depan (frontstage)-nya
Kesimpulannya, orang-orang negara kita hidup di dua dunia waktu
Mereka menerapkan norma (waktu) yang berbeda ketika berurusan
dengan orang Australia Sebagai ilustrasi: pernah HPIA mengadakan
rapat untuk mendiskusikan proposal untuk mendirikan sebuah pusat
Islam bagi kaum Muslim negara kita di Melbourne Pertemuan hampir dua
jam terlambat, karena sebagian orang telat datang Pribumi mengeluh,
menyesal keterlambatan itu, karena tamu terpenting (seorang doktor
ekonomi Australia yang beristrikan wanita negara kita ) harus menunggu
begitu lama Untungnya sang doktor sudah memaklumi kebiasaan
Melayu itu Ke-negara kita -an di Melbourne sedemikian erat kaitanya
dengan keterlambatan waktu Realitas waktu polikronik orang negara kita
kehilangan koherensinya ketika tiba-tiba mereka berhadapan dengan
orang Australia yang berkesadaran waktu monokronik
Setiap budaya mempunyai kesadaraan berlainan mengenai pentingnya
waktu: millennium, abad, dekade, tahun, bulanan, minggu, hari, jam,
menit, dan detik Petani di desa tampaknya tidak terlalu mempedulikan
pergantian waktu, termasuk pergantiaan millennium sekalipun Mereka
mungkin lebih memperhatikan pergantian musim yang mempengaruhi
cara mereka bercocok tanam Dalai Lama mengatakan, Bagi saya, (waktu)
tidak ada artinya Milenium Baru, Abad Baru, Tahun Baru Untuk saya
hari tetap berganti hari, malam berganti malam, matahari, bulan, bintang,
tetap sama
Budaya Barat tampaknya lebih terobsesi dengan waktu dan
pergatiannya Banyak pasangan merencanakan bercinta sedemikian rupa,
agar bayi mereka kelak lahir sebagai bayi millennium, yakni tanggal 1
tahun 2000 (Meskipun pendapat lain mengatakan bahwa millennium
baru itu baru dimulai 1 Januari tahun 2001) Angka 2000 itu terkesan
simbolik Selain banyak pasangan hidup yang mendambakan punya anak
yang lahir 1 Januari 2000, banyak orang dewasa di dunia yang menjadi
pemburu matahari millennium Padahal, seperti dikatakan Fuad Hassan,
mantan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan ”Tidak ada yang luar biasa
dalam peralihan millennium Hanya saja, manusia memang suka pada
pertanda dan perlambang ” Waktu yaitu misteri, atau mungkin sekedar
“ilusi” atau “mitos,” dalam arti bahwa waktu tidak mengandung makna
apa pun, di luar makna yang diberikan oleh manusia Nilai sejati waktu
hanyalah bahwa waktu itu harus diisi dengan perbuataan mulia oleh orang
yang masih hidup
Goenawan Mohamad dengan liris melukisakan kenisbian waktu
ini Waktu yang menjadi seperi sebatang buluh tentu bukan waktu
yang “sebenarnya ” Bila saya naik kapal terbang dari Palembang ke biak
pada pukul 24:00 tanggal 31 Desember 1999, dengan segera saya akan
masuk ke pukul 01:00, dan itu berarti berbeda, bahkan di milenium
yang lain Sementara di pelbagai titik di muka bumi orang sedang ramai
berpesta atau upacara khusus menyambut datangnya tahun 2000, saya
dan pesawat yang saya naiki tak akan pernah merasa memasuki gerbang
sebuah zaman baru apa pun Bahkan seandainya saya tidak punya arloji,
dan tak ada pengumuman dari kapten pilot, saya tak akan terperanjat
Mungkin saya tidur dan ketika bangun di sebuah jarak baru, disebuah
millennium baru saya akan masih memiliki kuping hidung seperti dalam
millennium yang lalu, duduk di nomor kursi yang saya duduki di abad
yang lewat Di luar, langit tetap setengah putih, satu, seperti dulu
Akan tetapi, tidak terlalu mengejutkan bahwa sebagai animal
symbolicum –meminjam istilah Ernst Cassirer yang filosof Jerman-
banyak orang mempersepsi tahun 2000 ini sebagai tahun ajaib Angka ini
mampu menyihir dunia hingga penghuninya larut dalam berbagai jenis
perayaan spektakuler yang gila-gilaan, mulai dari penduduk Kiribati yang
terpencil di samudra pasifik hingga warga kota metropolitan New York
Hampir semua bangsa di dunia merayakan pergantian waktu ini
Mereka “mabuk” tidak dapat mengendalikan diri Mereka berteriak-
teriak , menyayi, menari, berpesta pora menyambut dengan “berdoa,”
seperti warga Peru yang mengadakan ritual penyucian dan persembahan
untuk bulan di Sacsayhuaman, kuil batu peninggalan peradaban Inca di
Cuco yang di bangun pada abad ke -16 Warga Inggris mulai menjuluki
London sebagai Millennium City Mereka berpesta beberapa hari, terbesar
sejak pesta kemenangan Sekutu pada PD II Suku Maori di Selandia Baru
menyongsong kedatangan mentari tahun 2000 dengan tari Haka Para
penyambut tahun baru di Rumania larut dalam pesta bernama Blood
Red –dengan tiket 3995 dollar Amerika—di ruangan utama Bran Castle,
warisan abad pertengahan Kastil ini yaitu bekas kediaman Vlad the
Impaler, pangeran abad ke- 15 yang mengilhami cerita Dracula karya
Bram Stokers Suatu bangsa sangat bangga bila ia menjadi Negara pertama
yang menikmati matahari milenium ini, hingga Kiribati mengubah pola
penanggaln agar memungkinkannya mengklaim sebagai bangsa pertama
yang melihat mentari di melinium baru
I Diam
Ruang dan waktu yaitu bagian dari lingkungan kita yang juga
dapat diberi makna John Cage mengatakan, tidak ada sesuatu yang
disebut ruang kosong atau waktu kosong Selalu ada sesuatu untuk di
lihat, sesuatu untuk di dengar Sebenarnya, bagaimanapun kita berusaha
untuk diam, kita tidak dapat melakukannya Amatullah (Jyly) Armstrong,
seorang sufi wanita Australia, mengatakan bahwa musik terindah baginya
yaitu keheningan malam saat ia berdoa kepada Allah Penyanyi dan
penulis lagu Paul Simon mungkin paling diingat karena lagunya “The
Sound of Silence ” (“Suara Diam”) Bagi sebagaian oarng, judul lagu
yang dinyanyikan Simon dan Garfunkel ini tampaknya mengandung
kata-kata yang bertentangan, namun lagu itu menujukkan kekuatan diam
ketika kita berkomunikasi Maka tidaklah mengejutkan, dalam beberapa
kasus perkosaan yang digelar dalam pengadilan di negara kita , tuduhan
jaksa bahwa si terdakwa telah memperkosa dapat dimentahkan oleh
argumen terdakwa atau pembelanya bahwa wanita yang menjadi korban
berodiam diri, tidak mengaduh, menjerit atau berteriak Mereka berkilah
bahwa wanita korban pun “menikmati” tindakan terdakwa Bagaimana
kita menafsirkan perilaku diam wanita yang menjadi korban dalam kasus
itu Tidak mudah, bukan? Akan tetapi, boleh jadi, wanita ini tidak
melakukan perlawanan, tidak mengaduh, menjerit, atau berteriak, karena
ia khawatir akan dianiaya atau bahkan dibunuh oleh pemerkosannya
Penulis filosof Amerika Henry David Thoreau pernah menulis, “Dalam
hubungan manusia tragedy mulai bukan ketika ada kesalahapahaman
mengenai kata-kata, namun ketika diam tidak dipahami ” Sayangnya,
makna yang diberikan terhadap diam terikat oleh budaya dan factor-faktor
situasional Faktor-faktor yang mempengaruhi diam antara lain yaitu
durasi diam, hubungan antara orang-orang yang bersangkutan, dan situasi
atau kelayakan waktu Bila seorang dosen bertanya kepada mahasiswa
dalam kuliah, dan mahasiswa itu dapat mempengaruhi situasi kuliah
Mahasiswa dapat diangap berpikir lambat, mempermainkan dosen, atau
abnormal Akan tetapi, bila sepasang suami-istri lama berdiam di tempat
tidur –mungkin seraya menatap langit-langit—sebelum mereka tidur, diam
suami atau istri dapat bermakna positif, misalnya, “Saya menyayangimu
dan saya tahu kamu pun menyayangi saya,” “Aku begitu bahagia hidup
bersamamu,” atau “Terimah kasih atas kesetiaan dan pengorbanan
selama ini ” Diam ketika kita sedang bersedih karena seseorang yang kita
cintai meninggal, dianggap lebih layak dibandingkan diam ketika kita sedang
menghadiri acara gembira Istri Nabi Muhammad, Aisyah (semoga Allah
ridha padanya) meriwayatkan: “Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, seorang
wanita (perawan) merasa malu ’ Ia berkata, ‘Izinnya yaitu diamnya ’ Jadi
menurut Nabi, jika seorang wanita berdiam diri ketika dilamar seorang
pria, itu berarti wanita itu bersedia disunting sang pria Perilaku wanita
demikian sebenarnya lazim juga di Negara kita, terutama dalam budaya
Jawa dan budaya Sunda Hamper tidak pernah seorang wanita negara kita
menjawab langsung lamaran pria dengan mengatakan, “ya, mau!” kecuali
dalam iklan media elektronik
Pandangan Timur tentang diam berbeda dengan pandangan Barat Pada
umumnya orang Timur tidak merasa tidak enak dengan tiadanya suara
atau pembicaraan, dan tidak merasa terpaksa untuk mengisi setiap jeda
ketika mereka bersama orang lain Bahkan, banyak orang yang berbagi
konsep diam percaya bahwa kata-kata dapat mecemari pengalaman, dan
bahwa kebijakan dapat muncul melalui diam Agama Budha misalnya
mengajarkan bahwa “yang nyata itu ada ” Perkawinan agama Budha
pada dasarnya diadakan dalam diam Cermati pula ajaran Kong Hu Chu:
“Jangan mempercayai dongeng orang lain Orang lain akan menyesatkan
kamu ” Banyak pribahasa Jepang menekankan pentingnya diam, seperti
“Dari mulut keluarlah semua kejahatan” dan “Sekuntum bunga tidak
berbicara ” Bagi orang Indian Amerika, diam yaitu tanda orang besar
Orang memperoleh karakter, kebajikan kendali-diri, keberanian kesabaran
dan martabat dari diam Di Negara kita, ekspresi diam yang paling
spektakuler ditunjukan oleh Upacara Nyepi yang dilakukan oleh orang
Hindu di Bali Ritus ini dimaknai sebagai uasaha untuk membersikan
seluruh alam beserta isinya dan meningkatkan hubungan dan keselarasan
antara manusia dengan Tuhan, manusia, manusia dengan manusia, dan
manusia dengan lingkungannya Lewat Nyepi, yang ditandai dengan
ketiadaan aktivitas keduniaan, orang-orang Hindu melakukan refleksi
atas perbuatan mereka pada masa lalu dan beniat memperbaikinya pada
waktu yang akan datang
Dalam beberapa budaya, diam itu kurang disukai dibandingkan berbicara
Dalam banyak situasi sosial kita menghargai pembicaraan, seberapa
kosong pun pembicaraan itu Tujuannya dalah untuk melepaskan
ketegangan dan mengatasi keterasingan Bagi orang Barat, diam itu tidak
enak Mereka percaya bahwa mereka dapat menguraikan segala sesuatu,
baik benda ataupun perasaan Di Negara-negara Arab dan Yunani yang
mementingkan interaksi social, diam dianggap tidak menyenangkan
diantara sesama anggota keluarga dan teman-teman Kegemaran berbicara
itu lebih penting lagi bagi orang Italia yang mengganggap percakapan
dengan kawan-kawan sebagai aktivitas yang menyenangkan Bagi mereka
kebahagiaan mereka yang terbesar mudah diperoleh, yakni ngobrol
dengan kawan-kawan Mereka percaya bahwa kebersamaan, ngobrol, dan
kegaduhan yaitu tanda kehidupan yang baik
Akan tetapi, dalam beberapa budaya lain, diam itu justru
menyenangkan Dalam budaya jepang dan Finlandia, diam (jeda) saat
berbicara yang mengantar suatu kalimat dengan kalimat berikutnya atau
topic dengan topic berikutnya yaitu hal yang wajar, meskipun bagi orang
barat dan sebagian orang Timur, hal itu terasa menggelisahkan dan sulit
dipahami Rata-rata orang Jepang perlu “merasakan” mitra bicaranya dan
membiarkan diam yang relatif lama Orang Barat menafsirkan prilaku
ini sebagai ketidakpahaman, sehingga mereka mempersingkat
jedah ini dengan menerangkan pendapat mereka sekali lagi atau dengan
membicarakan masalah lain Usaha untuk mendorong “berkicau”
kerap menimbulkan frustasi dan penolakan diam-diam Orang Jepang
mengganggap orang Barat sebagai “penjahat” yang harus dididik untuk
menutup mulut Di Jepang diam berarti penghormatan, pertanda bahwa
pertanyaan yang diajukan cukup penting dan karenanya memerlukan
pemikiran Dengan kata lain, menjawab suatu pertanyaan tanpa ragu
yaitu suatu penghinaan karena itu berarti pertanyaan ini begitu
sederhana sehingga hal itu tidak memerlukan pemikiran
Akan halnya bangsa Finlandia, perilaku mereka kerap disebut perilaku
musim dingin: mereka tergesa-gesa tanpa berkata apa-apa di jalanan
dengan suhu minus 20 derajat Celcius Orang Finlandia itu introvert,
walupun mereka punya hasrat berkomunikasi Mereka hangat, hanya saja
mereka senang menyendiri Mereka menyukai ketenangan, meskipun
mereka minum berlebihan Mereka tidak suka menyatakan pendapat
mereka dalam arena antarbangsa, walaupun mereka independen Mereka
jarang membicarakan hal-hal positif mengenai negeri mereka, walaupun
mereka mencintainya Orang Finlandia pelit berbicara, sering menunda
jawaban korespondensi dan menjauhi perselisihan dengan orang lain
karma mereka segan atau mereka kurang terampil bericara dan bertindak
Mereka biasanya tidak mengungkapkan umpan balik atas pandangan
orang lain dengan segera, karena mereka memikirkan terlebih dulu
pandangan ini
J Warna
Kita sering memakai warna untuk menunjukkan suasana
emosional, cita rasa, afiliasi politik, dan bahkan mungkin keyakinan
agama kita, seperti ditunjukkan kalimat atau frase berikut: wajahnya
merah, koran kuning, feeling blue, matanya hijau kalau melihat duit,
kabinet ijo royo-royo, dan sebagainya Suatu teks iklan telepon seluler
Motorola V-Series menyatakan:
Persepsi tentang dire Anda diwarnai oleh apa yang Anda pakai
”Hobi jojing? Radar Blue untuk Anda Kalau merasa Anda
orangnya cool, ada Light Titanium Dan untuk yang individualis
dan kalem, Galaxi Gray pas untuk Anda Katakan pada dunia
siapa Anda ”
Di negara kita , warna merah muda yaitu warna feminin (konon juga
warna romantis yang disukai orang jatuh cinta), sedangkan warna biru
yaitu warna maskulin Tidak sedikit wanita yang baru melahirkan
membelikan barang-barang berwarna merah muda untuk anak
perempuannya dan benda-benda berwarna biru untuk anak lelakinya
Warna hijau sering diasosiasikan dengan Islam dan Muslim, bukan hanya
karena warna ini menyejukkan mata, namun juga warna mi dipercayai
sebagai warna surga, seperti disebutkan Qur’an surat Ar-Rahman ayat
64: “Kedua surga itu hijau tua warnanya ” Mungkin pula itu sebabnya
mengapa Dua warna bertolak belakang yang paling banyak dikupas
dalam berbagai wacana, dan wacana keagamaan hingga fiksi, yaitu
putih dan hitam Warna putih sering bermakna positif, seperti suci,
murni, atau bersih Warna putih dalam bendera negara kita digambarkan
sebagai mewakili kesucian (sementara warna merahnya melambangkan
keberanian) Sedangkan warna hitam sering berkonotasi negatif seperti
jahat, licik, buruk, atau kotor Disebutkan, pakaian yang paling disukai
Nabi Muhammad yaitu putih Bukanlah kebetulan jika banyak orang
Islam mengenakan pakaian putih (pria mengenakan baju koko dan
wanita mengenakan mukena) ketika mereka sedang melakukan salat dan
terutama ketika mereka mengenakan pakaian ihram saat menunaikan
ibadah haji di Tanah Suci Itu pula sebabnya kain kafan berwarna putih
dipakai untuk membungkus orang Islam yang meninggal Setidaknya
warna ini akan diasosiasikan dengan “kesucian” hati si pemakainya, saat
ia dipanggil Allah Yang Maha Kuasa Salah satu cara kaum Muslim untuk
memperoleh “hati yang putih” ini yaitu dengan membaca salah satu
doa iftitah dalam shalat: “Ya, Allah, Tuhanku jauhkanlah daku dengan
closadosaku sebagaimana engkau jauhkan antara Timur dun Barat Ya,
Tuhanku, bersilikanlali daku dan dosa-dosaku bagaikan dibersihkannya
pakaian dan kotoran Ya, Allah, Tuhanku, cucilah daku dan dosa-dosaku
dengan saiju dan es ” Saiju, seperti yang disinggung dalam doa iftitah
itu, yang turun dan langit, memang begitu murni Warnanya begitu putih,
terputih dan fenomena alam mana pun yang putih di alam ini ’95
Menarik bahwa di Arab Saudi kebanyakan pria Arab mengenakan
pakaian (gamis) berwarna putih Boleh jadi karena warna ini dipersepsi
sebagai warna yang bersih dan suci, selain untuk menetralisir cuaca panas
Bahkan mobil yang disukai pun di Arab Saudi yaitu berwarna putih
Salah satu alasannya supaya warna mobil ini tidak cepat luntur oleh
cuaca Di negara kita mobil berwarna putih justru kurang disukai sehingga
harganya pun relatif lebih murah dibandingkan dengan mobil berwarna
lainnya, terutama yang berwarna silver dan hitam
Dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru, warna
putih (cahaya) dan warna hitam sering dipertentangkan sebagai kebajikan
lawan kejahatan, kebenaran lawan kebodohan, kejayaan lawan dosa
Misalnya: “Ia, telah menghalangi jalanku yang tak dapat kulewati, dan
ia telah menciptakan kegelapan di jalanku” atau “Ketika aku mencari
kebaikan, lalu kejahata datang kepadaku; dan ketika aku menunggu cahaya,
datanglah kegelapan” Bidadari, makhluk yang digambarkan suci, mulia,
dan sering menolong orang, seperti pernah disinetronkan di negara kita ,
sering digambarkan berpakaian putih Tokoh dalam film the Wizard of Oz,
Glinda si penyihir baik dilukiskan berbusana putih sedangkan penyihir
jahatnya berpakaian hitam Dalam film Star Wars tokoh jahatnya yaitu
Darth Vadr yang selalu mengenakan jubah dan tudung kepala berwarna
hitam
Oleh karena bersjfat simbolik, warna bisa menimbulkan pertikaian
Kita masih ingat, bagaimana Golkar melakukan kuningisasi di wilayah
publik selama kampanye pemilu 1997 Di Solo khususnya, Golkar dan
PPP melakukan perang warna Golkar menguningka pagar-pagar di
sekitar Masjid Agung, batas tanaman, pohon-pohon, serta pagar keliling
ningin kurung PPP lalu memutihkannya karena kawasan itu yaitu milik
umum, bukan milik Golkar Lalu kedua partai politik itu pun ribut, nyaris
menyelesaikan persoalan itu di pengadilan Dalam kampanye pemilu
tahun 1999, partai yang paling getol melakukan pewarnaan wilayah publik
yaitu PDI-Perjuangan Warna merah merajalela di mana-mana menandai
gardu, gapura, spanduk, bendera, baju seragam, topi, dan sebagainya
Apakah Anda punya warna favorit? Warna-warna apakah yang tidak
pernah Anda gunakan untuk baju? Apakah iklim, cuaca, dan waktu
(siang atau malam) mempengaruhi Anda untuk memilih warna baju?
Apakah Anda juga mempertimbangkan warna pakaian Anda ketika Anda
menghadiri acara tertentu, misalnya kuliah, pertemuan keluarga pesta,
atau pemakaman? Apakah pilihan warna Anda berlaku untuk warna
dinding rumah? Tidak mudah untuk meneliti apakah warna mempengaruhi
suasana hati (mood), apalagi rnemastikan hubungan antara warna dengan
respons tubuh kita, atau mungkinkah hubungan itu sekadar stereotip yang
dipelajari? Berikut yaitu uraian suasana hati yang diasosiasikan dengan
warna
1 Warna
• Merah
• Biru
• Oranye
• Biru
• Merah, coklat, biru, ungu, hitam
• Hitam, cokelat
• Biru, Hijau
• Ungu
• Kuning
• Merah, oranye, hitam
• Hitam
2 Suasana Hati
• Menggairahan merangsang
• Aman, nyaman
• Tertekan, terganggu, bingung
• Lembut rnenenangkan
• Melindungi, mempertahankan
• Sangat sedih patah hati, tidak
• Bahagia, murung
• Kalem, damai, tenteram
• Berwibawa, agung
• Menyenangkan, riang, gembira
• Menantang, melawan, memusuhi
• Berkuasa, kuat, bagus sekali
Tampaknya daftar warna di atas dan suasana hati yang
diasosiasikannya (versi Amerika) tidak berlaku universal, meskipun
mirip dengan versi yang berlaku dalam budaya lain Di Cina
merah dipakai dalam acara gembira dan peraaan, sedangkan
di Jepang menandakan kemarahan dan bahaya Masih di Jepang
warna putih menandakan kesedihan dan warna hitam menandakan
kebahagiaan Biru untuk orang Indian Cherokee menandakan
kekalahan, sedangkan bagi orang Mesir menandakan kebajikan dan
kebenaran Dalam teater Jepang, biru yaitu warna peran penjahat
Warna kuning menandakan kebahagiaan dan kemakmuran di
Mesir, namun di Prancis abad ke-10 menandakan pintu penjahat
Hijau mengkomunikasikan femininitas kepada sebagian orang
Indian Amerika, kesuburan dan kekuatan kepada orang Mesir, dan
kemudaan dan energi kepada orang Jepang Ungu menandakan
kebajikan dan kesetiaan di Mesir, keanggunan dan kemuliaan di
Jepang
Dalam tiap budaya ada konvensi tidak tertulis mengenai warna
pakaian yang layak dipakai ataupun tidak Kaum wanita umumnya
lebih bebas memilih warna pakaian Mereka lebih lazim mengenakan
pakaian berwarna menyala, seperti merah atau ungu, dibandingkan pria
Norma ini tampaknya berlaku juga dalam banyak budaya, termasuk
di Barat Bila Anda sebagai pria memakai kemeja berwarna merah
menyala atau ungu, hampir bisa dipastikan banyak orang akan
melirik Anda, dan mungkin rnenganggap Anda orang yang aneh
(feminin) Namun di Malaysia, pada hari raya kaum lelakinya justru
senang memakai baju tradisional Melayu yang berwarna menyala
dan mengkilat, seperti juga pakaian tradisional sebagian suku asal
Afrika yang warna-warni Pebisnis Jepang yang dikenal sebagai
sarariman (terjemahan dari salary man), yakni pegawai kerah-putih
dan suatu pcrusahaan besar, biasanya mengenakan kemeja putih,
jas dan dasi berwarna gelap dengan sepatu yang hitam mengkilat
Orang Brasil ternyata lebih menyukai sepatu warna coklat dibandingkan
sepatu warna hitam Dalam banyak budaya, khususnya di Barat,
warna hitam menandakan duka cita, sehingga orang hanya mengena
pakaian hitam ketika mereka melayat kematian atau menghadiri
acara pemakaman
Waktu saya mengena baju hitam pada sebuah acara barbeque di
Perth, Australia anak salah seorang yang hadir siang itu, Nathan
(9 tahun) Spontan melontarkan pertanyaan kepada saya, “Apakah
kamu baru pulang dan pemakaman?” Ia menjelaskan bahwa di sana
orang-orang hanya mengenakan baju berwarna hitam jka mereka
menghadiri pemakaman
Namun di kalangan Tionghoa di negara kita , orang yang berkabung
justru mengenakan pakaian putih Orang-orangg Yang orangtua atau
kakek neneknya meninggal dunia biasanya mengenakan kain blacu,
sedangkan orang-orang yang mempunyai hubungan yang lebih jauh
dengan si mati mengena kain kaci Hal itu mereka lakukan sebagai
tanda prihatin atas peristiwa yang terjadi Namun belakangan
sebagian orang tidak mempemasahkan jenis kain yang dikenakan
asal tetap berwarna putih
Seperti juga model pakajan warna yang disukai juga berubah ubah,
bergantung pada fashion, Warna perak misalnya kini menjadi warna
paling dominan sebagai lambang milenium Lebih banyak mobil
berwarna perak di jalan-jalan juga warna luar televisi yang dijual
di took-toko Akan tetapi, beberapa warna tampaknya tetap disukai,
seperti biru laut (navy blue), abu-abu sedang hitam dan beberapa
ragam coklat Beberapa warna dianjurkan untuk tidak dipakai
seperti banyak warna pastel, warna-warna yang menyala hijau,
ungu, dan oranye warnaa abuabu tampaknya tetap disukai sebagai
warna perlengkapan kantor termasuk meja dan perangkat komputer
Hingga derajat tertentu, tampknya ada hubungan antara warna
yang dipakai dengan kondisi fisiologis dan psikologis manusia,
meskipun kita memerlukan lebih banyak penelitian untuk
membuktikan dugaan ini Misalnya, bukti ilmiah menunjukkan
bahwa gerakan pernapasan akan meningkat oleh cahaya merah dan
menurun oleh cahaya biru Serupa dengan itu, frekuensi kedipan
mata bertambah ketika mata dihadapkan pada cahaya merah dan
berkurang ketika dihadapkan pada cahaya biru ini tampaknya
konsisten dengan perasaan naruliah kita tentang warna biru yang
lebih menyejukkan dan warna merah yang lebih aktif Bagaimana
pun, tampaknya kita tidak dapat beristirahat tenang di ruangan
yang dinding-dindingnya berwarna merah menyala
Usia agaknya mempengaruhi pilihan warna Suatu acara TV swasta di
negeri kita pernah menyiarkan bahwa pasangan dewasa dan berusia
lanjut lebjh menyenangi dinding rumah berwarna kalem, sedangkan
pasangan muda lebih menyenangi dinding rumah berwarna cerah
Saya pernah mendengar cerita bahwa warna menyala (merah atau
orange) yang mendominasi restoran cepat saji di Amerika Serikat
(yang belakangan juga di banyak negara lain) mempercepat rasa
lapar atau meningkatkan selera makan pengunjung Artinya,
penataan warna seperti itu membuat makanan cepat laku Saya
juga ingat, dua klub sepak bola papan-atas di Inggris yang seragam
kesebelasannya sama-sama merah harus diundi untuk menentukan
tim mana yang berhak mengenakan kostum merah dalam suatu
pertandingan final sekitar pertengahan dekade 1990-an Tim
yang dijagokan menang ternyata kalah, setelah mereka pun kalah
dalam undian penentuan kostum tim itu Seorang analis sepak bola
mengemukakan bahwa warna kostum mereka yang adem membuat
semangat mereka lembek, sehingga mereka pun kalah
Warna hijau, kuning, dan merah yaitu warna yang maknanya
universal sebagai pengatur lalu lintas Di mana pun, hijau berarti
“silakan jalan,” kuning “siap-siap atau hati-hati,” dan merah
“berhenti ” Namun jangan lupa, sebagai dasar pelat mobil, makna
warna tidak lagi universal Di Arab Saudi, pelat putih dipakai
untuk mobil pribadi, plat kuning untuk taksi, pelat merah untuk
kendaraan umum yang besar, dan pelat biru untuk mobil angkutan
barang Di Oman lain lagi
Pada hari pertama kunjungan beliau di Muscat, ibukota Kesultanan
Oman, beliau sering keliru menghentikan taksi lantaran masih
terbawa kebiasaan di tanah air beliau melambaikan tangan kalau
ada mobil sedan berpelat kuning Eh, nggak tahunya, Yang beliau
hentikan kendaraan pribadi Pengemudinya memang kadang-
kadang mau berhenti asal mereka tidak sedarg terburu-buru atau
sopirnya bukan wanita Biasanya, mereka & lalu bertanya kalau-
kalau saya butuh bantuan Bahkan tidak jarang beliau ditawari ikut
menumpang
Dan penjelasan salah seorang pengemudi, s beliau baru tahu kalau
sistem pewarnaan dasar pelat nomor kendaraan ternyata berbeda
dengan di tanah air Di negeri berpenduduk sekitar dua juta jiwa
ini, pelat kendaraan milik pemerintah diberj warna dasar hitam,
sedangkan di negara kita , merah Untuk kendaraan umum seperti
taksi dan bus diberi warna merah, padahal di tempat kita kuning
Sebaliknya, warna kuning justru dipakai untuk kendaraan pribadi,
yang di negara kita warnanya hitam
K Artefak
Artefak yaitu benda apa saja yang dihasilkan kecerdasan manusia
Aspek ini yaitu perluasan lebih jauh dan pakaian dan penampilan
yang telah kita bahas sebelumnya Benda-benda yang dipakai untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia dan dalam interaksi manusia,
sering mengandung makna-makna tertentu Bidang studi mengenai hal
ini disebut objektika (objectics) Rumah, kendaraan, perabot rumah dan
modelnya (furnitur, barang elektronik, lampu kristal), patung, lukisan,
kaligrafi, foto saat bersalaman dengan presiden, buku yang kita pajang
di ruang tamu, koran dan majalah yang kita baca, botol minuman keras,
bendera, dan bendabenda lain dalam lingkungan kita yaitu pesan-pesan
bersifat nonverbal, sejauh dapat diberi makna
Tidak semua orang dapat membeli microwave, TV layar datar raksasa,
sepeda balap berharga puluhan juta rupiah, apalagi sepeda motor Harley
Davidson yang model terbarunya berharga ratusan juta rupiah (bagi
sebagian orang, Harley yang buatan Amerika itu yaitu impian dan gaya
hidup Seorang tukang kayu bakar asal Majalaya, Jawa Barat, akhirnya bisa
memiliki sepeda motor yang legendaris ini setelah menabung selama 40
tahun) Bila barang-barang seperti itu terpajang di rumah seseorang, kita
tahu bahwa pemiliknya yaitu orang berduit BMW sering diidentikkan
dengan mobil orang yang dinamis dan suka tantangan; Mercedes Benz
dianggap mobil orang yang sukses dan mapan; dan Volvo dicitrakan mobil
orang yang konservatif Bahkan pelat mobil Amerika yang dipasang di
belakang mobil seseorang juga menunjukkan dunia simbolik si pemilik
mobil itu, yakni keinginan agar orang lain punya kesan bahwa ia pernah
mengunjungi negeri yang memakai pelat mobil itu Akari halnya
payung, banyak pria tidak suka membawanya pada musim hujan, buk